• (GFD-2024-20938) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival, informasi tersebut diunggah pada 30 Juni 2024.
    Unggahan klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival berupa tulisan sebagai berikut.
    "๐—ฃ๐—ฟ๐—ผ๐—ด๐—ฟ๐—ฎ๐—บ ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿฎ๐Ÿฐ : ๐—ž๐—ต๐˜‚๐˜€๐˜‚๐˜€ ๐—ก๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ฎ๐—ป๐—ธ ๐—ฅ๐—ฎ๐—ธ๐˜†๐—ฎ๐˜ ๐—œ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐—ป๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—ฎ ๐—ฌ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฆ๐˜‚๐—ฑ๐—ฎ๐—ต ๐—š๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฅ๐—œ๐—บ๐—ผ ๐— ๐—ผ๐—ฏ๐—ถ๐—น๐—ฒ
    ๐—š๐—ฒ๐—ฏ๐˜†๐—ฎ๐—ฟ ๐—จ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—›๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—”๐—บ๐—ฎ ๐—™๐—ฒ๐˜€๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ฎ๐—น ๐—›๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ฟ ๐—ธ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ, ๐—•๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ฎ๐—ณ๐˜๐—ฎ๐—ฟ & ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—š๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ฑ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ถ๐˜‡๐—ฒ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ถ:
    - ๐Ÿญ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐—”๐—น๐—ฝ๐—ต๐—ฎ๐—ฟ๐—ฑ
    - ๐Ÿญ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐—–๐—ฅ-๐—ฉ ๐—ง๐˜‚๐—ฟ๐—ฏ๐—ผ
    - ๐Ÿญ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐—™๐—ผ๐—ฟ๐˜๐˜‚๐—ป๐—ฒ๐—ฟ
    - ๐Ÿญ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐—ซ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ
    - ๐Ÿญ๐Ÿฑ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐˜๐—ผ๐—ฟ ๐—ก๐—บ๐—ฎ๐˜…
    - ๐Ÿฎ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐— ๐—ผ๐˜๐—ผ๐—ฟ ๐—ฆ๐—ฐ๐—ผ๐—ผ๐—ฝ๐˜†
    - ๐Ÿฏ๐Ÿฌ ๐—จ๐—ป๐—ถ๐˜ ๐—ฆ๐—บ๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐—ฝ๐—ต๐—ผ๐—ป๐—ฒ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ผ๐—บ๐—ฎ๐˜…๐Ÿญ๐Ÿฑ
    - ๐Ÿฎ๐Ÿฑ ๐—˜๐—บ๐—ฎ๐˜€ ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด & ๐—Ÿ๐—ผ๐—ด๐—ฎ๐—บ ๐— ๐˜‚๐—น๐—ถ๐—ฎ
    - ๐Ÿฎ๐Ÿฑ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ธ๐—ฒ๐˜ ๐—ช๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐˜๐—ฎ ๐—ฆ๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ฝ๐—ผ๐—ฟ๐—ฒ
    - ๐Ÿฑ๐Ÿฌ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ธ๐—ฒ๐˜ ๐—จ๐—บ๐—ฟ๐—ผ๐—ต ๐—š๐—ฟ๐—ฎ๐˜๐—ถ๐˜€
    ๐— ๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—ต ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—ธ ๐—น๐—ฎ๐—ด๐—ถ ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ต ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ ๐—น๐—ฎ๐—ถ๐—ป๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—•๐—ฎ๐—ป๐—ธ ๐—ฅ๐—ฎ๐—ธ๐˜†๐—ฎ๐˜ ๐—œ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐—ป๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—ฎ,,, ๐—•๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ฎ๐—ณ๐˜๐—ฎ๐—ฟ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด (๐—š๐—ฟ๐—ฎ๐˜๐—ถ๐˜€)"
    Klaim pendaftaran gebyar undian berhadiah dari BRI mengarahkan penerimanya untuk mendaftar lewat tautan sebagai berikut.
    "https://aktivasipoinbrimo.pichainmall.my.id/aktivitas/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0YhpHvMZRi-qzjwCoAWB4iauvDdA8pX2vARaTBF2n_3gvKiWufKVVe4nU_aem_zZNu4nN05DEIlvrbP2iMyA"
    Jika diklik tautan tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta data pribadi sebagai syarat untuk mendaftar undian.
    Seperti nomor handphone, nama lengkap dan saldo terakhir.
    Benarkah klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
    ย 

