Terdapat Whatsapp Channel “Webinar SKP Kemenkes” [arsip] yang menawarkan berbagai pelatihan kesehatan atau webinar disertai berbagai tautan. Pada Sabtu (19/10/2024) misalnya, saluran tersebut memberi info tentang webinar manajemen gangguan kejiwaan dalam praktik klinis.
Berikut narasinya :
“*LINK LMS*
https://lms[dot]kemkes[dot]go[dot]id/courses/f7095e3e-472c-4d2c-b0fb-e8a6acbc2540
- 3.5 SKP
- Dokter
- Psikologis Klinis
- Kuota 1000
"INFO WEBINAR DAN SEMINAR"
- CHANEL TELEGRAM
https://t[dot]me/skpgratis
- GROUP TELEGRAM
https://t[dot]me/+dI8gI9agDeoxZjU1
- SALURAN WA
https://whatsapp[dot]com/channel/0029ValOlWc7IUYU6KOyNy1T”
Sejak dibuat Rabu (7/08/2024), saluran tersebut per Kamis (24/10/2024) telah diikuti lebih dari 170 ribu pengguna WA.
(GFD-2024-23588) [PENIPUAN] WhatsApp Channel Kemenkes “Webinar SKP Kemenkes”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.
Tim Pemeriksa Fakta Tirto melakukan penelusuran dengan menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti. Ia menyatakan saluran WhatsApp "Webinar SKP Kemenkes" bukan dari pihaknya. Yuli juga mengatakan saluran tersebut dikhawatirkan mengandung software berbahaya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” dalam wawancaranya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024).
Adapun akun WhatsApp Channel Kemenkes adalah “Kementerian Kesehatan” bercentang biru dengan lebih dari 2,6 juta pengikut.
Tim Pemeriksa Fakta Tirto melakukan penelusuran dengan menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti. Ia menyatakan saluran WhatsApp "Webinar SKP Kemenkes" bukan dari pihaknya. Yuli juga mengatakan saluran tersebut dikhawatirkan mengandung software berbahaya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” dalam wawancaranya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024).
Adapun akun WhatsApp Channel Kemenkes adalah “Kementerian Kesehatan” bercentang biru dengan lebih dari 2,6 juta pengikut.
Kesimpulan
WhatsApp channel “Webinar SKP Kemenkes” beserta seluruh unggahannya merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(GFD-2024-23587) [SALAH] Video Dokumentasi Pembangunan Piramida
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Akun Facebook “Arif Suprapto” pada Selasa (22/10/2024) mengunggah video [arsip] yang diklaim sebagai dokumentasi pembangunan piramida. Unggahan disertai narasi:
“PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR.”
Per Kamis (24/10/2024), video tersebut sudah ditonton lebih dari 700 kali.
“PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR.”
Per Kamis (24/10/2024), video tersebut sudah ditonton lebih dari 700 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri sumber asli video dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, terdapat video serupa yang tayang di laman The World Watch. Laman tersebut menjelaskan video merupakan produksi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Penelusuran dari Google Lens juga mengarah ke akun Facebook “The Ancient Reimagined”. Dalam unggahannya pada Senin (27/11/2023), disebutkan dokumentasi piramida itu adalah fiksi dan hanya untuk hiburan.
TurnBackHoax lalu mengecek keaslian dokumentasi lewat Hive Moderation. Hasilnya, 99,9% video itu merupakan hasil AI.
Penelusuran dari Google Lens juga mengarah ke akun Facebook “The Ancient Reimagined”. Dalam unggahannya pada Senin (27/11/2023), disebutkan dokumentasi piramida itu adalah fiksi dan hanya untuk hiburan.
TurnBackHoax lalu mengecek keaslian dokumentasi lewat Hive Moderation. Hasilnya, 99,9% video itu merupakan hasil AI.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan sebagai “pembangunan piramida” merupakan konten palsu (fabricated content).
