• (GFD-2024-20950) [HOAKS] Undian Berhadiah BRI Akhir Juni 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial kembali bermunculan akun-akun Facebook mengatasnamakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sedikitnya 20 akun Facebook menawarkan undian berhadiah dari BRI.

    Namun, akun-akun tersebut menyebarkan informasi palsu atau hoaks.

    Akun-akun Facebook yang mengatasnamakan BRI memakai nama pengguna (username) dan logo BRI.

    Misalnya, akun dengan nama pengguna Promo Berhadiah 2024, FSTVL 2024, Daftar FSTVL Brimo 2024, BRI festival, dan Daftar FSTVL Brimo 2024.

    Ada pula akun Brimo Festival 2024, B R I - Festival, Program Undian Festival 2024, undian festival, BRIMO INFO, U n d i a n B R I m o F S T V L, info pestival BRImo, dan Promo Hadiah 2024.

    Kemudian, akun Gebyar Promo Berhadiah, FSTVL Berhadiah 2024, poinbri festival, Promo berhadiah, promo undian fstvl, Daftar Undian Brimo Festival, dan undian brimo festival ayo daftar.

    Dua puluh akun tersebut menawarkan berbagai hadiah, seperti kendaraan bermotor, emas, paket wisata, umroh, ponsel, sampai alat elektronik.

    Sebagian besar akun menyertakan tautan yang diklaim sebagai syarat mendaftar undian berhadiah.

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ada satu pun dari 20 akun Facebook yang ditemukan merupakan akun resmi BRI.

    Akun Facebook resmi Bank BRI memiliki centang biru yang menandakan bahwa akun telah terverifikasi.

    Tautan yang disebarkan juga tidak memuat alamat situs web resmi www.bri.co.id.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek salah satu tautan yang disebarkan dengan bantuan URL Scan.

    Hasilnya, situs web tidak mengarahkan ke situs resmi, tetapi hanya mengarahkan ke halaman dengan gambar Brimo Festival dan logo BRI.

    Baik akun Facebook atau situs resmi BRI tidak memuat informasi apa pun soal program undian berhadiah.

    BRI menginformasikan mengenai maraknya akun-akun media sosial mengatasnamakan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

    Penipu bertindak mengatasnamakan BRI, kemudian mengambil keuntungan dari data perbankan yang diberikan nasabah kepada pelaku.

    Maka, BRI mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan data pribadi dan perbankan kepada orang lain, termasuk pihak yang mengatasnamakan BRI.

    "BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dsb.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tulisnya.

    Kesimpulan

    Informasi promo undian berhadiah mengatasnamakan BRI yang beredar akhir Juni 2024 merupakan hoaks.

    Sebanyak 20 akun Facebook menggunakan nama pengguna dan logo BRI menyebarkan informasi palsu.

    BRI mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan data pribadi dan perbankan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20949) [KLARIFIKASI] Polisi Jerman Bantah Sarankan Suporter Isap Ganja Saat Euro 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa kepolisian Jerman menyarankan suporter Inggris untuk mengisap ganja saat Piala Eropa atau Euro 2024.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, polisi Jerman membantah narasi tersebut.

    Narasi bahwa polisi Jerman menyarankan suporter Inggris mengisap ganja dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Narator video menyebutkan, polisi Jerman menyarankan suporter Inggris mengisap ganja ketimbang mengonsumsi alkohol.

    Sebab, alkohol bisa membuat seseorang lebih agresif, sedangkan ganja membuat lebih rileks dan santai.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Euro News, kabar mengenai saran dari polisi Jerman kepada suporter Inggris untuk mengisap ganja berasal dari tabloid Inggris, The Sun. 

    The Sun menyebutkan, juru bicara kepolisian Kota Gelsenkirchen, Stephan Knipp menyarankan suporter mengonsumsi Ganja dibandingkan alkohol.

     

    Ia mengatakan, ganja membuat orang lebih rileks, sedangkan alkohol membuat seseorang menjadi agresif. 

    Namun, polisi Gelsenkirchen membantah klaim tersebut dan melabeli laporan The Sun  "palsu". 

