• (GFD-2022-10154) [SALAH] Setelah menjadi pembantu Luhut dan Mega orang tua ini sudah pandai pake celana

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/07/2022

    Berita

    “Setelah menjadi pembantu Luhut dan Mega orang tua ini sudah pandai pake celana”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Wakil Presiden Maruf Amin mengenakan pakaian bernuansa anak muda seperti kupluk, hoodie, celana loreng, serta sepatu snikers. Dalam unggahannya akun tersebut juga menambahkan narasi “Setelah menjadi pembantu Luhut dan Mega orang tua ini sudah pandai pake celana”.

    Berdasarkan hasil penelusuran, nyatanya foto tersebut merupakan hasil suntingan. Foto asli berasal akun Instagram jaadiee yang diposting pada 9 Januari 2019.

    Gambar editan serupa juga sudah pernah diperiksa faktanya pada laman turnbackhoax.id berjudul “[SALAH] Info orang hilang Ciri2 wapres” pada 30 Januari 2020 dan “[SALAH] Foto Ma’ruf Amin Anak K-Pop Drakor” pada 25 September 2020.

    Kesimpulan

    Foto suntingan atau editan. Foto asli berasal akun Instagram jaadiee yang diposting pada 9 Januari 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10153) [SALAH] Foto Pria Membawa Batu di Depan Jokowi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/07/2022

    Berita

    “SABAR AKAN ADA WAKTUNYA”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tengah menyembunyikan sebuah batu dibelakang tubuhnya dan posisi orang tersebut berada disamping Jokowi yang tengah jongkok.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dengan menggabungkan dua gambar yang berbeda.

    Menggunakan google reverse image, ditemukan gambar orang yang tengah memegang batu tersebut dalam forum reddit.com dengan postingan berjudul “When Ningguang said “your life is mine” she wasn’t joking”.

    Sementara itu foto jokowi yang tengah jongkok dikerumunan warga ditemukan pada artikel kompas.com berjudul “Ini Alasan Jokowi Tiba-tiba “Nongkrong” di Sawah” yang tayang pada 31/03/2014.

    Kesimpulan

    Foto suntingan atau editan. Foto asli berasal dari laman reddit yang digabungkan dengan foto dari artikel kompas.com berjudul “Ini Alasan Jokowi Tiba-tiba “Nongkrong” di Sawah” pada 31/03/2014.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10152) [SALAH] “Di Negara Arab Saudi tidak ada pajak”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/07/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan di Facebook oleh Fery Hermawan yang terdapat narasi “Ya akhi, apakah anda tau Negara Arab Saudi? Di sana tidak ada pajak, semua pembiayaan negara diambil dari sumber daya alam mereka.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa di Arab Saudi tidak ada pajak merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, Kerajaan Arab Saudi juga menggunakan istilah dharibah untuk pajak, pajak yang termasuk dalam istilah ini meliputi PPh, PPN, dan Pajak komoditas selektif (cukai). Umumnya otoritas pajak menggunakan istilah revenue yaitu penerimaan negara, seperti IRS, dan IRAS.

    Revenue memang mirip artinya dengan income. Kerajaan Arab Saudi menggunakan income tax dengan dharibah ad-dukhul. Dan otoritas penerimaan juga menggunakan istilah ad-dukhul dan diterjemahkan sebagai tax (General Authority Of Zakat and Tax).

    Dilansir dari MetroTV News.com pada artikel yang berjudul “Arab Saudi Naikkan Pajak, Pemerintah Berusaha Tekan ONH 2022” yang terbit pada tanggal 13 April 2022, tertulis “Nilai ongkos naik haji (ONH) 2022 diperkirakan sebesar Rp 42 juta, lebih tinggi dibandingkan musim akhir terakhir pada 2019 yang Rp36 juta.

    Kenaikan ini berasal dari komponen protokol kesehatan dan pajak yang baru saja ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi”. Secara eksplisit, hal ini menunjukkan bahwa Arab Saudi menarik pajak dari pemanfaatan barang dan jasa di Arab Saudi.

    Kesimpulan

    Faktanya, Kerajaan Arab Saudi menggunakan istilah dharibah untuk pajak. Pajak yang termasuk dalam istilah ini meliputi PPh, PPN, dan Pajak komoditas selektif (cukai).

    Rujukan

  • (GFD-2022-10151) [SALAH] Menahan Tangis Bisa Menyebabkan Kanker

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 25/07/2022

    Berita

    “Bahaya Menahan Nangis Bisa Menyebabkan Kanker – Menangislah bila harus menangis”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun YouTube dengan nama “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” mengunggah cuplikan video dari dr. Aisyah Dahlan yang menjelaskan bahwa menahan tangis bisa menyebabkan seseorang menderita kanker.

    dr. Aisah Dahlan di video tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang yang memiliki jenis genetik yang cepat berpoliferasi atau genetik tumor, akan berpotensi menderita kanker karena menahan tangis.

    Video yang diunggah pada 2 Agustus 2021 tersebut telah disukai 4,200 orang dan telah ditonton sebanyak 129,404 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut kurang tepat. Harvard Health Publishing, yang merupakan media yang diterbitkan oleh Harvard Medical School, telah menjelaskan bahwa menahan tangis memang dapat menyebabkan sistem imun menurun, stress, depresi dan gangguan kecemasan.

    Di sisi lain, jurnal yang diterbitkan di PubMed.gov yang secara spesifik meneliti tentang hubungan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker, menjelaskan bahwa perkiraan peningkatan resiko absolut (ARI) yang terkait dengan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker adalah 34,3 kejadian per 100,000 orang/tahun (15,8 – 50,2) Sementara itu, ARI serupa untuk kematian spesifik kanker merupakan 28,2 kejadian per 100,000 orang/tahun (21,5 – 34,9).

    Analisis yang telah dilakukan pada dua subkelompok tersebut menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan yang didiagnosis secara klinis terkait dengan kelangsungan hidup kanker yang lebih buruk dan kematian spesifik kanker yang lebih tinggi. Namun, depresi dan kecemasan tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan peningkatan kejadian kanker.

    Dengan demikian, informasi yang diberikan dr. Aisah Dahlan di video yang diunggah oleh channel “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” merupakan konten yang menyesatkan, karena tidak ada hubungan kausal antara menahan tangis dengan kejadian kanker.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang menyesatkan. Menahan tangis memang bisa berujung pada gejala depresi dan kecemasan, di mana dua hal tersebut berbahaya bagi pasien yang memang sudah menderita kanker. Gejala depresi dan kecemasan berhubungan dengan kematian kanker yang lebih tinggi dan kualitas hidup pasien kanker yang lebih buruk, tetapi bukan merupakan penyebab seseorang menderita kanker.

    Rujukan