• (GFD-2022-10152) [SALAH] “Di Negara Arab Saudi tidak ada pajak”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/07/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan di Facebook oleh Fery Hermawan yang terdapat narasi “Ya akhi, apakah anda tau Negara Arab Saudi? Di sana tidak ada pajak, semua pembiayaan negara diambil dari sumber daya alam mereka.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa di Arab Saudi tidak ada pajak merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, Kerajaan Arab Saudi juga menggunakan istilah dharibah untuk pajak, pajak yang termasuk dalam istilah ini meliputi PPh, PPN, dan Pajak komoditas selektif (cukai). Umumnya otoritas pajak menggunakan istilah revenue yaitu penerimaan negara, seperti IRS, dan IRAS.

    Revenue memang mirip artinya dengan income. Kerajaan Arab Saudi menggunakan income tax dengan dharibah ad-dukhul. Dan otoritas penerimaan juga menggunakan istilah ad-dukhul dan diterjemahkan sebagai tax (General Authority Of Zakat and Tax).

    Dilansir dari MetroTV News.com pada artikel yang berjudul “Arab Saudi Naikkan Pajak, Pemerintah Berusaha Tekan ONH 2022” yang terbit pada tanggal 13 April 2022, tertulis “Nilai ongkos naik haji (ONH) 2022 diperkirakan sebesar Rp 42 juta, lebih tinggi dibandingkan musim akhir terakhir pada 2019 yang Rp36 juta.

    Kenaikan ini berasal dari komponen protokol kesehatan dan pajak yang baru saja ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi”. Secara eksplisit, hal ini menunjukkan bahwa Arab Saudi menarik pajak dari pemanfaatan barang dan jasa di Arab Saudi.

    Kesimpulan

    Faktanya, Kerajaan Arab Saudi menggunakan istilah dharibah untuk pajak. Pajak yang termasuk dalam istilah ini meliputi PPh, PPN, dan Pajak komoditas selektif (cukai).

    Rujukan

  • (GFD-2022-10151) [SALAH] Menahan Tangis Bisa Menyebabkan Kanker

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 25/07/2022

    Berita

    “Bahaya Menahan Nangis Bisa Menyebabkan Kanker – Menangislah bila harus menangis”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun YouTube dengan nama “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” mengunggah cuplikan video dari dr. Aisyah Dahlan yang menjelaskan bahwa menahan tangis bisa menyebabkan seseorang menderita kanker.

    dr. Aisah Dahlan di video tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang yang memiliki jenis genetik yang cepat berpoliferasi atau genetik tumor, akan berpotensi menderita kanker karena menahan tangis.

    Video yang diunggah pada 2 Agustus 2021 tersebut telah disukai 4,200 orang dan telah ditonton sebanyak 129,404 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut kurang tepat. Harvard Health Publishing, yang merupakan media yang diterbitkan oleh Harvard Medical School, telah menjelaskan bahwa menahan tangis memang dapat menyebabkan sistem imun menurun, stress, depresi dan gangguan kecemasan.

    Di sisi lain, jurnal yang diterbitkan di PubMed.gov yang secara spesifik meneliti tentang hubungan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker, menjelaskan bahwa perkiraan peningkatan resiko absolut (ARI) yang terkait dengan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker adalah 34,3 kejadian per 100,000 orang/tahun (15,8 – 50,2) Sementara itu, ARI serupa untuk kematian spesifik kanker merupakan 28,2 kejadian per 100,000 orang/tahun (21,5 – 34,9).

    Analisis yang telah dilakukan pada dua subkelompok tersebut menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan yang didiagnosis secara klinis terkait dengan kelangsungan hidup kanker yang lebih buruk dan kematian spesifik kanker yang lebih tinggi. Namun, depresi dan kecemasan tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan peningkatan kejadian kanker.