    Stephan Knipp mengatakan, dirinya tidak secara eksplisit menyarankan suporter Inggris  mengisap ganja. 

    "Kami tidak secara eksplisit mendorong para penggemar sepak bola untuk mengisap ganja," ujar Knipp. 

    Ia menambahkan, kepolisian akan memastikan keamanan para suporter yang datang selama Euro 2024 di Jerman. Selain itu, polisi akan menindak orang yang membuat keonaran.

    Adapun penggunaan ganja di Jerman diizinkan dengan beberapa pembatasan. Seseorang diperbolehkan memiliki ganja maksimal 25 gram di tempat umum.

    Kemudian, warga Jerman diizinkan memiliki 50 gram dan dapat menanam hingga tiga pot di rumah.

    Jerman adalah negara ketiga di Uni Eropa yang melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi setelah Malta melakukannya pada 2021 dan Luksemburg pada 2023.

    Kesimpulan

    Kepolisian Jerman membantah soal saran kepada suporter untuk mengisap ganja saat Euro 2024.

    Juru bicara kepolisian Kota Gelsenkirchen, Stephan Knipp mengatakan, dirinya tidak secara eksplisit menyarankan suporter mengisap ganja.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20948) Cek Fakta: Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang mengangkat gelas berisi bir di klub malam beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 28 Juni 2024.
    Dalam foto tersebut, Putin dan Kim Jong-un tampak berpose mengangkat gelas berisi bir di sebuah klub malam. Sejumlah wanita dan pria terlihat berfoto bersama Putin dan Kim Jong Un.
    "New BFF’s❤️," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 149 kali dibagikan dan mendapat 119 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam foto tersebut Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang mengangkat gelas berisi bir di klub malam? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang mengangkat gelas berisi bir di klub malam.
    Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Images. Namun tidak ditemukan gambar identik beserta penjelasannya.
    Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs aiornot.com. Situs tersebut bisa mengidentifikasi sebuah gambar apakah hasil rekayasa atau asli.
    Hasilnya, foto Putin dan Kim Jong-un yang mengangkat gelas berisi bir merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
    Berikut gambar tangkapan layarnya.

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang mengangkat gelas berisi bir di klub malam ternyata tidak benar alias hoaks.
    Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Rujukan

  • (GFD-2024-20947) Tidak Benar Menepuk Lengan Bisa Menghindari Serangan Jantung

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2024

    Berita

    tirto.id - Informasi soal kesehatan kerap kali bermunculan di media sosial dan beberapa perlu ditelusuri kebenarannya. Medio Juni lalu, Tirto sempat memeriksa klaim soal larutan tepung sagu dan madu atau gula merah untuk mengatasi penyakit asam lambung atau GERD.

    Kami menemukan bahwa penggunaan tepung sagu dalam hal itu belum diteliti secara luas dalam skala besar. Nyatanya, klaim manfaat tepung sagu dalam mengatasi penyakit asam lambung hanya berdasarkan testimoni anekdotal, sehingga belum dapat disarankan sebagai terapi untuk mengatasi GERD.

    Kemudian pada penghujung Juni, mencuat narasi soal cara mencegah dan menghindari serangan jantung. Sebuah akun Facebook bernama “Pesona Alam” menyebarkan video berdurasi sekira 25 detik dengan takarir “4 cara menghindari serangan jantung”.

    Menukil klip tersebut, cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan menepuk siku bagian dalam, baik tangan kanan dan tangan kiri. Kedua, menepuk ujung setiap jari kita. Kemudian, menepuk ketiak kiri dan kanan dengan cepat. Terakhir, tepuk tangan dengan jari terbuka.

    “Lakukan 1 -2 menit, sehingga aliran darah lancar kembali,” bunyi narasi di bagian akhir video.

    Per Rabu (3/7/2024), klip yang beredar sejak Sabtu (29/6/2024) ini telah dibagikan sebanyak 2.800 kali dan mendapatkan ribuan impresi, berupa 8.400 likes dan181 komentar. Para netizen yang mewarnai kolom komentar tampak berterima kasih atas informasi yang dibagikan.

    Namun, apa benar menepuk lengan dan tangan bisa menghindari serangan jantung?

