(GFD-2020-3730) [SALAH] “Data Tol yang Ditutup Arah DKI Jakarta”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Postingan gambar mengenai data tol arah DKI Jakarta yang ditutup tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
Hasil Cek Fakta
Penjelasan:
Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. “Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
=====
Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.
Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.
Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.
“Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik,” kata Irra.
Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. “Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta,” ujar Sambodo.
Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
=====
Rujukan
(GFD-2020-3729) [SALAH] Foto “Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Bukan foto keadaan Jakarta saat virus Corona COVID-19 dinyatakan positif ada di Indonesia pada tahun 2020. Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016.
Akun Twitter tengkuzulkarnain (twitter.com/ustadtengkuzul) mengunggah sebuah gambar yang merupakan gabung dari 4 foto berbeda dengan narasi :
“Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…! Nekat, Tidak Mengerti, atau…?”
Masing foto tersebut bertuliskan kota dan negara.
Foto kiri atas tertulis “WUHAN”, foto kanan atas tertulis “ITALY”, foto kiri bawah tertulis “PHILLIPINE”, dan foto kanan bawah tertulis “INDONESIA”.
Akun Twitter tengkuzulkarnain (twitter.com/ustadtengkuzul) mengunggah sebuah gambar yang merupakan gabung dari 4 foto berbeda dengan narasi :
“Keadaan kota kota di dunia saat Corona mendera datang. Jakarta paling beda…! Nekat, Tidak Mengerti, atau…?”
Masing foto tersebut bertuliskan kota dan negara.
Foto kiri atas tertulis “WUHAN”, foto kanan atas tertulis “ITALY”, foto kiri bawah tertulis “PHILLIPINE”, dan foto kanan bawah tertulis “INDONESIA”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim di narasi yang menyertai foto unggah sumber klaim itu adalah klaim yang keliru.
Foto di kanan bawah yang bertuliskan “INDONESIA” itu bukanlah foto keadaan Indonesia, ataupun Jakarta pada saat virus corona COVID-19 diumumkan sudah positif ada di Indonesia pada
Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016. Salah satu yang mengunggah fto ini adalah akun Youtube Guntur Wibowo (youtube.com/user/gunturwibowo) yang memakai foto tersebut sebagai gambar thumbnail video berjudul “Traffic Slip and Slide | Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Guntur Wibowo” yang diunggah pada 16 Maret 2016.
Pada deskripsi videonya, Guntur menulis keterangan sebagai berikut :
“Jakarta Rush Hour Traffic POV 2 – Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Motorcycle Ride by Guntur Wibowo
So, what is it like to be in a crazy Traffic ride in Jakarta Indonesia ? This is my daily route, I always ride around 17-18.00 pm in Jakarta, the traffic were so wild, just be carefull around those corners because everyone in a mood to go home, crazy cut slip and slide in front of you is a common view in here, relax and take it easy.”
Foto ini juga pernah dimuat di situs wowkeren.com pada 17 September 2016 di artikel yang berjudul “Lima Kota Di Indonesia Masuk Ke Daftar Terburuk Untuk Pengemudi Versi Waze, Mana Saja?”
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim di narasi yang menyertai foto unggah sumber klaim itu adalah klaim yang keliru.
Foto di kanan bawah yang bertuliskan “INDONESIA” itu bukanlah foto keadaan Indonesia, ataupun Jakarta pada saat virus corona COVID-19 diumumkan sudah positif ada di Indonesia pada
Foto itu sudah diunggah ke internet setidaknya sejak tahun 2016. Salah satu yang mengunggah fto ini adalah akun Youtube Guntur Wibowo (youtube.com/user/gunturwibowo) yang memakai foto tersebut sebagai gambar thumbnail video berjudul “Traffic Slip and Slide | Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Guntur Wibowo” yang diunggah pada 16 Maret 2016.
Pada deskripsi videonya, Guntur menulis keterangan sebagai berikut :
“Jakarta Rush Hour Traffic POV 2 – Kawasaki Ninja 250 | Ninja 300 Motorcycle Ride by Guntur Wibowo
So, what is it like to be in a crazy Traffic ride in Jakarta Indonesia ? This is my daily route, I always ride around 17-18.00 pm in Jakarta, the traffic were so wild, just be carefull around those corners because everyone in a mood to go home, crazy cut slip and slide in front of you is a common view in here, relax and take it easy.”
Foto ini juga pernah dimuat di situs wowkeren.com pada 17 September 2016 di artikel yang berjudul “Lima Kota Di Indonesia Masuk Ke Daftar Terburuk Untuk Pengemudi Versi Waze, Mana Saja?”
