(GFD-2023-11372) Cek Fakta: Tidak Benar Arti Permainan Lato-Lato Aku Yahudi
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim permainan lato-lato artinya aku Yahudi. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Januari 2023.
Unggahan klaim permainan lato-lato artinya aku Yahudi tersebut berupa video tentang ulasan permainan lato-lato yang pernah populer dengan sebutan clankers. Selain itu juga terdapat logo segitiga yang di tengahnya terdapat mata.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Lato latto itu konspirasi remason dan iluminasi
Lato artinya AkuLatto artinya Yahudi..
Ternyata peermainan adu buah..(Bulan - Matahari)
LATO LATTO artinya Aku YAHUDI !!
Inilah era kebodohan dgn dalih LATAH Viral dikit² ngikut, segitu bodohnya tanpa tau perkara yg di ikuti Waspada!!!
Ini bukan sejengkal demi sejengkal.. Malah mangap...semua diikuti. 🔨"
Benarkah klaim permainan lato-lato artinya aku Yahudi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim permainan lato-lato artinya aku Yahudi, dalam artikel berjudul "Mengenal Lato-lato, Permainan Jadul yang Kembali Viral di Kalangan Anak-anak" yang dimuat Liputan6.com, pada 30 Desember 2022 menyebutkan, permainan lato-lato terinspirasi dari sebuah senjata asal Argentina bernama bolas. Senjata tersebut digunakan oleh para Koboi Argentina untuk menangkap hewan guanaco. Lato-lato mengadaptasi bentuk bolas.
Lato-lato salah satu permainan tradisional asal Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1960an yang memiliki banyak nama, diantaranya clackers, click-clacks, knockers, dan masih banyak lagi
Lato-lato juga dikenal dengan nama nok-nok dalam bahasa Sunda, sedangkan dalam bahasa jawa permainan ini disebut dengan tok-tok. Penamaan dalam bahasa Sunda dan Jawa memang diambil dari suara yang ditimbulkan permainan ini.
Artikel berjudul "Bahasa Makassar Latto-latto Viral Akibat Permainan Clakers Ball, Ini Artinya" yang dimuat situs detik.com menyebutkan, Kata "latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Kata ini kemudian digunakan oleh masyarakat Makassar untuk menamai permainan clakers ball yang kembali booming di Makassar.
Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan.
"Latto itu bunyi yang dikeluarkan akibat 2 benturan benda sehingga mengeluarkan bunyi," jelasnya.
Sementara pengulangan kata lato-lato menggambarkan bunyi yang berulang dari permainan tersebut.
Penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan Google Translate, tidak ditemukan arti kata lato lato atau lato latto aku Yahudi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim permainan lato-lato artinya aku Yahudi tidak benar.
"Latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Kata ini kemudian digunakan oleh masyarakat Makassar untuk menamai permainan clakers ball yang kembali booming di Makassar.
Rujukan
(GFD-2023-11371) [SALAH] Fenomena Solstis Menyebabkan Matahari Terbit dan Terbenam Berhenti Serta Berbalik Arah
Sumber: YoutubeTanggal publish: 05/01/2023
Berita
“Ada apa di tanggal 21 Desember 2022?”.
“Penghentian matahari terbit dan terbenam berhenti dan berbalik arah”.
“Penghentian matahari terbit dan terbenam berhenti dan berbalik arah”.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun YouTube dengan nama pengguna @Udo01 mengunggah video YouTube Short dengan judul “Ada apa di tanggal 21 Desember 2022?” dan memberikan klaim di dalam video tersebut bahwa fenomena solstis yang terjadi pada 21 Desember berdampak kepada matahari berhenti terbit dan terbenam, yang kemudian akan berbalik arah.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membahas fenomena solstis ini di akun Instagram resminya, @lapan_ri. Melansir dari postingan BRIN tersebut, fenomena solstis berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam. Selain itu, solstis juga berdampak pada panjang siang dan malam, serta pergantian musim.
Pada unggahan Instagram BRIN tersebut, tidak ditemukan informasi bahwa fenomena solstis menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam dan juga berbalik arah.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun YouTube @Udo01 merupakan konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membahas fenomena solstis ini di akun Instagram resminya, @lapan_ri. Melansir dari postingan BRIN tersebut, fenomena solstis berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam. Selain itu, solstis juga berdampak pada panjang siang dan malam, serta pergantian musim.
Pada unggahan Instagram BRIN tersebut, tidak ditemukan informasi bahwa fenomena solstis menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam dan juga berbalik arah.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun YouTube @Udo01 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Fenomena solstis yang terjadi pada 21 Desember silam berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit dan terbenam dan pada panjang siang dan malam, bukan menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam serta berbalik arah.
Konten yang menyesatkan. Fenomena solstis yang terjadi pada 21 Desember silam berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit dan terbenam dan pada panjang siang dan malam, bukan menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam serta berbalik arah.
Rujukan
(GFD-2023-11370) [SALAH] Gereja Capela dos Ossos di Portugal Dibangun dari Tulang Belulang Umat Islam Andalusia
Sumber: TwitterTanggal publish: 05/01/2023
Berita
“Gereja.. Capela dos Ossos.
Dibangun dari tulang belulang umat Islam Andalusia.. Dipaksa masuk kristen tp menolak, akhirnya dibantai. Struktur ini terletak di Evora, Portugal”.
Dibangun dari tulang belulang umat Islam Andalusia.. Dipaksa masuk kristen tp menolak, akhirnya dibantai. Struktur ini terletak di Evora, Portugal”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @Qazalyn mengunggah gambar yang memperlihatkan tembok sebuah gereja yang dipenuhi tengkorak dan tulang belulang manusia. Gambar-gambar tersebut diklaim sebagai Gereja Capela dos Ossos di Evora, Portugal, yang dibangun dengan tulang belulang umat Islam Andalusia yang menolak masuk Kristen pada abad ke-17.
Cuitan dan gambar yang diunggah pada 25 Desember tersebut telah disukai oleh 53 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang hampir 20 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Dilansir dari AFP Fact Check, Capela dos Ossos merupakan bagian dari gereja Igreja de Nossa Senhora do Carmo dan dibangun dengan menggunakan tulang dan tengkorak dari 1000 biarawan di abad ke-19. Hal tersebut dimaksudkan sebagai pengingat kehidupan duniawi yang fana dan sementara.
Selain itu, dilansir dari laman resmi gereja Igreja de Nossa Senhora do Carmo, tidak terdapat penjelasan mengenai tulang-belulang umat Islam yang digunakan untuk membangun Capela dos Ossos tersebut.
Lebih lanjut, informasi serupa juga telah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Gereja yang Dibangun Dari Tulang-Tulang Umat Islam” dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @Qazalyn merupakan konten yang menyesatkan.
Cuitan dan gambar yang diunggah pada 25 Desember tersebut telah disukai oleh 53 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang hampir 20 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Dilansir dari AFP Fact Check, Capela dos Ossos merupakan bagian dari gereja Igreja de Nossa Senhora do Carmo dan dibangun dengan menggunakan tulang dan tengkorak dari 1000 biarawan di abad ke-19. Hal tersebut dimaksudkan sebagai pengingat kehidupan duniawi yang fana dan sementara.
Selain itu, dilansir dari laman resmi gereja Igreja de Nossa Senhora do Carmo, tidak terdapat penjelasan mengenai tulang-belulang umat Islam yang digunakan untuk membangun Capela dos Ossos tersebut.
Lebih lanjut, informasi serupa juga telah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Gereja yang Dibangun Dari Tulang-Tulang Umat Islam” dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @Qazalyn merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Gereja Capela dos Ossos di Portugal dibangun dari tulang dan tengkorak lebih dari 1000 biarawan pada abad ke-17, bukan dari tulang-belulang umat Islam.
Konten yang menyesatkan. Gereja Capela dos Ossos di Portugal dibangun dari tulang dan tengkorak lebih dari 1000 biarawan pada abad ke-17, bukan dari tulang-belulang umat Islam.
Rujukan
(GFD-2023-11369) [SALAH] Video Selebrasi Kroasia Setelah Menang dari Brazil di Piala Dunia 2022
Sumber: TwitterTanggal publish: 04/01/2023
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Ini adalah perayaan di Kroasia setelah menang atas Brasil di #FIFAWorldCupQatar2022 @FIFAWorldCup”.
“Ini adalah perayaan di Kroasia setelah menang atas Brasil di #FIFAWorldCupQatar2022 @FIFAWorldCup”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @AdvHameedAwan (Hameed Asghar Awan Adv) mengunggah video yang diklaim sebagai video perayaan warga Kroasia setelah menang 4-2 dari Brasil di Piala Dunia 2022. Video yang diunggah pada 12 Desember tersebut telah disukai oleh 17 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang sebanyak 5 kali.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex video search, video tersebut telah banyak diunggah sejak 2018, salah satunya di platform sosial media Imgur. Pengguna Imgur dengan nama @Yoda1PositivityStar mengunggah video serupa dengan judul “Croatia is ready to go”, yang kemudian menulis keterangan tambahan bahwa video tersebut diambil di Spanyol, bukan Kroasia, yang berbunyi sebagai berikut:
“Edit: as pointed out by other imgurians, this is not Croatia but Spain. Sorry about the incorrect info”.
Selain itu, dilansir dari laman resmi India Today, video tersebut diambil saat Festival San Fermin di Spanyol pada Juli 2018.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @AdvHameedAwan (Hameed Asghar Awan Adv) merupakan konteks yang salah.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex video search, video tersebut telah banyak diunggah sejak 2018, salah satunya di platform sosial media Imgur. Pengguna Imgur dengan nama @Yoda1PositivityStar mengunggah video serupa dengan judul “Croatia is ready to go”, yang kemudian menulis keterangan tambahan bahwa video tersebut diambil di Spanyol, bukan Kroasia, yang berbunyi sebagai berikut:
“Edit: as pointed out by other imgurians, this is not Croatia but Spain. Sorry about the incorrect info”.
Selain itu, dilansir dari laman resmi India Today, video tersebut diambil saat Festival San Fermin di Spanyol pada Juli 2018.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @AdvHameedAwan (Hameed Asghar Awan Adv) merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Konteks yang salah. Video tersebut diambil saat Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol, pada 2018, bukan selebrasi Kroasia setelah menang dari Brazil di ajang piala dunia 2022.
Rujukan
Halaman: 4081/6333