• (GFD-2024-23556) Keliru, ITB Imbau Tidak Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Dingin karena Berisiko bagi Jantung

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita



    Pesan berantai yang memuat klaim bahwa ITB mengimbau semua makanan dan minuman dingin dapat berbahaya bagi jantung, beredar di WhatsApp. Pesan itu disebut bersumber dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung.

    Dalam pesan itu disebutkan bahwa jantung memiliki pantangan terhadap semua makanan dan minuman yang bersifat dingin, seperti yang mengandung es atau yang telah disimpan di kulkas. Mengkonsumsi makanan atau minuman dingin diklaim dalam menggumpalkan minyak atau lemak sehingga pencernaan dalam lambung menjadi lambat.



    Namun, benarkah Sekolah Farmasi ITB mengeluarkan pernyataan bahwa semua makanan dan minuman dingin berbahaya bagi jantung?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menghubungi Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto. Menurutnya, informasi tersebut tidak pernah dipublikasikan oleh Sekolah Farmasi ITB. 

    “Saya sudah mengecek pesan berantai tersebut ke Sekolah Farmasi ITB  dan informasi itu bukan dari mereka,” kata Naomi dihubungi Tempo, Selasa, 22 Oktober 2024.

    Menurut dia, Sekolah Farmasi ITB memiliki Tim Publikasi Promosi dan Apotek Pendidikan. Sebelum mengeluarkan artikel atau informasi, Tim akan meninjau sebelum dipublikasikan. Namun selama ini, publikasi tim tidak pernah menggunakan WhatsApp. 

    Sementara itu Dokter Residen Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), dr. Rizky Ais, mengatakan klaim itu kurang tepat. Makanan bisa dikonsumsi dingin atau panas, namun yang paling penting adalah jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi.  

    “Secara umum tidak masalah mengkonsumsi dingin atau panas, termasuk yang memiliki penyakit jantung. Kecuali mereka dalam kondisi khusus, misalnya punya alergi terhadap suhu dingin yang bisa memicu alerginya,” kata Rizky kepada Tempo saat dihubungi, Kamis, 17 Oktober 2024.

    Khusus bagi yang memiliki penyakit jantung, menurut Rizky, perlu mempertimbangkan jenis yang diminum dan jumlahnya. Sebab pada pasien dengan penyakit jantung tertentu, cairan yang diminum harus dibatasi.  

    Rizky juga menyampaikan, tidak ada ketentuan mengenai waktu untuk mengkonsumsi air minum. Artinya, air dapat dikonsumsi kapan saja, baik saat pagi hari atau setelah bangun tidur. 

    Paling utama, kata dia, seseorang harus mencukupi jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh, sekitar 2 liter per hari atau tergantung berat badan orang masing-masing. “Tapi untuk orang yang punya kondisi khusus, seperti penyakit jantung tertentu, penyakit ginjal tertentu, jumlah kebutuhan cairan seharinya perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter,” tutur dosen FK USU itu.

    Di samping menjelaskan tentang hal tersebut, Rizky, juga memaparkan cara mencegah serangan jantung. Secara umum, kata dia, sebenarnya dengan pola hidup sehat. Memperhatikan jumlah nutrisi, membatasi konsumsi gula atau karbohidrat agar tidak berlebihan, membatasi konsumsi lemak jenuh, serta mencukupi protein harian.

    Selain itu, juga dibutuhkan olahraga kardio intensitas sedang dengan minimal 150 menit per minggu, ditambah minimal 2 kali olahraga beban, serta tidur minimal 6-8 jam sehari dan mengendalikan stres.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim pantangan penderita penyakit jantung adalah minum es, adalahkeliru.

    Pesan yang beredar melalui WhatsApp tersebut bukan dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB). 
  • (GFD-2024-23555) Keliru, Tautan Pendaftaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Gratis Secara Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita



    Sebuah akun di Facebook [ arsip ] mengunggah poster pemberitahuan pendaftaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan gratis secaraonline.

    Dalam poster itu disebutkan bahwa pemerintah menyelenggarakan program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS yang diberikan gratis pada masyarakat dengan kriteria tertentu. Pengunggah konten memberikan tautan bagi yang ingin mendaftar BPJS gratis di tautan: https://pendaftaranbpjsgratis.majsd.store/.



    Benarkah unggahan tentang pendaftaran BPJS gratis secara online tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Iuran BPJS PBI dibayarkan oleh pemerintah pusat melalui APBN. Hal ini merupakan amanat dari Undang - undang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional). Adapun untuk peserta BPJS PBI ini ditetapkan oleh pemerintah dan tunduk pada peraturan negara.

