Beredar pesan berantai Whatsapp yang berisikan informasi mengenai metode alternatif bagi lelaki berusia di atas 50 tahun yang kesulitan membuat air seni. Metode bernama “Jumping Urine” tersebut menyaratkan untuk melompat-lompat agar air seni dapat keluar.
Berikut kutipan narasinya:
“"JUMPING URINE"
Saran buat semua laki2 di atas usia 50, apabila mengalami kesulitan buang air seni gara2 ada pembesaran prostat.
SEKEDAR INFO:
Penting bagi yang Usia Lanjut manfaatnya "JUMPING URINE".
Apa yang harus dilakukan, jika Anda tidak bisa mengeluarkan air kencing secara tiba2...?
Baru2 ini saya bertemu dgn seorang dokter allopathy yg terkenal karena artikel medis. Dia berusia 70-an, adalah spesialis THT.
Sungguh mengherankan untuk mendengarkan salah satu pengalamannya yg dia bagikan.
Pagi hari itu, ketika dia terbangun, dia punya masalah. Dia memiliki dorongan untuk buang air kecil, tapi entah kenapa dia tidak bisa melakukannya..
Pada usia ini, beberapa orang menghadapi masalah seperti itu, umumnya mengerang kesakitan dan pergi ke rumah sakit. Tetapi bgmn bila berada di pelosok dan sendirian...???
Upaya terus-menerusnya tidak menghasilkan apapun, lalu dia sadar, ada beberapa masalah. Meskipun dia seorang dokter, tapi dia tidak terkecuali dgn masalah fisik seperti dia, juga terbuat dari daging dan darah yg sama seperti semua orang.
Sekarang perut bagian bawahnya menjadi berat dan dia tidak bisa duduk atau berdiri dan menderita karena hal tsb.
Pada saat itu dia menerima sebuah panggilan masuk yg kebetulan berasal dari dokter allopathy lain dari kotanya.
Dengan susah payah dokter THT menjelaskan situasinya kepada dokter teman masa kecilnya.
Temannya berkata dgn enteng, "Oh, kandung kemih Anda sudah penuh dan Anda tidak bisa buang air kecil. Jangan khawatir, lakukan seperti yang saya sarankan Anda akan bisa buang air kecil".
Dan dia mulai memberi instruksi:
"Berdiri dan melompat dgn kuat..., sambil melompat mengangkat kedua tangan Anda se-olah2 Anda memetik buah mangga. Lakukan seperti ini 15 sampai 20 kali ".
Apa...??? Saat kandung kemih penuh, dia ingin aku melompat...???
Meski sedikit skeptis, dokter THT itu mulai mencobanya.
Apa yg terjadi..? Setelah dalam 5 sampai 6 kali Jumping Urine, mulai terasa ingin buang air kecil dan.., akhirnya keluarlah air seninya dgn banyak.
Dokter THT merasa sangat gembira dan merasa bersyukur.., karena saran dari dokter teman masa kecilnya bisa menyelesaikannya dgn cara yg sederhana.
Jika tidak, mengharuskan saya masuk ke rumah sakit, di mana mereka memasukkan kateter di dlm kandung kemih, suntikan, antibiotics dll sehingga menghasilkan tagihan jumlahnya yg cukup besar, di samping itu juga akan ada tekanan fisik dan mental untuknya. Minimum 3 hari opname, check up.., bila perlu operasi batu ginjal...
Silahkan berbagi, untuk kepentingan orang lain dan sosialisasikan JUMPING URINE ini...!!
SEMOGA BERMANFAAT & TETAP SEHAT....!!
MOHON BANTU MENYEBARKAN INI BIAR BISA BANTU ORANG YG MEMBUTUHKAN.
SALAM”
(GFD-2020-4097) [SALAH] Jumping Urine, Saran Buat Semua Laki-Laki Usia 50, Apabila Mengalami Kesulitan Buang Air Seni
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa sejumlah dokter tidak menyarankan metode tersebut. Sebab, metode tersebut disinyalir dapat membawa implikasi medis lainnya.
