• (GFD-2020-5211) [SALAH] Surat Edaran MUI tentang Rapid Test bagi Para Tokoh Agama Islam

    Sumber: Pesan Berantai
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    MAJELIS ULAMA INDONESIA
    Jalan Proklamasi No.51, Menteng,
    Jakarta Pusat

    Hal : Seruan Siaga 1

    PEMBERITAHUAN

    Assalamu a’laikum Warahmatulahi Wabarakatuh

    Kami selaku Sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dengan ini menyerukan kepada seluruh MUI Propinsi, Kabupaten, dan Kota Agar berhati-hati dan Waspada dengan di adakannya Rapid Test Covid – 19 terhadap para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia.

    Kami serukan bahwa rencana Test Corona ini adalah modus operandi dari Pki atas perintah Negara Komunis China untuk menghabisi para tokoh agama Islam baik di Indonesia maupun di Negara muslim lain. Oleh karena itu kita akan tolak niat mereka yang kelihatan baik. Tapi di dalamnya ada misi yang sangat jahat dan licik!” […] (narasi dilanjutkan di bagian Catatan setelah Referensi)

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan berantai berupa surat edaran yang mengatasnamakan MUI (Majelis Ulama Indonesia) tertanggal Jakarta, 03 April 2020 terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia. Disebutkan juga bahwa rapid test ini adalah modus operandi dari PKI (Partai Komunis Indonesia) atas perintah Negara Komunis China untuk menghabiskan tokoh agama Islam di Indonesia dan negara lain.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi pada surat edaran tersebut tidak benar. Mengutip dari situs MUI, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI mengkonfirmasi surat tersebut adalah pesan hoax dan tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018. Ketidaksesuaian tersebut berupa kepala surat, struktur surat, dan pengirim surat.

    Mengutip dari portal Kompas, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia(MUI) Zaitun Rasmin mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang simpang siur.

    “Diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan info atau isu atau berita-berita bombastis dan sensasional,” ujarnya.

    Sebagai tambahan, informasi dengan topik serupa sebelumnya pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul [SALAH] Surat “Seruan Siaga 1” Majelis Ulama Indonesia pada 25 Mei 2020.

    Dengan demikian, surat yang beredar melalui pesan berantai tersebut dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content karena Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI mengkonfirmasi bahwa surat tersebut merupakan pesan hoax dan tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi yang salah. Faktanya, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI mengkonfirmasi bahwa surat tersebut merupakan pesan hoax dan tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5210) “Anies Disebut Capres Terkuat 2024, FH: Orang Gak Bisa Kerja Kok Jadi Capres Terkuat Terasa Lucu dan Mau Muntah “Saya”, Tak Malu ?”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    “Anies Disebut Capres Terkuat 2024, FH: Orang Gak Bisa Kerja Kok Jadi Capres Terkuat Terasa Lucu dan Mau Muntah “Saya”, Tak Malu ?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Wira mengunggah gambar dengan judul “Anies Disebut Capres Terkuat 2024, FH: Orang Gak Bisa Kerja Kok Jadi Capres Terkuat Terasa Lucu dan Mau Muntah “Saya”, Tak Malu ?” di grup Joko-Way? pada tanggal 03 Oktober 2020.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel netralnews.com yang berjudul “Anies Disebut Capres Terkuat 2024, FH: Orang Gak Bisa Kerja Kok Jadi Capres Terkuat” yang tayang pada Sabtu, 03 Oktober 2020.

    Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel netralnews.com yang berjudul “Anies Disebut Capres Terkuat 2024, FH: Orang Gak Bisa Kerja Kok Jadi Capres Terkuat” yang tayang pada Sabtu, 03 Oktober 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5209) [SALAH] Tim Kampanye Donald Trump Galang Dana Untuk Kesembuhan Trump

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    “This is sinister and insulting. #TrumpCovid”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    “Friend,
    by now you have heard the news.

    President Trump and the First Lady has tested positive for the China Virus. The next few weeks will be difficult for Americans from all across the nation and we ask for your thoughts and prayers.

    He appreciates your unwavering support during this time and wants you to know that it has not gone unnoticed.

    President Trump would like to ask a favor. Will you please DONATE to help him recover from this disease? It is only fair since he has sacrificed millions of dollars to serve as you President.

    Help us reach goal of 421 million to ensure our President will recover to serve another 4 years!

    He is fighting for all of us!”

    Hasil Cek Fakta

    Salah satu pengguna Twitter Rev. James Woodall (@iMajorWish) mengunggah sebuah cuitan pada hari Jumat (2/10) dengan melampirkan sebuah foto yang mengatakan bahwa Donald Trump sedang membutuhkan bantuan dana sebesar 421 juta dolar AS. Foto tersebut diterangkan Rev. James Woodall didapatkan dari surat elektronik yang menurut James berasal dari Tim Kampanye Donald Trump.

    Berdasarkan penelusuran, surat elektronik tersebut PALSU. Juru Bicara dari Republican National Committee (RNC), Mandi Merritt kepada PolitiFact pada Jumat (2/10) menegaskan bahwa surel tersebut palsu.

    Data dari FACTCHECK.org, Tim Kampanye Donald Trump mengkonfirmasi bahwa surel tersebut bukan surel yang dikirim oleh Tim Kampanye Donald Trump.

    Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat di laman Kompas.com dengan judul “[HOAKS] Tim Kampanye Galang Dana untuk Kesembuhan Donald Trump]” dan mengkategorikannya sebagai Informasi tidak benar.

    Dengan demikian, informasi Tim Kampanye melakukan penggalangan dana untuk kesembuhan Trump yang tersebar di media sosial adalah Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah ( Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

    Informasi yang salah. Faktanya, Tim Kampanye Donald Trump tidak melakukan penggalangan dana untuk kesembuhan Trump dan menegaskan bahwa surat elektronik yang beredar adalah TIDAK BENAR.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5208) [SALAH] Pesan Berantai Undian Berhadiah PT Pertamina

    Sumber: Pesan Singkat SMS
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    “Selamat anda mendapatkan HADIAH Dari PT. PERTAMINA
    Dengan kode PIN (385ua27) U/info Lebih lanjut cek;
    http://bit [dot] ly/undian”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui SMS mengatasnamakan PT. PERTAMINA dengan klaim penerima pesan berhasil mendapat hadiah dengan menyertakan ‘PIN’ dan sebuah tautan.

    Dari hasil penelusuran diketahui pesan berantai tersebut palsu, sebelumnya pesan tersebut pernah diperiksa kebenarannya oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesan Undian Berhadiah dari PT Pertamina” yang tayang pada tanggal 27/2/2020. Dalam artikel disebutkan pertamina telah angkat bicara perihal munculnya pesan undian berhadiah yang mengklaim berasal dari PT. Pertamina. Pesan tersebut dikirim baik melalui SMS, Whatsapp dan juga email. Untuk mencegah adanya indikasi penipuan, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara.

    Melalui laman pertamina.com, Vice President Corporate Communicaton Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan bahwa seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan yakni website www.pertamina.com, akun sosial media @pertamina.com serta aplikasi resmi MyPertamina.

    Menurut press release tersebut saat ini Pertamina sedang melaksanakan Program Berbagi Berkah MyPertamina (BBM) bagi para pelanggan Pertamina yang menggunakan produk-produk unggulan seperti Pertamax Series, Dex Series, Bright Gas serta Pelumas. Syaratnya, telah memiliki akun di aplikasi resmi MyPertamina dan seluruh informasi tersedia pada aplikasi tersebut. Lebih lanjut Fajriyah mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati jika mendapat informasi hadiah yang disampaikan secara tertutup.

    “Jika ada program promosi atau undian berhadiah yang disampaikan secara tertutup, maka dipastikan itu penipuan dan hoaks atau berita bohong, bukan dari Pertamina. Segera hubungi Call Center 135, jangan sampai menjadi korban dari modus penipuan” pungkas Fajriyah dalam press release yang diunggah pada 25/2/2020.

    Dari penelusuran di atas, pesan berantai tersebut masuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Pesan berantai mengatasnamakan PT.Pertamina dengan klaim penerima mendapat hadiah tersebut adalah hoaks. Pihak Pertamina telah memberikan pernyataan terhadap isu tersebut melalui press releasenya bulan Februari lalu.

    Rujukan