• (GFD-2023-12200) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Gambarkan Pembantaian Israel pada Rakyat Palestina

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang diklaim pembunuhan tentara Israel pada masyarakat Palestina. Postingan video itu banyak dibagikan sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 28 Maret 2023.
    Dalam video berdurasi 6 menit 43 detik itu terdapat beberapa tentara yang menembaki orang dan melemparnya dalam sebuah lubang.
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Video ini tidak di inginkan tersebar di medsos oleh pemerintah israel mereka menggali lobang yg dibawahnya dimasukan ban bekas terlebih dahulu lalu satu persatu masarakat palestina dimasukan kedalam lobang tersebut d\n ditembak mati.. Setelah itu dibakar sampai habis bagai debu tak tersisa....agar tak ada bukti atas kekejaman bangsa israel. . Oleh sebab itu sebarkan ke semua group..._* *VIRAL KAN...!!!
    *ini peringatan pada tim u 20 yang berani bertanding di NKRI.. tidak ada jaminan anda aman dari balas dendam pencinta kemerdekaan PALESTINA AL AQSHA"
    Lalu benarkah postingan video yang diklaim pembunuhan tentara Israel pada masyarakat Palestina?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran dengan menggunakan mesin pencarian Yandex. Di sana ditemukan video yang identik dengan postingan yang diunggah.
    Salah satunya video yang diunggah oleh media asal Inggris, Guardian News. Guardian mengunggahnya di akun Youtube mereka @Guardian News pada 27 April 2022 dengan judul "Tadamon massacre: hidden war crimes in Syria"
    Dalam video tersebut terdapat keterangan bahwa video pembantaian itu terjadi di pinggiran Selatan Damaskus, Suriah, pada April 2013. Sekelompok warga sipil ditangkap, ditutup mata dan diikat tangannya sebelum ditembak mati dan dimasukkan ke lubang. Ada 41 orang yang tewas dalam tragedi yang terjadi di Tadamon tersebut.
    Penelusuran dilanjutkan dengan mengetik kata kunci "Tadamon Massacre" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel dari Arab News berjudul "Tadamon massacre exposé lifts veil of secrecy over Syrian war atrocities" yang tayang pada 2 Juni 2022.
    Dalam artikel itu disebutkan bahwa peristiwa mengerikan itu terjadi di Tadamon, Suriah pada tahun 2013. Pelakunya adalah anggota milisi Suriah yang juga pengikut Presiden Suriah saat itu, Bashar Assad.

    Kesimpulan


    Postingan video yang diklaim pembunuhan tentara Israel pada masyarakat Palestina adalah tidak benar. Faktanya video tersebut terjadi di Suriah pada April 2013.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12199) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Saudia Airlines Bagikan Rp 124 Juta Dalam Rangka Ulang Tahun ke-78

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar melalui aplikasi percakapan pesan berantai yang mengklaim Saudia Airlines membagikan uang sebesar Rp. 124.024.000 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-78. Pesan berantai ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Dalam pesan berantai yang beredar terdapat link yang mengarahkan pada website tertentu. Saat website itu dibuka terdapat narasi sebagai berikut:
    "Selamat!
    Subsidi Kesejahteraan Pemerintah Hari Jadi ke-78 Saudia Airlines.
    Melalui kuesioner Anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Rp. 124.024.000."
    Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim Saudia Airlines membagikan uang sebesar Rp. 124.024.000 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-78?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website resmi Saudia Airlines, Saudia.com. Di sana tidak terdapat informasi terkait kuesioner yang tersebar melalui pesan berantai.
    Selain itu di semua akun media sosial Saudia Airlines yang sudah bercentang biru atau terverifikasi juga tidak terdapat informasi kuesioner itu.
    Saudia Airlines sendiri baru akan berulang tahun ke-78 pada September mendatang.
    Pesan berantai yang tersebar merupakan indikasi dari scam. Mereka menyasar masyarakat untuk mendapatkan data seperti umur, jenis kelamin, dan juga data pribadi lainnya.
    Website dibuat semirip mungkin dengan aslinya agar masyarakat terkecoh. Iming-iming hadiah juga merupakan trik dari para scammer agar masyarakat percaya.
    Sebelumnya pesan berantai hoaks serupa juga pernah ditulis Cek Fakta Liputan6.com pada artikel "Cek Fakta: Hoaks Singapore Airlines Bagikan Uang Rp 2 Juta Dalam Rangka Ultah ke-50."
    Namun saat itu maskapai penerbangan yang dicatut namanya adalah Singapore Airline. Modusnya pun sama yakni membagikan kuesioner dengan iming-iming uang sebesar Rp 2 juta.

    Kesimpulan


    Pesan berantai yang mengklaim Saudia Airlines membagikan uang sebesar Rp. 124.024.000 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-78 adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12198) [SALAH] Sebanyak 20 Gereja Dibakar dan 200 Gereja Akan Dihancurkan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menyebutkan akan ada pembakaran sebanyak 20 gereja dan 200 lainnya dihancurkan di Provinsi Olisabang. Pesan tersebut juga meminta kepada penerima untuk disebarkan kembali, dengan narasi sebagai berikut:

    Di India 20 gereja dibakar berita hari ini

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut hanyalah rumor belaka. Informasi yang sama pernah beredar pada tahun 2010, 2018, dan muncul kembali pada tahun ini di tengah masyarakat.

    Dilansir dari incontextinternational.org yang merupakan salah satu media di India menjelaskan, bahwa tidak ada tempat seperti Olisabang di India atau di seluruh dunia. Penting juga untuk dicatat bahwa Republik India terdiri dari 28 negara bagian dan tujuh wilayah persatuan, tidak ada “provinsi” seperti itu.

    Belum ada laporan dari India tentang ekstremis Buddha yang mengamuk, tentang gereja yang dibakar atau misionaris yang dibunuh. Pada waktu itu kondisi gereja India memang menghadapi tingkat ancaman tertentu dari para ekstremis serta banyak misionaris yang bekerja di negara itu untuk menjangkau India yang belum terjangkau.

    Dengan demikian, informasi terkait pembakaran 20 gereja dan 20 dihancurkan adalah informasi yang salah, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Informasi yang sama pernah beredar pada tahun 2010, 2018, dan muncul kembali pada tahun ini di tengah masyarakat. Tidak ada tempat seperti Olisabang di India atau di seluruh dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12197) [SALAH] Baterai handphone di bawah 10% radiasinya meningkat sampai 1000 kali lipat

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita

    Beredar sebuah postingan oleh akun Instagram @tanya_dokter pada 19 Maret 2023. Postingan tersebut menjelaskan terkait dengan manfaat mengangkat ponsel saat telephone dengan menggunakan telinga kiri. Selain itu, pada postingan tersebut juga menyatakan bahaya mengangkat telephone dengan daya baterai dibawah 10%, karena dapat meningkatkan radiasi 1000 kali lipat, dengan narasi sebagai berikut:

    NARASI:
    Ternyata menggunakan ponsel untuk menjawab telepon lebih baik ditelinga kiri dari pada ditelinga kanan, hal itu disebabkan karena ditelinga kanan lebih dekat dengan otak, selain itu bila baterai handphone kamu terlalu rendah yaitu dibawah 10 persen lebih baik tidak menerima panggilan karena radiasinya meningkat sampai 1000 kali lipat.
    -halosehat-

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyatakan mengangkat telepon menggunakan telinga kiri lebih baik dibanding dengan telinga kanan adalah kurang tepat. Tidak pernah ada penelitian yang pernah membuktikan secara nyata bahwa mengangkat telepon dengan telinga kanan lebih baik dari kiri ataupun sebaliknya.

    Kemudian apakah telepon terutama telepon genggam memiliki dampak negatif terhadap otak masih merupakan subjek perdebatan. Sebagian menyatakan bahwa ada efek negatif tetapi sebagian lagi tidak.

    Berikutnya terkait dengan bahaya mengangkat telephone dengan daya baterai di bawah 10% dapat meningkatkan radiasi 1000 kali lipat adalah klaim yang tidak benar.

    Dilansir dari kompas.com, klaim serupa pernah beredar dengan narasi berbahasa Inggris, dan telah dibantah dalam artikel AAP FactCheck, laman pemeriksa fakta Australia. Bahwa riset yang telah dilakukan tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim bahwa ponsel mengeluarkan radiasi 1.000 kali lebih kuat saat dalam kondisi low battery.

    Hal tersebut diungkapkan Rodney Croft, Ketua International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) dan Direktur Australian Centre for Electromagnetic Bioeffects Research. Croft mengatakan RF EMF tidak meningkat karena daya baterai ponsel semakin rendah.

    Dilansir dari kompas.com, faktor yang mempengaruhi tingkat radiasi ponsel adalah kedekatannya dengan stasiun pangkalan seluler atau biasa dikenal sebagai BTS. Penelitian yang dilakukan di Iran pada 2019 memang menemukan adanya peningkatan kecil radiasi (sekitar 3,5) kali saat ponsel dalam kondisi low battery. Namun, hal itu terjadi ketika baterai ponsel tersisa 1 persen dan dipaksa melakukan panggilan.

    Dengan demikian, klaim baterai dibawah 10% dapat meningkatkan radiasi 1000 kali lipat adalah salah, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Tidak pernah ada penelitian yang pernah membuktikan secara nyata bahwa mengangkat telepon dengan telinga kanan lebih baik dari kiri ataupun sebaliknya. Dan Penelitian yang dilakukan di Iran pada 2019 memang menemukan adanya peningkatan kecil radiasi (sekitar 3,5 kali) saat ponsel dalam kondisi low battery. Namun, hal itu terjadi ketika baterai ponsel tersisa 1 persen dan dipaksa melakukan panggilan.

    Rujukan