• (GFD-2022-9875) [SALAH] Video Burung Garuda

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 29/05/2022

    Berita

    “gagahnya burung garuda lambang negara kita indonesia tercinta

    garuda menampakkan diri unk membuktikan bhw ia bnr2 ada unk NUSANTARA yang baru. mari rawat Pancasila selagu hayat masih dikandung badan.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Tiktok @@anak kampung. memposting sebuah video yang memperlihatkan seekor burung dengan ukuran besar hendak terbang. Nampak beberapa orang yang sedang merekam dan melihat burung tersebut. Dalam postingan burung tersebut diklaim merupakan burung garuda.

    Setelah ditelusuri ditemukan sebuah artikel yang memuat video dan gambar yang serupa dengan postingan Titkok, artikel tersebut dimuat oleh thedodo.com berjudul “Giant Condor Stops To ‘Thank’ Rescuers Before Returning To Wild” jika diterjemahkan “Condor Raksasa Berhenti Untuk ‘Berterima Kasih’ kepada Penyelamat Sebelum Kembali ke Alam Liar”. Dalam artikel ditemukan informasi bahwa burung tersebut adalah burung kondor andes serta video tersebut berlokasi di puncak gunung di Catamarca.

    Untuk memastikan burung tersebut merupakan burung kondor andes maka penulusuran berlanjut menggunakan google dengan memasukan kata kunci “burung kondor andes” dan menghasilkan beberapa artikel dengan gambar burung yang serupa dengan video di Tiktok. Salah satunya artikel kompas dengan judul “Burung Kondor Andes Terbang Berjam-jam Tanpa Mengepakkan Sayapnya”.

    Dengan demikian klaim bahwa burung di video Tiktok adalah burung garuda tidak benar. Burung yang ada pada video merupakan burung kondor andes sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Bukan burung garuda. Faktanya, burung yang ada pada video merupakan burung kondor andes.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9874) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Aspek.id “Anies menyakinkan pada warga apabila formula E di laksanakan Jakarta tidak akan banjir lagi”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/05/2022

    Berita

    “Anies menyakinkan pada warga apabila formula E di laksanakan Jakarta tidak akan banjir lagi”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Sandro Novan memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel milik aspek.id. Artikel tersebut berjudul “Anies menyakinkan pada warga apabila formula E di laksanakan Jakarta tidak akan banjir lagi”.

    Setelah ditelusuri melalui website aspek.id dengan mengacu pada potongan caption gambar dan nama editor yaitu Zamzami Ali ditemukan artikel asli berjudul “Anies Ajak Masyarakat Gotong Royong Tangani Banjir”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel kemudian terdapat keterangan rubrik NEWS. Jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel aspek.id telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Anies Ajak Masyarakat Gotong Royong Tangani Banjir” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul yang asli adalah “Anies Ajak Masyarakat Gotong Royong Tangani Banjir”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9873) [SALAH] Akun WhatsApp Telkomsel +19182336496

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/05/2022

    Berita

    “https://my[dot]telkomsel[dot]com/app/login?code=f6mfukR17j
    Nantinya seperti itu pak langsung kita aftikan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun WhatsApp Telkomsel dengan nomor +19182336496. Nomor tersebut mengirimkan sebuah tautan yang harus diakses oleh pelanggan untuk menukarkan poin dengan voucher berhadiah.

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut merupakan akun palsu. Telkomsel melalui akun Twitter resminya yang telah terverifikasi menegaskan bahwa pihak Telkomsel hanya memiliki satu nomor WhatsApp untuk layanan pelanggan, yakni +628111111111. Lebih lanjut, Telkomsel juga menjelaskan jika seluruh program yang dijalankan akan diunggah melalui situs serta akun media sosial resmi milik Telkomsel.

    Dengan demikian, akun WhatsApp yang mengatasnamakan Telkomsel dengan nomor +19182336496 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Akun palsu. Faktanya, Telkomsel melalui akun Twitter resminya yang telah terverifikasi menegaskan bahwa pihak Telkomsel hanya memiliki satu nomor WhatsApp untuk layanan pelanggan, yakni +628111111111.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9872) [SALAH] Militer Amerika Menemukan Pestisida dalam Vaksin Covid-19 Moderna

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/05/2022

    Berita

    “Military Finds Pesticides in Moderna Covid-19 Vaccines”
    Terjemahan:
    “Militer Temukan Pestisida dalam Vaksin Covid-19 Moderna”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di Twitter yang mengklaim bahwa militer Amerika menemukan pestisida dalam vaksin Moderna. Dalam sebuah artikel yang menjadi rujukan unggahan Twitter tersebut, disebutkan bahwa militer Amerika mengujinya setelah penghancurannya gudang vaksin Covid-19 Moderna di Kota Kansas.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, militer khusus Amerika tidak pernah menguji dan menemukan bahwa vaksin Covid-19 terkontaminasi oleh pestisida. Melalui Snopes.com, klaim tersebut dibantah oleh Komando Penelitian & Pengembangan Medis Angkatan Darat AS yang mengonfirmasi bahwa klaim tersebut tidak benar. Ia menyebutkan bahwa situs web tempat artikel rujukan tersebut berisikan humor, parodi, dan sindiran, sehingga tidak bisa diandalkan sebagai sumber berita yang valid.

    Dengan demikian klaim Militer Amerika Menemukan Pestisida dalam Vaksin Covid-19 Moderna merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Fathia IS.

    Klaim tersebut salah, faktanya militer Amerika tidak pernah menguji dan menemukan bahwa vaksin Covid-19 Moderna terkontaminasi pestisida. Komando Penelitian & Pengembangan Medis Angkatan Darat AS mengonfirmasi bahwa klaim tersebut tidak benar.

    Rujukan