(GFD-2024-23586) [SALAH] “Sudah Ada 1 Pasien Monkeypox di RS Siloam Kota Ambon”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 11/09/2024
Berita
Beredar sebuah foto di aplikasi percakapan Whatsapp dengan narasi sebagai berikut: “Kk icha,, Info untuk smua basudara hati2 jaga kbersihan diri.. karna ini pasien di siloam.. kasusnya sdh ada 1 di kota ambon.. Tuhan Yesus Jaga ktg smua”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Relawan Mafindo Ambon, adanya foto yang disertai klaim bahwa sudah ada satu pasien kasus Monkeypox yang dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kota Ambon merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy membantah isu adanya pasien Monkeypox atau cacar monyet yang sementara dirawat di Rumah Sakit Siloam Ambon. Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya, juga menegaskan kabar tersebut tidak benar.
“Itu hanya isu liar yang tidak bersumber. Kami sudah konfirmasi ke pihak Siloam dan tidak ada. Jadi informasi itu hoax,” kata dr. Wendy ketika dikonfirmasi oleh RRI via seluler, Selasa (10/09/2024).
Menurutnya, memang ada salah satu warga asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan keluhan penyakit kulit mendatangi RS Siloam untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan. RS Siloam kemudian meminta untuk orang yang bersangkutan diambil spesimen oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL) agar dikirim ke laboraturium untuk proses lebih lanjut. Namun, ketika akan diperiksa, orang tersebut sudah berangkat ke Jakarta. Makanya, tidak benar perihal informasi tersebut.
Selain itu, Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya, kepada TribunAmbon.com menegaskan kabar tersebut tidak benar.
“Jadi, kabar bahwa ada pasien monkeypox di Siloam itu tidak benar,” ujar dr. Paulus, di ruang kerjanya, Selasa (10/9/2024). Ia menjelaskan dari berbagai detail fisik yang terlihat dalam gambar yang tersebar bukanlah bagian dari fasilitas Siloam Hospitals Ambon.
“Saya sudah melihat isu yang beredar di WA grup, mungkin dari teman atau saudara. Penyebaran itu bukan di Siloam. Jika dilihat dari tempat tidur dan gorden yang ada di gambar, itu bukan milik Siloam. Kami juga tidak tahu siapa pasien dalam foto tersebut, dan gorden putih yang terlihat itu juga bukan standar Siloam Group,” tambahnya.
Faktanya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy membantah isu adanya pasien Monkeypox atau cacar monyet yang sementara dirawat di Rumah Sakit Siloam Ambon. Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya, juga menegaskan kabar tersebut tidak benar.
“Itu hanya isu liar yang tidak bersumber. Kami sudah konfirmasi ke pihak Siloam dan tidak ada. Jadi informasi itu hoax,” kata dr. Wendy ketika dikonfirmasi oleh RRI via seluler, Selasa (10/09/2024).
Menurutnya, memang ada salah satu warga asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan keluhan penyakit kulit mendatangi RS Siloam untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan. RS Siloam kemudian meminta untuk orang yang bersangkutan diambil spesimen oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL) agar dikirim ke laboraturium untuk proses lebih lanjut. Namun, ketika akan diperiksa, orang tersebut sudah berangkat ke Jakarta. Makanya, tidak benar perihal informasi tersebut.
Selain itu, Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya, kepada TribunAmbon.com menegaskan kabar tersebut tidak benar.
“Jadi, kabar bahwa ada pasien monkeypox di Siloam itu tidak benar,” ujar dr. Paulus, di ruang kerjanya, Selasa (10/9/2024). Ia menjelaskan dari berbagai detail fisik yang terlihat dalam gambar yang tersebar bukanlah bagian dari fasilitas Siloam Hospitals Ambon.
