Awal Desember 2020, ada sebuah klaim yang menyebut mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama ditangkap pihak kepolisian dengan tuduhan sebagai mata-mata untuk pemerintah China.
Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun Facebook yang mengklaim Obama ditangkap dengan tuduhan mata-mata pemerintah China. Tiga akun tersebut adalah Ron Addis, Eric Cornick, dan Elizabeth Tara Needham.
Begini narasinya:
"Meskipun itu terjadi beberapa waktu lalu, informasi ini akhirnya bocor. Mantan Presiden Barack Obama ditangkap karena spionase."
Satu dari tiga akun tersebut juga mengunggah sebuah artikel yang isinya Barack Obama ditangkap karena menjadi spionase untuk pemerintah China. Artikel itu berada di situs Living Faith.
(GFD-2020-5692) [SALAH] Barack Obama Ditangkap Karena Jadi Mata-Mata China
Sumber: FacebookTanggal publish: 04/12/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google, dengan kata kunci: "Barack Obama arrested". Namun tidak ditemukan media kredibel yang memberitakan klaim tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang identik dengan pemberitaan di situs Living Faith. Dalam rilis yang dikeluarkan di situs The United States Department of Justice pada 17 Agustus 2020, orang yang ditangkap karena menjadi spionase pemerintah China adalah Alexander Yuk Ching Ma, yang merupakan mantan perwira CIA di Hawaii.
Selain itu, hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "No, Obama was not arrested for espionage". Artikel ini dipublikasikan pada 2 Desember 2020.
Disebutkan dalam artikel AFP Fact Check, beberapa situs tidak kredibel menjiplak dan mengganti nama dalam rilis yang dikeluarkan The United States Department of Justice. Nama pelaku yang ditangkap sebenarnya adalah Alexander Yuk Ching Ma, 67 tahun, dan diganti Barack Obama.
Menurut AFP Fact Check, situs pertama yang memberitakan klaim ini adalah Conservative Beaver. AFP Fact Check juga meminta konfirmasi dari klaim artikel tersebut, tapi tidak mendapat tanggapan.
Cek Fakta Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang identik dengan pemberitaan di situs Living Faith. Dalam rilis yang dikeluarkan di situs The United States Department of Justice pada 17 Agustus 2020, orang yang ditangkap karena menjadi spionase pemerintah China adalah Alexander Yuk Ching Ma, yang merupakan mantan perwira CIA di Hawaii.
Selain itu, hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "No, Obama was not arrested for espionage". Artikel ini dipublikasikan pada 2 Desember 2020.
Disebutkan dalam artikel AFP Fact Check, beberapa situs tidak kredibel menjiplak dan mengganti nama dalam rilis yang dikeluarkan The United States Department of Justice. Nama pelaku yang ditangkap sebenarnya adalah Alexander Yuk Ching Ma, 67 tahun, dan diganti Barack Obama.
Menurut AFP Fact Check, situs pertama yang memberitakan klaim ini adalah Conservative Beaver. AFP Fact Check juga meminta konfirmasi dari klaim artikel tersebut, tapi tidak mendapat tanggapan.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut Barack Obama ditangkap karena spionase pemerintah China adalah hoaks. Faktanya, orang yang ditangkap adalah mantan perwira CIA pada Agustus 2020 di Hawaii.
Rujukan
(GFD-2020-5689) CEK FAKTA : Kemiskinan di Kabupaten Mamuju Semakin Meningkat
Sumber: Debat Pilkada 2020Tanggal publish: 03/12/2020
Berita
Debat publik putaran terakhir pasangan calon Bupati Mamuju dan Wakil Bupati Kabupaten Mamuju tahun 2020 berlangsung di Hotel Maleo Mamuju. Rabu (2/12). Dalam sesi pemaparan visi-misi pasangan 01 Sitti Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud menyebutkan bahwa “Kemiskinan menjadi masalah utama, ketimpangan antara desa dan kota terjadi, IPM dan PDRB semakin rendah, kemiskinan semakin meningkat,” sebut Sitti Sutinah Suhardi.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari laman http://mamujukab.go.id/ Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi barat Win rizal mengaku, sampai saat ini Kabupaten Mamuju masih menjadi barometer pertumbuhan di Sulbar dengan berbagai capaian pertumbuhan yang cukup baik, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 67 persen, angka kemiskinan yang telah mampu ditekan dalam satu digit (6,17 persen), cukup baik bila dibandingkan dengan angka secara umum tingkat provinsi Sulbar yang masih diatas satu digit (11,02 persen) terlebih soal inflasi, Winrizal menyebut pernovember 2019 Mamuju hanya mengalami inflasi 0,73 diprediksi hingga akhir tahun angka tersebut tidak akan lebih 1,8 “ini artinya gejolak harga dipasar telah tertangani dengan baik, daya beli masyarakat juga telah cukup baik,” kata dia.
Kesimpulan
Faktanya sejak kepemimpinan Habsi Wahid dan Irwan SP Pababari, 2016 sampai saat ini jumlah penduduk miskin di Mamuju terus meningkat dari jumlah 17.470 (2016) naik 20.570 (2019) atau secara persentase 6,48% (2016) meningkat 7,18% (2018) dan tahun 2019 yang baru dirilis turun menjadi 7,06 persen namun secara jumlah naik penduduk miskin naik (lihat tabel).