Dilansir dari thequint.com, Dr Pawan Kesarwani, Direktur Departemen Urologi di Max Super Speciality Hospital menyatakan bahwa melompat-lompat tidak menjadi rekomendasi untuk mengatasi retensi urin atau kesulitan mengeluarkan air seni (urin).
Apalagi, menurut Dr Kesarwani, metode itu dinilai berbahaya bila diterapkan oleh para lansia, khususnya yang berusia 70 tahun ke atas. “Khususnya untuk pria berusia 70 tahunan ke atas, melompat-lompat bisa membuat masalah baru. Untuk yang masih muda, lebih baik mencari cara lainnya,” ujarnya.
Dr Vikram Kalra, Direktur Neprologi di Aakash Healthcare menyatakan bahwa metode melompat-lompat bukanlah solusi permanen untuk mengatasi retensi urin. “Tidak berarti semua retensi dapat diselesaikan sendiri. Seringkali retensi urin dapat disebabkan oleh komplikasi pada jalur kompleks antara kandung kemih dan sfingter, atau penyumbatan seperti kandung kemih atau batu ginjal,” ujarnya.
Adapun, retensi urin merupakan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Retensi urin bisa akut atau kronis. Retensi urin akut terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam waktu singkat. Orang dengan retensi urin akut tidak dapat buang air kecil sama sekali, meskipun mereka memiliki kandung kemih penuh. Retensi urin akut, kondisi medis yang berpotensi mengancam jiwa, membutuhkan perawatan darurat segera. Retensi urin akut dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang hebat.
Dilansir dari thequint.com, Dr Pawan Kesarwani, Direktur Departemen Urologi di Max Super Speciality Hospital menyatakan bahwa melompat-lompat tidak menjadi rekomendasi untuk mengatasi retensi urin atau kesulitan mengeluarkan air seni (urin).
Apalagi, menurut Dr Kesarwani, metode itu dinilai berbahaya bila diterapkan oleh para lansia, khususnya yang berusia 70 tahun ke atas. “Khususnya untuk pria berusia 70 tahunan ke atas, melompat-lompat bisa membuat masalah baru. Untuk yang masih muda, lebih baik mencari cara lainnya,” ujarnya.
Dr Vikram Kalra, Direktur Neprologi di Aakash Healthcare menyatakan bahwa metode melompat-lompat bukanlah solusi permanen untuk mengatasi retensi urin. “Tidak berarti semua retensi dapat diselesaikan sendiri. Seringkali retensi urin dapat disebabkan oleh komplikasi pada jalur kompleks antara kandung kemih dan sfingter, atau penyumbatan seperti kandung kemih atau batu ginjal,” ujarnya.
Adapun, retensi urin merupakan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Retensi urin bisa akut atau kronis. Retensi urin akut terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam waktu singkat. Orang dengan retensi urin akut tidak dapat buang air kecil sama sekali, meskipun mereka memiliki kandung kemih penuh. Retensi urin akut, kondisi medis yang berpotensi mengancam jiwa, membutuhkan perawatan darurat segera. Retensi urin akut dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang hebat.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka metode jumping urine atau melompat-lompat untuk mengeluarkan air seni tidak disarankan oleh para dokter dilakukan oleh para lansia. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1212057272460139/
- https://turnbackhoax.id/2020/06/18/salah-jumping-urine-saran-buat-semua-laki-laki-usia-50-apabila-mengalami-kesulitan-buang-air-seni/
- https://fit.thequint.com/fit-webqoof/whatsapp-forward-urine-passing-fake-news
- https://www.medicinenet.com/urinary_retention/article.htm
(GFD-2020-4096) [SALAH] Abu Vulkanik Dapat Membunuh Virus Corona Karena Mengandung Asam Sulfat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/06/2020
Berita
“MERAPI erupsi…
Gk apa” …keluar sedikit” malah aman..
