• (GFD-2022-9859) Menyesatkan, Video Salju Turun di Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/05/2022

    Berita


    Video dari Tiktok dengan judul “Padang bulan kota Medan Sumatera Utara turun salju” dibagikan di Facebook, 25 Mei 2022. 
    Pengungah video berdurasi 30 detik itu menuliskan narasi, bahwa penampakan mirip salju itu adalah bencana. “Subananaallah kuasa allah yg terjdi di Medan ini, lokasi di Padang bulan bertubi tubi bencna alam,” tulis akun tersebut.
    Video itu menunjukkan ruas jalanan yang dipenuhi kendaraan, melintas di atas buih-buih putih. Seorang pria yang merekam video itu meneriakkan, “Salju..salju di Padang bulan.”
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim salju turun di Padang Bulan, Kota Medan. 

    Hasil Cek Fakta


    Buih-buih putih di ruas jalanan dalam video tersebut bukanlah salju, melainkan busa dari sabun cair yang tumpah. 
    Tempo menggunakan kata kunci di Google dan menemukan video serupa pernah dimuat di kanal Youtube pada 23 Oktober 2019 dengan judul “Hujan salju di medan padang bulan”.
    Dengan membandingkan dengan pemberitaan media yang dimuat saat itu, Tempo mendapatkan keterangan dari Detik.com, bahwa busa muncul di ruas Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Jalan yang diselimuti busa mencapai sekitar 10 sampai 20 meter.
    Menurut warga yang diwawancarai, busa tersebut muncul karena ada deterjen yang jatuh dari mobil. Hujan yang turun menyebabkan busa muncul dan menutupi jalan.
    Dari Tribunnews Medan, warga di sekitar melihat ada satu bak besar kendaraan yang berisikan sabun cair. Hujan melanda dan kenderaan melaju, busa semakin banyak dan menempel di kendaraan yang melintas.
    Video munculnya busa di jalanan Padang bulan juga dimuat oleh Tribun Medan dengan judul Video Jalan Jamin Ginting Medan Mendadak Berbusa.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan, video yang diklaim salju turun di Padang bulan, Kota Medan, Sumatera Utara, adalah menyesatkan. Buih-buih putih di ruas jalanan dalam video tersebut bukanlah salju, melainkan busa dari sabun cair yang tumpah. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9858) Keliru, Pemimpin Umat Katolik Sedunia Memeluk Islam pada 2022 dan Menyebabkan 16 Orang Terkena Serangan Jantung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/05/2022

    Berita


    Video dengan klaim pemimpin Katolik sedunia memeluk Islam, dibagikan salah satu akun di Facebook pada 24 Mei 2022. 
    Video itu berisi gabungan gambar kegiatan seorang Paus. Dalam video memuat teks bertuliskan, Hidayah Allah! Mengejutkan, Pemimpin Umat Katolik Sedunia Memeluk Agama Islam. 
    Narator dalam video itu menjelaskan bahwa Sri Paus mengumumkan ke seluruh dunia telah memeluk Islam. Pengumuman itu diklaim membuat 16 orang dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Hanya 5 nyawa yang berhasil diselamatkan. 
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim pemimpin umat Katolik sedunia memeluk Islam pada 2022 dan menyebabkan 16 orang kena serangan jantung

    Hasil Cek Fakta


    Dengan menggunakan reverse image tool milik Google, gabungan foto dalam video itu merujuk John Paul II. Salah satu fotonya yang diklaim memegang tasbih, sebenarnya adalah rosario. Foto tersebut pernah dimuat situs Global Sisters Report dengan keterangan bahwa Paus Yohanes Paulus II berdoa dengan rosario di Gereja Notre Dame du Chant d'Oiseau di Brussel pada Juni 1995. 
    [CEK FAKTA] Tangkapan layar foto dari Global Sisters Report dengan keterangan Paus Yohanes Paulus II berdoa dengan rosario di Gereja Notre Dame du Chant d'Oiseau di Brussel pada Juni 1995
    Menurut kamus Britannica, Yohanes Paulus II menjadi Paus pada 1978 hingga meninggal pada April 2005, karena penyakit Parkinson yang diderita sejak 1990an. 
    Sepanjang pengabdiannya sebagai Paus, tidak ada laporan bahwa Yohanes Paulus II memeluk agama Islam. Alih-alih menyebabkan 16 orang terkena serangan jantung. 
    Paulus II dikenang karena usahanya mempromosikan pemahaman yang lebih besar antar bangsa dan antar agama. Ia melakukan banyak perjalanan ke luar negeri, menempuh jarak yang lebih jauh daripada gabungan semua paus lainnya, dan ia memperluas pengaruhnya di luar gereja dengan berkampanye melawan penindasan politik dan mengkritik materialisme gereja Barat. 
    Dia juga mengeluarkan beberapa permintaan maaf yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada kelompok-kelompok yang secara historis telah dianiaya oleh umat Katolik, terutama Yahudi dan Muslim.
    Pada 7 Mei 1991, Washington Post melaporkan kunjungan Yohanes Paulus II, sebagai paus pertama yang memasuki masjid. Saat itu dia dan ulama Muslim terkemuka Suriah, Mufti Ahmed Kuftaro, memasuki masjid di Kota Tua yang bertembok di Damaskus.
    Paus Katolik saat ini adalah Jorge Mario Bergoglio atau Paus Fransiskus yang terpilih oleh konklaf kepausan pada tahun 2013. Ia menggantikan pendahulunya, Paus Benediktus, yang mengundurkan diri. Fransiskus adalah Paus Gereja Katolik ke-266, dalam kapasitasnya ia adalah Uskup Roma dan Penguasa mutlak dari Negara Kota Vatikan. 
    Hoaks Paus masuk Islam
    Narasi tentang Paus Katolik masuk Islam beredar cukup lama di internet. Tempo menemukan pada 2013, sebuah situs berbahasa Inggris memuat artikel berjudul Pope Benedict announces shocking conversion to Islam. Paus Benedict terpilih pada 2005 setelah meninggalnya Yohanes Paulus II. Dia mengundurkan diri pada 2013 setelah maraknya skandal pelecehan seksual.
    Masyarakat Anti-fitnah Indonesia (Mafindo) mendokumentasikan misinformasi Paus Yohanes II Masuk Islam  pada 2016. Padahal faktanya, saat itu ada kunjungan perwakilan pemimpin muslim Italia ke Paus Francis

