• (GFD-2024-17432) [SALAH]: “Kubu Prabowo Mengamuk karena Puan Setujui Hak Angket”

    Sumber: TIKTOK.COM
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    Kubu Prabowo Mengamuk karena Puan Setujui Hak Angket

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “aisyahrenata13” mengunggah video berdurasi 37 detik dengan narasi kubu Prabowo mengamuk usai Puan setuju hak angket.

    Setelah melakukan penelusuran, ditemukan video identik yang diunggah oleh kanal Youtube BeritaSatu dengan judul “Ricuh Sidang Paripurna, Anggota DPR Nyaris Baku Hantam”.

    Faktanya, video merupakan keericuhan dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR pada 1 Oktober 2014 bukan kericuhan kubu Prabowo soal hak angket.

    Akibatnya sidang paripurna beberapa kali harus diskors karena kondisi tak kondusif dan nyaris baku hantam satu sama lain.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang kubu Prabowo mengamuk usai Puan setuju hak angket adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Faktanya, video merupakan keericuhan dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR pada 1 Oktober 2014 bukan kericuhan kubu Prabowo soal hak angket.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17431) [SALAH] Surat Permohonan Narasumber Mengatasnamakan Polres Purwakarta

    Sumber: Flyer.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    ===
    NARASI:
    “Dengan Hormat, sesuai dengan untuk pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Positive di POLRESTA PURWAKARTA maka dengan ini kami … untuk PIMPINAN … menugaskan INU … Psikolog menjadi Narasumber kegiatan yang akan kami laksanakan pada :
    Hari : SELASA
    Tanggal : 19 Maret 2024
    Jam : 14.00 WIB s/d 15.30 WIB
    Tempat : Aula Utama POLRESTA PURWAKARTA
    Demikian permohonan kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar surat permohonan narasumber mengatasnamakan Polres Purwakarta. Pada surat tersebut ditujukan kepada salah satu klinik meminta seorang psikolog untuk menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi POSITIVE Parenting/Mental Health di Polresta Purwakarta. Undangan tersebut dikirimkan melalui nomor WhatsApp 0838 3458 2797 kemudian meminta uang pendaftaran.

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun Instagra Polres Purwakarta memberikan bantahan bahwa Polres Purwakarta tidka melaksanakan kegiatan tersebut dan tidak pernah meminta sejumlah uang. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan yang tidak jelas kebenarannya.

    Maka surat permohonan narasumber mengatasnamakan Polres Purwakarta adalah tidak benar dan termasuk konten tiruan.

    Kesimpulan

    Polres Purwakarta tidak melaksanakan kegiatan tersebut dan tidak pernah meminta sejumlah uang..

    Rujukan

  • (GFD-2024-17430) [SALAH] Kenang-kenangan dari Presiden RI, Jelang Habis Masa jabatannya

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    Kenang-kenangan dari Presiden RI, Jelang Habis Masa jabatannya

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun TikTok mengunggah video yang mengklaim presiden Jokowi akan membagikan kenang-kenangan berupa mukena sebelum habis masa jabatannya. Video itu memperlihatkan Jokowi ditemani keluarganya menyampaikan informasi tersebut kepada publik. Pada video tersebut Jokowi menjelaskan jika akan memberikan kenang-kenangan berupa diskon pembelian mukena kualitas premium. Pembagian itu dijelaskan pada video akan dilakukan bulan ramadhan ini.

    Faktanya, video yang mengklaim Jokowi memberikan kenang-kenangan sebelum masa jabatannya selesai adalah hasil manipulasi artificial intelligence (ai). Setelah ditelusuri menggunakan AI Voice Detector, presentase penggunaan audio Ai pada video adalah 39,52 persen.

    Selain itu, video Jokowi sedang berkumpul dengan keluarganya merupakan momen wawancara dengan Najwa Shihab. Video wawancara tersebut dapat dilihat pada YouTube Najwa Shihab dengan judul “Rahasia Keluarga Jokowi: Iriana Jokowi, “Jangan Lupa Bahagia” (Part 1) | Mata Najwa.”

    Dengan demikian video yang menginformasikan Jokowi akan memberikan kenang-kenangan menjelang berakhirnya masa jabatan adalah salah. Video bertujuan untuk promosi mukena. Unggahan tersebut termasuk kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Video tersebut merupakan hasil manipulasi artifical intelegent (AI). Isi video memiliki tujuan lain yaitu untuk mempromosikan produk mukena.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17429) [SALAH] FOTO RIBUAN BURUH DI DEPAN GEDUNG DPR RI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/03/2024

    Berita

    "RIBUAN BURUH DEMO GEDUNG DPR RI"

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun media sosial Facebook bernama Ivan Hutri P membagikan foto yang diklaim sebagai foto ribuan buruh yang sedang demo di gedung DPR RI. Foto ini diunggah pada 21 Maret 2024, namun dengan tidak menyertakan keterangan lebih lanjut di dalamnya. Lalu apakah benar telah terjadi demo yang dilakukan oleh ribuan buruh di depan gedung DPR RI?

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai unggahan pada akun Facebook tersebut, ditemukan fakta yang menjelaskan bahwa klaim yang ada di dalam unggahan tersebut tidak benar. Melansir dari artikel periksa fakta Liputan6.com, dijelaskan bahwa foto yang beredar tersebut ternyata diambil dari potongan video berita yang diunggah oleh KompasTV, September 2019 lalu. Dalam video aslinya, KompasTV menuliskan judul, "TERKINI-Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI". Demonstrasi tersebut merupakan aksi perlawanan mahasiswa yang menolak Omnibuslaw Cipta Kerja pada 2019 lalu.

    Jadi dapat disimpulkan, unggahan foto yabg diklaim sebagai foto ribuan buruh yang melakukan demonstrasi di depan gedung DPR RI, merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, gambar tersebut merupakan hasil tangkapan layar dari sebuah video berita KompasTV pada tahun 2019 lalu. Video tersebut menampilkan suasana demonstrasi dari para mahasiswa yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPR RI.

    Rujukan