Abu vulkanik nya membunuh virus congorna…ehh..corona..karna mengandung asam sulfat”
Gk apa” …keluar sedikit” malah aman..
Abu vulkanik nya membunuh virus congorna…ehh..corona..karna mengandung asam sulfat”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun facebook mengunggah narasi berisi informasi yang mengklaim bahwa abu vulkanik dari gunung merapi bisa membunuh virus corona atau covid-19 karena mengandung asam sulfat.
Selain di pulau Jawa, informasi yang mengklaim bahwa abu vulkanik letusan gunung dapat membunuh virus corona juga beredar di Filipina dengan narasi yang hampir seupa.
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari merdeka.com, Dalam artikel AFP Fact Check berjudul “World Health Organization refutes misleading claim that volcanic ash can kill coronavirus” pada 10 Maret 2020, dijelaskan bahwa belum ada penelitian tentang hal tersebut.
Menurut ahli kesehatan Filipina, tidak ada bukti ilmiah untuk klaim tersebut. Mereka hanya memperingatkan terhadap bahayanya abu vulkanik.
“Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru,” kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Filipina mengatakan kepada AFP dalam sebuah pesan teks pada 7 Maret 2020.
“Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.”
Sementara itu, pakar gunung berapi Badan Geologi Kementerian ESDM, Drs Subandriyo MSc menjelaskan fenomena keduanya. Ia juga menyodorkan analisis erupsi dan mitigasi kebencanaan jika kedua peristiwa itu muncul bersamaan.
“Tidak ada kaitan sama sekali antara meledaknya pandemi Covid-19 dengan meletusnya Gunung Merapi.
Tidak ada juga bukti abu vulkanik menghambat penyebaran virus, sebagaimana pernah diberitakan lewat media sosial,” kata Subandriyo.
Selain di pulau Jawa, informasi yang mengklaim bahwa abu vulkanik letusan gunung dapat membunuh virus corona juga beredar di Filipina dengan narasi yang hampir seupa.
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari merdeka.com, Dalam artikel AFP Fact Check berjudul “World Health Organization refutes misleading claim that volcanic ash can kill coronavirus” pada 10 Maret 2020, dijelaskan bahwa belum ada penelitian tentang hal tersebut.
Menurut ahli kesehatan Filipina, tidak ada bukti ilmiah untuk klaim tersebut. Mereka hanya memperingatkan terhadap bahayanya abu vulkanik.
“Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru,” kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Filipina mengatakan kepada AFP dalam sebuah pesan teks pada 7 Maret 2020.
“Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.”
Sementara itu, pakar gunung berapi Badan Geologi Kementerian ESDM, Drs Subandriyo MSc menjelaskan fenomena keduanya. Ia juga menyodorkan analisis erupsi dan mitigasi kebencanaan jika kedua peristiwa itu muncul bersamaan.
“Tidak ada kaitan sama sekali antara meledaknya pandemi Covid-19 dengan meletusnya Gunung Merapi.
Tidak ada juga bukti abu vulkanik menghambat penyebaran virus, sebagaimana pernah diberitakan lewat media sosial,” kata Subandriyo.
Kesimpulan
Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru. Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.
Rujukan
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-belum-ada-penelitian-abu-vulkanik-bisa-bunuh-covid-19.html
- https://factcheck.afp.com/world-health-organization-refutes-misleading-claim-volcanic-ash-can-kill-coronavirus
- https://jateng.tribunnews.com/2020/04/10/benarkah-jika-merapi-meletus-abunya-akan-mematikan-virus-corona-ini-penjelasan-pakar-gunung-berapi?page=all&_ga=2.91044306.979370590.1592230716-1857292077.1581917258
(GFD-2020-4095) [SALAH] Servis Mobil Gratis “Suzuki Peduli Covid s.id/SuzukiPeduliCovid”
Sumber: situs dan whatsapp.comTanggal publish: 17/06/2020
Berita
Beredar sebuah situs mengatasnamakan Suzuki dengan penawaran berupa servis mobil gratis di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut juga disebarkan melalui pesan berantai Whatsapp dengan dibarengi tautan s.id/SuzukiPeduliCovid. Informasi tersebut adalah palsu. Pihak Suzuki menegaskan bahwa informasi “Suzuki Peduli Covid” dan juga tautan s.id/SuzukiPeduliCovid tersebut adalah hoaks, serta diduga kuat terdapat unsur penipuan di dalamnya. Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dan selalu mengupdate informasi terkait Suzuki di website dan media sosial resmi.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah situs mengatasnamakan Suzuki dengan penawaran berupa servis mobil gratis di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut juga disebarkan melalui pesan berantai Whatsapp dengan dibarengi tautan s.id/SuzukiPeduliCovid.