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival,ย penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuranย Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran gebyar undian hadiah BritAma Festival tidak benar.
    BRI mengingatkan agarย masyarakat selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20937) Keliru, Video Aburizal Bakrie yang Promosikan Obat Nyeri Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita



    Sebuah video yang diklaim bahwa pengusaha dan politisi Partai Golkar Aburizal Bakrie mempromosikan obat nyeri sendi, beredar di Facebook [ arsip ]. Dalam video itu, tampak Aburizal Bakrie dengan audio yang mirip suaranya mengatakan tentang sakit sendi yang ia derita selama 17 tahun. Ia pun telah dirawat dan diobati oleh dokter-dokter terbaik di dalam dan luar negeri. Namun, pengobatan tersebut sia-sia dan para dokter telah berbohong padanya.

    Hingga akhirnya, dalam video itu, Aburizal menjelaskan tentang obat rahasia yang mampu menyembuhkan nyeri yang sudah ia derita selama 17 tahun dalam tempo satu minggu. Obat tidak diproduksi masal karena bila itu dilakukan hanya menguntungkan para dokter saja. Kalau ingin mendapatkannya bisa mengunjungi tautan yang ada dalam deskripsi.

     

    Video yang diunggah pada 6 Juni 2024 tersebut sudah disukai 13 ribu dan diputar sebanyak 2 juta kali. Benarkah Aburizal Bakrie menderita sakit nyeri sendi parah dan mempromosikan obat rahasia nyeri sendi? Berikut hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian video dengan menggunakan pendeteksi deepfake. Pertama, menggunakan DeepFake-O-Meter, sebuah platform online sumber terbuka dan ramah pengguna yang dikembangkan oleh UB Media Forensics Lab (UB MDFL) untuk mendeteksi algoritma DeepFake pihak ketiga.

    Deepfake adalah jenis konten palsu yang memanfaatkan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya. Konten deepfake dapat dianalisis dengan menggunakan tools dan pemeriksaan mendalam terhadap video dan suara. Seperti yang dilakukan Tim Cek Fakta Tempo pada video Aburizal Bakrie tersebut.

    Dengan tools tersebut, hasilnya menunjukkan 100 persen video itu menyerupai hasil sintesis dengan generatif-AI. DeepFake-O-Meter menganalisis adanya ketidaksingkronan antara gerakan mulut dengan audio yang diucapkan.



    Dilansir dari situs IDN Times Nia Ramadhani, menantu Aburizal Bakrie, mengatakan video Aburizal tersebut hasil rekayasa menggunakan alat kecerdasan buatan generatif (gen-AI) yang bertujuan untuk mempromosikan produk obat atau kesehatan.  

    Nia Ramadhani kemudian mengungkap bahwa kondisi ayah mertuanya sangat sehat. Bahkan saat ini Nia Ramadhani dan keluarga serta mertua, sedang liburan di Italia. "Alhamdulillah ayah kami dalam keadaan sehat," kata istri Ardi Bakrie ini.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video pengusaha dan politisi Aburizal Bakrie yang mengalami gangguan nyeri sendi dan mempromosikan obat rahasia adalah keliru. 

    Video tersebut merupakan jenis deepfake. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-20936) [PENIPUAN] Akun Tiruan Facebook Pj Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita

    โ€œMulyadi Irsanโ€

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Pj Bupati Mulyadi Irsan bermuculan. Akun tersebut memasang nama dan foto profil Mulyadi Irsan serta menggunakan latar belakang foto Mulyadi saat pelantikan.

    โ€œKami menegaskan bahwa akun tersebut tidak dikelola oleh Bapak PJ Bupati Mulyadi Irsan maupun pihak resmi terkait. Harap berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk komunikasi atau informasi yang disampaikan melalui akun tersebutโ€, tulis Pemkab Tanggamus pada situs resminya.

    Pemkab Tanggamus menegaskan akun tersebut tidak dikelola oleh Pj Bupati Mulyadi Irsan dan menyarankan kepada masyarakat berhati-hati terhadap akun tersebut. Jika menemukan pesan serupa segera melapor ke pihak berwenang. Dapat disimpulkan akun Facebook bernama Mulyadi Irsan adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Akun tiruan. Bupati Tangggamus tidak memiliki akun Facebook.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20935) Tidak Benar, Klaim Cara Cegah Pemblokiran Akun Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/07/2024

    Berita

    tirto.id - Belakangan beberapa akun Facebook menyebarkan informasi soal peringatan pemblokiran. Akun dengan nama โ€œVerifikasi Pembelokiranโ€ umpamanya, menggunggah mekanisme untuk memulihkan akun Facebook dan mencegah penonaktifan dengan meminta pengguna masuk ke situs tertentu.

