Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Arab Saudi memproduksi bir bermerek Takbier 100 % halal. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Klungsu Ireng.
Unggahan klaim klaim Arab Saudi memproduksi bir bermerek Takbier berupa foto dua botol berwarna hijau dan coklat yang terdapat label bertuliskan "TAKBIER" disertai huruf Arab, kemudian dibawahnya terdapat tulisan "100 % HALAL ALKOHOL".
Selain gambar botol, dalam foto tersebut juga terlihat seorang mengenakan pakaian khas Timur Tengah dan benda yang menyerupai tutup botol bertuliskan huruf Arab dan "100 % HALAL ALKOHOL".
Kemudian foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Di Arab, bendera Arab yg ada tulisan Arab dan bahasa Arab, ditaruh sebagai merk dagang bir Arab, diproduksi secara Nasional oleh negara Arab untuk dikonsumsi rakyat Arab bukan untuk orang Indonesia yg lebih Arab dari orang Arab.Gitu aja...Aku tidak suka bir sekalipun non Alkohol karena bagiku bir itu tidak enak... tapi aku tetap menghormati para pecinta bir."
(GFD-2021-6458) [SALAH] Arab Saudi Produksi Bir Bermerek Takbier
Sumber: FacebookTanggal publish: 02/03/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Arab Saudi memproduksi bir bermerek Takbier 100 % halal menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Takbier'.
Penelusuran mengarah pada situs salingsilang.net, situs tersebut memuat artikel berjudul "Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita". Situs tersebut juga memuat foto yang identik dengan klaim.
Artikel situs salingsilang.net menyebut, foto dan informasi tentang bir bermerek Takbier berasal dari situs Noktara.de dengang artikel berjudul “Takbier: Saudi Arabia Produce Official World Cup Beer”. Situs tersebut merupakan situs satire asal Jerman yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut.
Artikel sindiran bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi situs situs Noktara.de dan artikel berjudul “Takbier: Saudi Arabia Produce Official World Cup Beer”.
Artikel situs Noktara.de memuat informasi seputar minuman Takbier. Namun, dalam situs berbahasa Jerman tersebut terdapat disclaimer yang menyatakan sebagai berikut:
"Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami."
Penelusuran mengarah pada situs salingsilang.net, situs tersebut memuat artikel berjudul "Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita". Situs tersebut juga memuat foto yang identik dengan klaim.
Artikel situs salingsilang.net menyebut, foto dan informasi tentang bir bermerek Takbier berasal dari situs Noktara.de dengang artikel berjudul “Takbier: Saudi Arabia Produce Official World Cup Beer”. Situs tersebut merupakan situs satire asal Jerman yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut.
Artikel sindiran bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi situs situs Noktara.de dan artikel berjudul “Takbier: Saudi Arabia Produce Official World Cup Beer”.
Artikel situs Noktara.de memuat informasi seputar minuman Takbier. Namun, dalam situs berbahasa Jerman tersebut terdapat disclaimer yang menyatakan sebagai berikut:
"Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Arab Saudi memproduksi bir bermerek Takbier 100 % halal tidak benar.
Informasi tersebut berasal dari situs satire yang menyajikan informasi tidak sesuai kebenaran dan fakta.
Informasi tersebut berasal dari situs satire yang menyajikan informasi tidak sesuai kebenaran dan fakta.
Rujukan
(GFD-2021-6457) [SALAH] Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Wanita Mandul
Sumber: TwitterTanggal publish: 02/03/2021
Berita
Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim netizen Twitter yang menyebut vaksin covid-19 merek Pfizer bisa membuat wanita mengalami kemandulan. Kicauan itu berada di akun @The_Mocasin_.
Begini narasinya:
Head of Pfizer Research: Covid-19 Vaccine is Female Sterilization".
Akun itu juga mengunggah foto sebuah artikel dengan narasi sebagai berikut:
"Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan"
Akun tersebut juga membagikan tautan ke salah satu blog dengan nama Health and Money News. Namun, ketika Cek Fakta Liputan6.com membuka tautan tersebut, tidak ada artikel yang dimaksud.
vaksin mandul
Vaksid covid-19 membuat wanita mandul
Vaksin buat mandul
haloVaksin Covid-19 Menyebabkan Kemandulan
Vkasin Covid Menyebabkan Mandul
Kemandulan karena vaksin
Vaksin hamil
Vaksin tidak bisa hamil
Begini narasinya:
Head of Pfizer Research: Covid-19 Vaccine is Female Sterilization".
Akun itu juga mengunggah foto sebuah artikel dengan narasi sebagai berikut:
"Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan"
Akun tersebut juga membagikan tautan ke salah satu blog dengan nama Health and Money News. Namun, ketika Cek Fakta Liputan6.com membuka tautan tersebut, tidak ada artikel yang dimaksud.
vaksin mandul
Vaksid covid-19 membuat wanita mandul
Vaksin buat mandul
haloVaksin Covid-19 Menyebabkan Kemandulan
Vkasin Covid Menyebabkan Mandul
Kemandulan karena vaksin
Vaksin hamil
Vaksin tidak bisa hamil
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan COVID-19 dan edukator kesehatan. Dia memastikan klaim itu hoaks.
"Tidak. Bohong itu," katanya melalui WhatsApp, Selasa (2/3/2021).
Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.
"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.
Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.
"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".
Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.
"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.
"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.
"Tidak. Bohong itu," katanya melalui WhatsApp, Selasa (2/3/2021).
Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.
"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.
Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.
"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".
Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.
"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.
"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut vaksin covid-19 bisa menyebabkan wanita menjadi mandul adalah salah alias hoaks. Sebab, tidak ada bukti kuat yang bisa membuat wanita menjadi mandul karena vaksin covid-19.
Rujukan
(GFD-2021-6456) [SALAH] “Takbier – Bir yang Sempat Jadi Kontroversi Diproduksi Di Arab Saudi!”
Sumber: ArtikelTanggal publish: 02/03/2021
Berita
Beredar artikel berjudul “Takbier – Bir yang Sempat Jadi Kontroversi Diproduksi Di Arab Saudi!” yang dimuat di situs beergembira[dot]com pada 7 November 2018. Artikel ini kembali dibagikan oleh pengguna Facebook, salah satunya oleh akun Madika Ardian (fb.com/ardian.madika.3) pada 2 Maret 2021 dengan narasi sebagai berikut:
‘Ternyata ada juga Berr seperti ini yg dimiliki Arab Saudi ya
Entah benar atau tidak Wallahualam”
‘Ternyata ada juga Berr seperti ini yg dimiliki Arab Saudi ya
Entah benar atau tidak Wallahualam”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya bahwa Takbier, bir yang sempat jadi kontroversi diproduksi di Arab Saudi dan resmi menjadi minuman perayaan World Cup 2018 lalu bagi para penikmat bir di Saudi Arabia adalah klaim yang keliru.
Faktanya, klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Dilansir dari artikel berjudul “[EDUKASI] Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita”, artikel sindiran berjudul “Takbier: Saudi-Arabien produziert offizielles WM-Bier” bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Sementara itu, di bagian “Disclaimer”, Noktara menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Wenn ihr unsere Beiträge auf Noktara.de lesen solltet, müsst ihr Humor besitzen. Ihr dürft die Artikel nicht ernst nehmen. Im Volksmund nennt man diese Beiträge Satire. Auch wenn es noch so realistisch aussieht, haben wir uns einen Spaß daraus gemacht. Sowohl Texte, Bilder & Screenshots stammen aus der Feder unserer Redakteure.”
atau yang jika diterjemahkan: “Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami.”
Selain itu, di bagian FAQ juga dijelaskan bahwa Noktara mengakui bahwa laporan mereka adalah fiktif dan berasal dari Arabian Nights.
Faktanya, klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Dilansir dari artikel berjudul “[EDUKASI] Noktara.de Adalah Portal Satire, Bukan Portal Berita”, artikel sindiran berjudul “Takbier: Saudi-Arabien produziert offizielles WM-Bier” bertanggal 13 Mei 2018 itu berisikan sindiran akan euforia Piala Dunia 2018 lalu. Di artikel sindirian itu lebih tepatnya menyasar kepada Arab Saudi yang pertandingannya melawan Rusia pada 14 Juni 2018 menjadi laga pembuka Piala Dunia 2018.
Sementara itu, di bagian “Disclaimer”, Noktara menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Wenn ihr unsere Beiträge auf Noktara.de lesen solltet, müsst ihr Humor besitzen. Ihr dürft die Artikel nicht ernst nehmen. Im Volksmund nennt man diese Beiträge Satire. Auch wenn es noch so realistisch aussieht, haben wir uns einen Spaß daraus gemacht. Sowohl Texte, Bilder & Screenshots stammen aus der Feder unserer Redakteure.”
atau yang jika diterjemahkan: “Jika Anda harus membaca artikel kami di Noktara.de, Anda harus memiliki selera humor. Anda tidak harus menganggap serius artikel tersebut. Kontribusi ini populer dengan sebutan sindiran. Tidak peduli seberapa realistis tampilannya, kami mengolok-oloknya. Teks, gambar, dan tangkapan layar dibuat oleh editor kami.”
Selain itu, di bagian FAQ juga dijelaskan bahwa Noktara mengakui bahwa laporan mereka adalah fiktif dan berasal dari Arabian Nights.
Kesimpulan
Hoaks Lama Beredar Kembali. Faktanya, artikel tersebut mengutip artikel dari situs satire asal Jerman (noktara.de) yang dibuat oleh sekelompok orang muslim di negara tersebut. Sebagai situs satire, maka informasi di dalamnya sudah pasti bukan fakta, melainkan sindiran yang dikemas dalam sebuah artikel sindiran atau satire.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2018/11/03/edukasi-noktara-de-adalah-portal-satire-bukan-portal-berita/
- https://archive.vn/th1Tv (Arsip artikel di situs Noktara)
- https://archive.vn/D75pk (Arsip Disclaimer Noktara , Terjemahan:
- http://bit.ly/3sKWOu3)
- https://archive.vn/91nSQ (Arsip FAQ Noktara, Terjemahan:
- http://bit.ly/3qeMmta)
(GFD-2021-6455) [SALAH] Whiskey Berlabel Halal MUI
Sumber: telegram.comTanggal publish: 02/03/2021
Berita
“Woee @muipusat otak mana otak njing‼️
Biadab kalian ASU
Ini serius?
Ada label halalnya?
Tahun kapan?
#RezimPenjahatHAM
#KelotokinDIGEEEMBOK
#d34th_5kull
#FreedomFighter
#TheWarriorsSquad
Biadab kalian ASU
Ini serius?
Ada label halalnya?
Tahun kapan?
#RezimPenjahatHAM
#KelotokinDIGEEEMBOK
#d34th_5kull
#FreedomFighter
#TheWarriorsSquad
Hasil Cek Fakta
Telah beredar gambar minuman jenis Whiskey di media sosial, pada gambar tersebut terdapat label halal yang diklaim sebagai label halal MUI.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar serupa juga pernah beredar sebelumnya pada 2017 lalu. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menyatakan gambar tersebut adalah hoaks. Menurutnya, penyebaran gambar tersebut juga sebagai fitnah kepada Kementerian Agama. Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia, ia memastikan label halal tersebut juga bukan berasal dari LPPOM MUI.
Dilansir dari Jawapos.com, diketahui minuman tersebut merupakan minuman yang diproduksi oleh Emerald Beverages, Los Angles, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga produk minuman, yakni Crystal Whiskey, Empire Vodka, dan Riviere Wine. Ketiganya diklaim halal. Tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, dilansir dari situs pom.go.id terkait dengan minuman whiskey 0% alcohol berlabel halal. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI. Apabila produk tersebut ditemukan di peredaran, maka dikategorikan sebagai produk tanpa izin edar (TIE) atau PRODUK ILEGAL.
Lebih lanjut, sesuai dengan Surat Keputusan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Nomor SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 tentang Ketentuan Penulisan Nama Produk dan Bentuk Produk.
LPPOM MUI tidak dapat menerbitkan Sertifikat Halal terhadap produk dengan nama yang mengandung nama minuman keras (sebagai contoh: rootbeer, es krim rhum raisin, bir 0% alkohol, dll). Dengan demikian, pencantuman label halal pada produk minuman 0% alkohol menyalahi ketentuan ini.
Dengan demikian, klaim label halal MUI pada minuman jenis whiskey seperti pada gambar yang beredar adalah tidak benar dan termasuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar serupa juga pernah beredar sebelumnya pada 2017 lalu. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid menyatakan gambar tersebut adalah hoaks. Menurutnya, penyebaran gambar tersebut juga sebagai fitnah kepada Kementerian Agama. Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia, ia memastikan label halal tersebut juga bukan berasal dari LPPOM MUI.
Dilansir dari Jawapos.com, diketahui minuman tersebut merupakan minuman yang diproduksi oleh Emerald Beverages, Los Angles, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga produk minuman, yakni Crystal Whiskey, Empire Vodka, dan Riviere Wine. Ketiganya diklaim halal. Tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, dilansir dari situs pom.go.id terkait dengan minuman whiskey 0% alcohol berlabel halal. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI. Apabila produk tersebut ditemukan di peredaran, maka dikategorikan sebagai produk tanpa izin edar (TIE) atau PRODUK ILEGAL.
Lebih lanjut, sesuai dengan Surat Keputusan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Nomor SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 tentang Ketentuan Penulisan Nama Produk dan Bentuk Produk.
LPPOM MUI tidak dapat menerbitkan Sertifikat Halal terhadap produk dengan nama yang mengandung nama minuman keras (sebagai contoh: rootbeer, es krim rhum raisin, bir 0% alkohol, dll). Dengan demikian, pencantuman label halal pada produk minuman 0% alkohol menyalahi ketentuan ini.
Dengan demikian, klaim label halal MUI pada minuman jenis whiskey seperti pada gambar yang beredar adalah tidak benar dan termasuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia dan bukan berasal dari LPPOM MUI. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI.
Label halal semacam itu tidak pernah dikenal di Indonesia dan bukan berasal dari LPPOM MUI. Berdasarkan database Badan POM RI, Crystal WSK dan Rivier Vino tidak terdaftar di Badan POM RI.
Rujukan
Halaman: 4081/5119