Menanggapi informasi tersebut, pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun akhirnya angkat bicara. Melansir darti tirto.id PT SIS menegaskan bahwa program penawaran mengatasnamakan Suzuki dengan tautan s.id/SuzukiPeduliCovid adalah tidak benar alias hoaks. Fakta tersebut diperoleh melalui keterangan resmi yang diberikan oleh PT SIS.
“Saat ini beredar broadcast message program ‘Suzuki Peduli Covid” berupa perawatan mobil gratis yang bisa didapatkan konsumen dengan mengisi sejumlah data penting. Kami menduga ini adalah pemipuan untuk mengumpulkan data konsumen karena PT SIS tidak pernah mengeluarkan program tersebut,” jelas Marine Servive Director PT SIS, Riecky Patrayudha.
Lebih lanjut Riecky menjelaskan bahwa informasi resmi dari setiap program yang ditawarkan oleh Suzuki akan selalu diinformasikan melalui surat resmi kepada semua diler, situs dan media sosial resmi Suzuki Indonesia. Riecky menuturkan bahwa saat ini pihaknya telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI.
“Untuk itu pada Selasa, kami telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Kami harap konsumen tidak tertipu dengan pesan hoaks tersebut,”.
Informasi dan situs yang mengatasnamakan Suzuki tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
===
Menanggapi informasi tersebut, pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun akhirnya angkat bicara. Melansir darti tirto.id PT SIS menegaskan bahwa program penawaran mengatasnamakan Suzuki dengan tautan s.id/SuzukiPeduliCovid adalah tidak benar alias hoaks. Fakta tersebut diperoleh melalui keterangan resmi yang diberikan oleh PT SIS.
“Saat ini beredar broadcast message program ‘Suzuki Peduli Covid” berupa perawatan mobil gratis yang bisa didapatkan konsumen dengan mengisi sejumlah data penting. Kami menduga ini adalah pemipuan untuk mengumpulkan data konsumen karena PT SIS tidak pernah mengeluarkan program tersebut,” jelas Marine Servive Director PT SIS, Riecky Patrayudha.
Lebih lanjut Riecky menjelaskan bahwa informasi resmi dari setiap program yang ditawarkan oleh Suzuki akan selalu diinformasikan melalui surat resmi kepada semua diler, situs dan media sosial resmi Suzuki Indonesia. Riecky menuturkan bahwa saat ini pihaknya telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI.
“Untuk itu pada Selasa, kami telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Kami harap konsumen tidak tertipu dengan pesan hoaks tersebut,”.
Informasi dan situs yang mengatasnamakan Suzuki tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
===
Rujukan
(GFD-2020-4094) [SALAH] Akun Facebook Bupati Tegal “Hajjah Umi Azizah”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/06/2020
Berita
Beredar akun facebook bupati Tegal Hajjah Umi Azizah. Akun tersebut merupakan akun palsu. Bupati Tegal mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap akun yang menawarkan penerimaan CPNS atau bantuan Covid-19 mengatasnamakan dirinya. Humas Pemerintah Kabupaten Tegal turut menjelaskan bahwa akun Facebook yang mengatasnamakan Bupati Tegal “Hajjah Umi Azizah” terindikasi melakukan penipuan berkedok penerimaan CPNS.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook mengatasnamakan Bupati Tegal Umi Azizah beredar. Dari hasil penelusuran yang dilakukan, akun @HajjahUmiAzizah menawarkan jalur-jalur tertentu yang dianggap mampu untuk meloloskan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Menanggapi adanya informasi terkait akun palsu tersebut, pihak terkait yakni Bupati Tegal Umi Azizah melakukan klarifikasi. Melansir dari tribunnews.com, Umi Azizah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap akun-akun yang diiringi dengan modus menawarkan sejumlah jasa seperti penerimaan CPNS atau bantuan Covid-19.