    Dengan demikian, informasi yang diberikan dr. Aisah Dahlan di video yang diunggah oleh channel “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” merupakan konten yang menyesatkan, karena tidak ada hubungan kausal antara menahan tangis dengan kejadian kanker.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang menyesatkan. Menahan tangis memang bisa berujung pada gejala depresi dan kecemasan, di mana dua hal tersebut berbahaya bagi pasien yang memang sudah menderita kanker. Gejala depresi dan kecemasan berhubungan dengan kematian kanker yang lebih tinggi dan kualitas hidup pasien kanker yang lebih buruk, tetapi bukan merupakan penyebab seseorang menderita kanker.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10150) [SALAH] Foto Pasangan Memumifikasi Janinnya

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 25/07/2022

    Berita

    “This couple decided to abort their baby and mummify it. Then they put it in a capsule to show everyone. They did this as a protest, so that abortion can be legalized throughout the world.
    What a crazy world we live in. Jesus Christ, please save our souls.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan foto oleh akun Twitter @LoveHoney732 pada 10 Juli 2022. Postingan tersebut menunjukan foto pasangan yang memumifikasi bayi mereka. Dalam gambar tersebut dijelaskan bahwa bayi mereka yang sudah diaborsi kemudian ditaruh ke dalam kapsul untuk ditunjukkan kepada orang-orang mengenai dukungan pasangan tersebut terhadap legalisasi aborsi di seluruh dunia.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan desainer video game Hideo Kojima dan aktris Ashley Johnson. Mereka berpose dengan memegang replika karakter dari game Death Stranding yang berbentuk janin bernama “Bridge Baby”. Game ini sendiri merupakan game buatan Hideo Kojima. Diketahui Kojima memposting foto dirinya dan Johnson memegang properti dari gamenya tersebut ke akun Twitter-nya pada Juli 2019 selama konvensi Comic-Con International di San Diego.

    Dengan demikian, unggahan akun Twitter @LoveHoney732 adalah salah, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Bukan foto pasangan yang memumifikasi bayinya sebagai bentuk dukungan legalisasi aborsi, melainkan foto desainer video game Hideo Kojima bersama aktris Ashley Johnson yang sedang memegang properti yang bernama “Bridge baby” dari game Kojima Death Stranding.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10149) [SALAH] Dua Orang Ini Sudah 100 Tahun Meninggal, Tetapi Mereka Bisa Hidup Kembali.

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan di Facebook oleh akun Ani Alestari dengan narasi ” Subhanallah, Dua Orang Ini Sudah 100 Tahun Meninggal, Tetapi Mereka Bisa Hidup Kembali”. Postingan tersebut memuat tautan berisi foto yang diklaim sebagai dua oang yang hidup kembali setelah meninggal selama 100 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, adanya klaim dua orang yang sudah 100 tahun meninggal tetapi mereka bisa hidup kembali merupakan klaim yang menyesatkan.

    Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa foto itu pernah dimuat di artikel yang diterbitkan di sebuah situs blog wisata pada tanggal 26 Agustus 2014. Artikel blog itu berjudul: “Wisata Horror di Toraja”.

    Artikel blog wisata itu menjelaskan tentang ritual Ma’nene di Tana Toraja, yaitu upacara tradisional di mana masyarakat Toraja membersihkan jenazah keluarga mereka yang telah diawetkan. Dalam ritual Ma’nene, yang biasanya dilakukan sebelum atau sesudah panen di bulan Agustus, masyarakat Toraja mengeluarkan jenazah keluarga yang diawetkan dari kuburan, membersihkan dan mendandani mereka dengan pakaian favorit untuk menghormati roh mereka.

    Amos Sumbung, yang menulis artikel blog tahun 2014 itu, mengatakan kepada AFP bahwa dia adalah asli Toraja dan foto-foto yang diunggah di blognya diambil saat acara ritual Ma’nene di Toraja di bulan Agustus 2014.

    “Fotonya diambil oleh penduduk sekitar tempat Ma’nene di kampung saya. Kebetulan mereka adalah sepupu saya,” kata Amos pada tanggal 19 Juli 2022.

    Kesimpulan

    Faktanya, BUKAN hidup kembali. Foto itu menunjukkan Ma’nene, ritual tradisional membersihkan mayat yang diawetkan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

    Rujukan