(GFD-2022-9606) [SALAH] Akun Telegram Bibit.id
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Beredar kembali sebuah akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana dengan nama Bibit id. Pada akun tersebut memilliki sebanyak 1143 anggota yang tergabung.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit, bukan digabungkan secara tiba-tiba atau otomatis masuk tanpa sepengetahuan seperti yang dilakukan pada akun palsu tersebut.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, pada laman blog resmi milik Bibit juga memberikan cara mengamankan data pribadi agar tidak terjadi penyalahgunaan data. Pihak Bibit menjelaskan penawaran reksadana hanya melalui aplikasi resmi Bibit dan tidak pernah menawarkan melalui grup media sosial atau personal chat.
Konten serupa sudah pernah beredar sebelumnya dan diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 24 Februari 2022 berjudul “[SALAH] Akun Telegram Bibit Investasi Reksadana”. Dengan demikian akun Telegram Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id bukanlah aku asli melainkan tiruan.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, pada laman blog resmi milik Bibit juga memberikan cara mengamankan data pribadi agar tidak terjadi penyalahgunaan data. Pihak Bibit menjelaskan penawaran reksadana hanya melalui aplikasi resmi Bibit dan tidak pernah menawarkan melalui grup media sosial atau personal chat.
Konten serupa sudah pernah beredar sebelumnya dan diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 24 Februari 2022 berjudul “[SALAH] Akun Telegram Bibit Investasi Reksadana”. Dengan demikian akun Telegram Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id bukanlah aku asli melainkan tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Arief Putra Ramadhan.
Akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit.
Akun Telegram yang mengatasnamakan Bibit Investasi Reksa Dana bernama bibit id adalah tiruan. Melalui Instagram resminya (bibit.id) bahwa akun Telegram resmi milik Bibit hanya bisa bergabung melalui aplikasi Bibit.
Rujukan
(GFD-2022-9605) [SALAH] Akun Telegram PT Monex Investindo Futures
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Beredar sebuah akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Pada akun tersebut memiliki sebanyak 501 anggota yang tergabung. Dalam kolom deskripsi akun tersebut menawarkan investasi dengan penghasilan puluhan juta.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah tiruan. Tindakan penipuan tersebut banyak dilakukan secara online melalui berbagai media sosial salah satunya adalah Telegram.
Head of Public Relations & Corporate Communications Monex Omegawati mengatakan perusahaan telah melaporkan kepada Bappebti dan Kepolisian RI tentang adanya pihak-pihak lain yang diduga melakukan tindakan penipuan menggunakan nama MIFX.
Dilansir dari medcom.id, adapun untuk bertransaksi di MIFX, calon nasabah akan menyetorkan dana berupa margin awal yang ditujukan ke Rekening Terpisah/Segregated Account yang telah disetujui Bappebti di bagian ini ada hyperlink Segregated Account Monex, rekening tersebut atas nama perusahaan bukan atas nama pribadi/perorangan serta rekening tersebut terpisah dari rekening operasional perusahaan.
Pihak MIFX menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam upaya penipuan yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Head of Public Relations & Corporate Communications Monex Omegawati mengatakan perusahaan telah melaporkan kepada Bappebti dan Kepolisian RI tentang adanya pihak-pihak lain yang diduga melakukan tindakan penipuan menggunakan nama MIFX.
Dilansir dari medcom.id, adapun untuk bertransaksi di MIFX, calon nasabah akan menyetorkan dana berupa margin awal yang ditujukan ke Rekening Terpisah/Segregated Account yang telah disetujui Bappebti di bagian ini ada hyperlink Segregated Account Monex, rekening tersebut atas nama perusahaan bukan atas nama pribadi/perorangan serta rekening tersebut terpisah dari rekening operasional perusahaan.
Pihak MIFX menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam upaya penipuan yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures (MIFX) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures adalah palsu. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Monex Investindo Futures adalah palsu. Seluruh kegiatan atau promosi hanya dilakukan melalui website, mobile app, email, serta akun media sosial resmi milik MIFX.