“Saya berpesan, masyarakat jangan mudah percaya jika ada akun apapun bentuknya yang mengatasnamakan saya. Entah itu berkedok penerimaan CPNS, bantuan untuk Covid-19, proyek, dan lain-lain. Kalau yang sudah mengetahui system kerja saya, seharunya tidak akan mudah tertipu,” tegasnya.
Senada dengan Umi Azizah, Humas Pemerintah Kabupaten Tegal juga menuturkan hal serupa. Melalui akun Facebook @humastegalkab, ditegaskan bahwa kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap akun tersebut. Hal itu dikarenakan akun @HajjahUmiAzizah diduga digunakan untuk melakukan penipuan berkedok penerimaan CPNS.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, melalui akun palsu tersebut pelaku telah melaksanakan sejumlah aksinya dengan memperdayai orang-orang yang berteman di dalamnya. Penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti halnya menawarkan formasi CPNS dari kuota yang belum terisi atau tidak ada peminatnya. Pelaku juga menawarkan, apabila masyarakat ingin menduduki formasi tersebut maka disarankan untuk mengikuti jalur CPNS tanpa test dengan berbagai syarat tertentu.
Dalam klarifikasinya, Humas Pemkab Tegal mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menerima informasi. Diharapkan kepada masyarakat agar klarifikasi tersebut menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat Kabupaten Tegal terhadap ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab,
Akun palsu yang mencatut nama Bupati Tegal tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
Menanggapi adanya informasi terkait akun palsu tersebut, pihak terkait yakni Bupati Tegal Umi Azizah melakukan klarifikasi. Melansir dari tribunnews.com, Umi Azizah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap akun-akun yang diiringi dengan modus menawarkan sejumlah jasa seperti penerimaan CPNS atau bantuan Covid-19.
“Saya berpesan, masyarakat jangan mudah percaya jika ada akun apapun bentuknya yang mengatasnamakan saya. Entah itu berkedok penerimaan CPNS, bantuan untuk Covid-19, proyek, dan lain-lain. Kalau yang sudah mengetahui system kerja saya, seharunya tidak akan mudah tertipu,” tegasnya.
Senada dengan Umi Azizah, Humas Pemerintah Kabupaten Tegal juga menuturkan hal serupa. Melalui akun Facebook @humastegalkab, ditegaskan bahwa kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap akun tersebut. Hal itu dikarenakan akun @HajjahUmiAzizah diduga digunakan untuk melakukan penipuan berkedok penerimaan CPNS.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, melalui akun palsu tersebut pelaku telah melaksanakan sejumlah aksinya dengan memperdayai orang-orang yang berteman di dalamnya. Penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti halnya menawarkan formasi CPNS dari kuota yang belum terisi atau tidak ada peminatnya. Pelaku juga menawarkan, apabila masyarakat ingin menduduki formasi tersebut maka disarankan untuk mengikuti jalur CPNS tanpa test dengan berbagai syarat tertentu.
Dalam klarifikasinya, Humas Pemkab Tegal mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menerima informasi. Diharapkan kepada masyarakat agar klarifikasi tersebut menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat Kabupaten Tegal terhadap ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab,
Akun palsu yang mencatut nama Bupati Tegal tersebut masuk ke dalam kategori imposter content. Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
Rujukan
Halaman: 5120/5615