• (GFD-2021-6483) [SALAH] Uap Panas Hasil Rebusan Daun Jambu dapat Mengobati Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/03/2021

    Berita

    [diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]

    “Daun jambu,jahe,bawang putih,lemon,bawang merah dan cuka.Campur dengan air panas.Hirup uap panas hasil rebusan bahan-bahan tersebut 3 kali sehari hingga anda berkeringat.Uap itu akan membuat saluran pernapasan anda tetap lancar dan paru-paru anda bersih.Lakukan untuk diri anda sendiri.Mari lawan Covid19 bersama-sama…”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Samsonie Kwenda dalam forum Cosmo City Vibes mengunggah narasi (9/1) yang menyatakan bahwa uap air panas hasil rebusan daun jambu, jahe, bawang putih, lemon, bawang merah, dan cuka dapat mengobati Covid-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa uap panas dapat mengobati Covid-19, terlebih uap panas hasil rebusan daun jambu. Melansir dari situs who.int, membiarkan diri terpapar sinar matahari maupun suhu panas lebih dari 25 derajat Celcius tidak dapat mencegah maupun mengobati Covid-19. Lebih lanjut, hasil penelitian oleh tim peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat, menemukan bahwa suhu panas hanya dapat melemahkan partikel coronavirus ketika masih berada di permukaan benda-benda tertentu, bukan ketika virus tersebut sudah masuk ke dalam tubuh manusia.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Turn Back Hoax, dengan judul artikel “[SALAH] Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus Corona” pada 15 Januari 2021, serta “[SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona” pada 23 Februari 2021.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Samsonie Kwenda dalam forum Cosmo City Vibes tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa uap panas dapat mengobati Covid-19, terlebih uap panas hasil rebusan daun jambu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6482) [SALAH] Terdapat Paku Dalam Kapsul Obat

    Sumber: Pesan Berantai
    Tanggal publish: 07/03/2021

    Berita

    “…saya membuka kapsul, alih-alih keluar obatnya, 4 jarum tumpah keluar…”

    Hoax kapsul
    Kapsul isi paku
    Obat isi paku

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video singkat melalui pesan berantai dan media sosial, tentang paku-paku kecil yang terdapat di dalam obat Enterofuril. Video ini telah viral dan menjadi bahan perbincangan, bahkan di kalangan masyarakat internasional.

    Namun setelah dilakukan penelusuran terkait hal tersebut, ditemukan fakta bahwa video paku-paku kecil di dalam obat Enterofuril adalah hoaks. Video paku-paku dalam obat ini awalnya beredar di negara Kazakhstan. Seorang pria menunjukkan video dirinya membuka satu kapsul obat Enterofuril dan kemudian terlihat beberapa paku kecil yang keluar dari dalam obat tersebut.

    Video yang viral ini pun mendapat tanggapan dari Komite Pengawasan Medis dan Farmasi Kementerian Kesehatan Republik Kazakhstan telah membantah isu tersebut. Melansir dari artikel stopfake.kz, Departemen menjelaskan bahwa tidak mungkin mendeteksi benda asing di dalam kapsul dengan obat-obatan.

    “Negara memantau kualitas semua obat yang beredar di wilayah republik dengan menilai kualitas dan melakukan seleksi tahunan obat dari pasar untuk uji laboratorium,” jelas panitia. Hal ini memperkuat fakta bahwa video yang beredar merupakan konten yang tidak bertanggung jawab.

    Selain itu, melansir dari artikel factcheck.kg, terdapat pemaparan terkait kejanggalan dalam video singkat tersebut.

    Video tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa hanya ada satu baris di dalam kotak, dan ini memberikan alasan untuk percaya bahwa 8 tablet digunakan dengan aman untuk tujuan yang dimaksudkan baik. Jika paku sudah tertangkap lebih awal, si pembuat video pasti sudah waspada dan tidak akan memakai tablet yang lainnya. Tetapi tampilan lusuh kemasan terlihat jelas menunjukkan bahwa obat tersebut sudah digunakan untuk waktu yang lama dan telah dibuka berulang kali.

    Selain itu sampai hari ini, tidak ada satu pun konfirmasi bahwa paku atau benda lain yang dapat membahayakan tubuh manusia, pernah ditemukan dalam kapsul obat Enterofuril ini.

    Jadi dapat disimpulkan video yang mengklaim bahwa terdapat paku di dalam kapsul obat berjenis Enterofuril adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Komite Pengawasan Medis dan Farmasi Kementrian Kesehatan Republik Kazakhstan telah membantah isu tersebut. Semua obat jenis Enterofuril telah melalui tahap pemeriksaan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6481) [SALAH] Vaksin Moderna Dirancang untuk Mengubah DNA Manusia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/03/2021

    Berita

    *video berdurasi 12 menit 12 detik, menjelaskan artikel dari website vaksin moderna*

    Vaksin bisa merubah DNA manusia
    Vaksin Akan merubah DNA?
    Teori DNA

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook berupa video berdurasi 12 menit 12 detik oleh akun bernama Jeanette Wilson. Postingan yang mendapat likes 2 ribu kali menjelaskan sebuah artikel yang didapat dari akun Twitter @naomirwolf, artikel tersebut berisi penjelasan mengenai penemuan dan pengembangan vaksin Moderna, untuk melawan virus.

    Di akhir video, pada menit ke 00:12:00 – 00:12:06, Jeanette Wilson memberikan kesimpulan setelah membaca keseluruhan artikel tersebut bahwa vaksin Moderna “dirancang untuk mengubah DNA manusia”. Postingan Jeanette Wilson beredar di tengah kondisi vaksinasi yang telah digencarkan oleh pemerintah di berbagai negara.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta, pernyataan tersebut menyesatkan. Tidak benar bahwa vaksin yang berbasis mRNA seperti Moderna, Pfizer, BioNTech, dapat mengubah DNA manusia. Hoaks serupa juga pernah diunggah di website turnbackhoax.id, diantaranya berjudul “[SALAH] Vaksin Covid-19 berbasis mRNA Dapat Mengubah DNA Manusia” dan “[SALAH] Vaksin COVID-19 Dapat Mengubah DNA Manusia”.

    Dilansir dari liputan6.com, salah satu relawan dokter Covid-19 di Indonesia, dr. Muhamad Fajri Adda’i, menyatakan bahwa vaksin yang berbasis mRNA menggunakan protein dari virus yang tidak aktif. Vaksin yang mengandung protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh manusia, yang kemudian membentuk antibodi dan sel-sel imun lain agar dapat melawan virus yang masuk dalam tubuh.

    Lebih lanjut, melansir dari artikel dw.com berjudul “Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral”, Institut Paul-Ehrlich, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis, memberi penjelasan bahwa integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan karena perbedaan struktur kimianya. Selain itu, belum ada penelitian yang membuktikan mRNA yang bereaksi dalam tubuh setelah divaksinasi, mengubah DNA manusia.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, postingan video Jeanette Wilson adalah HOAX dan termasuk ketegori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    TIDAK BENAR bahwa vaksin Moderna dapat mengubah DNA manusia. Vaksin yang berbasis mRNA seperti Moderna hanya menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein, sehingga membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6480) [SALAH] Foto Penampakan Benua Antartika dari Luar Angkasa

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/03/2021

    Berita

    [diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]

    “Foto Benua Antartika yang terlihat dari luar angkasa oleh NASA”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Twitter konstructivizm mengunggah sebuah foto disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan penampakan Benua Antartika yang terlihat dari luar angkasa.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan penampakan Benua Antartika yang terlihat dari luar angkasa, melainkan potongan gambar dari hasil visualisasi digital kondisi es di Benua Antartika pada 21 September 2005. Hasil visualisasi digital tersebut dibuat oleh Cindy Starr, seorang ahli visualisasi data NASA, guna memperingati “International Polar Year” atau “Tahun Kutub Internasional” yang jatuh pada tahun 2007 yang lalu.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Twitter konstructivizm tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Foto tersebut bukan merupakan penampakan Benua Antartika yang terlihat dari luar angkasa, melainkan potongan gambar dari hasil visualisasi digital kondisi es di Benua Antartika pada 21 September 2005.

    Rujukan