• (GFD-2022-10511) Keliru, Foto Kapolda Metro Jaya Ditahan dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/09/2022

    Berita


    Tangkapan layar flyer dengan narasi bahwa Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Remi Ditahan, menjadi pesan berantai di WhatsApp terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. 
    Tangkapan layar pesan berantai yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp
    Dalam flyer itu terlihat foto yang mirip Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dikawal satu polisi provos didampingi seorang ajudan. Tertulis keterangan, “Tak bisa mengelak..!! Fadil Imran resmi ditahan dan 5 buah anak buahnya terbukti bantu ferdy Sambo”.  dan “5 buah anak sambo pun ditahan karena ter***ti bantu FS ditahan di mako brimob”

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tempo, bahwa foto yang termuat dalam flyer tersebut bukanlah penahanan terhadap Kapolda Metro Jaya Fadil Imran. Foto tersebut adalah hasil rekayasa digital dari beberapa foto peristiwa yang berbeda dan tidak terkait dengan kasus Irjen Ferdy Sambo. 
    Pada Bagian foto Irjen Fadil Imran yang memberikan salam dan disamping terlihat seorang ajudan, identik dengan foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersilaturahmi ke kantor PBNU. Foto tersebut merupakan bidikan jurnalis Detik.com Karin Nur Secha dan digunakan untuk berita pada 28 Januari 2021. 
    Kiri adalah hasil suntingan foto karya jurnalis Detik.com, Karin Nur Secha (kanan)
    Hingga hari ini, tidak ada penahanan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tempo.  
    Dikutip dari Tempo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, jumlah personel Polri yang diperiksa terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J mencapai 97 orang. Dari jumlah itu, 35 orang diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi dan sebanyak 18 di antaranya sudah ditempatkan di penempatan khusus. Sementara yang lain masih berproses pemeriksaannya
    Sigit merinci, 35 personel yang melanggar kode etik berasal dari beragam pangkat, di antaranya, Irjen Pol 1 orang, Brigjen Pol 3 orang, Kombes Pol 6 orang, Kemudian AKBP 7 orang, Kompol 4 orang, AKP 5, Iptu 2, Ipda 1, Bripka 1, Brigadir 1, Briptu 2, Bharada 2.
    Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo  mengungkapkan dari personil yang ditahan terkait kasus pembunuhan brigadir J, empat pamen diantaranya berasal dari Polda Metro Jaya . Mereka saat dikurung di tempat khusus alias patsus di Provost Mabes Polri itu 
    Dilansir dari Detik, empat personel Polda Metro Jaya menjalani kurungan di tempat khusus (patsus) diduga lantaran melanggar kode etik berkaitan kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Empat polisi yang ditahan itu berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. 
    Mereka adalah Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Handik Zusen, Kasubdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Raindra Ramadhan Syah, Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Pujiyarto dan Kanit 2 Jatanras Polda Metro Kompol Abdul Rohim.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan sendiri bahkan membantah kabar penahanan Irjen Fadil Imran terkait kasus Ferdy Sambo. Dia mengatakan kabar yang beredar tentang penahanan Irjen Fadil Imran adalah kabar yang tidak benar. “Jadi gak benar kabar itu,” ujarnya seperti dikutip dari Jawapos.com.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, foto Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran resmi ditahan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, adalah keliru. 
    Foto tersebut merupakan rekayasa digital dari sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersilaturahmi ke kantor PBNU pada 28 Januari 2021.  

    Rujukan

  • (GFD-2022-10510) Keliru, Video Ferdy Sambo Mengamuk di Persidangan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/09/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di media sosial dengan gambar thumbnail yang memperlihatkan seorang pria yang diklaim sebagai Ferdy Sambo tengah diamankan sejumlah polisi di persidangan lantaran mengamuk.
    Pada keluku (thumbnail) video berdurasi 10 menit dan 56 detik tersebut disertai narasi, “situasi tak terkendali. Sambo ngamuk di dalam sidang??? Tak terima vonis hakim hingga ancam lakukan ini”.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 27 Agustus 2022. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah dibagikan sebanyak 734 kali dan mendapat lebih dari 2.400 komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook, mengklaim Ferdy Sambo mengamuk di persidangan
    Apa benar ini video Ferdy Sambo mengamuk di ruang sidang karena tidak terima vonis hakim?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex, dan Source.
    Hasilnya, keluku video yang memperlihatkan seorang pria diamankan polisi dari Satuan Divisi Propam merupakan hasil suntingan. Pria yang diamankan dalam gambar tersebut adalah seorang demonstran di Kota Makassar pada 11 April 2022.
    Kiri adalah thumbnail yang telah disunting dari foto asli milik Kompas.com (kanan)
    Foto yang identik pernah dimuat situs berita Kompas.com pada 12 April 2022 dengan keterangan, Polisi menangkap seorang demonstran di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 11 April 2022.  
    Sidang Etik Ferdy Sambo
    Video di atas juga merupakan hasil suntingan yang menggabungkan beberapa video mengenai sidang kode etik Ferdy Sambo.
    Sidang kode etik yang berlangsung pada 25 Agustus 2022 juga tidak memperlihatkan Ferdy Sambo mengamuk dalam ruang sidang. Sidang itu disiarkan secara langsung sejumlah stasiun televisi nasional Indonesia, salah satunya oleh Tv One yang diunggah pada 25 Agustus 2022.
    Dalam sidang yang berlangsung 18 jam itu, Ferdy Sambo dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri. Ia juga mendapatkan sanksi berupa penempatan dalam tempat khusus selama 21 hari.
    Usai mendengarkan putusan sidang, Ferdy Sambo mengajukan banding dan ingin memberikan tembusan surat permintaan maaf dirinya kepada Polri. Namun, ketua sidang meminta Sambo untuk membacakannya.
    Pernyataan Ferdy Sambo usai dipecat dari Polri dapat dilihat pada kanal Youtube KOMPASTV yang diunggah pada 26 Agustus 2022 dengan judul, Pernyataan Lengkap Ferdy Sambo Usai Dipecat dari Polri di Hadapan Ketua Sidang Etik.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim Ferdy Sambo mengamuk di ruang sidang karena tidak terima vonis hakim adalah keliru.
    Gambar thumbnail yang memperlihatkan sejumlah seseorang diamankan sejumlah polisi di ruang sidang merupakan hasil suntingan. Orang yang diamankan tersebut bukanlah Ferdy Sambo, melainkan seorang demonstran di Kota Makassar pada 11 April 2022.
    Sidang etik memutuskan Ferdy Sambo dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri. Atas keputusan itu, Ferdy Sambo mengajukan permintaan banding dan ingin memberikan tembusan surat permintaan maaf dirinya kepada Polri.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10509) Belum Ada Bukti, Menyembuhkan Sakit Gigi dengan Es Batu, Bawang Putih, Jahe dan Bawang Merah dalam 5 Menit

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/09/2022

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah enam flyer digital berisi informasi pendek menyembuhkan sakit gigi dalam 5 menit. Penyembuhan itu menggunakan es batu, bawang putih, minyak cengkeh, air jahe dan bawang merah. 
    “Seandainya tahu dari dulu, ternyata begini cara menghilangkan sakit gigi dalam 5 menit,” tulis narasi akun tersebut. 
    Tangkapan layar sebuah unggahan di Facebook tentang tips mengatasi sakit gigi dalam waktu 5 menit
    Caranya antara lain dengan meletakkan es batu pada area yang sakit, memberi bawang putih yang dihaluskan, membubuhkan minyak cengkeh, berkumur dengan air jahe, dan menggigit potongan bawang merah.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa cara menyembuhkan sakit gigi berbeda-beda, bergantung dengan penyebabnya. 
    Tim Cek Fakta Tempo menghubungi dokter gigi spesialis konservasi gigi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, drg Rina Oktavia, SpKG. Menurut Rina, salah satu penyebab gigi sakit ialah karena lapisan luar gigi (email) dan lapisan tengah (dentin) sudah terbuka, sehingga bagian dalam gigi yang memiliki banyak saraf mudah terpapar rangsangan tertentu. Misalnya suhu panas atau dingin serta makanan atau minuman yang manis dan asam.
    “Saraf akan merespon bila masuk toksin bakteri pada gigi berlubang. Kondisi seperti ini disebut pulpitis atau radang pada saraf gigi,” kata Rina dalam pesan singkatnya, Rabu, 31 Agustus 2022.  
    Penyebab lainnya, sakit yang berasal dari gigi itu sendiri seperti abrasi karena sikat gigi terlalu kuat atau lantaran gigi patah.
    Cara penanganan sakit gigi bergantung dari kasus yang dihadapi seseorang. Misalnya, pada kasus gigi berlubang dilakukan penambalan agar lubang tidak semakin meluas dan saraf terlindung. Demikian pula pada kasus lainnya.
    “Untuk meredakan sakit pada gigi, biasanya yang dipakai adalah Eugenol. Obat ini memang berasal dari cengkeh. Tapi ini pun digunakan pada kasus-kasus tertentu. Sedangkan untuk bahan-bahan lainnya, belum ada penelitian dapat menyembuhkan sakit gigi,” jelas alumni Kedokteran Gigi USU Medan ini.
    Bila sakit pada gigi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi agar mendapatkan penanganan yang benar. “Tidak dianjurkan menggunakan bahan-bahan yang belum ada penjelasan ilmiah dapat menyembuhkan sakit gigi,” jelas Rina.
    Pereda nyeri sementara
    Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
    Dikutip dari Cleveland Clinic, apabila rasa sakit gigi berada di sekitar permukaan atau tidak di dalam gusi, biasanya sakit gigi bisa sembuh tanpa pergi ke dokter gigi. Untuk pereda nyeri sementara tersebut, seseorang bisa menggunakan air asin hangat. Air asin dapat melonggarkan kotoran di antara gigi Anda, bertindak sebagai desinfektan dan mengurangi peradangan.
    Cara lain dengan mengompres dingin. Untuk bengkak dan nyeri, tahan kompres dingin es yang dibungkus handuk ke daerah yang sakit selama 20 menit. Ulangi setiap beberapa jam. Nyeri sakit gigi bisa diredakan juga dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan.
    Pengobatan herbal seperti minyak cengkeh, kantong teh peppermint dan bawang putih juga bisa digunakan. Tetapi sifatnya sebagai pereda nyeri sementara. 
    Namun pereda nyeri sementara buatan sendiri tidak akan cukup jika sakit gigi semakin parah. Cara terbaik untuk memastikan penyebab dan penyembuhan sakit gigi, adalah dengan mendatangi dokter gigi.  

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, Belum Ada Bukti bahwa es batu, bawang putih yang dihaluskan, minyak cengkeh, jahe dan bawang merah dapat menyembuhkan sakit gigi dalam 5 menit.
    Penyembuhan terhadap sakit gigi sangat bergantung dengan penyebab kasus dan tingkat keparahannya. Beberapa bahan seperti minyak cengkeh dan bawang putih digunakan hanya untuk meredakan nyeri sementara. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10508) Benar, Seorang Pria Italia Terinfeksi Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Sekaligus

