Calon Presiden Jokowi mengatakan bahwa selain penghutanan kembali, beberapa tambang juga telah melakukan reklamasi kembali. Ada yang menjadi wisata pantai ada juga yang jadi kolam ikan besar.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam Debat Capres ke-2 pada Sabtu 17 Februari 2019, menjawab pertanyaan panelis tentang langkah konkret kedua capres untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh lubang-lubang bekas tambang.
"Ada satu dua tiga yang memang belum dikerjakan, tetapi sekali lagi dengan pengawasan pemerintah daerah dengan pengawasan kementerian lingkungan hidup, saya meyakini ini bisa di satu persatu bisa diselesaikan," kata Jokowi.
(GFD-2019-1193) Benarkah pemerintahan Jokowi telah menyelesaikan lubang-lubang tambang yang belum direklamasi?
Sumber: Debat CapresTanggal publish: 18/02/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan per Januari 2018 menunjukkan lahan yang berhasil direklamasi per tahun lalu baru 6.808 hektare. Sedangkan lahan bekas tambang di Indonesia mencapai 557 ribu hektare.
Di Samarinda, misalnya, ada 232 lubang bekas tambang yang terbengkalai. Lubang sisa tambang juga ditemukan di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau.
Banyaknya lubang tambang yang belum diselesaikan ini menyebabkan jatuhnya korban. Catatan Akhir Tahun (Catahu) Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) 2018, menunjukkan, bahwa sejak 2014-2018 sebanyak 115 korban tewas di lubang tambang.
“Tak ada rehabilitasi yang serius, menewaskan 32 orang di Kalimantan Timur,” tulis Jatam dalam akun Twitternya, 18 Februari 2019.
Di Samarinda, misalnya, ada 232 lubang bekas tambang yang terbengkalai. Lubang sisa tambang juga ditemukan di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau.
Banyaknya lubang tambang yang belum diselesaikan ini menyebabkan jatuhnya korban. Catatan Akhir Tahun (Catahu) Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) 2018, menunjukkan, bahwa sejak 2014-2018 sebanyak 115 korban tewas di lubang tambang.
“Tak ada rehabilitasi yang serius, menewaskan 32 orang di Kalimantan Timur,” tulis Jatam dalam akun Twitternya, 18 Februari 2019.
Kesimpulan
Klaim Jokowi yang telah menyelesaikan lubang-lubang tambang yang belum direklamasi adalah salah.
Rujukan
(GFD-2019-1192) CEK FAKTA DEBAT CAPRES : Capres Jokowi Klaim Impor Jagung Turun? Ini Data BPS
Sumber: Presentasi debat Capres 17 Februari 2019Tanggal publish: 18/02/2019
Berita
Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut pada 2014 lalu impor komoditas jagung yang dilakukan sebanyak 3,5 juta ton. Kemudian, jumlah impor komoditas yang sama turun pada 2018 menjadi 180.000 ton.
“Artinya ada produksi 3,3 juta ton jagung oleh petani,” kata Jokowi saat menyampaikan visi dan misi dalam debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Dia menyinggung angka impor jagung karena hal tersebut menjadi bagian salah satu tema debat kali ini yakni pangan.
Pernyataan Jokowi bisa diuji dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 impor jagung yang dilakukan sebanyak 3,25 juta ton dan bernilai US$810,42 juta.
Jumlah impor jagung pada 2018 turun menjadi 737.228 ton dan senilai US$159,54 juta.
Jika dibandingkan dengan data BPS, maka pernyataan Jokowi soal jumlah impor jagung agak berbeda.
Atas data ini, Juru Bicara Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo merupakan jagung untuk pakan. Jagung untuk industri rekomendasi impor oleh Kementrian Perindustrian. "Kementan hanya mengeluarkan rekomendasi impor jagung 180.000 ton untuk pakan 2018."
“Artinya ada produksi 3,3 juta ton jagung oleh petani,” kata Jokowi saat menyampaikan visi dan misi dalam debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Dia menyinggung angka impor jagung karena hal tersebut menjadi bagian salah satu tema debat kali ini yakni pangan.
Pernyataan Jokowi bisa diuji dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 impor jagung yang dilakukan sebanyak 3,25 juta ton dan bernilai US$810,42 juta.
Jumlah impor jagung pada 2018 turun menjadi 737.228 ton dan senilai US$159,54 juta.
Jika dibandingkan dengan data BPS, maka pernyataan Jokowi soal jumlah impor jagung agak berbeda.
Atas data ini, Juru Bicara Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo merupakan jagung untuk pakan. Jagung untuk industri rekomendasi impor oleh Kementrian Perindustrian. "Kementan hanya mengeluarkan rekomendasi impor jagung 180.000 ton untuk pakan 2018."
Hasil Cek Fakta
Jika dibandingkan dengan data BPS, maka pernyataan Jokowi soal jumlah impor jagung agak berbeda.
Atas data ini, Juru Bicara Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo merupakan jagung untuk pakan. Jagung untuk industri rekomendasi impor oleh Kementrian Perindustrian. "Kementan hanya mengeluarkan rekomendasi impor jagung 180.000 ton untuk pakan 2018."
Atas data ini, Juru Bicara Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo merupakan jagung untuk pakan. Jagung untuk industri rekomendasi impor oleh Kementrian Perindustrian. "Kementan hanya mengeluarkan rekomendasi impor jagung 180.000 ton untuk pakan 2018."