Rujukan
(GFD-2020-3728) [SALAH] Poster Pageblug Sultan HB X Anjurkan Masak Sayur Lodeh 7 Warna
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Kahumas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY: hoaks, BUKAN buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
NARASI
“PAGEBLUG
Wayahe rakyat Mataram nyayur LODEH 7 warna
– Kluwih – Cang Gleyor
– Terong – Kulit Mlinjo
– Waluh – Godong So
– Tempe
Mugi SEDAYA tansah widodo nir ing SAMBEKALA”.
======
Help apakah ini benar atau hoax
Tentang himbauan sri sultan HB untuk membuat masakan 7 rupa
NARASI
“PAGEBLUG
Wayahe rakyat Mataram nyayur LODEH 7 warna
– Kluwih – Cang Gleyor
– Terong – Kulit Mlinjo
– Waluh – Godong So
– Tempe
Mugi SEDAYA tansah widodo nir ing SAMBEKALA”.
======
Help apakah ini benar atau hoax
Tentang himbauan sri sultan HB untuk membuat masakan 7 rupa
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.
* SUMBER menyebarkan informasi yang mencatut sumber (Sultah HB X), memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* kumparanNEWS: “Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menegaskan poster yang beredar di WhatsApp itu hoaks.
“Meniko (itu) hoaks,” kata Ditya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3).
Ditya menjelaskan, poster itu bukan buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke Putri Keraton Yogyakarta, GKR Hayu, soal poster tersebut. Hasilnya, tidak ada anjuran membuat sayur lodeh 7 warna untuk menangkal wabah corona.
“Saya sudah konfirmasi ke Gusti Hayu, bahwa arahan tersebut tidak benar,” ujar Ditya.”
Selengkapnya di “Hoaxbuster: Sultan HB X Tak Anjurkan Sayur Lodeh 7 Warna untuk Tangkal Corona” https://bit.ly/2Qz9tPM / http://archive.md/LCTTe (arsip cadangan).
–
* suara.com: “Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.”
Selengkapnya di “CEK FAKTA: Sultan HB X Perintahkan Buat Sayur Lodeh 7 Warna Tangkal Corona?” https://bit.ly/33HZqxu / http://archive.md/BkLzV (arsip cadangan).
======
(1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.
* SUMBER menyebarkan informasi yang mencatut sumber (Sultah HB X), memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* kumparanNEWS: “Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menegaskan poster yang beredar di WhatsApp itu hoaks.
“Meniko (itu) hoaks,” kata Ditya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3).
Ditya menjelaskan, poster itu bukan buatan Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke Putri Keraton Yogyakarta, GKR Hayu, soal poster tersebut. Hasilnya, tidak ada anjuran membuat sayur lodeh 7 warna untuk menangkal wabah corona.
“Saya sudah konfirmasi ke Gusti Hayu, bahwa arahan tersebut tidak benar,” ujar Ditya.”
Selengkapnya di “Hoaxbuster: Sultan HB X Tak Anjurkan Sayur Lodeh 7 Warna untuk Tangkal Corona” https://bit.ly/2Qz9tPM / http://archive.md/LCTTe (arsip cadangan).
–
* suara.com: “Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.”
Selengkapnya di “CEK FAKTA: Sultan HB X Perintahkan Buat Sayur Lodeh 7 Warna Tangkal Corona?” https://bit.ly/33HZqxu / http://archive.md/BkLzV (arsip cadangan).
======
Rujukan
(GFD-2020-3727) [SALAH] Gara-Gara Virus Corona, TKA China Digaji 200 Juta Per Tahun
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 22/03/2020
Berita
Hasil Periksa Fakta Helmi Fadillah Dwi Putra (Anggota Komisariat MAFINDO IISIP)
Postingan memelintir konteks pemberitaan dari cnnindonesia.com berjudul “Dampak Corona, Buruh Gaji Rp200 Juta per Tahun Bebas Pajak” dengan pemberitaan tribunnews.com berjudul “Terungkap, Gaji Tenaga Kerja Asing Tiga Kali Lipat Pekerja Lokal dan Tidak Terkena Pajak” yang disertakan dalam gambar postingan. Kedua artikel itu tidak terkait sama sekali.
NARASI:
“Gara2 Corona, kita jadi tahu bahwa buruh China digaji 200 Juta per tahun. Itu artinya digaji 16,67juta/bulan dan bebas pajak pula, sementara buruh pribumi hanya UMR dan dipotong pajak. .. ????”
=====
Postingan memelintir konteks pemberitaan dari cnnindonesia.com berjudul “Dampak Corona, Buruh Gaji Rp200 Juta per Tahun Bebas Pajak” dengan pemberitaan tribunnews.com berjudul “Terungkap, Gaji Tenaga Kerja Asing Tiga Kali Lipat Pekerja Lokal dan Tidak Terkena Pajak” yang disertakan dalam gambar postingan. Kedua artikel itu tidak terkait sama sekali.
