• (GFD-2021-6491) [SALAH] Akun Twittter Bank Permata “@PermataaCare”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    “Halo kak,Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Untuk informasi lebih lanjut silakan kakak hubungi PermataBank LiveChat WhastApp klik dibawah ini http://wa.me/18667222456 Tks-Bobi Ardiansyahv”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Twitter Bank Permata @PermataaCare yang membalas beberapa keluhan nasabah di media sosial Twitter dan mencantumkan link yang mengarahkan percakapan melalui Whatsapp.

    Akun Twitter resmi Bank Permata (@PermataCare) telah mengklarifikasi tentang keberadaan akun palsu tersebut, membalas terhadap keluhan nasabah akan adanya akun palsu yang mengatasnamakan Bank Permata.

    “Terima kasih atas informasinya Pak/Bu
    @wied_doddo. Kami informasikan, utk akun resmi Twitter Permatabank yaitu
    @Permatacare dan @Permatabank yg sudah terverified (bercentang biru). Mohon selalu berhati-hati terhadap pihak tdk bertanggungjawab yg mengatasnamakan Permatabank. (1/2)”

    Bank Permata melakukan upaya dengan menonaktifkan akun Twitter palsu untuk memberantas akun-akun yang mengatasnamakan Bank Permata.

    “Sebagai informasi, saat ini Permatabank sedang berupaya untuk menonaktifkan akun-akun twitter palsu atas nama Permatabank. Mohon bantu report dan blokir akun palsu tersebut. (2/2) Tks ~Kris”

    Melihat dari penjelasan tersebut, akun Twitter Bank Permata (@PermataaCare) adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya)

    Akun Twitter tersebut palsu. Bank Permata sendiri mengonfirmasi bahwa akun resmi Twitter Permatabank yaitu @Permatacare dan @Permatabank yg sudah terverified (bercentang biru).

    Rujukan

  • (GFD-2021-6490) [SALAH] Video “Terebongkarrrr..!! Korupsi 100 Miliar Miras DKI Ternyata Anis Baswedan Gunakan untuk Hal Ini”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    Beredar video berjudul “Berita Terkini ~ Terbongkar, Gubenur korupsi Bisnis Haram.?” yang diunggah di kanal Youtube SUARA ISTANA pada 4 Maret 2021.

    Dalam thumbnail video itu, terdapat narasi “Terebongkarrrr..!! Korupsi 100 Miliar Miras DKI Ternyata Anis Baswedan Gunakan untuk Hal Ini”. Selain itu, dalam thumbnail video tersebut, terdapat foto yang memperlihatkan Anies sedang memegang tumpukan uang.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim adanya video yang berisi klaim bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan korupsi Rp 100 miliar dari saham miras milik Pemprov DKI adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, tidak ditemukan penjelasan bahwa Anies melakukan korupsi Rp 100 miliar dari saham miras di video itu. Video tersebut hanya berisi pembahasan terkait polemik rencana Pemprov DKI menjual sahamnya di perusahaan bir PT Delta Djakarta.

    Dilansir dari Tempo, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang memegang tumpukan uang dalam thumbnail video tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu merupakan hasil suntingan. Pria dalam foto ini bukan Anies. Bagian wajah pria dalam foto tersebut ditempeli dengan foto wajah Anies.

    Foto aslinya pernah dimuat oleh situs media Bisnis.com dalam artikelnya pada 3 Desember 2020. Foto itu diberi keterangan sebagai berikut: “Petugas memasukan uang pecahan rupiah ke dalam mobil untuk didistribusikan dari Cash Center Mandiri, Jakarta, Senin (11/5/2020). – Antara Foto/Muhammad Adimaja.” Foto yang sama juga pernah dimuat oleh situs media Tirto.id dalam artikelnya pada 18 Juni 2020 dengan keterangan serupa.

    Tempo kemudian menonton secara keseluruhan video yang beredar tersebut. Namun, dalam video itu, tidak ditemukan penjelasan bahwa Anies melakukan korupsi Rp 100 miliar dari saham miras milik Pemprov DKI Jakarta. Video tersebut hanya berisi pembahasan soal polemik rencana Pemprov DKI menjual sahamnya di perusahaan bir PT Delta Djakarta. Pembahasan itu diambil dari beberapa artikel dari situs yang berbeda.

