• (GFD-2021-6383) [SALAH] “wabah flu Spanyol penyebabnya bukan virus melainkan gejala pneumonia oleh bakteri akibat oleh karena adanya wajib masker”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/02/2021

    Berita

    Akun Facebook Hakim Waluyo (fb.com/hakim.waluyo.31) pada 1 Februari 2021 mengunggah sebuah gambar dengan narasai sebagai berikut:

    “Hasil penelitian lebih dalam tentang wabah flu Spanyol ternyata didapatkan penyebabnya bukanlah oleh virus melainkan gejala pneumonia oleh bakteri. Bakteri tersebut tumbuh dan hidup subur justru oleh karena adanya wajib masker yang dijadikan protokol pencegahan penyebaran penyakit yang dinyatakan diduga disebabkan oleh virus flu.

    Gejala keracunan CO2 akibat penggunaan masker berkepanjangan tidak akan seketika. Pelan namun pasti dan terkadang dalam hitungan tahunan. Efeknya yang pasti adalah tubuh kekurangan oksigen dan otak lemot untuk berpikir, sulit untuk mencerna dan memahami situasi sehingga tidak mampu berpikir cerdas dan solutif. Targetnya adalah kebodohan. Efek lainnya selain sistem imun menjadi lemah, sel-sel tubuh yang kurang oksigen akan terjadi kelainan pertumbuhan karena lingkungan kimiawi biologis yang tidak sehat sehingga tumbuh menjadi tumor, kanker dst.

    Itulah mengapa ada latihan olah nafas dan praktisi olah nafas paham persis bahwa kebijakan wajib masker itu sama dengan pembunuhan secara pelan-pelan. Perlu mempelajari pengetahuan tentang olah nafas untuk lebih paham alasannya. Praktisi meditasi juga jika tidak paham resiko bahaya wajib masker adalah aneh bin ajaib sebab meditasi melibatkan teknik olah nafas. Oksigen adalah energi daya hidup dan juga daya penyembuhan. Rahayu sagung dumadi.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa wabah flu Spanyol penyebabnya bukan virus melainkan gejala pneumonia oleh bakteri akibat oleh karena adanya wajib masker adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, pandemi influenza 1918 atau flu Spanyol disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas bukan pneumonia bakteri. Terkait masker, penggunaannya tidak akan menyebabkan kekurangan oksigen, karena masker tidak mengganggu sirkulasi udara dalam tubuh.

    Dilansir dari Tempo, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pandemi influenza 1918 atau yang kerap disebut pandemi flu Spanyol disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas. Meskipun tidak ada konsensus universal mengenai dari mana virus itu berasal, virus tersebut menyebar ke seluruh dunia selama 1918-1919.

    CDC menjelaskan, ketika pandemi flu Spanyol terjadi, memang banyak ahli kesehatan yang mengira penyakit itu disebabkan oleh bakteri yang disebut “Pfeiffer’s bacillus”, yang sekarang dikenal sebagai Haemophilus influenzae. Namun, hal tersebut dikarenakan tidak adanya tes diagnostik ketika itu yang bisa menguji infeksi influenza. Dokter tidak mengetahui adanya virus influenza.

    Dilansir dari AFP, sejarawan Universitas Sydney yang memiliki spesialisasi dalam kedokteran dan teknologi, Peter Hobbins, mengatakan otopsi yang dilakukan pada pasien yang meninggal karena flu Spanyol menunjukkan penyebab utama kematian adalah terisinya paru-paru oleh cairan, baik karena penyakit atau respons imun tubuh yang terlalu aktif terhadap infeksi.

    Menurut Hobbins, penyebab sebenarnya pandemi flu Spanyol pada 1918 adalah strain baru virus Influenza A (H1N1). Dia menambahkan upaya di seluruh dunia telah dilakukan untuk membuat vaksin. Namun, ketika itu, tidak ditemukan secara jelas apa “agen penyebabnya, karena mikroskop yang digunakan tidak cukup bagus untuk melihat virus”.

    Dikutip dari Reuters, pada Oktober 2020, beredar klaim palsu bahwa, selama pandemi flu Spanyol, orang meninggal akibat pneumonia bakteri dari masker. Klaim itu juga menyebut bahwa direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengetahui hal itu dan menuliskannya dalam sebuah penelitian pada 2008.

    Menurut Reuters, klaim tersebut keliru. Pada 2008, Fauci memang menerbitkan riset terkait pandemi flu Spanyol. Namun, pneumonia bakteri yang ia maksud dalam riset itu didahului oleh virus influenza. “Bukti yang kami teliti mendukung skenario di mana kerusakan akibat virus diikuti oleh pneumonia bakteri yang menyebabkan sebagian besar kematian.” Penelitian ini pun tidak menyinggung soal masker.

    Terkait klaim bahwa penggunaan masker berkepanjangan dapat menyebabkan gejala keracunan CO2, dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Memakai Masker Dapat Menyebabkan Kematian Akibat Keracunan Karbon Dioksida (CO2)” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 18 Oktober 2020, dr Arif Santoso SpP sebagai Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas menegaskan bahwa memakai masker dalam waktu yang lama tidak membuat seseorang keracunan CO2. Ukuran virus korono sekitar 125 nanometer, ukuran ini membuat virus korona tidak dapat menembus masker sedangkan karbon dioksida, oksigen, hingga nitrogen ukurannya jauh lebih kecil daripada virus korona sehingga dapat menembus pori-pori masker.

    Bill Carroll, PhD sebagai profesor kimia Indiana University juga menjelaskan bahwa sebelum tubuh mengalami keracunan CO2, tubuh akan memberikan sinyal perlindungan diri, ketika tingkat CO2 yang mempengaruhi kadar keasaman darah berubah maka tubuh akan mendeteksi perubahan kadar keasaman darah tersebut sehingga orang tersebut akan pingsan sebagai salah satu cara tubuh menuntut seseorang agar bisa bernapas dengan normal.

    Kesimpulan

    Pandemi influenza 1918 atau flu Spanyol disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas bukan pneumonia bakteri. Terkait masker, penggunaannya tidak akan menyebabkan kekurangan oksigen, karena masker tidak mengganggu sirkulasi udara dalam tubuh.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6382) [SALAH] Tangkapan layar Artikel berjudul “Janda Yang Mengaku Hamil karena Angin,Kini Anaknya Diberi Nama AKHMAD CONFRESOR”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/02/2021

    Berita

    Akun bernama Rui Riu meposting sebuah gambar tangkapan layar sebuah artikel berjudul “Janda Yang Mengaku Hamil karena Angin,Kini Anaknya Diberi Nama AKHMAD CONFRESOR”. Postingan tersebut diunggah pada grup INDONESIA BERSUARA.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, gambar tangkapan layar pada postingan Facebook merupakan artikel yang dimuat oleh jambiekspres.co.id yang berjudul “Janda Mengaku Hamil karena Angin, Pria ini yang Diduga Menghamili”. Hal tersebut diperkuat dengan foto pada artikel yang sama dengan postingan Facebook serta tanggal artikel yaitu Senin, 15 Februari 2021 waktu 13:49:12.

    Dengan demikian, gambar yang diposting akun Rui Riu merupakan suntingan dari artikel jambiekspres.co.id berjudul “Janda Mengaku Hamil karena Angin, Pria ini yang Diduga Menghamili” terlihat dari foto dan tanggal artikel yang sama dengan postingan Facebook, sehingga masuk dalam kategori parodi.

    Kesimpulan

    Gambar tangkapan layar artikel tersebut sudah disunting. Faktanya, artikel tersebut berjudul “Janda Mengaku Hamil karena Angin, Pria ini yang Diduga Menghamili”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6381) [SALAH] Peringatan Pemblokiran oleh Tim Pemblokiran Facebook

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/02/2021

    Berita

    Terdapat akun di Facebook bernama “Peringatan Pemblokiran” membagikan foto profil dari pengguna dengan menambahkan narasi seolah-olah pesan tersebut resmi berasal dari tim Facebook tentang pemblokiran akun. Dalam pesan tersebut juga mencantumkan link untuk verifikasi pembatalan pemblokiran.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, diketahui informasi tersebut palsu. Pesan tersebut hanya narasi buatan yang diduga melakukan penipuan dengan menyebar link phising. Ketika di klik, pengguna akan diarahkan untuk melakukan login dengan memasukan email dan password FB. Jika diteliti, tautan bukan berasal dari domain resmi Facebook. Tautan resmi Facebook adalah www.facebook.com, selain dari itu perlu diwaspadai.

    Melalui laman bantuan Facebook, didapatkan informasi jika akun dinonaktifkan (blokir), pengguna tidak akan bisa login (otomatis logout). Pengguna akan melihat pesan yang mengatakan bahwa akun tersebut dinonaktifkan saat mencoba login. Akun dinonaktifkan karena beberapa alasan, seperti melanggar standar komunitas Facebook. Jika pengguna merasa ada kesalahan dalam pemblokiran, maka pengguna dapat mengajukan peninjauan ulang melalui formulir yang disediakan. Dalam isi formulir resmi, Facebook hanya akan meminta alamat email atau nomor telepon serta nama lengkap yang tercantum di akun terkait. Facebook tidak meminta kata sandi sebagai upaya untuk melakukan login seperti yang terdapat dalam tautan sumber. Dari penelusuran di atas, pesan tersebut masuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Peringatan pemblokiran palsu. Link yang dicantumkan digunakan untuk menyebarkan phising dan melakukan penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6380) [SALAH] Tweet Aa Gym Komentari Kinerja Anies Baswedan Terkait Penanganan Banjir

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/02/2021

    Berita

    Telah beredar sebuah hasil tangkapan layar yang menyandingkan status yang diunggah oleh Abdullah Gymnastiar atau Aa’ Gym dengan sebuah foto yang berisi beberapa penghargaan yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

    Tangkapan layar tersebut diunggah oleh akun bernama Kosim Ra.a dengan keterangan bahwa maksud cuitan yang diunggah Aa gym melalui akun Twitternya tersebut menyinggung gubernur DKI Jakarta saat ini yaitu Anies Baswedan.

    NARASI:
    “MAKSUDNYA Aa’ GYM, PEMIMPIN JAKARTA YANG INI? UJUB TAKABUR (PAMER) MERASA SUDAH BERBUAT BANYAK”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, diketahui bahwa foto cuitan Aa Gym dan Anies Baswedan tersebut tidak ada hubungan. Adapun waktu cuitan tersebut diunggah yaitu pada tahun 2017 dan telah dihapus sejak lama.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Tweet Aa Gym diunggah pada tahun 2017, atau dengan kata lain tidak memiliki keterkaitan dengan Anies Baswedan.

    Rujukan