    Namun pendaftaran BPJS PBI tidak melalui situs yang dibagikan dalam konten tersebut. Tempo memeriksa tautan https://pendaftaranbpjsgratis.majsd.store/ yang dicantumkan pengunggah. Tautan tersebut sesungguhnya bukan situs BPJS resmi. 

    Di dalam situs tersebut meminta pengguna memasukkan sejumlah data pribadi yang dapat berbahaya bagi siapapun yang menyerahkan data-data tersebut. 

    Menurut Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah, website resmi BPJS Kesehatan di tautan: https://bpjs-kesehatan.go.id

    Tutorial pendaftaran BPJS secara online juga bisa diakses di tautan ini: https://bpjs-kesehatan.go.id/user-manual-mobile-jkn/mobilejkn/mendaftarkanpeserta.html.

    Dikutip dari Tempo, berdasarkan Peraturan Menteri Sosial 21/2019, Bab II Pasal 5 Ayat (1) disebutkan bahwa syarat untuk mendaftarkan PBI Jaminan Kesehatan di antaranya:

    Masyarakat yang ingin menjadi peserta BPJS Kesehatan PBI, harus menjadi anggota DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) terlebih dahulu. Adapun pengajuan menjadi anggota DTKS ini memerlukan beberapa tahapan. Berikut ini cara-caranya:

    Dalam aturan Permensos tersebut juga disebutkan bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung yang menjadi peserta PBI, maka secara otomatis ditetapkan sebagai peserta PBI Jaminan Kesehatan. Selain itu, bayi tersebut bisa mendapat layanan di fasilitas kesehatan sejak terdaftar di BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim pendaftaran BPJS Kesehatan gratis secara online di situs https://pendaftaranbpjsgratis.majsd.store/ adalahkeliru. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-23554) Keliru, TVOne Menayangkan Promosi Obat Mata

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita



    Sebuah akun di Facebook [ arsip ] mengunggah video berlogo TVOne yang menyiarkan promosi tentang obat mata menggunakan produk Eyebost. Ken Anne selaku presenter menyampaikan bahwa seorang dokter terkenal menerima penghargaan medis tertinggi di Indonesia karena menemukan metode unik untuk memulihkan penglihatan pada usia berapapun. Lebih dari 450 ribu orang telah sembuh dari penglihatan tanpa operasi, kacamata atau lensa kontak. Klik tombol di bawah video, hilangkan penglihatan buruk.

    Dalam video, terdapat ditampilkan pernyataan pendakwah Subki Al Bughury tentang obat yang bisa memulihkan 100 persen penglihatan akibat katarak, glaukoma dan penyakit mata lainnya dalam 14 hari.



    Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 15 September 2024 tersebut disukai 20 ribu dan disaksikan 3,7 juta kali. Benarkah TVOne menyiarkan dan mempromosikan obat mata tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video TVOne yang seolah-olah mempromosikan obat mata tersebut merupakan hasil suntingan. Audio itu diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.

    Tempo menelusuri video TVOne dengan menggunakan sejumlah tools, tetapi tidak menemukan bahwa TVOne menayangkan soal pengobatan mata. Ken Anne, presenter program berita “Kabar Hari Ini” TVOne, mengatakan bahwa Ia tidak pernah membawakan informasi tersebut.

    “Itu bukan berita yang saya bawakan. Saya tidak pernah membawakan berita tersebut. Dari suara dan gerak bibir pun itu bukan saya. Saya tidak pernah membawakan berita tersebut,” kata Ken Anne kepada Tempo, Selasa, 22 Oktober 2024.

    Pemimpin redaksi TVOne Ecep S. Yasa memperkuat pernyataan Ken bahwa bahwa video yang mencatut video TVOne tersebut adalah hasil editing AI.



    Tempo juga memverifikasi video denganvideo detector, True Media. Hasil analisis True Media menunjukkan bahwa 100 persen kemungkinan audio dalam video TVOne tentang pengobatan mata telah diubah dengan generator AI. Analisis wajah juga 95 persen ditemukan ketidaksesuaian antara gerak wajah dengan ucapan.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video yang menyiarkan dan mempromosikan obat penyakit mata oleh TVOne adalah keliru. 

    Video hasil rekayasa menggunakangenerated-AI audio.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23553) Hoaks Foto Budi Arie Bersujud di Depan Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, narasi yang mengeklaim bahwa Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih, yang juga Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, bersujud di depan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

    Narasi tersebut disebarkan dalam bentuk foto yang memperlihatkan seorang pria yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam nampak sedang bersujud di hadapan Jokowi. Sosok pria tersebut diklaim adalah Budi Arie.

    Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Ahmad Raffi”,“Djodjo Subagdja”,“Ipe Ermas”,“Nemen Prihatine”, “Nakalupa Ncai”,“Consky Alexander”, “Wijiyatijaya Wijiyatijaya”, dan “Wiwi Wowo” dalam periode Sabtu (12/10/2024) hingga Minggu (13/10/2024).

    “*Budi Arie nyembah Raja Jawa. Baru kali ini terjadi, ada menteri nyembah presiden. Bukan hoax dan bukan editan. Clear.* Kok ada manusia sehina itu ya? Manusia menyembah manusia ...

    Dulu pak Noe'man alm, Arsitek masjid Salman, disuruh hormat ke arah Jepang dengan gaya Jepang saja ndak mau, padahal ketika itu Jepang sedang menjajah Indonesia tetapi pak Noe'man gak takut. Beliau gak takut karena aqidah/tauhidnya benar. Hanya ber-Tuhan Allah SWT ☝️

    Bagaimana pendapat Anda dengan perilaku ini? 😅 _*Menjilat² Saja Sudah Cukup, Tetapi TIDAK Perlu Serendah itu JUGA laaaa ☺️*_*) Budi Ari Setiadi saat ini adalah sbg Menteri pada Kementerian Komunikasi Informasi & Ketua RelawanProJokoWidodo(ProJo),”begitu bunyi keterangan takarir pada salah satu akun tersebut.

    Sebagai informasi, Budi Arie sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Kabinet Indonesia Maju.

    Sepanjang Minggu (13/10/2024) hingga Rabu (23/10/2024) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 16 tanda suka, 7 komentar, dan telah 1 kali dibagikan ulang

    Lantas, bagaimana kebenaran narasi yang menyebut Budi Arie bersujud di depan Jokowi?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan penelusuran terhadap foto tersebut dengan menggunakan teknik reverse image search di Google Images.

    Hasilnya, kami menemukan foto identik yang diunggah oleh Detik.com dalam artikel berjudul “Halalbihalal di Istana: Warga Antre Salaman hingga Sujud Depan Jokowi” yang tayang pada Rabu (5/6/2019).

    Artikel tersebut mengunggah foto identik yang memperlihatkan seorang pria yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam nampak sedang bersujud di hadapan Jokowi.

    Berdasarkan keterangan dalam artikel tersebut, sosok pria yang bersujud itu bukanlah sosok Menteri Budi Arie, melainkan seorang warga yang tengah menghadiri acara open house dalam rangka perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah yang diselenggarakan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

    Konteks informasi lain ditemukan dari artikel Kompas.comberjudul “Seorang Tamu "Open House" Tiba-tiba Sujud di Depan Jokowi dan Iriana” yang tayang pada Rabu (5/6/2019) menjelaskan momen pria yang bersujud di hadapan Jokowi tersebut.

    Pria yang bersujud di hadapan Jokowi tersebut adalah seorang tamu open house yang berasal dari kalangan masyarakat umum. Menurut keterangan anggota Paspampres yang berada di lokasi, pria tersebut awalnya meminta izin untuk bisa berbincang-bincang dengan presiden. Namun, Paspampres tidak menyarankan karena masih ada banyak antrian warga yang ingin bersalaman dengan Jokowi.

    Saat ia telah sampai pada antrian depan dan berhadap-hadapan dengan Jokowi, pria itu tiba-tiba berlutut kemudian bersujud di hadapan Jokowi. Aksi pria tersebut sempat membuat Jokowi dan Iriana kaget. Jokowi kemudian menghampiri pria itu. Ia memegang bahu pria itu dan membangunkannya.

    Kemudian, pria tersebut mendekati Jokowi dan Iriana kemudian menyalaminya. Setelah itu, sama seperti tamu yang lainnya, ia berjalan keluar ke pelataran Istana Negara. Lebih lanjut, tidak diketahui alasan mengapa pria tersebut bersujud di hadapan Jokowi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ada keterangan resmi yang membenarkan klaim bahwa sosok pria dalam foto yang sedang bersujud di hadapan Jokowi tersebut adalah Budi Arie.

    Sosok pria dalam foto yang sedang bersujud di hadapan Jokowi adalah seorang warga yang tengah menghadiri acara dalam rangka perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah yang diselenggarakan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

    Jadi, informasi yang mengeklaim bahwa Budi Arie bersujud dan menyembah Jokowi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan