• (GFD-2021-6403) [SALAH] Video Mobil Hanyut Terbawa Arus Banjir

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    “This video from my water community friends in Jakarta, Indonesia raises the question: How can cities soaking up rain and reduce flooding?”

    “Video ini dari teman komunitas air saya di Jakarta, ini menimbulkan pertanyaan bagi Indonesia: Bagaimana kota dapat menyerap hujan dan mengurangi banjir?”
    Video mobil hanyut terbawa banjir

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Joep Janssen (@joepjanssencom) mengunggah video hanyutnya sebuah mobil yang terbawa arus banjir dengan klaim bahwa video tersebut didapatkannya dari teman rekan komunitasnya di Jakarta. Unggahan tersebut mendapatkan atensi sebanyak 247 retweet, 471 like, dan 78 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video yang sama pada portal detik.com dengan keterangan bahwa mobil tersebut hanyut saat banjir di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang pada 1 Januari 2020. Menurut keterangan Joko, Ketua RW 10 Kelurahan Pedurenan, beberapa mobil hanyut karena luapan air dari Kali Angke.

    “Kalau yang mobil hanyut itu kan mereka nggak nyangka, paginya banjir mereka keluar kan mobil di gerbang. Siangnya air meluap dan nggak sempet lagi mereka alihkan. Airnya itu, makanya saya bilang keluarnya dari Kali Angke sangat cepat jadi nggak sempat lagi mau ini. Air begitu deras. Makanya banyak beberapa mobil yang hanyut di situ,” ungkap Joko pada detikcom, Kamis (2/1/2020).

    Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, unggahan akun Twitter Joep Janssen (@joepjanssencom) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, video tersebut bukan direkam saat banjir yang terjadi di kawasan Jakarta dan sekitarnya tahun 2021, melainkan saat banjir di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang pada Januari 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6402) [SALAH] Pesan WhatsApp Meminta Bantuan Dana oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    “Akun WhatsApp

    +6287860508377 (Dian Kristiandi)

    Meminta bantuan kepada masyarakat untuk tempat peribadatan”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi. Pesan itu berasal dari nomor telepon +6287860508377 dengan menggunakan foto Bupati Jepara. Melalui pesan tersebut, pelaku meminta bantuan kepada masyarakat dan dikirim ke nomor rekening dengan dalih bantuan itu untuk hibah ke tempat peribadatan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari jeparahariini.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara, Arif Darmawan telah membantah pesan yang mengatasnamakan Bupati Jepara. Arif menyebut, saat ini sudah ada beberapa pengurus vihara dan pondok pesantren yang melaporkan pesan penipu itu.

    ”Padahal di Pemkab saat ini tidak ada kegiatan tersebut,” tegas Arif, Jumat (19/2/2021).

    Atas kejadian ini, Pemkab Jepara meminta kepada masyarakat, pengurus tempat ibadah agar tidak percaya dengan pesan singkat yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi yang akan memberikan bantuan melalui transfer uang ke nomor rekening.

    “Sekali lagi, kalau mendapatkan telpon ataupun wa dari nomor tersebut tidak usah ditanggapi. Itu bukan nomor bupati,” ujarnya.

    Dengan demikian, pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi merupakan hoaks dengan kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Akun palsu. Pemkab Jepara meminta kepada masyarakat, pengurus tempat ibadah agar tidak percaya dengan pesan singkat yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi yang akan memberikan bantuan melalui transfer uang ke nomor rekening.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6401) [SALAH] Penerima Stiker WhatsApp Dikenakan Biaya Sebesar Rp250

    Sumber: whtasapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    “AKBP NYOMAN:

    Mohon berita berikut ini dicermati :

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting

    Aku juga baru tahu !!

    Tahukan teman2 ku di group ini..
    Kenapa saya tidak suka menggunakan stiker..?

    Setiap stiker atau gambar yang saudaraku kirimkan di WA ini pembayarannya dibebakan kpd yg menerima .

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting
    Penerima Stiker WhatsApp Akan Dikenai Biaya
    Penerima Stiker WhatsApp Akan Dikenai Biaya
    Memasang stiker di whats app
    Sticker WhatsApp
    STICKER WA

    AKBP NYOMAN:

    Mohon berita berikut ini dicermati :

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting

    Aku juga baru tahu !!

    Tahukah teman2 ku di group ini..
    Kenapa saya tidak suka menggunakan stiker..?