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip laman Alodokter, serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

    Gejala yang dirasakan penderita serangan jantung bisa berupa nyeri dada, sesak napas atau napas berat, pusing, gelisah, keringat dingin, mual, muntah, atau sakit perut. Namun, ada juga penderita serangan jantung yang tidak mengalami gejala dan langsung mengalami henti jantung mendadak.

    Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya. Komplikasi tersebut mencakup gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung.

    Adapun terkait pemicu serangan jantung, merujuk lansiran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di antaranya adalah faktor penambahan usia, adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga, obesitas atau kegemukan, stres, dan pola hidup yang buruk.

    Artinya, kurang berolahraga, merokok, dan berbagai aktivitas yang buruk bagi kesehatan dapat memicu seseorang terserang penyakit jantung.

    Bagaimana dengan menepuk lengan untuk mencegah dan mengatasi serangan jantung?

    Tirto mencoba menelusuri klaim itu lewat penelusuran Google. Lewat KlikDokter, dr. Devia Irine Putri menjelaskan bahwa narasi yang beredar tidak tepat dan sudah lama tersebar. Menepuk lengan disebut tidak memberikan efek apa pun, lantaran lengan dan jantung tidak berhubungan.

    Saat seseorang terkena serangan jantung, langkah yang lebih baik dilakukan adalah resusitasi jantung paru (RJP). Mudahnya, RJP adalah teknik menekan jantung. Teknik ini membantu memompa supaya ada impuls listrik di jantung nyala lagi.

    "Selain itu, saat terjadi serangan jantung, lihat dulu kondisi pasiennya. Kalau pasien tidak sadar, Anda harus melihat apakah pasien masih bernapas atau tidak, denyut nadinya ada atau tidak," ujar dr. Devia, menukil KlikDokter.

    Ia menambahkan, kalau napas dan denyut nadi penderita serangan jantung tidak ada, yang bisa dilakukan adalah bantuan hidup dasar atau resusitasi jantung paru yang harus dikompresi sebanyak 30 kali. Meski begitu, harus digaribawahi bahwa RJP hanya bersifat pertolongan pertama pada orang yang mengalami masalah serangan jantung.

    "Di sisi lain, RJP juga perlu dilakukan untuk mempertahankan sirkulasi darah dalam tubuh dan menekan jaringan yang mati. Tapi meski sudah RJP pada pasien serangan jantung, bantuan medis tetap diperlukan. Karena nanti bisa dibantu dengan obat-obatan dan tindakan medis lainnya," tegas dr. Devia.

    Jika tidak menguasai teknik RJP, maka pendamping perlu tenang dan tidak panik, mengendurkan pakaian pasien, segera menghubungi dokter, mencari obat yang dibawa pasien, dan memastikan pasien mendapat penanganan medis.

    Memperbaiki gaya hidup memang menjadi kunci dalam mencegah penyakit jantung dan stroke. Mengutip laman American Heart Association, beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko serangan jantung di antaranya dengan berhenti merokok, memilih makanan yang kaya nutrisi (mengandung vitamin, mineral, serat, dan rendah kalori), beraktivitas fisik setiap hari, dan tidur yang cukup.

    Dengan begitu, menepuk lengan dan tangan terbukti tidak berhubungan dengan pencegahan serangan jantung. Narasi serupa pernah tersebar pada 2019 silam dan telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta yang telah dilakukan menunjukkan kalau lengan dan jantung tidak berhubungan. Lewat KlikDokter, dr. Devia Irine Putri menjelaskan bahwa narasi yang beredar tidak tepat dan sudah lama tersebar.

    Saat seseorang terkena serangan jantung, menurut dr. Devia, langkah yang lebih baik dilakukan adalah resusitasi jantung paru (RJP).

    Gaya hidup menjadi kunci dalam mencegah penyakit jantung dan stroke. Beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko serangan jantung di antaranya dengan berhenti merokok, memilih makanan yang kaya nutrisi, beraktivitas fisik setiap hari, dan tidur yang cukup.

    Jadi, video yang berseliweran di media sosial tentang cara mencegah dan menghindari serangan jantung dengan menepuk lengan dan tangan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan