Telah beredar pesan berantai Whatsapp berisikan informasi MNC Peduli mengadakan acara launching program acara baru pada hari Minggu (19/06/22) di Gedung MNC pukul 08.00 WIB. Acara tersebut akan dihadiri oleh Ketum MNC Group Harry Tanoesoedibjo. Dalam pesan tersebut tertulis panita menyiapkan bis antar jemput untuk 60 peserta. Peserta yang mendaftar dan hadir berkesempatan untuk menjadi anggota MNC PEDULI.

Akun Instagram MNC PEDULI @mncpeduli.id, menanggapi atas pesan Whatsapp yang beredar adalah hoaks. Dalam unggahannya, MNC PEDULI menyatakan tidak menyelenggarakan acara tersebut. Pihak MNC juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menanggapi pesan melalui sosial media yang mengatasnamakan MNC PEDULI.

Dengan demikian, pesan berantai di Whatsapp terkait launching program baru yang diselenggarakan oleh MNC PEDULI dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu / Fabricated Content.

hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).

Informasi palsu. MNC Peduli mengonfirmasi melalui akun Instagram resminya bahwa MNC Peduli tidak menyelenggarakan acara tersebut.

Beberapa waktu lalu sempat beredar pesan berantai WhatsApp terkait dengan operasi razia kendaraan pada di beberapa titik jalan di wilayah Cicurug. Operasi razia tersebut dilaksanakan pada 3 waktu yaitu di pagi hari mulai pukul 07.00 di depan Polsek Cicurug, pukul 10.00 WIB di Kawasan industri Indolakto dan pukul 11.00 WIB di Gedung putih, hingga sore pukul 16.00 WIB di depan Gerbang Proyek Sapi Ciutara dan terakhir pada malam hari pukul 20.00-00.00 WIB di depan Mapolsek Cicurug.

Namun melansir dari jurnalsukabumi.com, Kapolsek Cicurug, Kompol Parlan menyatakan bahwa informasi tersebut ialah hoax, serta ia mengimbau kepada masyarakat Cicurug jangan termakan isu hoaks dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar, serta lakukan verifikasi dengan bertanya kepada petugas arau datang langsung ke Mapolsek Cicurug.

Berdasarkan pada seluruh referensi, Operasi Razia Kendaraan di Cicurug ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).

Informasi salah. Faktanya Kapolsek Cicurug, Kompol Parlan menyatakan bahwa informasi tersebut ialah hoax.

Beredar akun WhatsApp Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi dengan nomor 081213008042”. Akun Whatsapp tersebut memakai foto profil dan nama Agus Siswadi, serta menawarkan pengambilan unit kendaraan dengan harga murah.

Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari borneodaily.co.id, Agus Siswadi mengklarifikasi bahwa akun Whatsapp yang beredar adalah palsu. Ia mengimbau untuk tidak menanggapi pesan Whatsapp tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akun Whatsapp Kadisminfosantik Kalteng Agus Siswadi “081213008042” dapat dikategorikan ke dalam konten tiruan.

hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan pel Surabaya).

Akun palsu. Agus Siswadi mengklarifikasi bahwa akun Whatsapp tersebut adalah palsu.

Akun Facebook Hengki Fwp memposting sebuah gambar surat dengan kop Gubernur Papua bernomor Nomor :005/8003/SET. Surat tersebut ditujukan kepada Ketua MRP, Gollath Tabuni, Pangkodap TPNPB – OPM, KNPB, ULMWP, NRFPB, PRP perihal himbauan agar seluruh Pangkodap TPNPB & Seluruh TPM-OPM yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua menurunkan senjata dan segara bergabung dengan NKRI.

Setelah ditelusuri pada salah satu artikel milik Suarasulsel.id berjudul “Beredar Hoaks Surat Gubernur Papua Lukas Enembe Minta OPM Menyerah dan Bergabung ke NKRI” 22 Juni 2022 didapatkan informasi bahwa surat tersebut merupakan hoaks. Hal tersebut dijelaskan oleh juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rivai Darus dan meminta kepada pihak kepoilisian setempat bergerak cepat atas laporan hoaks

“Surat yang beredar dipastikan hoaks. kondisi seperti ini sudah sangat meresahkan,” kata Rivai, Selasa 21 Juni 2022.

Dengan demikian gambar surat dengan kop Gubernur Papua terkait Pangkodap TPNPB & Seluruh TPM-OPM yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua menurunkan senjata dan segara bergabung dengan NKRI adalah hoaks. Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara Gubernur Papua Muhammad Rivai Darus, sehingga masuk dalam kategori konten palsu.

Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

Gambar surat tersebut tidak benar. Faktanya, juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rivai Darus mengatakan bahwa surat tersebut adalah hoaks.