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim Sri Paus memeluk Islam pada 2022 dan menyebabkan 16 orang kena serangan jantung adalah keliru. Foto-foto Paus dalam video itu adalah John Paul II yang menjadi Paus Katolik pada 1978 hingga meninggal pada 2005. Paus saat ini dijabat oleh Jorge Mario Bergoglio atau Paus Fransiskus yang tetap menjadi Paus Gereja Katolik.
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9857) [SALAH] Pemberian Hadiah Senilai Rp100 Juta dari TikTok Kepada Pengguna

    Sumber: Pesan Singkat SMS
    Tanggal publish: 26/05/2022

    Berita

    Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah pesan singkat terkait pemberian hadiah kepada pengguna TikTok senilai Rp100 juta.
    Misalkan ada di tiktok katanya bakal dapat hp gratis tapi tidak dapat apakah benar hanya orang yang beruntung saja yang mendapatkannya

    Hasil Cek Fakta

    Namun melansir dari gadgetren.com, pihak TikTok menegaskan bahwa pesan singkat yang mengatasnamakan TikTok terkait pemberian hadiah uang senilai Rp100 juta kepada pengguna bukanlah pesan resmi yang dikirimkan oleh pihak TikTok, karena TikTok tidak pernah menggunakan nomor pribadi atau layanan email untuk memberikan serta menawarkan hadiah kepada pengguna.

    Atas dasar tersebut, pihak TikTok menegaskan bahwa TikTok hanya memiliki satu email dan satu situs web resmi, yaitu tiktok.com. Sehingga masyarakat atau pengguna TikTok diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak TikTok melalui feedback@tiktok.com apabila menerima pesan singkat dalam hal pemberian hadiah senilai jutaan rupiah yang mengatasnamakan TikTok.

    Selain itu, melansir dari turnbackhoax.id, beberapa waktu lalu juga sempat beredar informasi yang sama, yaitu terkait pemberian hadiah senilai jutaan rupiah kepada pengguna TikTok yang diinformasikan melalui pesan singkat. Namun nominal hadiah yang dijanjikan dalam pesan singkat tersebut berbeda.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait pemberian hadiah senilai Rp100 juta dari TikTok kepada pengguna ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, pihak TikTok menegaskan bahwa pesan singkat yang mengatasnamakan TikTok terkait pemberian hadiah uang senilai jutaan rupiah kepada pengguna bukanlah pesan resmi yang dikirimkan oleh pihak TikTok.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9856) [SALAH] Akun WhatsApp Labuhanbatu Utara Melakukan Penggalangan Donasi Berupa Uang Untuk Pondok Pesantren dan PAUD

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/05/2022

    Berita

    Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah akun WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, yaitu Hendriyanto Sitorus, S.E., M.M terkait dengan penggalangan donasi berupa uang yang ditujukan kepada Yayasan Pondok Pesantren dan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

    Narasi:
    “Assalamualaikum. wr wb 🙏”.
    “sebelumnya saya perkenalkan saya dengan bpk Hendri Yanto Sitorus selaku bupati labuhanbatu utara saya mau menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan ponpes dan sekolah paud. Apa benar ini saya berbicara dengan pengurus yayasan/kpl sekolah paud 🙏”.

    Hasil Cek Fakta

    Namun melansir dari akun Instagram pemkab Labuhanbatu Utara (https://www.instagram.com/pemkab_labura/), mengonfirmasi bahwa pesan Whatsapp yang mengatasnamakan Bupati Labuhanbatu Utara, Hendriyanto Sitorus merupakan informasi yang tidak benar dan mengajak masyarakat untuk berhati-hati apabila menerima pesan mengatasnamakan kepala daerah Labuhanbatu Utara.

    “- Mohon Perhatian –

    Untuk tidak mempercayai pesan yang telah beredar mengatasnamakan Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus, S.E., M.M dengan bermodus menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan dan sekolah paud.

    Selalu pastikan kebenaran dan berhati – hati saat menerima pesan mengatasnamakan kepala daerah Labuhanbatu Utara.

    Apabila menerima pesan tersebut, mohon segera untuk berkoordinasi kepada Diskominfo Labura, melalui Instagram : Pemkab_Labura dan Facebook : KIP Kominfo Labura.” tulis akun Instagram pemkab Labuhanbatu Utara.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait akun WhatsApp Bupati Labuhanbatu Utara melakukan penggalangan donasi berupa uang kepada pondok pesantren dan PAUD ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Informasi salah. Faktanya, Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus memastikan bahwa pesan WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya tersebut bukanlah pesan WhatsApp yang berasal dari nomor WhatsApp pribadinya.

    Rujukan