Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim netizen Twitter yang menyebut vaksin covid-19 merek Pfizer bisa membuat wanita mengalami kemandulan. Kicauan itu berada di akun @The_Mocasin_.
Begini narasinya:
Head of Pfizer Research: Covid-19 Vaccine is Female Sterilization".
Akun itu juga mengunggah foto sebuah artikel dengan narasi sebagai berikut:
"Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan"
Akun tersebut juga membagikan tautan ke salah satu blog dengan nama Health and Money News. Namun, ketika Cek Fakta Liputan6.com membuka tautan tersebut, tidak ada artikel yang dimaksud.
vaksin mandul
Vaksid covid-19 membuat wanita mandul
Vaksin buat mandul
haloVaksin Covid-19 Menyebabkan Kemandulan
Vkasin Covid Menyebabkan Mandul
Kemandulan karena vaksin
Vaksin hamil
Vaksin tidak bisa hamil
(GFD-2021-6457) [SALAH] Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Wanita Mandul
Sumber: TwitterTanggal publish: 02/03/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan COVID-19 dan edukator kesehatan. Dia memastikan klaim itu hoaks.
"Tidak. Bohong itu," katanya melalui WhatsApp, Selasa (2/3/2021).
Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.
"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.
Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.
"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".
Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.
"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.
"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.
"Tidak. Bohong itu," katanya melalui WhatsApp, Selasa (2/3/2021).
Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.
"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.
Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.
"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".
Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.
"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.
"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut vaksin covid-19 bisa menyebabkan wanita menjadi mandul adalah salah alias hoaks. Sebab, tidak ada bukti kuat yang bisa membuat wanita menjadi mandul karena vaksin covid-19.
Rujukan
(GFD-2021-6456) [SALAH] “Takbier – Bir yang Sempat Jadi Kontroversi Diproduksi Di Arab Saudi!”
Sumber: ArtikelTanggal publish: 02/03/2021
Berita
Beredar artikel berjudul “Takbier – Bir yang Sempat Jadi Kontroversi Diproduksi Di Arab Saudi!” yang dimuat di situs beergembira[dot]com pada 7 November 2018. Artikel ini kembali dibagikan oleh pengguna Facebook, salah satunya oleh akun Madika Ardian (fb.com/ardian.madika.3) pada 2 Maret 2021 dengan narasi sebagai berikut:
‘Ternyata ada juga Berr seperti ini yg dimiliki Arab Saudi ya
Entah benar atau tidak Wallahualam”
‘Ternyata ada juga Berr seperti ini yg dimiliki Arab Saudi ya
Entah benar atau tidak Wallahualam”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya bahwa Takbier, bir yang sempat jadi kontroversi diproduksi di Arab Saudi dan resmi menjadi minuman perayaan World Cup 2018 lalu bagi para penikmat bir di Saudi Arabia adalah klaim yang keliru.
Faktanya, klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Dilansir dari artikel berjudul “[EDUKASI] Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita”, artikel sindiran berjudul “Takbier: Saudi-Arabien produziert offizielles WM-Bier” bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Sementara itu, di bagian “Disclaimer”, Noktara menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Wenn ihr unsere Beiträge auf Noktara.de lesen solltet, müsst ihr Humor besitzen. Ihr dürft die Artikel nicht ernst nehmen. Im Volksmund nennt man diese Beiträge Satire. Auch wenn es noch so realistisch aussieht, haben wir uns einen Spaß daraus gemacht. Sowohl Texte, Bilder & Screenshots stammen aus der Feder unserer Redakteure.”
atau yang jika diterjemahkan: “Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami.”
Selain itu, di bagian FAQ juga dijelaskan bahwa Noktara mengakui bahwa laporan mereka adalah fiktif dan berasal dari Arabian Nights.
Faktanya, klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Dilansir dari artikel berjudul “[EDUKASI] Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita”, artikel sindiran berjudul “Takbier: Saudi-Arabien produziert offizielles WM-Bier” bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Sementara itu, di bagian “Disclaimer”, Noktara menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Wenn ihr unsere Beiträge auf Noktara.de lesen solltet, müsst ihr Humor besitzen. Ihr dürft die Artikel nicht ernst nehmen. Im Volksmund nennt man diese Beiträge Satire. Auch wenn es noch so realistisch aussieht, haben wir uns einen Spaß daraus gemacht. Sowohl Texte, Bilder & Screenshots stammen aus der Feder unserer Redakteure.”
atau yang jika diterjemahkan: “Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami.”
Selain itu, di bagian FAQ juga dijelaskan bahwa Noktara mengakui bahwa laporan mereka adalah fiktif dan berasal dari Arabian Nights.
Kesimpulan
Hoaks Lama Beredar Kembali. Faktanya, artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2018/11/03/edukasi-noktara-de-adalah-portal-satire-bukan-portal-berita/
- https://archive.vn/th1Tv (Arsip artikel di situs Noktara)
- https://archive.vn/D75pk (Arsip Disclaimer Noktara , Terjemahan:
- http://bit.ly/3sKWOu3)
- https://archive.vn/91nSQ (Arsip FAQ Noktara, Terjemahan:
- http://bit.ly/3qeMmta)
(GFD-2021-6455) [SALAH] Whiskey Berlabel Halal MUI
Sumber: telegram.comTanggal publish: 02/03/2021
Berita
“Woee @muipusat otak mana otak njing‼️
Biadab kalian ASU
Ini serius?
Ada label halalnya?
Tahun kapan?
#RezimPenjahatHAM
#KelotokinDIGEEEMBOK
#d34th_5kull
#FreedomFighter
#TheWarriorsSquad
Biadab kalian ASU
Ini serius?
Ada label halalnya?
Tahun kapan?
#RezimPenjahatHAM
#KelotokinDIGEEEMBOK
#d34th_5kull
#FreedomFighter
#TheWarriorsSquad
Hasil Cek Fakta
Telah beredar gambar minuman jenis Whiskey di media sosial, pada gambar tersebut terdapat label halal yang diklaim sebagai label halal MUI.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar serupa juga pernah beredar sebelumnya pada 2017 lalu. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menyatakan gambar tersebut adalah hoaks. Menurutnya, penyebaran gambar tersebut juga sebagai fitnah kepada Kementerian Agama. Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia, ia memastikan label halal tersebut juga bukan berasal dari LPPOM MUI.
Dilansir dari Jawapos.com, diketahui minuman tersebut merupakan minuman yang diproduksi oleh Emerald Beverages, Los Angles, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga produk minuman, yakni Crystal Whiskey, Empire Vodka, dan Riviere Wine. Ketiganya diklaim halal. Tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, dilansir dari situs pom.go.id terkait dengan minuman whiskey 0% alcohol berlabel halal. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI. Apabila produk tersebut ditemukan di peredaran, maka dikategorikan sebagai produk tanpa izin edar (TIE) atau PRODUK ILEGAL.
Lebih lanjut, sesuai dengan Surat Keputusan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Nomor SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 tentang Ketentuan Penulisan Nama Produk dan Bentuk Produk.
LPPOM MUI tidak dapat menerbitkan Sertifikat Halal terhadap produk dengan nama yang mengandung nama minuman keras (sebagai contoh: rootbeer, es krim rhum raisin, bir 0% alkohol, dll). Dengan demikian, pencantuman label halal pada produk minuman 0% alkohol menyalahi ketentuan ini.
Dengan demikian, klaim label halal MUI pada minuman jenis whiskey seperti pada gambar yang beredar adalah tidak benar dan termasuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar serupa juga pernah beredar sebelumnya pada 2017 lalu. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menyatakan gambar tersebut adalah hoaks. Menurutnya, penyebaran gambar tersebut juga sebagai fitnah kepada Kementerian Agama. Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia, ia memastikan label halal tersebut juga bukan berasal dari LPPOM MUI.
Dilansir dari Jawapos.com, diketahui minuman tersebut merupakan minuman yang diproduksi oleh Emerald Beverages, Los Angles, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga produk minuman, yakni Crystal Whiskey, Empire Vodka, dan Riviere Wine. Ketiganya diklaim halal. Tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, dilansir dari situs pom.go.id terkait dengan minuman whiskey 0% alcohol berlabel halal. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI. Apabila produk tersebut ditemukan di peredaran, maka dikategorikan sebagai produk tanpa izin edar (TIE) atau PRODUK ILEGAL.
Lebih lanjut, sesuai dengan Surat Keputusan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Nomor SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 tentang Ketentuan Penulisan Nama Produk dan Bentuk Produk.
LPPOM MUI tidak dapat menerbitkan Sertifikat Halal terhadap produk dengan nama yang mengandung nama minuman keras (sebagai contoh: rootbeer, es krim rhum raisin, bir 0% alkohol, dll). Dengan demikian, pencantuman label halal pada produk minuman 0% alkohol menyalahi ketentuan ini.
Dengan demikian, klaim label halal MUI pada minuman jenis whiskey seperti pada gambar yang beredar adalah tidak benar dan termasuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia dan bukan berasal dari LPPOM MUI. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI.
Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia dan bukan berasal dari LPPOM MUI. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI.
Rujukan
(GFD-2021-6454) [SALAH] Gambar artikel berjudul “Kecewa Dengan Biden, Warga Amerika Ingin Dipimpin Oleh Jokowi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/03/2021
Berita
Akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode (fb.com/Jokowi3Period) pada 28 Februari 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar artikel berjudul “Kecewa Dengan Biden, Warga Amerika Ingin Dipimpin Oleh Jokowi” dengan narasi sebagai berikut:
“Disaat para kadrun sangat membenci Pak Jokowi ternyata diluar negeri sana banyak orang yang mendambakan Pak Jokowi. Subhanallah, inilah karomah Waliyullah semakin banyak dibenci semakin banyak pula dipuja. Semakin yakin 3 Periode!”
Selain judul artikel, terdapat foto Presiden Joko Widodo (Jokowi), foto Presiden Joe Biden dan tulisan “Reporter : Non Koresponden”, “Editor: Eka Yudha Saputra” serta “Senin, 29 Februari 2021 12:00 WIB”
“Disaat para kadrun sangat membenci Pak Jokowi ternyata diluar negeri sana banyak orang yang mendambakan Pak Jokowi. Subhanallah, inilah karomah Waliyullah semakin banyak dibenci semakin banyak pula dipuja. Semakin yakin 3 Periode!”
Selain judul artikel, terdapat foto Presiden Joko Widodo (Jokowi), foto Presiden Joe Biden dan tulisan “Reporter : Non Koresponden”, “Editor: Eka Yudha Saputra” serta “Senin, 29 Februari 2021 12:00 WIB”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya gambar artikel berjudul “Kecewa Dengan Biden, Warga Amerika Ingin Dipimpin Oleh Jokowi” merupakan klaim yang keliru.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar editan dari artikel asli yang berjudul “Joe Biden Dikritik karena Tidak Hukum MBS Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi” yang dimuat di situs Tempo pada Minggu, 28 Februari 2021 pukul 16:00 WIB.
Dilansir dari Medcom, selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, jika diteliti lagi, artikel itu diklaim dimuat pada Senin 29 Februari 2021 pukul 12.00 WIB. Seperti yang diketahui, Februari 2021 hanya sampai pada tanggal 28.
Kemudian tangkapan layar itu mirip dengan artikel yang dimuat Tempo.co pada Minggu 28 Februari 2021 pukul 16.00 WIB. Artikel itu berjudul “Joe Biden Dikritik karena Tidak Hukum MBS Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi”. Kemiripan itu dapat dilihat dari keterangan nama reporter, yakni Non Koresponden dan editor, yakni Eka Yudha Saputra. Kemudian dari foto Biden yang dimuat pada artikel tersebut.
Selain mengedit judul dan tanggal, sumber klaim juga mengedit foto yang dimuat di artikel itu dengan cara memasukkan foto Presiden Jokowi yang aslinya merupakan foto Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato secara virtual dalam Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2020) pagi waktu Indonesia atau Selasa (23/9/2020) malam waktu New York, Amerika Serikat yang salah satunya dimuat di artikel berjudul “Lengkap, Isi Pidato Presiden Jokowi Saat Sidang Umum PBB” yang tayang pada 23 September 2020 di situs Kompas.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar editan dari artikel asli yang berjudul “Joe Biden Dikritik karena Tidak Hukum MBS Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi” yang dimuat di situs Tempo pada Minggu, 28 Februari 2021 pukul 16:00 WIB.
Dilansir dari Medcom, selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, jika diteliti lagi, artikel itu diklaim dimuat pada Senin 29 Februari 2021 pukul 12.00 WIB. Seperti yang diketahui, Februari 2021 hanya sampai pada tanggal 28.
Kemudian tangkapan layar itu mirip dengan artikel yang dimuat Tempo.co pada Minggu 28 Februari 2021 pukul 16.00 WIB. Artikel itu berjudul “Joe Biden Dikritik karena Tidak Hukum MBS Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi”. Kemiripan itu dapat dilihat dari keterangan nama reporter, yakni Non Koresponden dan editor, yakni Eka Yudha Saputra. Kemudian dari foto Biden yang dimuat pada artikel tersebut.
Selain mengedit judul dan tanggal, sumber klaim juga mengedit foto yang dimuat di artikel itu dengan cara memasukkan foto Presiden Jokowi yang aslinya merupakan foto Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato secara virtual dalam Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2020) pagi waktu Indonesia atau Selasa (23/9/2020) malam waktu New York, Amerika Serikat yang salah satunya dimuat di artikel berjudul “Lengkap, Isi Pidato Presiden Jokowi Saat Sidang Umum PBB” yang tayang pada 23 September 2020 di situs Kompas.
Kesimpulan
Gambar EDITAN dari artikel asli yang berjudul “Joe Biden Dikritik karena Tidak Hukum MBS Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi” yang dimuat di situs Tempo pada Minggu, 28 Februari 2021 pukul 16:00 WIB.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/Wb7x9o2k-cek-fakta-kecewa-dengan-biden-warga-amerika-ingin-dipimpin-jokowi-ini-faktanya
- https://dunia.tempo.co/read/1437317/joe-biden-dikritik-karena-tidak-hukum-mbs-terkait-pembunuhan-jamal-khashoggi
- https://nasional.kompas.com/read/2020/09/23/10325641/lengkap-isi-pidato-presiden-jokowi-saat-sidang-umum-pbb
Halaman: 5404/6442