• (GFD-2024-17073) [KLARIFIKASI] Video Prabowo Bantah Naikkan Gaji Guru jika Terpilih pada Pilpres 2019

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membantah akan menaikkan gaji guru dan dikaitkan dengan janji kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Sebagai konteks, saat kampanye Pilpres 2024, Prabowo berjanji soal kenaikan gaji guru dan pendidikan gratis jika ia terpilih.

    Janji tersebut pernah ia sampaikan saat kampanye di Gedung Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat 2 Februari 2024. 

    Video Prabowo membantah akan menaikkan gaji guru dibagikan oleh akun Instagram ini, ini dan Facebook ini.

    Dalam video Prabowo mengatakan demikian:

    Kenaikan ini kenaikan itu, uangnya dari mana gitu lho. Kita utang terus. Tiap hari utang kita Rp 1 triliun tiap hari. Kalau saya omong ini, saya janji ini, saya janji itu, saya kan bohong kepada rakyat.

    Pada salah satu unggahan, video tersebut disandingkan dengan video Prabowo yang menyatakan keinginannya agar kualitas hidup guru diperbaiki dengan menaikkan gaji.

    "Kita harus memprioritaskan SDM, guru-guru harus kita prioritaskan, kualitas hidup guru harus segera kita perbaiki," kata Prabowo.

    Akun Instagram Tangkapan layar Instagram, narasi yang menyebut Prabowo membantah akan menaikan gaji guru

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video bantahan Prabowo identik dengan berita di kanal YouTube Kompas TV ini. 

    Dalam video, Prabowo membantah menjanjikan kenaikan gaji guru sampai Rp 20 juta jika terpilih pada Pilpres 2019. Saat itu Prabowo maju sebagai capres didampingi Sandiaga Uno. 

    Seperti diberitakan Kompas.com, pada Pilpres 2019 Prabowo sempat berjanji akan memperbaiki gaji tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.

    Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato "Indonesia Menang" di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 14 Januari 2019.

    Prabowo meyakini, dengan menaikkan gaji guru dan tenaga kesehatan, maka kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan akan meningkat.  

    Sementara, video Prabowo menyatakan keinginan agar kualitas hidup guru diperbaiki identik dengan video di kanal Warta Kota ini.

    Pernyataan Prabowo itu disampaikan dalam acara Dialog Cendekia yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Makassar, pada Sabtu (4/11/2023).

    Dengan demikian, kedua video tersebut tidak terkait dan memiliki konteks yang berbeda.

    Kesimpulan

    Video Prabowo membantah janjinya soal kenaikan gaji guru disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Dalam video tersebut, Prabowo membantah menjanjikan kenaikan gaji guru hingga Rp 20 juta jika terpilih pada Pilpres 2019.

    Konten tersebut tidak terkait dengan pernyataan Prabowo mengenai perbaikan kualitas hidup guru dengan menaikkan gaji yang disampaikan dalam Dialog Cendekia di Makassar, pada Sabtu (4/11/2023).

    Rujukan

  • (GFD-2024-17072) [KLARIFIKASI] Video Bocah Berpura-pura Menyembelih Kucing Dinarasikan Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Video bocah laki-laki berpura-pura menyembelih kucing sambil melantunkan takbir viral di X (Twitter).

    Pengguna X berbahasa Inggris menarasikan video itu sebagai bukti bahwa Islam mengajarkan kekejaman sejak dini.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.

    Video bocah laki-laki berpura-pura menyembelih kucing sambil melantunkan takbir dibagikan oleh akun X ini dan ini pada Kamis (21/3/2024). Berikut narasi yang dibagikan:

    Muslim child pretends to ‘behead’ a cat while chanting “Allah Akhbar.” What kind of parent teaches their child this?

    (Bocah Muslim berpura-pura 'memenggal' seekor kucing sambil melantunkan "Allahu Akbar." Orang tua macam apa yang mengajarkan hal seperti ini pada anaknya?)

    Dalam video itu tampak seorang bocah laki-laki menggerakkan tangannya seolah memotong leher seekor kucing putih sambil melantunkan takbir.

    Hasil Cek Fakta

    Bocah dalam video meniru ritual penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan umat Islam pada Hari Raya Idul Adha setiap 10 Zulhijah dalam kalender Hijriyah.

    Video itu telah beredar cukup lama di media sosial Indonesia, misalnya unggahan di YouTube pada 26 Juli 2020 ini, dan diterima oleh warganet sebagai konten lucu dan menghibur.

    Idul Adha merupakan salah satu perayaan besar Islam. Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah bagi Muslim yang mampu.

    Hewan yang biasa dijadikan kurban adalah ternak seperti kambing, domba, sapi dan kerbau. Di Arab, unta juga termasuk hewan yang disembelih untuk kurban.

    Dilansir NU Online, perintah berkurban bagi Muslim yang mampu bermula dari kisah Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail.

    Nabi Ismail merupakan anak pertama Nabi Ibrahim yang lahir setelah penantian panjang.

    Sebagai hamba yang taat, Nabi Ibrahim menaati perintah Allah SWT meski harus mengorbankan anak yang telah lama dinantikan.

    Melihat ketakwaan Nabi Ibrahim dan putranya, Allah SWT kemudian menurunkan mukjizat, yaitu mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing.

    Kisah ini pun menjadi cikal bakal ibadah kurban dan sebutan Hari Raya Kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap 10 Zulhijah.

    Kesimpulan

    Video bocah laki-laki berpura-pura menyembelih kucing sambil melantunkan takbir dibagikan dengan narasi keliru.

    Bocah dalam video itu meniru ritual penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan umat Islam saat Idul Adha.

    Idul Adha merupakan salah satu perayaan besar Islam. Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah bagi Muslim yang mampu.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17071) Cek Fakta: Tidak Benar Demo Ricuh Dalam Video Ini Desak Hak Angket

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta, informasi tersebut diunggah salah satu akun YouTube, pada 20 Maret 2024.
    Unggahan klaim video demo desak hak angket di Jakarta ricuh menampilkan sejumlah orang sedang berkerumun di ruangan terbuka yang mengenakan pakaian dengan beragam warna.
    Dalam video tersebut juga terlihat sejumlah orang membawa bendera dengan beragam warna dan simbol, salah satunya bendera merah dan putih.
    Dalam video terdapat tulisan sebagai berikut.
    "DEMO DESAK HAK ANGKET
    Bukan masalah siapa pemenang Pemilu. Yang menjadi masalah adalah pengangkanan UU Pemilu dan kecurangan lainnya oleh Penguasa"
    Video tersebut diberi judul "DEMO DESAK HAK ANGKET DI JAKARTA RICUH"
    Diberi keterangan sebagai berikut.
    "DEMO DESAK HAK ANGKET DI JAKARTA RICUH
    #demomahasiswahariini
    #demoricuh
    #desakhakangket
    #hakangketdpr
    #pemilu2024
    #pelanggaranpemilu"
    Benarkah klaim video demo  ricuh desak hak angket di Jakarta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video demo ricuh desak hak angket di Jakarta, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pernah menelusuri demo tersebut dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Kericuhan dalam Video Ini saat Demo di Gedung DPRD 11 April 2022".
    Penelusuran klaim video dalam artikel tersebut dilakukan dengan menangkap layar klaim video untuk dijadikan bahan pencarian menggunakan Yandex.
    Penelusuran mengarah pada video berjudul "Momen Mencekam Saat Water Cannon-Mobil RAISA Polisi di Gedung DPR Dirusak Massa" yang dimuat akun YouTube resmi CNN Indonesia, pada 24 September 2019.
    Video yang diunggah akun YouTube resmi CNN Indonesia identik dengan klaim.
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut  "Water cannon dan mobil sound system pengurai massa (RAISA) milik polisi yang disiagakan di depan gerbang Gedung DPR dirusak massa pendemo. Berikut momen mencekan saat peristiwa tersebut terjadi."
     
     
     Artikel  berjudul "Sebelum Kericuhan, DPR Sebut Sudah Tawarkan Ruang Dialog, Tapi Ditolak"  yang dimuat situs tribunnews.com, pada 29 September 2019 juga memuat foto yang identik dengan klaim video.
    Situs tribunnews.com memuat foto yang identik dengan klaim video. 
     
     
     
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Ribuan mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Pada demo yang menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP berakhir rusuh. Tribun/Jeprima.:
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video demo  ricuh desak hak angket di Jakarta tidak benar.
    Perisitiwa dalam video tersebut adalah demo yang menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP pada pada 24 September 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17070) Cek Fakta: Hoaks Kemensos Berikan Bantuan Tambahan BLT PKH Rp 400 Ribu

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Maret 2024.
    Berikut isi pesan berantainya:
    "𝑲𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒊𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑩𝑳𝑻 PKH Tahap 1 𝑹𝒑 400.000
    Segera Daftarkan Diri Anda Sebelum Ditutup
    1. Pencairan Bantuan tidak di pungut biaya sepeserpun
    2. Buka websitenya dan segera daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan dana BLT PKH Tahap 1
    3. Batas Pendaftaran Sampai Maret 31 2024
    Klik Pada link dibawah untuk mendaftarhttps://rb.gy/tdrmtgSetelah mendaftar pada link di atas,
    Bantuan BLT PKH Tahap 1 akan disubsidikan setelah 1x24 jam"
    Lalu benarkah pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat akun resmi Kementerian Sosial di Instagram @kemensosri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat bantahan pada pesan berantai yang viral belakangan ini.
    "Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencarian bantuan sosial. Untuk menghindari penyalahgunaan informasi maupun kewenangan yang mengatasnamakan Kementerian Sosial, kami imbau masyarakat tidak menyampaikan data diri melalui situs tersebut," bunyi pernyataan Kemensos di akun Instagramnya, 26 Maret 2024.
    Postingan itu juga disertai narasi:
    "Baru-baru ini beredar pesan melalui aplikasi Whatsapp terkait pencairan atau pendaftaran tambahan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) PKH Tahap 1.
    Berhenti menyebarluaskan atau memberikan data apapun melalui nomor tersebut. Mari saring sebelum sharing ya #SobatSosial! Layanan Pusat Kendali Kemensos 171"

    Kesimpulan


    Pesan berantai Kemensos memberikan tambahan bantuan BLT PKH tahap 1 sebesar Rp 400 ribu adalah hoaks.

    Rujukan