“Saya sudah melihat isu yang beredar di WA grup, mungkin dari teman atau saudara. Penyebaran itu bukan di Siloam. Jika dilihat dari tempat tidur dan gorden yang ada di gambar, itu bukan milik Siloam. Kami juga tidak tahu siapa pasien dalam foto tersebut, dan gorden putih yang terlihat itu juga bukan standar Siloam Group,” tambahnya.
Kesimpulan
Kadis Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy membantah isu adanya pasien Monkeypox atau cacar monyet yang sementara dirawat di Rumah Sakit Siloam Ambon. Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya, juga menegaskan kabar tersebut tidak benar.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/09/11/salah-sudah-ada-1-pasien-monkeypox-di-rs-siloam-kota-ambon/
- https://ambon.go.id/heboh-pasien-monkeypox-di-ambon-kadis-kesehatan-berita-hoax/
- https://www.rri.co.id/daerah/965856/wendy-informasi-pasien-monkeypox-di-ambon-hoax
- https://ambon.tribunnews.com/2024/09/10/viral-pasien-monkeypox-di-siloam-hospital-ambon-dirut-hoaks
(GFD-2024-23585) [PENIPUAN] Pengusaha Haji Isam Bakal Transfer Rp50 Juta untuk Pengikut di TikTok
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Akun TikTok “haji.isam.id” pada Sabtu (19/9/2024) mengunggah video [arsip] berisi narasi tentang dirinya yang akan membagi Rp50 juta bagi warganet di platform tersebut. Berikut narasi lengkapnya:
“Saya Haji Isam pengusaha tambang di Kalimantan Alhamdulillah atas melimpahnya rezeki yang Allah berikan kepada saya hari ini saya InsyaAllah berbagi rezeki di akun tiktok yang baru ini bagi siapa saja yang kebetulan menemukan postingan ini saya kirim 50 juta langsung jika anda sudah follow tekan tanda love dan panah ini berlaku bagi siapa saja dan dimana saja ya saya akan kirim asal anda gunakan dengan amanah.”
Hingga Minggu (20/10/2024), unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 11.000 kali dan mendapat 200-an tanda suka.
“Saya Haji Isam pengusaha tambang di Kalimantan Alhamdulillah atas melimpahnya rezeki yang Allah berikan kepada saya hari ini saya InsyaAllah berbagi rezeki di akun tiktok yang baru ini bagi siapa saja yang kebetulan menemukan postingan ini saya kirim 50 juta langsung jika anda sudah follow tekan tanda love dan panah ini berlaku bagi siapa saja dan dimana saja ya saya akan kirim asal anda gunakan dengan amanah.”
Hingga Minggu (20/10/2024), unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 11.000 kali dan mendapat 200-an tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama mendeteksi audio unggahan menggunakan detect.resemble.ai. Diketahui, audio merupakan hasil kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Melalui pencarian Google dengan kata kunci “Haji Isam berbagi hadiah”, ditemukan video serupa yang sudah diulas di artikel inilah.com “Cek Fakta: Video Haji Isam Bagi-Bagi Uang Hoax Terindikasi Manipulasi AI” yang tayang pada September 2024.
Melalui pencarian Google dengan kata kunci “Haji Isam berbagi hadiah”, ditemukan video serupa yang sudah diulas di artikel inilah.com “Cek Fakta: Video Haji Isam Bagi-Bagi Uang Hoax Terindikasi Manipulasi AI” yang tayang pada September 2024.
Kesimpulan
Video berisi narasi “Haji Isam membagikan uang Rp50 Juta di akun TikTok” merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.
Rujukan
- http[resemble.ai] Hasil deteksi AI [inilah.com] Cek Fakta: Video Haji Isam Bagi-Bagi Uang Hoax Terindikasi Manipulasi AI
- https://vt.tiktok.com/ZS2EU5J9p/ (tautan unggahan asli akun TikTok “haji.isam.id”)
- https://arsip.cekfakta.com/archive/1729052221.139668/index.html (arsip unggahan akun TikTok “haji.isam.id”)
Halaman: 1832/7094