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 31/08/2022

    Berita


    Sebuah unggahan mengklaim pria asal Italia menjadi pasien yang positif terinfeksi cacar monyet, Covid-19, dan HIV pada saat yang bersamaan. Unggahan ini tersebar di media sosial Instagram pada 25 Agustus 2022. 
    Akun tersebut menambahkan narasi “Seorang pria asal Italia jadi orang pertama di dunia yang positif terinfeksi cacar monyet (monkey pox), Covid-19, dan HIV pada saat yang bersamaan. Ketiga infeksi itu baru diketahui saat pria berusia 36 tahun itu melakukan perjalanan ke Spanyol.
    Para peneliti di University of Catalonia mengatakan, temuan ini menunjukkan gejala cacar monyet dan Covid-19 bisa tumpang tindih atau berbarengan terjadi. Kondisi tersebut menguatkan dalam kasus koinfeksi (infeksi berulang), pengumpulan anamnestik dan kebiasaan seksual sangat berpengaruh untuk melakukan diagnosis dengan benar.
    Peneliti menyebut, karena ini merupakan satu-satunya kasus cacar monyet, Covid-19, dan koinfeksi (infeksi berulang) HIV yang dilaporkan, maka masih belum cukup bukti yang mendukung bahwa kombinasi ini dapat memperburuk kondisi pasien. #faktanyagoogle #FGTrivia #italia #cacarmonyet #covid19 #hiv
    Tangkapan layar foto ilustrasi yang digunakan akun Instagram mengenai pria Italia yang terinfeksi 3 virus secara bersamaan.
    Hingga artikel ini ditulis, unggahannya telah mendapatkan respon 24 ribu kali disukai.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memeriksa klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi tentang pria asal Italia menjadi orang pertama di dunia yang positif terinfeksi cacar monyet, Covid-19, dan HIV pada saat yang bersamaan dari sumber kredibel. Hasilnya, seorang pria Italia 36 tahun tercatat menjadi orang pertama yang ditemukan positif terinfeksi cacar monyet, Covid-19, dan HIV secara bersamaan.
    Dikutip Business Insider India dari Journal of Infection, seorang pria Italia, 36 tahun, menjadi orang pertama yang secara bersamaan di tes positif untuk monkeypox, Covid-19, dan HIV. Pria ini mengalami gejala 9 hari setelah kembali dari Spanyol dan menghabiskan 5 hari dari 16-20 Juni untuk berlibur. Di sana dia melakukan hubungan seks tanpa kondom. 
    Pada 2 Juli 2022, ia dinyatakan positif terjangkit Covid-19, diikuti cacar monyet, dan kemudian HIV. Pria itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan laporan studi kasus yang diterbitkan dalam Journal of Infection pada 19 Agustus 2022. 
    Dalam Journal of Infection yang berjudul “First case of monkeypox virus, SARS-CoV-2 and HIV co-infection”, kasus pertama virus monkeypox, SARS-CoV-2 dan koinfeksi HIV dilaporkan terjadi secara bersamaan. 
    Dalam jurnal tersebut digambarkan pasien, seorang pria Italia berusia 36 tahun yang menghabiskan 5 hari di Spanyol mengalami demam hingga 39°celcius. Juga disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, dan limfadenomegali inguinalis kanan. 
    Pada 2 Juli 2022, ia kemudian dinyatakan positif SARS-CoV-2. Pada sore hari yang sama, ruam mulai muncul di lengan kirinya. Hari berikutnya, vesikel kecil yang menyakitkan yang dikelilingi oleh halo eritematosa muncul di batang tubuh, tungkai bawah, wajah, dan glutes. 
    Pada tanggal 5 Juli, ia dievakuasi ke unit gawat darurat Policlinico “G. Rumah Sakit Universitas Rodolico - San Marco” di Catania, Italia, karena penyebaran vesikel yang progresif dan tidak terputus. Ia kemudian dipindahkan ke Unit Penyakit Menular. 
    Presentasi kasus pasien yang terpapar cacar monyet, Covid-19, dan HIV secara bersamaan (Sumber: Journal of Infection)
    Dilansir dari newsweek, meski pria dari Italia ini positif COVID-19, cacar monyet, dan HIV secara bersamaan, namun tidak ada cukup bukti untuk mendukung dugaan bahwa kombinasi tiga penyakit ini ini dapat memperburuk kondisi pasien. 
    Berdasarkan gejala dan perjalanan baru-baru ini ke Spanyol, para dokter menduga pasien tersebut juga terkena cacar monyet, dan mereka mengumpulkan sampel untuk pengujian. Pria itu mengatakan bahwa saat berada di Spanyol, dia melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pria lain, yang telah menjadi faktor risiko cacar monyet selama wabah saat ini. Pada 6 Juli, ia dinyatakan positif mengidap monkeypox, HIV, dan COVID-19 – khususnya, varian BA.5.1 Omicron. 
    Dalam laporan dokter menyimpulkan, mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan kasus cacar monyet yang meningkat setiap hari, sistem kesehatan harus mewaspadai kemungkinan tersebut. Mempromosikan tes diagnostik yang tepat pada subjek berisiko tinggi, menjadi penting untuk pertahanan karena belum ada pengobatan yang tersedia secara luas atau profilaksis. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, klaim terdapat pria asal Italia menjadi pasien yang positif terinfeksi cacar monyet, Covid-19, dan HIV pada saat yang bersamaan, adalah benar. 
    Kasus ini pertama kali dilaporkan dalam Journal of Infection yang berjudul “First case of monkeypox virus, SARS-CoV-2 and HIV co-infection” dan dipublikasikan tanggal 19 Agustus 2022. 
    Pada laporan itu, seorang pria 36 tahun asal Italia dilaporkan positif terpapar cacar monyet, SARS-CoV-2, dan HIV terjadi secara bersamaan setelah berlibur selama lima hari di Spanyol. 

    Rujukan