    Dalam situs itu diklaim bahwa pengguna mesti memasukkan data-data dengan benar, jika tidak, maka akun Facebook akan dinonaktifkan tanpa pemberitahuan lagi. Peringatan ini diklaim berasal dari "Tim Keamanan Facebook".

    โ€œSeseorang telah melaporkan akun Facebook Anda. Karena Facebook Anda telah melanggar standar komunitas Facebook. Jika Anda merasa tuduhan/laporan tersebut tidak benar, silakan konfirmasi data Facebook Anda untuk melakukan pemulihan akun Facebook Anda, dan untuk mencegah penonaktifan,โ€ begitu bunyi unggahan tersebut.

    Meski selama 12 hari beredar di Facebook (20 Juni โ€“ 2 Juli 2024), unggahan ini tak memperoleh impresi, tapi narasi serupa direproduksi sejumlah akun Facebook lain, di antaranya akun โ€œSEGERA BATALKANโ€ dan โ€œPembatalan Pemblokiiranโ€.

    Akun โ€œSEGERA BATALKANโ€ bahkan menyebut pengguna Facebook yang bersangkutan hanya memiliki waktu 24 jam untuk meninjau kembali, karena dianggap telah melakukan penghinaan, pelecehan, dan pencemaran nama baik.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri informasi akunnya, Tirto menemukan bahwa akun yang yang menyebarkan informasi pemulihan merupakan akun pribadi dan bukan akun resmi dari Facebook. Pemilik akun dengan nama โ€œVerifikasi Pembelokiranโ€ mengklaim identitas sebagai laki-laki, dengan jumlah pengikut sebanyak 82 orang.

    Akun tersebut tampak menyebarkan unggahan identik yang mengatasnamakan Facebook sejak Januari 2024. Tautan yang dibagikan bisa berpotensi phishing (pencurian data yang mengarah ke penipuan dengan memanfaatkan email/tautan palsu).

    Facebook sendiri telah menyediakan pusat bantuan sebagai panduan mengatasi beberagai masalah terkait akun Facebook, termasuk deaktivasi akun atau mengapus akun secara permanen.

    Adapun jenis konten yang dianggap melanggar standar komunitas Facebook di antaranya konten yang diproduksi dan didistribusikan oleh akun palsu, konten dengan kata-kata yang memuat kebencian, konten yang dapat menghasut atau memfasilitasi kekerasan serius, penindasan dan pelecehan, spam, serta gambar yang mengandung unsur kekerasan.

    Selain itu, unggahan yang menunjukkan ketelanjangan orang dewasa dan aktivitas seksual dan klaim palsu tentang COVID-19, yang kemungkinan besar berkontribusi langsung terhadap risiko cedera fisik, juga dianggap melanggar standar komunitas Facebook.

    โ€œJika suatu saat konten ini dipastikan melanggar Standar Komunitas, konten tersebut akan dihapus dari Facebook,โ€ tulis laman resmi bantuan Facebook.

    Akun yang tidak mengikuti standar komunitas atau ketentuan layanan Facebook juga dapat ditangguhkan. Tautan ini menjelaskan langkah-langkah yang bisa dilakukan jika pengguna Facebook yakin akunnya dinonaktifkan karena kekeliruan.

    Apabila akun Facebook ditangguhkan, pengguna umumnya akan diberitahu melalui email. Facebook juga akan memberi tahu apakah pengguna bisa mengajukan banding atas penangguhan tersebut jika mereka yakin Facebook melakukan kesalahan. Setelah masuk, pengguna bisa mengikuti petunjuk di layar untuk mengajukan banding.

    Namun demikian, dalam beberapa kasus, Facebook mungkin tidak memberikan notifikasi peringatan sebelum menonaktifkan akun pengguna. Facebook juga menyatakan pihaknya tidak bisa memulihkan akun yang dinonaktifkan lantaran pelanggaran berat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, informasi yang beredar di Facebook terkait pemulihan akun demi mencegah penonaktifan dan pemblokiran bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tirto menemukan bahwa akun yang yang menyebarkan informasi pemulihan merupakan akun pribadi dan bukan akun resmi dari Facebook. Tautan yang dibagikan bisa berpotensi phishing (pencurian data yang mengarah ke penipuan dengan memanfaatkan email/tautan palsu).

    Rujukan