• (GFD-2021-6495) [SALAH] Menghirup Uap Panas Teh Herbal Dapat Mencegah dan Menyembuhkan COVID-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/03/2021

    Berita

    “Tanzania: Afrika response to Covid -19 ..innovation .. build your sauna/steam challenge! Put gumtree and guava leaves in the boiling pots…mhlonyane tea and all ..smoke/steam the virus: Your health is in your hands!”

    Terjemahan:
    “Tanzania: Afrika merespom Covid -19 ..inovasi .. tantangan membangun sauna! Taruh gumtree dan daun jambu biji dalam panci rebus… teh mhlonyane dan semuanya .. asapi/uapi virusnya: Kesehatan ada di tangan Anda!”
    Minysk kayu putih obat covid
    Minyak kayu putih dan covid
    Minum Minyak Kayu Putih Dapat Menyembuhkan COVID-19
    Uap air panas obat covid kah
    Covid mati dengan uap panas
    Hoax covid menghirup uap panas
    Minum air panas bisa menyembuhkan covid
    Hirup air panas
    Uap panas utk membunuh virus covid?
    ketua satgas air panas

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Maponga Joshua III “Farmers of Thought”. Postingan tersebut berupa video dengan disertai penjelasan bahwa menghirup uap panas dari teh herbal dapat menyembuhkan COVID-19 dalam tubuh. Dalam video tersebut memperlihatkan pria yang baru keluar dari sauna disertai kepulan uap yang panas.

    Narator dalam video menanyakan kepada pria tersebut dalam Bahasa Swahili, kemudian ia menjawab “sema mvuke” yang artinya “sangat beruap”.

    Setelah dilakukan pencarian fakta, cara mencegah atau mengobat COVID-19 dengan menghirup uap panas, tidak dibenarkan. Selama pandemi COVID-19 banyak beredar hoaks serupa yang merekomendasikan masyarakat untuk menghirup uap panas dari rebusan tanaman herbal untuk mengobati COVID-19.

    Seperti di antaranya, memasukkan bahan bawang putih, jahe, cabai rawit, pohon teh, kayu putih, jeruk, lemon, minyak atau peppermint, dst. Artikel mengenai hoaks tersebut pernah diunggah di website turnbackhoax.id, dengan judul diantaranya “[SALAH] Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus Corona” dan “[SALAH] Uap Panas Hasil Rebusan Daun Jambu dapat Mengobati Covid-19”.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Spanish Pediatrics Association, menyatakan menghirup uap air panas justru berpotensi menimbulkan luka bakar.

    Dalam website kesehatan Cochrane, telah mereview pengobatan dengan menghirup uap panas untuk penyakit pilek yang disebabkan virus rhinovirus, ditemukan bahwa pengobatan dengan cara tersebut tidak efektif. Uap panas memang bisa menghancurkan partikel virus yang menempel pada permukaan benda, namun virus tidak bisa dihancurkan jika telah masuk ke dalam tubuh manusia.

    Menurut Sandy van Vuuren, seorang Profesor di Wits University di Afrika Selatan, daun umhlonyane atau artemisia yang telah digunakan oleh tabib di Afrika untuk mengobati penyakit pernapasan memang berhasil untuk penyakit yang disebabkan bakteri, tetapi tidak bisa mengobati penyakit pernapasan yang disebabkan virus, termasuk COVID-19.

    Sebagai referensi pengobatan COVID-19 baiknya mengunjungi website resmi WHO (https://www.who.int/indonesia).

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim menghirup uap panas teh herbal dapat mencegah dan menyembuhkan COVID-19 adalah HOAX kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi salah. Tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan menghirup uap panas teh herbal atau uap panas selainnya, dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19. Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan masyarakat melakukan pengobatan COVID-19 dengan menghirup uap panas.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6494) [SALAH] Moeldoko Adalah Kader Hanura

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    MOELDOKO ADALAH KADER PARTAI HANURA…
    BUKAN KADER ATAU PENGURUS DEMOKRAT….SUPAYA MASYARAKAT MENGETAHUI…
    SEORANG JENDRAL TAPI TIDAK PUNYA ETIKA….SUDAH NGOBOK OBOK PARTAI DEMOKRAT YANG SAH…..!!
    MOELDOKO MENGHALALKAN SEGALA CARA DALAM MEREBUT SEBAGAI KETUA UMUM DEMOKRAT DALAM KLB ILEGAL DI MEDAN…!!

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Erwin Demokrat mengunggah foto Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko dengan menggunakan jaket Hanura. Pada foto tersebut ditambahkan keterangan bahwa Moeldoko adalah kader Partai Hanura dan menghalalkan segala cara untuk merebut posisi ketua umum Partai Demokrat.

    Setelah ditelusuri, Moeldoko telah berhenti menjadi kader Partai Hanura sejak 2018 lalu karena ingin fokus dengan mandatnya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan sejak dilantik pada Januari 2018 lalu.

    Sehingga, klaim mengenai Moeldoko adalah kader Hanura termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, Moeldoko sudah keluar dari partai Hanura sejak 2018 lalu. Informasi terkait mundurnya Moeldoko juga diberitakan beberapa media, seperti detik.com dengan judul “Alasan Moeldoko Mundur dari Hanura”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6493) [SALAH] Artikel CNN Indonesia Berjudul “Ketua RT Rawa Buaya: Satu Kekurangan Anies, Tak Punya Otak…”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    “Ini baru bener2 RT
    RT yg lain mana suaranya ???”

    NARASI DALAM GAMBAR:
    “Ketua RT Rawa Buaya: Satu Kekurangan Anies, Tak Punya Otak…”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Brandon Brandon dalam forum Dewan Buzzer NKRI mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar artikel CNN Indonesia yang berjudul “Ketua RT Rawa Buaya: Satu Kekurangan Anies, Tak Punya Otak…”.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan pada bagian judul. Judul asli dari artikel CNN Indonesia tersebut adalah “Ketua RT Rawa Buaya: Satu Kekurangan Anies, Tak Punya Buzzer”. Artikel tersebut dimuat dalam situs cnnindonesia.com pada tanggal 22 Februari 2021 lalu.

    Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Brandon Brandon dalam forum Dewan Buzzer NKRI tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Foto hasil suntingan. Judul asli dari artikel CNN Indonesia tersebut adalah “Ketua RT Rawa Buaya: Satu Kekurangan Anies, Tak Punya Buzzer”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6492) [SALAH] Bank Indonesia Meminta Data Pribadi untuk Mencairkan Dana

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 09/03/2021

    Berita

    Alamat email itu yakni: bankindonesia047@gmail.com.

    Dear Customer,

    Selamat siang,,

    Yth, Kepada Bapak/Ibu:

    Terima kasih telah menggunakan BANK BI,,

    Kami menginformasihkan bahwa saat ini aplikasi dalam maintanance sistem Digital bank, mohon di informasikan nama lengkap dan nomor hp yang terdaftar di BI

    Nama Lengkap:

    Nomor hp.:

    Jumlah Dana Cair:

    Mohon atas ketidaknyamanannya dalam pencairan tanpa konfirmasih.

    Terimakasih.

    Best regards

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar surat elektronik (surel) yang mengatasnamakan Bank Indonesia yang meminta data pribadi untuk mencairkan sebuah dana. Melalui alamat email bankindonesia047@gmail.com, Bank Indonesia diklaim meminta penerima surat elektronik itu mengirimkan sejumlah data pribadi, seperti nama lengkap hingga nomor e-KTP.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Bank Indonesia telah membantah pesan surel tersebut dan memastikan kalau email tersebut tidak keluar dari pihak mereka. Hal itu disampainkannya melalui Facebook resminya pada 3 Maret 2021.

    “Pilih pasangan hidup, memang harus pilah-pilih. Sama halnya saat menerima informasi, wajib selektif, biar ga gampang terkena kabar tipu-tipu.

    .

    Seperti Hoax berikut, karena Bank Indonesia sebenarnya TIDAK PERNAH meminta data pribadi, hingga informasi pencairan dana menggunakan email palsu ini.

    Silakan #SobatRupiah hubungi BICARA untuk mendapatkan kepastian akan kabar terkait Bank Indonesia, selagi meningkatkan kewaspadaan dan rasa kritis dalam menyikapi setiap informasi.

    #BIWaspadaHoax

    #BankIndonesia

    #diSetiapMaknaIndonesia”

    Dengan demikian, surel yang mengatasnamakan Bank Indonesia adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Bank Indonesia melalui laman Facebook resminya telah membantah pesan surel tersebut. Pihak BI memastikan bahwa pihaknya tidak mengeluarkan email seperti halnya yang beredar.

    Rujukan