NARASI:
“Gara2 Corona, kita jadi tahu bahwa buruh China digaji 200 Juta per tahun. Itu artinya digaji 16,67juta/bulan dan bebas pajak pula, sementara buruh pribumi hanya UMR dan dipotong pajak. .. ????”
=====
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Sebuah postingan di Facebook per tanggal 14 Maret 2020, berisikan narasi yang menyatakan bahwa dampak dari virus Corona atau COVID-19 menjadikan tampak bahwa buruh asal China digaji 200 juta per tahun. Dalam postingan itu dimasukkan beberapa potongan tangkapan layar judul berita dari cnnindonesia.com dan tribunews.com.
Melalui penelusuran dengan mesin pencari, diketahui bahwa dua judul berita yang ada dalam gambar postingan tidak terkait satu dengan lainnya. Pada artikel berjudul “Dampak Corona, Buruh Gaji Rp200 Juta per Tahun Bebas Pajak” yang tayang di cnnindonesia.com pada 13 Maret 2020 berisikan pemberitaan mengenai kebijakan Menteri Sri Mulyani terkait pembebasan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk buruh manufaktur dengan gaji Rp200 Juta per tahun.
Isi pemberitaan yang diterbitkan cnnindonesia berisi
“Menteri Keuangan Sri Mulyani membebaskan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk buruh manufaktur yang mengantongi gaji Rp200 juta per tahun. Angka itu setara dengan gaji Rp16 juta per bulan.
Aturan ini akan berlaku 6 bulan mulai April-September 2020. “Mereka yang biasanya dibayarkan oleh perusahaan atau membayar sendiri, nantinya akan ditanggung oleh pemerintah 100 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/3) dalam wawancaranya kepada cnnindonesia.com 13 Maret 2020
Dalam pemberitaan itu tidak ditemukan singgungan mengenai tenaga kerja asing (TKA) asal China. Dalam artikel tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan diterapkan untuk mendongkrak daya beli masyarakat di tengah penyebaran wabah virus Corona atau COVID-19.
Lalu, pada artikel kedua yang ada dalam gambar berasal dari laman tribunnews.com dengan judul “Terungkap, Gaji Tenaga Kerja Asing Tiga Kali Lipat Pekerja Lokal dan Tidak Terkena Pajak.” Pada artikel yang tayang pada 26 April 2018 itu, pembahasannya mengenai temuan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terkait perbedaan gaji antara tenaga kerja asing dan lokal yang sangat mencolok.
Berikut isi dari pemberitaan di tribunnews.com:
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan perbedaan gaji antara tenaga kerja asing dan lokal yang sangat mencolok.
Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia mendapatkan bayaran tiga kali lipat dibandingkan dengan tenaga kerja lokal.
Hal itu disampaikan oleh Komisioner ORI, Laode Ida dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis(26/4/2018)
“Orang Indonesia hanya menerima sepertiga, paling besar hanya sepertiga dari gaji TKA,”katanya.
Menurut Laode temuan ini berdasarkan investigasi yang dilakukan Ombudsman pada Juni-Desember 2017.” Pada dalam pemberitaan dari tribunnews.com
Artikel tersebut tidak menyebutkan secara spesifik TKA yang disinggung adalah TKA asal China. Selain itu, konteks pemberitaan di tribunnews.com itu terbit terlebih dahulu, yakni tahun 2018, dan tidak terkait dengan kebijakan Menteri Sri Mulyani ataupun COVID-19.
Perihal gaji TKA China di Indonesia, hasil penelusuran menemukan artikel dari detik.com dengan judul “Benarkah Gaji TKA China di Morowali Lebih Besar dari Pekerja Lokal?” yang tayang pada tanggal 7 Agustus 2018.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa gaji seluruh karyawan di kawasan Industri Morowali sama besar antara Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dengan tenaga kerja lokal. Perhitungannya pun berdasarkan tabel gaji yang sama ketika dibuat saat perusahaan berdiri.
Namun, para TKA China di kawasan industri tersebut biasanya bekerja lembur saat akhir pekan, sehingga pendapatanya bertambah sekitar 30 persen, selain itu seperti orang yang bekerja di luar negeri pada umumnya, mereka mendapatkan tunjangan kejauhan dari pihak perusahaan China yang mengirimnya.
