• (GFD-2021-6699) [SALAH] Pesan Berantai Bantuan Sosial dari Bank BJB

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi informasi pembagian bantuan mengatasnamakan Bank BJB. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.

    Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Nico Ramandey Ramandey. Dia mengunggahnya di Facebook pada 11 April 2021.

    Berikut isi postingannya:

    "Bantuan sosial finansial sebesar Rp 5.500.000. 2 NIK untuk 1 KK Daftar lengkaphttps://bankbjb.club/bantuan/?bjb."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi pihak Bank BJB. Mereka menegaskan pesan berantai yang beredar adalah tidak benar.

    "Tidak ada program seperti itu. Bank BJB tidak memiliki ataupun terlibat dalam program pembagian bantuan sosial sebagaimana yang tertera di website dan pesan singkat tersebut," ujar GM Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto dalam pernyataan melalui pesan singkat, Selasa (14/4/2021).

    " Jadi saya tegaskan website itu bukan bagian dari channel komunikasi perusahaan. Itu laman web palsu yang mengatasnamakan Bank BJB,” ujarnya menambahkan.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada pada informasi yang tidak jelas. "Seluruh bentuk informasi seputar promo, produk dan layanan, program maupun informasi lainnya akan diinformasikan secara resmi pada channel komunikasi resmi Bank BJB."

    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga mengunjungi akun resmi Bank BJB di Instagram, @bankbjb yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat postingan yang berisi imbauan pada masyarat agar waspada pada banyaknya penipuan yang terjadi di media sosial dan aplikasi percakapan.

    "HATI-HATI! Atas segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan bank bjb, karena segala bentuk informasi mengenai produk, promo, program, ataupun informasi lainnya seputar bank bjb akan di informasikan secara resmi pada kontak resmi yang tertera seperti pada video di atas ini. Jangan sampai kamu terkecoh yaa, yuk ingat-ingat kontak resmi bank bjb!"

    Dalam kolom komentar Bank BJB juga memberikan penjelasan pada masyarakat yang memberikan isi pesan berantai itu:

    "Hai untuk hal tersebut mohon diabaikan Sahabat karena bukan merupakan website resmi dari bank bjb. Website resmi kami adalah www.bankbjb.co.id. Tetap jaga kerahasiaan data-mu ya Sahabat"

    Sementara untuk kontak resmi juga dicantumkan di postingan yakni: akun Twitter: @infobankbjb, Instagram,: @bankbjb, Facebook: @bankbjb dan website: www.bankbjb.co.id."

    Kesimpulan

    Pesan berantai berisi informasi Bank BJB memberikan bantuan selama pandemi adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6698) [SALAH] Artikel Kompas.com “Diduga Tak Kuat Menunggu Maghrib, Seekor Cebong Nekad Adzan Sendiri”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “Berita macam apa ini !! 😤”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun facebook bernama Malik Gengster mengunggah gambar berupa tangkapan layar dari indeks berita kompas.com dimana terdapat artikel berjudul “Diduga Tak Kuat Menunggu Maghrib, Seekor Cebong Nekad Adzan Sendiri” dengan sampul artikel yang memuat wajah Presiden Jokowi.

    Berdasarkan penelusuran pada indeks pencarian berita dikanal milik kompas.com, tidak ditemukan arikel dengan judul dan foto sampul tersebut. Faktanya, gambar indeks tersebut telah diedit. Pada urutan indeks yang tertera, artikel asli berjudul “Heboh Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000 Disebut Kemahalan, Ini Kata Pengelola”.

    Kesimpulan

    Gambar yang dimanipulasi, berdasarkan penelusuran pada indeks pencarian kompas.com, artikel aslinya adalah “Heboh Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000 Disebut Kemahalan, Ini Kata Pengelola”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6697) [SALAH] “Pimpinan Muhammadiyah Cabang Mantrijeron Yogyakarta Ditangkap Densus 88”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Rhie (fb.com/rhie.jasmine) pada 10 April 2021 mengunggah sebuah tangkapan layar sebuah tweet berisi narasi “MUHAMMADIYAH MULAI DIGARAP: Pimpinan Muhammadiyah Cabang Mantrijeron Yogyakarta Ditangkap Densus 88, begitu turun dari pesawat, sepulang liburan dari Turky”. Tweet ini disertai dengan foto sebuah artikel di koran yang membahas tentang penggeledahan rumah seorang terduga teroris di Suryowijayan, Mantrijeron.

    Artikel itu berjudul “Di Balik Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Kampung Suryowijayan: Pulang Liburan, Turun Pesawat Suami Ditangkap”. Akun ini membagikan gambar tangkapan layar itu pada 10 April 2021. Akun tersebut pun menulis, “Waspada…. Sepetinya Muhammadiyah Target Selanjutnya!!! Lindungi Para Ulama Kami Ya Rob…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta ditangkap Densus 88 ketika turun dari pesawat sepulang liburan dari Turki merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta. Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menyatakan FA bukan pimpinan Muhammadiyah. Polri pun telah menyatakan bahwa FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    Dilansir dari Tempo, ditemukan penjelasan dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta bahwa ustaz berinisial FA asal Mantrijeron, Yogyakarta, yang ditangkap oleh Densus 88 memang memiliki nomor keanggotaan. Namun, ia bukan bukan pengurus maupun pimpinan Muhammadiyah.

    Dilansir dari Detik, Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta menyatakan bahwa ustaz berinisial FA asal Mantrijeron, Yogyakarta, yang ditangkap oleh Densus 88 bukan pengurus Muhammadiyah. Namun, mereka mengakui bahwa FA memiliki nomor baku keanggotaan. Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Akhid Widi Rakhmanto mengomentari pernyataan Polri bahwa FA bukan seorang pengurus organisasi Muhammadiyah. “Ada benarnya. Karena di Muhammadiyah hanya numpang nama,” kata Akhid pada 12 April 2021.

    Akhid mengatakan, dalam kepengurusan maupun kegiatan Muhammadiyah, FA tidak pernah aktif. Namun, dia mengakui bahwa FA mengantongi nomor baku keanggotaan Muhammadiyah. Akhid pun menyatakan bahwa, secara pribadi, dia kurang mengenal sosok FA. “Saya belum begitu mengenal,” ujarnya.

    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 10 April 2021, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menegaskan bahwa FA, terduga teroris yang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    “FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta,” kata Argo dalam keterangan tertulisnya pada 10 April 2021. Menurut Argo, pihaknya perlu meluruskan isu yang menyebut bahwa terduga teroris FA adalah pengurus Muhammadiyah. “Hal itu tidak benar,” ujarnya.

    Menurut Argo, beredarnya berita bahwa terduga teroris FA adalah pengurus organisasi keagamaan di Tanah Air sudah menjadi strategi jaringan terorisme Jamaah Islamiyah. “Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konflik,” kata Argo.

    Dia pun menjelaskan bahwa FA merupakan anggota Jamaah Islamiyah yang memiliki peran cukup vital, yakni melakukan doktrinisasi terhadap anggota kelompoknya. “Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam JI dan melakukan I’dad atau pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini.”

    Dikutip dari kantor berita Antara, FA ditangkap Densus 88 di Bandara Soekarno-Hatta pada 8 April 2021 setelah pulang dari Turki bersama istrinya, DM. FA melakukan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi dan jaringan dengan tokoh-tokoh Al Qaeda. FA juga terkait erat dengan strategi organisasi mereka, yaitu mendukung gerakan terorisme global. Pada 9 April 2021, Densus 88 pun menggeledah rumah terduga teroris FA yang terletak di Kampung Suryowijaya RT 28 RW 6, Gendongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta.

    Kesimpulan

    BUKAN pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta. Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menyatakan FA bukan pimpinan Muhammadiyah. Polri pun telah menyatakan bahwa FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6696) [SALAH] BPJS Indonesia Bagi Dana Bantuan dari Kantor Pusat

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “Anda Menerim4 D4n4 B4ntu4n D4r1 Kantor Pusat Untuk Info bit.ly/Bpjsindonesia2021”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan melalui SMS yang berisikan “Anda Menerim4 D4n4 B4ntu4n D4r1 Kantor Pusat Untuk Info bit.ly/Bpjsindonesia2021”. Berdasarkan penelusuran, di laman resmi BPJS tidak ada informasi yang berkaitan dengan penerimaan atau pembagian dana bantuan dari kantor pusat tersebut. Perlu diketahui juga BPJS di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki fokus berbeda dalam memberikan program bantuan.

    Kemudian, setelah ditelurusi tautan yang beredar mengarah pada laman blogspot bukan laman resmi BPJS. Melansir dari detik.com, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina, Agustin Arifin menyatakan bahwa laman resmi BPJS diakhiri dengan domain go.id “Laman resmi kami diakhiri dengan domain go.id (go dot id) yang artinya web resmi lembaga Pemerintahan. Bila tidak diumumkan melalui laman ini, maka bisa dipastikan informasinya tidak benar,” ujar Agustin.

    Melansir dari Tribunnews, Pihak BPJS saat ini sedang tidak ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana ataupun kompensasi seperti yang disampaikan dalam pesan teks. Untuk itu, BPJS mengimbau agar masyarakat tetap waspada atas upaya-upaua penipuan mengatasnamakan BPJS.

    Jika mengacu kepada seluruh referensi, dapat dikatakan bahwa pesan tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Perika Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Situs bit.ly/Bpjsindonesia2021 tidak resmi dan BUKAN milik BPJS. Dilansir dari laman resmi BPJS Indonesia tidak ada informasi terkait penerimaan atau pembagian dana bantuan dari kantor pusat. Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina, Agustin Arifin menyatakan bahwa laman resmi BPJS diakhiri dengan domain go.id.

    Rujukan