    Setiap stiker atau gambar yang saudaraku kirimkan di WA ini pembayarannya dibebankan kpd yg menerima .
    Jika anggota group ini ada 20 org saja maka pembuat stiker sudah mendapat uang 20x 250 rupiah untuk satu stiker.
    Jika setiap hari di group ini ada 20 stiker dan gambar maka pembuat stiker mendapat uang perhari dari group ini = 20 x20x 250 = 100.000 rupiah.
    Jika dalam 1 bln ,brp kah penghasilan pembuat stiker ???
    dan berapakah uang pengguna WA yang mendapat kiriman sticker tersedot masuk ke rekening pembuat sticker tersebut

    Saya mengajak semuanya untuk stop pakai stiker agar paket / uang kita tidak cepat habis utk memperkaya orang yang sudah kaya !!

    Selain besaran nilai rupiah-nya juga memenuhi file data HP.

    STOP PENGGUNAAN STICKER..!!

    •AKBP NYOMAN: 🙏👍 ini tolong di sebar ada bagusnya pengiritan dan tidak penting mulai sekarang jangan kirim2 Stiker ya saudaraku...

    Pantesan kuota Internet cepat habis.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa penerima stiker pada pesan WhatsApp dibebankan biaya tambahan sebesar Rp250. Pesan tersebut juga menyatakan bahwa biaya tambahan tersebut akan dibebankan kepada setiap penerima pesan yang menggunakan stiker WhatsApp.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan serupa juga pernah beredar pada April 2020 lalu. Melansir dari Liputan6, Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC), Pratama Persadha, menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada penerima stiker WhatsApp. Penggunaan stiker pada pesan WhatsApp hanya dibebankan pada penarikan kuota data, yaitu sebesar kurang dari 50 kilo byte. Pratama juga menegaskan bahwa keuntungan yang didapat oleh pembuat stiker WhatsApp hanya didapat sekali, yaitu ketika stiker dibeli oleh pengguna, bukan didapat berdasarkan jumlah pemakaian stiker tersebut.

    Dengan demikian, pesan yang beredar di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Pesan serupa juga pernah beredar pada April 2020 lalu. Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada penerima stiker WhatsApp, melainkan hanya berupa penarikan kuota data sebesar kurang dari 50 kilo byte.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6400) [SALAH] Pesan Whatsapp oleh Bupati Jember Ingin Bagikan Sumbangan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    Hendy: saya bpk hendy siswanto bupati terpilih di jember
    Korban: wah… suatu kehormatan diwapri langsung pak bupati, biasanya kan melalui sekretaris atau ajudan
    Hendy: tujuan saya untuk menyalurkan donasi ke ponpes miftahul ulum
    Korban: Ada yg bisa kami bantu bapak
    Hendy: iya pak. Ini ada sedikit donasi dari saya guna membantu kbutuhan ponpes. Maaf dengan bapak/ibu siapa saya terhubung
    Korban: Alhamdulillah. Terima kasih bapak. Lalu yg harus kami lakukan apa
    Hendy: bisa dikirimkan no rek a/n lembaga. Dgn bapak/ibu siapa ini saya terhubung. Bisa saya tunggu

    Hasil Cek Fakta

    Percakapan Bupati Jember Hendy Siswanto melalui aplikasi perpesanan Whatsapp beredar luas. Dalam percakapan itu Hendy bermaksud menyalurkan donasi kepada Pondok Pesantren Miftahul Ulum, kemudian Hendy meminta nomor rekening lembaga yang bersangkutan.

    Setelah ditelusuri, akun Instagram media Hendy Siswanto Center (HSC) @hendysiswantocenter memberikan keterangan resmi dari Hendy bahwa hal yang bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon.

    “Secara resmi seluruh komunikasi Haji Hendy – Gus Firjaun yang berkaitan dengan program kerja, pemberian donasi maupun hal-hal bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon/ pesan dengan nomor yang tidak jelas,” terang Hendy secara tertulis.

    Guna menghindari penipuan, pihak HSC menegaskan hanya akun @hendysiswantocenter yang dapat digunakan sebagai saluran konfirmasi demi untuk kenyamanan warga Kabupaten Jember.

    Sehingga, klaim Bupati Jember memberikan sumbangan melalui Whatsapp termasuk hoaks dengan kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, nomor yang digunakan itu merupakan nomor palsu. akun Instagram media Hendy Siswanto Center (HSC) @hendysiswantocenter memberikan keterangan resmi dari Hendy bahwa hal yang bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon.

    Rujukan