Maka dapat dikatakan bahwa klaim buruh China digaji 200 Juta per tahun dan bebas pajak merupakan klaim yang tidak benar. Narasi tersebut mengambil kesimpulan sesat dari dua judul pemberitaan yang diambil dari cnnindonesia.com dan tribunnews.com yang tidak ada kaitannya sama sekali, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content/Konten yang menyesatkan.
=====
Sebuah postingan di Facebook per tanggal 14 Maret 2020, berisikan narasi yang menyatakan bahwa dampak dari virus Corona atau COVID-19 menjadikan tampak bahwa buruh asal China digaji 200 juta per tahun. Dalam postingan itu dimasukkan beberapa potongan tangkapan layar judul berita dari cnnindonesia.com dan tribunews.com.
Melalui penelusuran dengan mesin pencari, diketahui bahwa dua judul berita yang ada dalam gambar postingan tidak terkait satu dengan lainnya. Pada artikel berjudul “Dampak Corona, Buruh Gaji Rp200 Juta per Tahun Bebas Pajak” yang tayang di cnnindonesia.com pada 13 Maret 2020 berisikan pemberitaan mengenai kebijakan Menteri Sri Mulyani terkait pembebasan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk buruh manufaktur dengan gaji Rp200 Juta per tahun.
Isi pemberitaan yang diterbitkan cnnindonesia berisi
“Menteri Keuangan Sri Mulyani membebaskan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk buruh manufaktur yang mengantongi gaji Rp200 juta per tahun. Angka itu setara dengan gaji Rp16 juta per bulan.
Aturan ini akan berlaku 6 bulan mulai April-September 2020. “Mereka yang biasanya dibayarkan oleh perusahaan atau membayar sendiri, nantinya akan ditanggung oleh pemerintah 100 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/3) dalam wawancaranya kepada cnnindonesia.com 13 Maret 2020
Dalam pemberitaan itu tidak ditemukan singgungan mengenai tenaga kerja asing (TKA) asal China. Dalam artikel tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan diterapkan untuk mendongkrak daya beli masyarakat di tengah penyebaran wabah virus Corona atau COVID-19.
Lalu, pada artikel kedua yang ada dalam gambar berasal dari laman tribunnews.com dengan judul “Terungkap, Gaji Tenaga Kerja Asing Tiga Kali Lipat Pekerja Lokal dan Tidak Terkena Pajak.” Pada artikel yang tayang pada 26 April 2018 itu, pembahasannya mengenai temuan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terkait perbedaan gaji antara tenaga kerja asing dan lokal yang sangat mencolok.
Berikut isi dari pemberitaan di tribunnews.com:
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan perbedaan gaji antara tenaga kerja asing dan lokal yang sangat mencolok.
Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia mendapatkan bayaran tiga kali lipat dibandingkan dengan tenaga kerja lokal.
Hal itu disampaikan oleh Komisioner ORI, Laode Ida dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis(26/4/2018)
“Orang Indonesia hanya menerima sepertiga, paling besar hanya sepertiga dari gaji TKA,”katanya.
Menurut Laode temuan ini berdasarkan investigasi yang dilakukan Ombudsman pada Juni-Desember 2017.” Pada dalam pemberitaan dari tribunnews.com
Artikel tersebut tidak menyebutkan secara spesifik TKA yang disinggung adalah TKA asal China. Selain itu, konteks pemberitaan di tribunnews.com itu terbit terlebih dahulu, yakni tahun 2018, dan tidak terkait dengan kebijakan Menteri Sri Mulyani ataupun COVID-19.
Perihal gaji TKA China di Indonesia, hasil penelusuran menemukan artikel dari detik.com dengan judul “Benarkah Gaji TKA China di Morowali Lebih Besar dari Pekerja Lokal?” yang tayang pada tanggal 7 Agustus 2018.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa gaji seluruh karyawan di kawasan Industri Morowali sama besar antara Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dengan tenaga kerja lokal. Perhitungannya pun berdasarkan tabel gaji yang sama ketika dibuat saat perusahaan berdiri.
Namun, para TKA China di kawasan industri tersebut biasanya bekerja lembur saat akhir pekan, sehingga pendapatanya bertambah sekitar 30 persen, selain itu seperti orang yang bekerja di luar negeri pada umumnya, mereka mendapatkan tunjangan kejauhan dari pihak perusahaan China yang mengirimnya.
Maka dapat dikatakan bahwa klaim buruh China digaji 200 Juta per tahun dan bebas pajak merupakan klaim yang tidak benar. Narasi tersebut mengambil kesimpulan sesat dari dua judul pemberitaan yang diambil dari cnnindonesia.com dan tribunnews.com yang tidak ada kaitannya sama sekali, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content/Konten yang menyesatkan.
=====
Rujukan
Halaman: 5183/5592