Kesimpulan
Yang disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo merupakan jagung untuk pakan. Jagung untuk industri rekomendasi impor oleh Kementrian Perindustrian.
(GFD-2019-1191) Jokowi Sebut Impor Beras Indonesia Sejak 2014 Turun, Benarkah?
Sumber: Debat CapresTanggal publish: 17/02/2019
Berita
Dalam salah satu bagian Debat Pilpres 2019, Minggu (17/2/2019) malam, capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pertanyaan capres nomor 02 Prabowo Subianto terkait impor hasil pertanian. Salah satu yang sempat disebutkan Jokowi adalah bahwa terkait beras, sejak 2014 sampai sekarang impor beras Indonesia menurutnya sudah turun.
"Di bidang beras, perlu saya sampaikan juga bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor kita untuk beras ini turun," kata Jokowi.
"Di bidang beras, perlu saya sampaikan juga bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor kita untuk beras ini turun," kata Jokowi.
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran menemukan antara lain data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Salah satu data terbaru terkait itu yang bisa ditemukan di situs BPS, memuat tabel impor beras di rentang tahun 2000-2017.
Dilihat dari data BPS tersebut, secara total volume (berat bersih), impor beras ternyata justru sempat menunjukkan angka kenaikan pada tahun 2015 dibanding 2014, dan kenaikan pada 2016 dibanding 2015. Jika data impor beras tahun 2014 tercatat 844.163,7 ton, di tahun 2015 tercatat jumlahnya mencapai 861.601 ton. Bahkan di tahun berikutnya yaitu 2016, angkanya mencapai 1.283.178,5 ton.
Sementara secara nilai CIF, masih dari tabel yang sama, kenaikan angka tercatat pada tahun 2016. Di mana jika pada 2015 nilainya adalah 351.602.200 dolar AS, di tahun 2016 tercatat bernilai 531.841.600 dolar AS.
Hal ini juga diperkuat data lain, semisal data Kementan, sebagaimana dikutip Auriga (Yayasan Auriga Indonesia). Begitu juga ungkapan berikut data yang antara lain pernah ditulis ekonom Faisal Basri, misalnya. Selengkapnya cek di link referensi.
Dilihat dari data BPS tersebut, secara total volume (berat bersih), impor beras ternyata justru sempat menunjukkan angka kenaikan pada tahun 2015 dibanding 2014, dan kenaikan pada 2016 dibanding 2015. Jika data impor beras tahun 2014 tercatat 844.163,7 ton, di tahun 2015 tercatat jumlahnya mencapai 861.601 ton. Bahkan di tahun berikutnya yaitu 2016, angkanya mencapai 1.283.178,5 ton.
Sementara secara nilai CIF, masih dari tabel yang sama, kenaikan angka tercatat pada tahun 2016. Di mana jika pada 2015 nilainya adalah 351.602.200 dolar AS, di tahun 2016 tercatat bernilai 531.841.600 dolar AS.
Hal ini juga diperkuat data lain, semisal data Kementan, sebagaimana dikutip Auriga (Yayasan Auriga Indonesia). Begitu juga ungkapan berikut data yang antara lain pernah ditulis ekonom Faisal Basri, misalnya. Selengkapnya cek di link referensi.
Kesimpulan
Merujuk pada beberapa data yang ditemukan, bisa disimpulkan jika pernyataan Jokowi bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor beras Indonesia turun, tidaklah tepat alias salah, baik dari segi volume maupun dari segi nilainya.
Rujukan
(GFD-2019-1190) 4 Unicorn Indonesia yang Dibanggakan Jokowi
Sumber: Debat CapresTanggal publish: 17/02/2019
Berita
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut Indonesia memiliki 4 startup unicorn dari 7 unicorn yang ada di Asia Tenggara. Jokowi pun akan menyiapkan program 1.000 startup baru yang kita hubungkan dengan inkubator global.
Hasil Cek Fakta
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyebut Indonesia telah memiliki empat startup unicorn yang digadang akan naik level menjadi decacorn. Bahkan, di tahun 2019 ini, Ia menargetkan satu startup siap menjadi unicorn tahun ini.
1. Tokopedia, dengan valuasi US$15 miliar atau Rp204,7 triliun
2. Gojek dengan valuasi US$61,6 miliar atau Rp840,6 triliun.
3. Traveloka dengan valuasi US$27,4 miliar atau Rp374 triliun.
4. Bukapalak dengan valuasi US$13,8 miliar atau Rp188,3 triliun.
Menurut Rudiantara, ada dua startup yang dia yakini bakal menjadi unicorn berikutnya, yakni pertama dari sektor pendidikan dan kesehatan dan sektor industri travel. Ada anggaran lebih dari Rp100 triliun bisa dialokasikan untuk mengembangkan startup di bidang tersebut. (ren)
1. Tokopedia, dengan valuasi US$15 miliar atau Rp204,7 triliun
2. Gojek dengan valuasi US$61,6 miliar atau Rp840,6 triliun.
3. Traveloka dengan valuasi US$27,4 miliar atau Rp374 triliun.
4. Bukapalak dengan valuasi US$13,8 miliar atau Rp188,3 triliun.
Menurut Rudiantara, ada dua startup yang dia yakini bakal menjadi unicorn berikutnya, yakni pertama dari sektor pendidikan dan kesehatan dan sektor industri travel. Ada anggaran lebih dari Rp100 triliun bisa dialokasikan untuk mengembangkan startup di bidang tersebut. (ren)
Rujukan
Halaman: 5583/5752