• (GFD-2024-20664) [HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar berita Kompas TV mengenai seorang turis asal Meksiko menembak polisi hingga tewas.

    Narasi yang beredar menyebutkan, turis tersebut kesal lantaran dimintai uang tambahan saat ditilang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai turis asal Meksiko menembak polisi saat ditilang, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut judul artikel dari tangkapan layar Kompas TV yang beredar:

    Diduga Kesal Dimintai uang Tambahan Saat Ditilang Turis Asal Mexico Menembak Anggota Polisi Hingga Tewas Ditempat Menurut Saksi Di tkp Pelaku Menggunakan Senjata "Desert Eagle"

    "Sumber KOMPAS TV," tulis salah satu akun Facebook, pada Rabu (19/6/2024).

    Hasil Cek Fakta

    Pada tangkapan layar tertera tanggal terbit artikel, yakni 13 Juni 2024 pukul 08.46 WIB.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek indeks berita di situs web Kompas TV dan tidak menemukan berita semacam itu.

    Sementara, foto yang dipakai pada tangkapan layar pernah dipakai di artikel Viva.co, 28 Februari 2023.

    Artikel itu membahas soal satuan tugas yang dibentuk untuk menangani pelanggaran lalu lintas, termasuk yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara.

    Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan memastikan, informasi soal turis Meksiko menembak polisi adalah hoaks.

    Tangkapan layar yang beredar merupakan suntingan dari logo Kompas TV, gambar polisi menilang wisatawan asing, dan teks yang ditambahkan pada judul.

    "Kami sangat menyesalkan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab membuat berita seperti itu dan meresahkan masyarakat dan menyudutkan Polri dalam pemberitaan tersebut," kata Jansen, dikutip dari Antara, Jumat (21/6/2024).

    Tangkapan layar yang beredar sengaja memakai logo Kompas TV untuk menarik perhatian publik. Kepolisian Denpasar dan Polda Bali masih melacak pelaku pembuat hoaks tersebut.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai turis asal Meksiko menembak polisi saat ditilang adalah hoaks. Polda Bali memastikan tidak ada insiden penembakan.

    Sementara, tangkapan layar yang beredar merupakan hasil suntingan dengan mencatut logo Kompas TV.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20663) Cek Fakta: Tidak Benar Prabowo Subianto Berikan Bantuan pada Orang yang Kesulitan dengan Daftar Lewat WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang cash dengan daftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 April 2024.
    Di dalam unggahannya terdapat foto Prabowo Subianto dengan narasi sebagai berikut:
    "Yang lagi kesulitan sini bapak bantu harus jujur buat apa, no tipu-tipu. Whatsapp 08821854798xx. Asalkan jujur butuh bantuan untuk apa pasti bapak kirim chassh.."
    Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 1,4 juta kali mendapat 10, ribu likes dan 9,4 ribu komentar.
    Lalu benarkah postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang cash dengan daftar melalui Whatsapp?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat seluruh akun Prabowo Subianto di media sosial. Namun tidak ditemukan informasi valid terkait dengan postingan.
    Akun asli Prabowo di media sosial bernama Prabowo Subianto yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
    Beberapa kali Cek Fakta Liputan6.com menemui postingan serupa dengan mencatut nama tokoh atau pejabat tertentu. Kewaspadaan harus ditingkatkan agar tidak terjebak dengan penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan Prabowo Subianto membagikan bantuan uang cash dengan daftar melalui Whatsapp adalah hoaks.
  • (GFD-2024-20662) Berita unggulan, perayaan HUT Jakarta hingga layanan kesehatan bagi pecandu judi online

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/06/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Sejumlah berita unggulan akhir pekan yang menarik untuk disimak, ada daftar perayaan HUT Jakarta ke-497 hingga rumah sakit di Bogor buka pelayanan bagi pecandu judi online. Berikut ini rangkuman beritanya.

    1. Beberapa rekomendasi acara perayaan HUT Jakarta di akhir pekan ini

    Kali ini, akhir pekan warga Jakarta bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-497 kota metropolitan itu.

    Bagi Anda yang masih bingung untuk menghabiskan akhir pekan kali ini, berikut rekomendasi wisata dan acara yang bisa dikunjungi pada Sabtu ini. Lihat selengkapnya di sini.

    2. RS Marzoeki Mahdi Bogor buka pelayanan bagi pecandu judi online

    Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor, Jawa Barat, membuka pelayanan bagi pecandu judi daring atau judi online sebagai penanganan adiksi perilaku. Baca beritanya di sini.

    3. Sirkuit Mandalika siap gelar MotoGP dan ARRC 2024

    Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, bersiap menyambut dua event internasional MotoGP 2024 dan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024. Simak laporan berikut.

    4. Indonesia ketatkan surveilans waspadai risiko infeksi flu burung tipe A

    Indonesia meningkatkan kewaspadaan, dengan cara surveilans, terhadap risiko penularan flu burung (Avian Influenza) pada manusia, menyusul laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa terdapat kasus infeksi flu burung pada manusia dalam beberapa hari terakhir. Baca laporannya di sini.

    5. Enam haji dan satu petugas PPIH Aceh meninggal dunia akibat lelah

    Enam haji dan satu panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) asal Aceh meninggal dunia di Tanah Suci. Para jamaah yang meninggal umumnya disebabkan penyakit bawaan serta faktor kelelahan lantaran cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Hasil Cek Fakta

  • (GFD-2024-20661) [HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video mengenai pisang impor asal Somalia mengandung cacing berbahaya yang dapat mengakibatkan kematian.

    Video yang beredar menampilkan benda menyerupai cacing dalam buah pisang.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi mengenai pisang impor dari Somalia mengandung cacing berbahaya yang menyebabkan kematian disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    "Waspada pisang dri Somalia...," tulis salah satu akun, pada Rabu (12/6/2024).

    Narator video menyebutkan, terdapat 500 ton pisang yang dikirim dari Somalia.

    Seseorang yang memakan pisang itu akan mengalami diare, mual, muntah, sakit kepala, bahkan kematian.

    Berikut teks yang terdapat dalam video berdurasi 2 menit 5 detik tersebut:

    AWWAAASS...!! INI PISANG IMPORT dari SOMALIA MENYIMPAN RACUN HELICOBACTER BENTUK CACING.

    TELITI BELI PISANG di PASAR MANA PUN; TANDAI CIRI PISANG dari NEGERI SOMALIA INI. KUPAS KULIT - LIAT ISI DAGING PISANG SEBELUM DIMAKAN, Yaaa. HINDARI SAKIT & KEMATIAN, AKIBAT TELAH MENELAN RACUN PISANG INI.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data Banana Market Analysis 2023 yang diterbitkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Ekuador, Filipina, Kosta Rika, Guatemala, Kolombia, dan Republik Dominika merupakan eksportir pisang terbesar di dunia.

    Sementara, eksportir pisang terbesar di Afrika adalah Pantai Gading dan Kamerun, yang sebagian besar dikirim ke Eropa.

    Namun, tidak terdapat catatan mengenai Somalia, sehingga, klaim mengenai impor pisang 500 ton dari Somalia terbantahkan.

    Dikutip dari situs web Somali Agriculture Technical Group, Somalia sempat menjadi pusat ekspor pisang, terutama bagi Italia dan negara-negara di Timur Tengah.

    Setelah perang saudara pada 1991 dan dampak El Nino, ekspor pisang di Somalia berkurang.

    Sampai saat ini, sektor pisang belum mencapai potensi maksimalnya dalam menjamin ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan pendapatan ekspor Somalia.

    Isu soal pisang asal Somalia berbahaya merupakan hoaks berulang yang telah dibantah oleh Kompas.com sejak 2021.

    Isu serupa beredar di Malaysia, Afrika Selatan, Arab, dan Uni Emirat Arab.

    Otoritas negara-negara tersebut telah membantah adanya cacing dalam pisang yang diimpor dari Somalia.

    Misalnya, bantahan dari Otoritas Pertanian dan Keamanan Pangan Abu Dhabi yang dimuat oleh UAE BARQ.

    "Helicobacter merupakan jenis bakteri dan bukan jenis cacing. Tidak ada siklus hidup cacing sebesar itu dalam buah yang ditunjukkan dalam video," tulis Otoritas Pertanian dan Keamanan Pangan Abu Dhabi.

    Helicobacter bukanlah cacing atau parasit, melainkan bakteri.

    Dilansir Healthline, salah satu jenis yang paling terkenal yakni bakteri Helicobacter pylori, yang sering menginfeksi anak-anak.

    Bakteri ini dapat memicu gangguan pencernaan, seperti maag dan tukak lambung.

    Bakteri Helicobacter pylori bisa hilang dengan pengobatan. Namun, banyak pula penderita yang tetap hidup dengan Helicobacter pylori.

    Dampak penyakit akibat infeksi bakteri ini tergantung seberapa cepat penyakit tersebut didiagnosis dan langkah pengobatannya.

    Sangat sedikit orang yang terkena infeksi Helicobacter pylori akan menderita kanker perut, bahkan kematian.

    Bakteri ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti dalam video. Pengamatan Helicobacter pylori hanya dapat dilakukan melalui mikroskop.

    "Anda hanya bisa melihatnya di bawah mikroskop," kata ahli infeksi di Rumah Sakit Barros Luco di Chili Ignacio Silva dan akademisi di Universitas Santiago, dikutip dari AFP.

    Benda menyerupai cacing dalam video yang beredar kemungkinan besar adalah serat yang mengalami masalah pematangan.

    Ahli agronomi Ekuador dari Sekolah Tinggi Insinyur Pertanian Pichincha, Fabricio Loyola mengatakan kepada AFP, tidak mungkin pertumbuhan cacing atau larva dapat sebesar itu dalam sebuah pisang.

    Ia menuturkan, benda menyerupai cacing dalam video merupakan serat.

    “Ketika pisang dipaksa matang ketika proses pematangannya dipercepat, bagian putih dan dapat dimakan dari buah tidak mencapai kadar gula yang memadai dan menjadi jaringan berserat,” Loyola.

    Kesimpulan

    Video pisang impor dari Somalia mengandung cacing berbahaya yang menyebabkan kematian merupakan hoaks berulang sejak 2021.

    Benda menyerupai cacing dalam video adalah serat pisang yang mengalami masalah pematangan.

    Ekspor pisang dari Somalia berkurang setelah perang saudara pada 1991 dan dampak El Nino.

    Rujukan