Beredar sebuah pesan berantai Whatsapp berisi mengenai gelombang panas yang kembali melanda Indonesia dengan Narasi yang dibuat :
“”Buat saudara ku yang baik
Siapkan diri menghadapi
Gelombang Panas
Banyak Minum yaaa
Hindari minum ES
gelombang panas di indonesia
Minum seteguk demi seteguk jangan langsung
Bisa sampai 40-50 derajat.
Silahkan kondisikan tubuh.
AWAS..!!!!!*
GELOMBANG PANAS
KINI MELANDA NEGARA KITA
Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.”
WASPADA...ANDA HARUS MEMBACA BERITA INI...Bersiaplah untuk menghadapi serangan GELOMBANG PANAS ...
(GFD-2021-6831) [SALAH] Pesan Berantai “AWAS..!!!!!* GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 30/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan klaim yang sudah pernah diklarifikasi sebelumnya pada 14 November 2020 , yang terbukti SALAH.
Dari BeritaSatu: “”Tidak ada gelombang panas di Indonesia. Hal itu (gelombang panas) terjadi di lintang menengah-tinggi seperti di Eropa,” kata Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin kepada Beritasatu.com, Selasa (27/4/2021).”
Dari KOMPAS.com pada 14 November 2020: “Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa berita yang beredar ini tentu tidak tepat karena kondisi suhu panas dan terik yang terjadi saat ini tidak bisa dikaitkan sebagai gelombang panas.”
Dari BMKG pada 16 November 2020: “1. Beredar pesan berantai melalu media sosial bahwa GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA INDONESIA. Disebutkan bahwa kini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin. Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.”
Dari BeritaSatu: “”Tidak ada gelombang panas di Indonesia. Hal itu (gelombang panas) terjadi di lintang menengah-tinggi seperti di Eropa,” kata Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin kepada Beritasatu.com, Selasa (27/4/2021).”
Dari KOMPAS.com pada 14 November 2020: “Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa berita yang beredar ini tentu tidak tepat karena kondisi suhu panas dan terik yang terjadi saat ini tidak bisa dikaitkan sebagai gelombang panas.”
Dari BMKG pada 16 November 2020: “1. Beredar pesan berantai melalu media sosial bahwa GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA INDONESIA. Disebutkan bahwa kini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin. Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.”
Kesimpulan
HLBK (Hoaks Lama Bersemi Kembali). FAKTANYA, diklarifikasi oleh BMKG bahwa selain TIDAK ada gelombang panas di Indonesia, lokasi peristiwanya terjadi di daerah lintang menengah-tinggi seperti di Eropa.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. [2] turnbackhoax.id: “[SALAH] “GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA””,
- https://bit.ly/3eM2y1k /
- https://archive.md/QyW7I (arsip cadangan). [3] beritasatu.com: “BMKG Bantah Informasi Gelombang Panas Melanda Indonesia”,
- https://bit.ly/2S351wn /
- https://archive.md/gDuo3 (arsip cadangan). [4] kompas.com: “[HOAKS] Gelombang Panas Sedang Terjadi di Indonesia”,
- https://bit.ly/3gNPV8z /
- https://archive.md/KSFJa (arsip cadangan). [5] bmkg.go.id: “Tidak Benar Gelombang Panas Sedang Terjadi di Indonesia”,
- https://bit.ly/2Regn0o /
- https://archive.md/ZmR0u (arsip cadangan).
(GFD-2021-6830) [SALAH] Artikel dari Bentengsumbar.com yang berjudul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda, Kalau Presiden Kami Bekerja Hanya Untuk Rakyat RI,Anda Kerja Buat ISIS”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/04/2021
Berita
Beredar di media sosial yang diunggah oleh akun Facebook Kasih berupa sebuah video orang yang sedang membuang uang yang diklaim merupakan permintaan temannya yang meninggal karena Covid-19. Postingan tersebut disukai sebanyak 159 kali dan dikomentari 14 kali.
NARASI:
“Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda, Kalau Presiden Kami Bekerja Hanya Untuk Rakyat RI,Anda Kerja Buat ISIS”
NARASI:
“Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda, Kalau Presiden Kami Bekerja Hanya Untuk Rakyat RI,Anda Kerja Buat ISIS”
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelurusan, diketahui artikel tersebut dipublikasikan oleh bentengsumbar.com dengan judul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda” pada 15 April 2021. Judul artikel pada sumber telah dimodifikasi dengan cara menambangkan kata-kata pada judul artikel tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, artikel dari Bentengsumbar.com yang berjudul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda, Kalau Presiden Kami Bekerja Hanya Untuk Rakyat RI,Anda Kerja Buat ISIS” adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang dimanipulasi/Manipulated Content.
Melihat dari penjelasan tersebut, artikel dari Bentengsumbar.com yang berjudul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda, Kalau Presiden Kami Bekerja Hanya Untuk Rakyat RI,Anda Kerja Buat ISIS” adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang dimanipulasi/Manipulated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Judul artikel telah dimodifikasi yang seharusnya berjudul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda”.
Informasi yang salah. Judul artikel telah dimodifikasi yang seharusnya berjudul “Denny Siregar ke Hehamahua: Yang Mirip Firaun Itu yang Suka Jualan Mayat Supaya Bisa Berkuasa, Kayak Anda”.