Rujukan
(GFD-2022-9604) Keliru, Foto Mahasiswa Buka Puasa Bersama Usai Azan Dzuhur Saat Demo 11 April 2022
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 13/04/2022
Berita
Sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa yang mengenakan jas almamater biru tengah makan bersama beredar di media sosial. Foto tersebut dibagikan dengan narasi gara-gara ikut demo mahasiswa ngaku khilaf dan buka puasa usai adzan zuhur.
Di Instagram, foto tersebut dibagikan akun ini pada 11 April 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Bisaaaa aja dapet alesan mokel, jepretan karet kolor.”
Foto ini beredar saat demonstrasi mahasiswa tengah berlangsung pada 11 April 2022. Diketahui, saat ini tengah berlangsung bulan ramadan.
Hingga artikel ini dimuat, foto tersebut telah mendapat lebih dari 6.850 komentar dan disukai lebih 27.400 akun lainnya.
Apa benar ini foto mahasiswa buka puasa bersama usai azan Dzuhur saat demo 11 April 2022?
Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim Mahasiswa Buka Puasa Bersama Usai Azan Dzuhur Saat Unjuk Rasa 11 April 2022
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, mahasiswa dalam foto tersebut merupakan peserta aksi unjukrasa di Langsa, Aceh, yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
Foto yang identik pernah dimuat situs beritamerdeka.net pada 8 Oktober 2020 dengan judul, “ Mahasiswa Masih Bertahan di DPRK Langsa, Makan Nasi Bungkus Di Trotoar Jalan.”
[CEKFAKTA] Tangkapan layar foto dari beritamerdeka.net yang diterbitkan pada 8 Oktober 2020
Menurut situs tersebut, seribuan mahasiswa yang masih bertahan di halaman depan Kantor DPRK Langsa meneriakan Yel yel "DPR Goblok" dan "Hidup Mahasiswa" secara serentak di ucapkan oleh mahasiswa yang berdemo di depan Kantor DPRK Langsa, Kamis (8/10/2020).
Salah seorang dalam kerumunan massa dengan mengunakan microphone mengatakan, meminta DPRK Kota Langsa untuk menolak UU Cipta Kerja.
Dilansir dari tagar.id, dalam aksi itu, mereka menuntut DPRK setempat agar menolak tegas UU Cipta Kerja. Mahasiswa juga meminta DPRK Kota Langsa mengirim surat penolakan UU Cipta Kerja kepada presiden sebagai pertimbangan dan menerbitkan Perppu pencabutan UU Cipta Kerja.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar pimpinan DPRK Langsa untuk segera merespon tuntutan mereka dalam waktu 1x24 jam.
"Apabila DPRK Langsa tidak mengindahkan tuntutan kami, maka kami akan tetap di sini menunggu surat balasan dari DPR RI, dan jika juga tidak terindahkan, dipastikan kami akan bertambah dan berlipat ganda," sebut tuntutan mahasiswa dalam petisi itu.
Presiden Mahasiswa Universitas Samudera (Unsam) Fendi mengatakan, ditengah pandemi Covid 19, seharusnya pemerintah dan DPR lebih fokus untuk menangani penyebaran covid 19.
"Kenapa ditengah pandemi ini, Dewan lebih mementingkan mengesahkan RUU Cipta Kerja dari pada fokus memutus rantai Covid 19," ujar Fendi, dilansir dari acehbisnis.com.
Menurut Fendi, Undang - Undang Cipta Kerja ini tidak berpihak kepada masyarakat kecil, akan tetapi lebih menguntungkan para penguasa dan pengusaha.