    Bagian awal video berisi narasi yang berasal dari artikel di situs opini Seword[dot]com yang dimuat pada 4 Maret 2021. Setelah itu, narator membacakan kutipan dari dosen Universitas Indonesia Ade Armando yang pernah dimuat dalam artikel di situs Netralnews[dot]com pada 3 Maret 2021. Lalu, narasi di bagian akhir bersumber dari artikel di situs Indonesiakininews[dot]com yang dimuat pada 3 Maret 2021.

    Kesimpulan

    Tidak ditemukan penjelasan bahwa Anies melakukan korupsi Rp 100 miliar dari saham miras di video itu. Video tersebut hanya berisi pembahasan terkait polemik rencana Pemprov DKI menjual sahamnya di perusahaan bir PT Delta Djakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6489) [SALAH] Gambar Artikel Berjudul “Kontras: Ironis Kim Jong Un Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    Akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode (fb.com/Jokowi3Period) pada 13 Februari 2021 mengunggah sebuah gambar artikel berjudul “Kontras: Ironis Kim Jong Un Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam!”yang seolah dimuat di situs Law Justice pada Kamis, 11/02/2021 11:24 WIB dengan narasi sebagai berikut :

    “Dasar Kim Jong Un padahal pemimpin otoriter sok-sokan mau menerima kritik palingan juga nanti yang kritik dihukum mati. Untung saja Indonesia dipimpin oleh Jokowi seorang pemimpin yang selalu terbuka menerima kritik dan tidak baperan”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya gambar artikel berjudul “Kontras: Ironis Kim Jong Un Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam!” adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, gambar itu merupakan gambar editan dengan mengganti kata “Jokowi” dengan “Kim Jong Un” pada judul artikel tersebut. Artikel aslinya berjudul “Kontras: Ironis Jokowi Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam!” yang tayang di situs Law Justice pada Kamis, 11/02/2021 11:24 WIB.

    Artikel tersebut berisi kritik dari Peneliti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Rivanlee Anandar terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah.

    Sementara itu, foto Kim Jong Un di gambar tangkapan itu juga merupakan editan. Foto Kim Jong Un tersebut salah satunya dimuat di artikel berjudul “N Korea: Kim fires senior economic official amid deepening crisis” yang tayang di situs Aljazeera pada 12 Februai 2021.

    Kesimpulan

    Gambar editan dengan mengganti kata “Jokowi” dengan “Kim Jong Un” pada judul artikel tersebut. Artikel aslinya berjudul “Kontras: Ironis Jokowi Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam!” yang tayang di situs Law Justice pada Kamis, 11/02/2021 11:24 WIB.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6488) [SALAH] “kejadiannya desa tungondeng kabupaten Bulukumba”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 08/03/2021

    Berita

    “Ini kejadiannya desa tungondeng kabupaten Bulukumba, mungkin ada yg dekat dari daerah itu dan punya keluarga polisi atau TNI segera tangkap binatang yg satu ini…??”.

    Hasil Cek Fakta

    Salah satu video dengan isi yang sama sudah dibagikan sebelumnya oleh situs Hiru News pada 2 Maret lalu: “Video sensitif seorang ibu yang menyerang bayi perempuannya yang berusia sembilan bulan saat ini beredar di media sosial. Serangan itu dilakukan oleh seorang perempuan berusia 24 tahun di kawasan Navaladi di Ariyalai, Jaffna. Wanita yang terlibat dalam insiden itu ditangkap dan anak itu telah ditahan polisi. Terungkap bahwa wanita tersebut berasal dari Timur Tengah. Polisi Jaffna sedang melakukan penyelidikan terkait hal ini. Tonton videonya dari sini.”

    Artikel berita dari situs lain, Ada Derana: “Seorang wanita dari daerah Manithottam di Jaffna telah ditangkap karena memukuli bayinya yang berusia 8 bulan menggunakan tongkat.”

    Selain itu, hasil pemeriksaan oleh GALIGO.ID dengan cara mendengarkan bahasa yang digunakan di video, mengkonfirmasi ke salah satu tokoh pemuda Desa Tugondeng, dan konfirmasi ke Kapolres Bulukumba, klaim bahwa lokasi peristiwa terjadi di Bulukumba adalah SALAH

    Kesimpulan

    BUKAN peristiwa di Bulukumba. Peristiwa di Jaffna, Sri Lanka, yang berjarak sekitar 12.658 km melalui jalur darat dari Bulukumba. Artikel dengan video yang sama sudah muncul sebelumnya pada 2 Maret 2021, beberapa hari yang lalu.

    Rujukan