• (GFD-2022-9836) Keliru, Video yang Diklaim Burung Garuda atau Jatayu yang Muncul di Hutan Gunung Penanggungan, Jawa Timur

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 24/05/2022

    Berita


    Salah satu akun di Facebook, membagikan video berdurasi 2:31 menit yang memperlihatkan sejumlah orang memotret sebuah burung berukuran besar. Burung tersebut diklaim burung garuda atau Jatayu dalam cerita Ramayana. 
    Burung Jatayu tersebut diklaim menampakkan diri hutan Gunung Penanggungan, Jawa Timur.
    “Ternyata Burung Garuda bukan hanya mitos atau dongeng. Dalam cerita Ramayana dia adalah Jatayu. Burung yang sangat jarang menampakan dirinya. Tapi baru2 ini garuda telah menampakan dirinya di daerah hutan gunung Penanggungan, Jawa timur. Burung yg sayapnya luar biasa lebar dan indah sekali,” tulis narasi si pemilik akun Facebook, 14 Mei 2022. Video itu sendiri telah ditonton 197 ribu kali hingga 23 Mei 2022.  
    Benarkah burung dalam video itu adalah burung garuda atau jatayu?
    Tangkapan layar unggahan video yang Diklaim Burung Garuda atau Jatayu yang Muncul di Hutan Gunung Penanggungan, Jawa Timur

    Hasil Cek Fakta


    Tempo menggunakan reverse image tool untuk memeriksa video itu. Salah satu situs, www.postposmo.com, memberikan petunjuk bahwa jenis burung itu adalah Condor Andes. Ini adalah jenis burung besar yang, meskipun beratnya besar, mampu terbang. Memiliki salah satu rentang sayap terbesar, Condor Andes membutuhkan bantuan untuk tetap di udara, seperti tinggal di daerah di mana angin bertiup kencang untuk dapat meluncur. Biasanya burung ini memakan sisa-sisa hewan yang mati.
    Dengan petunjuk tersebut, Tempo menggunakan kata kunci “Condor Andes” di Youtube. Hasilnya, Tempo menemukan satu video yang sama berjudul diunggah oleh kanal
    Denise vieira pinto pada 12 April 2014, berjudul “Liberation Condor”.
    Kanal tersebut memberikan keterangan dalam bahasa Portugal. Saat diterjemahkan dengan Google Translate, artinya:
    “Ketakutan dan keberanian untuk terbang. Kesannya adalah dia berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal. Itu benar-benar mengharukan, terlepas dari musiknya.
    Sayani, seekor condor Andes, yang ditemukan tidak dapat terbang pada tahun 2012 oleh polisi di Catamarca. Ia dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires (Argentina) sebagai bagian dari Proyek Konservasi Kondor Andes. Dan dilepaskan di lereng Portezuelo, di Sierra de Ancasti di Catamarca. Menurut pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, Sayani menderita dehidrasi dan berat badan rendah, diduga karena keracunan.”
    Sebuah situs, The Dodo, mempublikasikan cerita tentang Sayani pada 9 Juli 2018. Dia menulis dalam bahasa Inggris, “Sayani ditemukan hampir mati pada Desember 2012 setelah diracun di Catamarca, Argentina. Dan dia bukan satu-satunya condor yang hampir mati karena keracunan. Karena peternak di wilayah tersebut terkadang meracuni pemangsa karena terlalu dekat dengan ternak, kondor Andes dapat menjadi korban keracunan diri setelah menelan racun di dalam bangkai.”
    Setelah merawat Sayani selama 16 bulan, pada tanggal 28 Maret 2014, tim penyelamat Sayani berkumpul di puncak gunung di Catamarca, siap untuk membebaskannya.
    Condor Andes adalah salah satu burung terbang terbesar di dunia, dengan lebar sayap 11 kaki dan berat hingga 33 pon. Dikutip dari laman WCS Argentina, Condor telah menjadi langka di Amerika Selatan bagian utara karena perburuan dan hilangnya habitat, tetapi tetap ada di Patagonia dan berlimpah di daerah tertentu.  
    Sayangnya, menurut Zoo Conservation Outreach Group, burung yang luar biasa ini menghadapi tantangan kepunahan di seluruh jangkauan luasnya di Amerika Selatan, dan terdaftar sebagai 'Hampir Terancam' oleh IUCN. Hilangnya habitat, perburuan ilegal, dan racun lingkungan semuanya bergabung untuk mengancam kelangsungan hidup spesies dalam jangka panjang. Kurangnya data tentang kisaran dan ekologi burung juga menghambat implementasi strategi konservasi.
    Misinformasi soal Jatayu
    Video tersebut telah dibagikan dengan narasi yang keliru sebagai burung jatayu dalam cerita Ramayana atau burung Garuda. Tidak hanya di Indonesia, narasi yang keliru terutama telah menyebar di India.
    Factly.in, salah satu organisasi pemeriksa fakta di India, melaporkan, pada 2020 video tersebut dibagikan dengan klaim burung 'Jatayu' yang terlihat di sebuah hutan di Kerala. Burung 'Jatayu' disebutkan dalam mitologi Hindu 'Ramayana' dan dianggap ilahi oleh umat Hindu.
    Organisasi cek fakta lainnya di India, AltNews, memperlihatkan bahwa narasi keliru soal Jatayu tersebut telah beredar sejak 2019. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim sebagai burung garuda atau Jatayu dalam cerita Ramayana yang menampakkan diri di hutan Gunung Penanggungan, Jawa Timur, adalah keliru. Burung dalam video itu adalah Condor Andes, burung terbesar di dunia, yang saat itu dilepaskanliarkan ke habitatnya di puncak gunung di Catamarca, Argentina, pada 28 Maret 2014. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9835) Keliru, Tepat Pada Hari ini, Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 24/05/2022

    Berita


    Video berjudul Tepat Pada Hari ini, Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies? beredar di Facebook pada 21 Mei 2022. Video ini diunggah di tengah rencana pengisian posisi penjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober mendatang.
    Berdurasi 8:06 menit, video itu berisi gabungan video aktivitas Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Basuki Tjahja Purnama. Narator dalam video itu membahas nama-nama kandidat yang dianggap layak menduduki posisi Pj Gubernur DKI Jakarta.
    Namun benarkah Jokowi telah resmi menunjuk Tri Rismaharini atau Risma yang kini menjadi Menteri Sosial RI sebagai pengganti Anies Baswedan?
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies

    Hasil Cek Fakta


    Di dalam video tersebut sama sekali tidak membahas bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjuk Risma sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Fakta menunjukkan hingga artikel ini diturunkan pada Selasa 24 Mei 2022, Pemerintah Pusat juga belum menentukan nama pengganti Anies Baswedan. 
    Video tersebut mencuplik pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, yang menilai sosok Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pantas menjadi calon penjabat Gubernur DKI Jakarta.
    Djarot memang benar menyatakan hal itu pada 22 Mei 2022 di gedung KPK, sebagaimana juga dimuat sejumlah pemberitaan, seperti dimuat situs CNNIndonesia.com dan Merdeka.com
    Selain Djarot, video itu juga menyebut dua kandidat lain yakni Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro dan Marullah Matali yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sejak Januari 2021. 
    Ketiga nama tersebut juga disebut dalam sejumlah pemberitaan media, salah satunya dimuat dalam berita Tempo.co, 21 Mei 2022. 
    Video tersebut kemudian menyebut nama keempat yang dianggap cukup menonjol yakni Airin Rachmi Diany mantan Wakil Kota Tangerang Selatan. Nama Airin muncul setelah didukung oleh PWNU DKI Jakarta. Narasi ini benar muncul dalam pemberitaan salah satunya dimuat oleh Republika 16 Mei 2022. 
    Belum ada keputusan nama Pj Gubernur DKI Jakarta
    Dikutip dari berita Tempo.co pada Senin 23 Mei 2022, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan Istana belum menentukan sosok yang akan menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Sampai saat ini, sudah ada tiga nama yang diisukan bakal memimpin Jakarta mulai dari Oktober 2022 - Oktober 2024. 
    "Sampai hari ini belum ada. Bahwa kalau ada beberapa media diberitakan, mungkin kreativitas media, atau kalau wacana itu sedang berkembang di DPRD, monggo saja, tapi dari Istana dan Bapak Presiden belum ada arahan," ujar Ngabalin di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 23 Mei 2022. 
    Proses pemilihan Pj Gubernur dimulai dengan pemilihan kandidat oleh Menteri Dalam Negeri. Dia akan menyaring tiga nama calon untuk selanjutnya disodorkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada September, atau sebulan sebelum pelantikan.
    Menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dikutip dari Tempo.co 14 Mei 2022, saat ini Kementerian masih dalam tahap menampung masukan nama-nama yang layak diusulkan sebagai calon penjabat Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan. 
    Kriteria penjabat gubernur, kata dia, adalah pejabat dengan pangkat pimpinan tinggi madya, artinya harus eselon satu. Namun Tito belum bisa menjelaskan siapa saja nama calon pengganti Anies yang masuk dalam radar seleksi.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video berjudul Tepat Pada Hari ini, Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies? adalah menyesatkan. Fakta menunjukkan hingga artikel ini diturunkan pada Selasa 24 Mei 2022, Pemerintah Pusat juga belum menentukan nama pengganti Anies Baswedan. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9834) [SALAH] Video Perampokan Bersenjata Tewaskan Tiga Orang di Citra 6

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 23/05/2022

    Berita

    Beredar di media sosial postingan video yang menyebut ada perampokan bersenjata yang menewaskan tiga orang di Citra 6. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 21 Mei 2022.

    Dalam postingannya terdapat video berdurasi 30 detik dengan narasi "Perampokan bawa senjata api citra 6, 1,5 M/ 3 orang tewas."

    Dalam video si perekam mengucapkan "Diinfokan untuk temen-temen di wilayah Citra 6 telah terjadi perampokan dengan bersenjata api. Tiga orang tewas nih. Di citra 6 telah terjadi perampokan senilai Rp 1,5 miliar. Kalau ada di Citra 6 merapat nih."

    Akun tersebut juga menambahkan narasi, "Kabar Terkini…"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel "Hoaks Perampokan di Kalideres, Penyebar Video Dicari Polisi" yang tayang di Liputan6.com pada 21 Mei 2022.

    Berikut isi artikelnya:

    "Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan, rekaman video yang dinarasikan terjadi aksi perampokan di Citra 6 Kalideres, Jakarta Barat adalah hoaks. Penyebar video bohong itu kini diburu.

    "Itu hoaks," ujar Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).

    Syafri menerangkan, tidak ada insiden perampokan di Citra 6 Kalideres, Jakarta Barat. Dia mengatakan, anggota justru mengamankan sejumlah pelajar diduga hendak melakukan tawuran di sekitar Citra 6 pada Kamis, 19 Mei 2022.

    Dia menuturkan, saat anggota sedang berpatroli, kemudian melihat dua kelompok pelajar yang diduga hendak tawuran. Selain itu, turut disita senjata tajam jenis celurit. Namun, ke 12 pelajar yang sempat diamankan kini telah pulangkan dengan dijemput pihak orang tua.

    "Kalau kemarin (Kamis) itu ada peristiwa di Citra 6 itu kita amankan 12 orang. Barang bukti yang diamankan celurit yang punya kelompok yang dia berhasil melarikan diri. Tapi untuk perampokan alhamdulillah tidak ada," ujar dia.

    Terkait video hoaks itu, Syafri menyampaikan, akan mengusut kasus penyebaran berita hoaks tersebut. "Kita lagi mencari tahu (penyebar), karena ini sangat meresahkan masyarakat," ujar dia.

    Sebelumnya, video hoaks berisi narasi perampokan beredar luas di media sosial. Terlihat perekam menyoroti bangunan.

    Dinarasikan oleh perekam di balik bangunan telah terjadi insiden perampokan yang menewaskan tiga orang dan merampok uang senilai Rp 1,5 Miliar.

    "Diinfokan untuk temen-temen di wilayah Citra 6 telah terjadi perampokan dengan bersenjata api. Tiga orang tewas nih. Di citra 6 telah terjadi perampokan senilai Rp 1,5 miliar. Kalau ada di Citra 6 merapat nih," ucap perekam seperti didengar dari salah satu akun instagram yang mengunggah video tersebut."

    Kesimpulan

    Postingan video yang menyebut ada perampokan bersenjata yang menewaskan tiga orang di Citra 6 adalah hoaks. Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar menerangkan, tidak ada insiden perampokan di Citra 6 Kalideres, Jakarta Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9833) [SALAH] Foto “Remaja ini Tebas Leher Ayahnya karena Sakit Hati Adik Dihamili 3 Bulan dan Ibunya Disiram Minyak Panas”

    Sumber: Artikel
    Tanggal publish: 23/05/2022

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Sakit Hati Adik Dihamili 3 Bulan dan Ibunya Disiram Minyak Panas, Remaja ini Tebas Leher Ayahnya” yang terbit di situs liputanhariantv[dot]my.id pada 21 Mei 2022. Artikel ini juga memuat foto seseorang yang mengenakan baju tahanan dengan penutup wajah.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto seseorang yang mengenakan baju tahanan dengan penutup wajah yang dimuat di artikel berjudul “Sakit Hati Adik Dihamili 3 Bulan dan Ibunya Disiram Minyak Panas, Remaja ini Tebas Leher Ayahnya” merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya bukan ayahnya. Remaja di foto berinisial MWR (18) ini ditangkap karena telah membunuh bos togel di Pasuruan bernama Yasin Fadilah (50) pada 16 Desember 2019 karena dendam akibat korban sering memperkosa ibunya.

    Foto yang sama dimuat di artikel berjudul “Pelajar Nekat Bunuh Bos Togel di Pasuruan, Pelaku: Ibu Saya Diperkosa Pak” yang terbit di situs jatim.inews.id pada 19 Desember 2019.

    Dilansir dari artikel ini, seorang pelajar Sekolah Menengah Akhir (SMA) berinisial MWR (18) ditangkap Tim Buru Sergap (Buser) Satuan Reserse Kriminal Polres Pasuruan. Dia ditangkap karena membunuh bos judi toto gelap (togel) di Pasuruan bernama Yasin Fadilah (50). Kapolres Pasuruan AKBP Rofik Ripto Himawan mengatakan, pelaku merupakan tetangga korban yang tinggal di Dusun Gempol Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui jika nekat membunuh korban karena dendam.

    Sementara itu, di hadapan wartawan dan AKBP Rofik, pelaku MWR mengaku dendam dengan Yasin karena kerap memperkosa ibunya. Menurutnya, korban selalu memaksa ibunya untuk melayani nafsu bejat korban. Padahal, ibu pelaku mempunyai suami sah dan mempunyai empat anak yang salah satunya pelaku.

    Seperti diketahui, Yasin Fadilah bos judi togel di Dusun Gempol Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ditemukan tewas dengan luka tusuk, Senin (16/12/2019).

    Korban ditusuk saat pulang dari rumah tetangganya. Saat itu, korban pulang dengan jalan kaki menuju rumahnya di Kampung Industri Pabrik Dusun Gempol Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Tiba-tiba ada orang tak dikenal memepet korban dan mengeluarkan pisau ukuran panjang dan menusukan ke perut sebelah kiri di tengah jalan kampung. Dengan pisau yang masih menancap di perut, korban berusaha mengejar pelaku namun pelaku tak tertangkap.

    Tetangga korban yang melihat hal ini langsung melarikan korban ke RS Pusdik Gasum Polri, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Meski mendapat perawatan, korban akhirnya meninggal dunia.

    Kesimpulan

    BUKAN ayahnya. Remaja di foto berinisial MWR (18) ini ditangkap karena telah membunuh bos togel di Pasuruan bernama Yasin Fadilah (50) pada 16 Desember 2019 karena dendam akibat korban sering memperkosa ibunya.

    Rujukan