"Kami hari ini menyayangkan sikap para anggota dewan, UU ini lebih mementingkan para penguasa dan pengusaha, sedangkan rakyat menjadi budak di negeri sendiri,"imbuh Fendi.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dengan klaim mahasiswa buka puasa bersama usai azan dzuhur saat unjukrasa 11 April 2022,keliru. Mahasiswa dalam foto tersebut bukanlah peserta aksi unjukrasa pada 11 April 2022. Foto tersebut telah beredar di internet sejak Oktober 2020. Tepatnya, saat mahasiswa di Langsa menggelar aksi unjukrasa di kantor DPRK Aceh untuk menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/CcM3gJyLHC9/
- https://www.tempo.co/tag/demo-11-april
- https://beritamerdeka.net/news/mahasiswa-masih-bertahan-di-dprk-langsa-makan-nasi-bungkus-di-trotoar-jalan/index.html
- https://www.tagar.id/demo-tolak-omnibus-law-di-langsa-pakai-yelyel-dpr-goblok
- https://www.acehbisnis.com/news/mahasiswa-unsam-geruduk-dprk-langsa-tolak-uu-cipta-kerja/index.html
(GFD-2022-9603) [SALAH] Majapahit Menginvasi Jepang
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 12/04/2022
Berita
“Setelah berhasil menaklukkan Dinasti Ming Tiongkok dan Korea pada tahun 1585, Majapahit menyerbu Jepang melalui provinsi Satsuma di bagian selatan Jepang. Jepang yang pada saat itu dipimpin oleh Toyotomi Hideyoshi segera mengumumkan bahwa negeri mereka telah diserang kepada para tuan tanah feodal Jepang (Daimyo). Toyotomi Hideyoshi yang tidak menyangka bahwa pasukan Jawa telah mendarat di Kyushu menyuruh agar para jenderalnya mempersiapkan strategi pertahanan yang efektif untuk menghalau Majapahit kembali ke Jawa… ”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok xxc261 (@xxc261) mengunggah video yang menampilkan tangkapan layar artikel yang menginformasikan bahwa kerajaan Majapahit pernah melakukan invasi kepada Jepang pada masa kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi. Unggahan video tersebut telah mendapat atensi berupa 14.7 ribu suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan tersebut merupakan klaim yang tidak benar. Melansir Wikipedia.org, berdasarkan Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Jepang tidak pernah menjadi daerah kekuasaan dari kerajaan Majapahit. Namun kerajaan Majapahit pernah melakukan kerjasama dengan kerajaan Jepang dalam rangka melawan Kerajaan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik.
Selain itu, tangkapan layar artikel yang dicantumkan dalam video TikTok tersebut sudah diklarifikasi oleh akun halaman Facebook Neo Historia selaku pembuat artikel tersebut sebagai parodi atau satire.
Dengan demikian, unggahan video akun TikTok xxc261 (@xxc261) dikategorikan sebagai Konteks Yang Salah..
Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan tersebut merupakan klaim yang tidak benar. Melansir Wikipedia.org, berdasarkan Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Jepang tidak pernah menjadi daerah kekuasaan dari kerajaan Majapahit. Namun kerajaan Majapahit pernah melakukan kerjasama dengan kerajaan Jepang dalam rangka melawan Kerajaan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik.
Selain itu, tangkapan layar artikel yang dicantumkan dalam video TikTok tersebut sudah diklarifikasi oleh akun halaman Facebook Neo Historia selaku pembuat artikel tersebut sebagai parodi atau satire.
Dengan demikian, unggahan video akun TikTok xxc261 (@xxc261) dikategorikan sebagai Konteks Yang Salah..
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim tersebut salah, faktanya menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Selain itu, artikel yang dicantumkan dalam video TikTok tersebut sudah di klarifikasi oleh akun halaman yang membuatnya merupakan sebuah satire/parodi.
Klaim tersebut salah, faktanya menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Selain itu, artikel yang dicantumkan dalam video TikTok tersebut sudah di klarifikasi oleh akun halaman yang membuatnya merupakan sebuah satire/parodi.
Rujukan
Halaman: 4828/6645