• (GFD-2020-5215) [SALAH] Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dihuni Gerombolan PKI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/10/2020

    Berita

    “Perhatikan…!!! Putih yg hanya dimoncong

    melambangkan kata” manis yg menarik

    simpati dgn janji” yg tanpa realisasi..mata

    merah memancarkan kesadisan dan kebrutalan yg tiada peri..tubuh hitam menyelimuti layakx kegelapan malam yg menyeramkan..

    TUGAS KITA

    MENYAMPEKAN

    INI PARTAI DIHUNI

    GEROMBOLAN PKI

    KLAU ANDA WARAS JANGAN DIPILIH” unggah akun Facebook Yunus Bin Matta, Kamis (8/9).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Yunus Bin Matta mengunggah lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diikuti dengan narasi bahwa partai PDIP diisi dengan gerombolan PKI, pada Kamis (8/9).

    Dari hasil penelusuran, melansir dari merdeka.com, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah mengeluarkan surat edaran berisi bantahan terhadap pihak-pihak yang mengaitkan PDIP dengan paham Komunisme. Surat dengan nomor 2588/IN/DPP/II/2017 itu ditandatangani langsung oleh Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristyanto, Surat itu dikeluarkan pada Kamis (2/2/17).

    Isinya penjelasan sekaligus instruksi dari Megawati agar para kader menyosialisasikan dan menjelaskan bahwa PDIP adalah partai yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Seluruh kader juga diminta untuk melaksanakan asas partai yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun isi dari surat tersebut adalah:

    “PDIP tidak memiliki kaitan apapun dengan ajaran komunisme karena PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Demokrasi, dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila”.

    Melalui penelusuran lebih lanjut, Pemerintah Republik Indonesia sendiri telah menetapkan MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi PKI, dan Larangan Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme.

    Disebutkan juga pada pasal 107e undang-undang nomor 27 tahun 1999, bahwa barang siapa yang mendirikan organisasi yang diketahui atau patut diduga menganut ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme atas dalam segala bentuk dan perwujudannya atau barang siapa yang mengadakan hubungan dengan atau memberikan bantuan kepada organisasi, baik didalam maupun di luar negeri, yang diketahuinya berasaskan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme atau dalam segala bentuk dan perwujudannya dengan maksud mengubah dasar negara atau menggulingkan Pemerintah yang sah akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.

    Berdasar dari seluruh referensi, unggahan Yunus Bin Matta tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).

    Faktanya, Melalui surat dengan nomor 2588/IN/DPP/II/2017, yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristyanto yang isinya menjelaskan sekaligus instruksi dari Megawati agar para kader menyosialisasikan dan menjelaskan bahwa PDIP adalah partai yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5214) [SALAH] Pengantin Wanita Meninggal saat Dirias

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/10/2020

    Berita

    Viral Pengantin Wanita di Pemalang – Jawa Tengah Meninggal Saat Dirias Jelang Akad

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, akun Muslim Dunia membagikan artikel berjudul “Viral Pengantin Wanita di Pemalang – Jawa Tengah Meninggal Saat Dirias Jelang Akad”. Tampilan sampul depan yang digunakan pada artikel tersebut diketahui berasal dari sebuah video TikTok yang diunggah akun @aisyahnaura0.
    Berdasar penelusuran, informasi yang menyebut pengantin meninggal adalah salah. Dilansir oleh detik.com, pemilik akun TikTok Aisyah yang pertama kali mengunggah video pengantin melakukan klarifikasi.
    Aisyah menegaskan, pengantin wanita dalam video yang diunggahnya ke tidak meninggal dunia, melainkan hanya tertidur.
    “Disini saya akan mengklarifikasi tentang video TikTok saya, yang sedang viral tentang pengantin tertidur itu. Di sana saya sudah kasih judul tertidur, bukan meninggal. Video itu saya ambil pada 12 Agustus 2020. Pas acara pernikahan kedua mempelai, di desa Kepohagung,Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kebetulan saya sebagai tukang riasnya” kata Aisyah.
    Lanjut Aisyah menjelaskan terkait faktor pengantin wanita itu tertidur saat dirias.
    “Saat itu pengantin wanita lemas, mungkin karena factor kecapekan, dan itu terjadi pada saat sesi foto-foto keluarga. Saya sudah ketemu sama pengantin dan sudah membuat kalrifikasi tentang video itu. Tolong diluruskan pemberitaan yang simpang siur tersebut.” lanjut Aisyah.
    Dengan demikian, viralnya video pengantin meninggal saat dirias termasuk kategori Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan Video tersebut adalah tidak sesuai fakta.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rahmi Kania Dewi (Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta)

    Informasi salah. Pengantin tersebut nyatanya hanya tertidur karena kelelahan.
    Selengkapnya terdapat di penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5213) [SALAH] Kutipan Marcus Aurelius tentang Opini dan Perspektif

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 05/10/2020

    Berita

    “Selamat pagi lur… Dalem banget nih kalimatnya kayak sumur bor.
    .
    .
    #warungsastra”

    Narasi dalam gambar:

    “Semua yang kita dengar adalah opini, bukan fakta. Semua yang kita lihat adalah perspektif, bukan kebenaran.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram Sastra Semua Bangsa (@warungsastra) mengunggah narasi yang disertai dengan foto kutipan dari Marcus Aurelius. Unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 9.057 suka dan 37 komentar.

    Berdasarkan hasil penelusuran, mengutip dari AAP FactCheck, dua akademisi Klasik mengatakan bahwa kutipan tersebut tidak ada dalam tulisan Marcus Aurelius mana pun yang diketahui. Dosen Kajian Klasik Universitas Nasional Australia Dr. Chris Bishop mengatakan, kutipan itu tidak dikatakan oleh Aurelius.

    “Yang paling dekat (dengan kutipan tersebut) yang bisa saya pikirkan adalah akhir dari buku empat, bagian tiga dari Meditasinya di mana dia merenungkan hakikat keberadaan dan menyimpulkan: ‘Alam semesta adalah perubahan, dan hidup adalah opini’,” ungkapnya.

    Profesor studi Filosofi dan Gender di University of Tasmania Australia Dirk Baltzly mengungkapkan bahwa kutipan tersebut tidak ada dalam “Meditasi” karya Marcus Aurelius. Kutipan tersebut juga tentunya akan ditolak oleh Marcus yang merupakan seorang filsuf Stoa.

    “Jadi, jika Anda harus memiliki slogan atau filosofi stiker bemper yang akan disetujui Marcus Aurelius, itu mungkin:“ Jika Anda percaya terlalu banyak hal di internet, Anda hanya akan memiliki opini – bukan pengetahuan. Pelajari beberapa filosofi dan mulailah berpikir kritis!” tegasnya.

    Sebagai tambahan, Marcus Aurelius adalah kaisar yang memerintah Roma dari tahun 161 hingga 180 Masehi. Ia juga seorang pendukung dan praktisi Stoisisme, sebuah filosofi yang menekankan pendekatan hidup yang rasional dan pragmatis. Ia telah menulis serangkaian 12 buku, yang akhirnya dikompilasi dan diberi judul “Meditasi”, di mana ia menguraikan filosofi Stois pribadinya.

    Dengan demikian, unggahan akun Instagram Sastra Semua Bangsa (@warungsastra) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena dua akademisi Klasik dari Australia mengatakan bahwa kutipan tersebut tidak ada dalam tulisan Marcus Aurelius mana pun yang diketahui.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, dua akademisi Klasik dari Australia mengatakan bahwa kutipan tersebut tidak ada dalam tulisan Marcus Aurelius mana pun yang diketahui.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5212) [SALAH] Anies Baswedan Terpapar COVID-19 dan Dilarikan ke RS Royal Sunter

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 05/10/2020

    Berita

    “Anies susul trump terpapar covid 19, kadrun stres berat !!Apakah ini laknat Allah swt ?!”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Twitter MARQUEZ__93 mengunggah sebuah tautan berita (2/10) yang menunjukkan judul berita bahwa Anies Baswedan telah dilarikan ke rumah sakit. Akun tersebut juga menyertakan keterangan bahwa alasan Anies Baswedan dilarikan ke rumah sakit adalah karena beliau telah terpapar wabah mematikan. Informasi serupa juga diunggah oleh pengguna Facebook Wayan Suk dalam forum Tetap Jokowi (5/10), yang menyatakan bahwa Anies telah terpapar COVID-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, kondisi Anies Baswedan saat ini adalah baik-baik saja dan tetap sehat. Kabar bahwa Anies tengah dirawat di rumah sakit juga sudah dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik. Selain itu, melalui akun Instagram pribadi miliknya, Anies Baswedan juga terlihat mengunggah beberapa kegiatannya.

    Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs Jala Hoaks dengan judul “[Hoaks] – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Sakit dan Dilarikan ke Rumah Sakit Royal Sunter” dan mengkategorikannya sebagai hoaks.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh pengguna Twitter MARQUEZ__93 serta pengguna Facebook Wayan Suk tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Telah dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, kondisi Anies Baswedan saat ini baik-baik saja dan tetap sehat.

    Rujukan