Rujukan
- http://mamujukab.go.id/kepala-bps-akui-pertumbuhan-mamuju-masih-jadi-barometer-di-sulbar/
- https://mamujukab.bps.go.id/publication/2020/04/27/799442f1a385277c585db165/kabupaten-mamuju-dalam-angka-2020.html
- http://katinting.com/fakta-jumlah-penduduk-miskin-di-mamuju-terus-meningkat/
- https://terbitsulbar.com/fakta-jumlah-penduduk-miskin-di-mamuju-dari-tahun-ke-tahun-terus-meningkat-di-masa-kepemimpinan-habsi-irwan/
(GFD-2020-5688) [SALAH] Gedung Gereja Pos Pelayanan Lembantongoa Dibakar Habis di Sulawesi Tengah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/12/2020
Berita
Beredar postingan dari akun Facebook Susandi Sudiro dengan berupa tangkapan layar berisikan klaim bahwa adanya gedung gereja yang dibakar habis di Sulawesi Tengah pada 27 November 2020 lalu. Postingan ini disukai sebanyak 98 kali dan dikomentari sebanyak 11 kali.
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan dari akun Facebook Susandi Sudiro dengan berupa tangkapan layar berisikan klaim bahwa adanya gedung gereja yang dibakar habis di Sulawesi Tengah pada 27 November 2020 lalu. Postingan ini disukai sebanyak 98 kali dan dikomentari sebanyak 11 kali.
Berdasarkan artikel periksa fakta medcom.id, kejadian pembunuhan dengan korban jiwa 4 orang dan 7 rumah warga yang dibakar pada 27 November 2020 yang berlokasi di Sigi, Sulawesi Tengah namun beredarnya laporan kejadian tersebut di media sosial hingga terjadinya konflik isu SARA tentang adanya pembakaran gedung gereja di Sulawesi Tengah. Irjen Rakhman Baso selaku Kapolda Sulteng menjelaskan bahwa objek pembakaran hanya rumah biasa yang biasa dipakai untuk tempat pelayanan umat dan menegaskan tidak ada gedung gereja yang dibakar.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim gedung gereja yang habis terbakar di Sulawesi Tengah adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan artikel periksa fakta medcom.id, kejadian pembunuhan dengan korban jiwa 4 orang dan 7 rumah warga yang dibakar pada 27 November 2020 yang berlokasi di Sigi, Sulawesi Tengah namun beredarnya laporan kejadian tersebut di media sosial hingga terjadinya konflik isu SARA tentang adanya pembakaran gedung gereja di Sulawesi Tengah. Irjen Rakhman Baso selaku Kapolda Sulteng menjelaskan bahwa objek pembakaran hanya rumah biasa yang biasa dipakai untuk tempat pelayanan umat dan menegaskan tidak ada gedung gereja yang dibakar.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim gedung gereja yang habis terbakar di Sulawesi Tengah adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/8kolw3YK-cek-fakta-sebuah-gereja-di-sulawesi-tengah-dibakar-habis-ini-faktanya
- https://news.detik.com/berita/d-5273144/polisi-pastikan-tak-ada-gereja-dibakar-dalam-pembunuhan-satu-keluarga-di-sigi
- https://sulsel.idntimes.com/news/indonesia/m-faiz-syafar-1/pembantaian-di-sigi-pendeta-pastikan-tidak-ada-gereja-dibakar/3
- https://20.detik.com/detikflash/20201129-201129081/polisi-pastikan-tak-ada-gereja-yang-dibakar-di-sigi
- https://nasional.kompas.com/read/2020/11/30/14270581/mahfud-mit-bukan-gerakan-keagamaan-tapi-gerakan-kejahatan
(GFD-2020-5687) [SALAH] Kandungan Alumunium pada Vaksin Berbahaya bagi Otak
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/12/2020
Berita
Beredar di Facebook akun dengan nama Rahayu Lestari memposting sebuah narasi terkait bahaya penggunaan vaksin bagi otak manusia.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak benar. Hal ini dibantah oleh Bimo A. Tejo PhD, Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universiti Putra Malaysia.
Menurut Bimo A. Tejo selaku perwakilan dari asosiasi profesor menyatakan virus yang menyerang otak memang ada. Namun bukan karena vaksin atau kandungan aluminium, Semua vaksin yang sudah mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis. Adapun Kandungan garam aluminium dalam vaksin kecil sekali sehingga tidak berbahaya bagi otak. Serta, hingga saat ini belum ada yang bisa membuktikan vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak manusia.
Dengan demikian Informasi yang beredar di Facebook tersebut tidak benar. Sehingga pernyataan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Menurut Bimo A. Tejo selaku perwakilan dari asosiasi profesor menyatakan virus yang menyerang otak memang ada. Namun bukan karena vaksin atau kandungan aluminium, Semua vaksin yang sudah mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis. Adapun Kandungan garam aluminium dalam vaksin kecil sekali sehingga tidak berbahaya bagi otak. Serta, hingga saat ini belum ada yang bisa membuktikan vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak manusia.
Dengan demikian Informasi yang beredar di Facebook tersebut tidak benar. Sehingga pernyataan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4418618/cek-fakta-hoaks-vaksin-mengandung-aluminium-bisa-merusak-otak
- https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-vaksin-mengandung-aluminium-bisa-merusak-otak.html
- https://infopublik.solokkota.go.id/hoaks-vaksin-mengandung-aluminium-bisa-merusak-otak/
Halaman: 5780/6636