Rujukan
(GFD-2021-6829) [SALAH] Surat Edaran Dana Bantuan APBN/APBD dari Ditjen Dikti
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/04/2021
Berita
Beredar di surat edaran yang mengatasnamakan Direktorat Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang menawarkan bantuan APBN/APBD pada lembaga pendidikan swasta. Surat Edaran tersebut meminta untuk mengisikan sebuah form yang disediakan untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan klarifikasi oleh akun Instagram resmi @ditjen.dikti, terlampir surat edaran yang mengatasnamakan Ditjen Dikti yang menawarkan bantuan APBN/APBD untuk lembaga pendidikan swasta dan menyatakan bahwa surat tersebut adalah surat palsu. Berikut caption yang ditulis oleh akun Instagram @ditjen.dikti :
“Surat palsu yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud beredar luas di kalangan masyarakat melalui media sosial.
Surat palsu tersebut memuat infomasi yang tidak benar mengenai penawaran bantuan APBN/APBD dari Program Ramadan anggaran 2021.
Mari bantu sebarkan informasi ini ke #InsanDikti lainnya untuk menghentikan informasi yang tidak benar ini.
#Kemendikbud
#PendidikanTinggi
#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSIGAPMelayani
#Stophoax”
Melihat dari penjelasan tersebut, surat edaran Ditjen Dikti menawarkan bantuan APBN/APBD untuk lembaga pendidikan swasta adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan/Imposter Content.
“Surat palsu yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud beredar luas di kalangan masyarakat melalui media sosial.
Surat palsu tersebut memuat infomasi yang tidak benar mengenai penawaran bantuan APBN/APBD dari Program Ramadan anggaran 2021.
Mari bantu sebarkan informasi ini ke #InsanDikti lainnya untuk menghentikan informasi yang tidak benar ini.
#Kemendikbud
#PendidikanTinggi
#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSIGAPMelayani
#Stophoax”
Melihat dari penjelasan tersebut, surat edaran Ditjen Dikti menawarkan bantuan APBN/APBD untuk lembaga pendidikan swasta adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Pihak Ditjen Dikti telah mengklarifikasikan bahwa surat edaran tersebut adalah tidak benar.
Informasi yang salah. Pihak Ditjen Dikti telah mengklarifikasikan bahwa surat edaran tersebut adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2021-6828) [SALAH] Video Prajurit KRI Nanggala 402 Menggendong Bayinya Sebelum Berlayar
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 30/04/2021
Berita
Sebuah akun Tiktok bernama @hihihikkkkkk mengunggah video berdurasi 29 detik yang menayangkan seorang lelaki yang menangis sambil memeluk bayi yang baru lahir. Dalam video tersebut menyertakan penjelasan bahwa lelaki yang ada dalam video tersebut adalah Serda Kom Purwanto, salah satu awak kapal KRI Nanggala 402.
[NARASI]:
Saat-saat terakhir Serda Kom Purwanto memeluk buah hatinya yang baru lahir yang seakan-akan sang bayi merasakan bahwa pelukan sang ayah yang pertama sekaligus yang terakhir hingga sang buah hati menangis tak mau lepas dari pelukan sang ayah.
Semoga istiqomah.
[NARASI]:
Saat-saat terakhir Serda Kom Purwanto memeluk buah hatinya yang baru lahir yang seakan-akan sang bayi merasakan bahwa pelukan sang ayah yang pertama sekaligus yang terakhir hingga sang buah hati menangis tak mau lepas dari pelukan sang ayah.
Semoga istiqomah.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, Dian Arisa istri dari Serda Kom Purwanto membantah bahwa lelaki yang ada dalam video tersebut merupakan Almarhum suaminya. Dian menjelaskan bahwa ia bersama Almarhum suaminya tidak memiliki anak yang masih bayi.
“Pak Pur punya dua putri, usianya yang pertama 9 tahun, dan anak kedua baru 5 tahun. Saya saja baru tau kalau ada video viral mengatasnamakan suami saya. Tapi itu tidak benar,” ucapnya.
Sehingga, klaim mengenai video prajurit KRI Nanggala 402 yang menggendong bayinya sebelum berlayar merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
“Pak Pur punya dua putri, usianya yang pertama 9 tahun, dan anak kedua baru 5 tahun. Saya saja baru tau kalau ada video viral mengatasnamakan suami saya. Tapi itu tidak benar,” ucapnya.
Sehingga, klaim mengenai video prajurit KRI Nanggala 402 yang menggendong bayinya sebelum berlayar merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Klaim tersebut salah. Faktanya, Dian Arisa istri Serda Kom Purwanto membantah lelaki yang berada dalam video tersebut adalah almarhum suaminya, Dian menjelaskan ia dan almarhum tidak memiliki anak yang masih bayi.
Klaim tersebut salah. Faktanya, Dian Arisa istri Serda Kom Purwanto membantah lelaki yang berada dalam video tersebut adalah almarhum suaminya, Dian menjelaskan ia dan almarhum tidak memiliki anak yang masih bayi.
Rujukan
- https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/viral-video-serda-kom-purwanto-gendong-bayi-sebelum-berlayar-istri-itu-hoaks-1vdL9NKDELf/full
- https://jatim.tribunnews.com/2021/04/28/beredar-video-viral-mengatasnamakan-prajurit-kri-nanggala-402-istri-tegaskan-itu-hoax?page=1
- https://surabaya.tribunnews.com/2021/04/28/beredar-video-viral-prajurit-kri-nanggala-402-serda-kom-purwanto-gendong-bayi-istri-itu-hoax?page=2
Halaman: 5186/6314