(GFD-2024-24247) Cek Fakta (Sebagian Benar): Upaya Intimidasi Petugas KPPS dan Menghalangi Calon Pemilih
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Beredar video di TikTok dari akun @banteng_genz yang menunjukkan salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Bali berantakan. Dalam narasi video yang beredar tertulis “Lagi dan lagi… Ditemukan adanya upaya intimidasi terhadap KPPS yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dan menghalangi calon pemilih untuk memilih paslon Koster Giri.”
Hasil Cek Fakta
BaleBengong telah meminta konfirmasi kepada beberapa pihak terkait kebenaran video tersebut. Berdasarkan keterangan Nyoman Sueca, salah satu panitia pemilihan di wilayah Karangasem, kejadian tersebut terjadi di TPS wilayah Tianyar.
“Belum tahu kepastiannya bagaimana, tapi dari info yang beredar pemilihnya tidak bawa C6, terus pemilihnya ngotot mau nyoblos, tapi nggak dikasih sama KPPS-nya. Makanya pemilihnya itu ngamuk,” ujar Sueca ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Bawaslu Bali juga membenarkan adanya kejadian tersebut. “Udah diselesaikan, proses pemilihan tetap dilanjutkan,” ungkap Wayan Wirka, anggota Bawaslu Bali ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Intimidasi ke petugas KPPS disebut benar, namun belum dipastikan karena akan memilih Koster-Giri.
“Belum tahu kepastiannya bagaimana, tapi dari info yang beredar pemilihnya tidak bawa C6, terus pemilihnya ngotot mau nyoblos, tapi nggak dikasih sama KPPS-nya. Makanya pemilihnya itu ngamuk,” ujar Sueca ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Bawaslu Bali juga membenarkan adanya kejadian tersebut. “Udah diselesaikan, proses pemilihan tetap dilanjutkan,” ungkap Wayan Wirka, anggota Bawaslu Bali ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Intimidasi ke petugas KPPS disebut benar, namun belum dipastikan karena akan memilih Koster-Giri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, memang benar terjadi kerusuhan di salah satu TPS wilayah Tianyar, Kabupaten Karangasem. Hal tersebut disebabkan karena pemilih tidak membawa C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara. Namun, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa warga tersebut menghalang-halangi pemilih Koster – Giri.
Rujukan
(GFD-2024-24246) Cek Fakta, soal Fatwa MUI Larang Umat Islam Coblos Pemimpin yang Didukung Jokowi
Sumber: X.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Di X, Espos menemukan unggahan akun X bantoro_ @Boediantar4 dengan durasi 2.20 menit. Berikut narasi video tersebut, "AKHIRNYA Keluar juga FATWA...MUI..Himbauan untuk UMMAT ISLAM INDONESIA...Harap ikuti FATWA MUI..Jangan Coblos..Cagub...atau Cabup/ Calon bupati yg di dukung Jokowi...demikian pemberitahuan dr MUI...terima kasih*🙏🙏❤️❤️❤️🇮🇩🇮🇩🇮🇩".
Sementara, isi video tersebur kurang lebih begini:
"Alhamdulillah hirabbil alamin, ini cukup bikin gempar juga. Ada imbauan dari MUI tentu disampaikan Ketua MUI langsung yang menyarankan, mengimbau umat Islam tidak mendukung pemimpin yang mendukung dinasti politik.
Sementara, isi video tersebur kurang lebih begini:
"Alhamdulillah hirabbil alamin, ini cukup bikin gempar juga. Ada imbauan dari MUI tentu disampaikan Ketua MUI langsung yang menyarankan, mengimbau umat Islam tidak mendukung pemimpin yang mendukung dinasti politik.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Espos.id, MUI memang mengimbau umat Islam wajib memilih pemimpin saat pemilihan kepala daerah (Pilkada 2024).
Imbauan tersebut disampaikan dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis, 21/11/2024).
Kemudian diunggah dalam berita berjudul Jelang Pilkada 2024, MUI Ingatkan Umat Islam Memilih Pemimpin Hukumnya Wajib
MUI bahkan menyebut bahwa memilih pemimpin hukumnya wajib. Disebutkan juga beberapa ketentuan dalam memilih pemimpin.
Di antaranya didasarkan atas keimanan, ketaqwaan kepada Allah Subhanu wa Ta'ala, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
Kedua, bebas dari suap (risywah), politik uang (money politic), kecurangan (khida'), korupsi (ghulul), oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
Dalam menggunakan hak pilihnya, umat Islam wajib menentukan calon pemimpin yang mampu mengemban tugas amar ma'ruf nahi mungkar.
"Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat di atas, atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat atau ada yang mendekati syarat ideal, adalah haram," kata MUI dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis, 21/11/2024).
Imbauan tersebut disampaikan dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis, 21/11/2024).
Kemudian diunggah dalam berita berjudul Jelang Pilkada 2024, MUI Ingatkan Umat Islam Memilih Pemimpin Hukumnya Wajib
MUI bahkan menyebut bahwa memilih pemimpin hukumnya wajib. Disebutkan juga beberapa ketentuan dalam memilih pemimpin.
Di antaranya didasarkan atas keimanan, ketaqwaan kepada Allah Subhanu wa Ta'ala, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
Kedua, bebas dari suap (risywah), politik uang (money politic), kecurangan (khida'), korupsi (ghulul), oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
Dalam menggunakan hak pilihnya, umat Islam wajib menentukan calon pemimpin yang mampu mengemban tugas amar ma'ruf nahi mungkar.
"Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat di atas, atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat atau ada yang mendekati syarat ideal, adalah haram," kata MUI dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis, 21/11/2024).
Kesimpulan
Narasi yang beredar dalam video tersebut menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2024-24245) [SALAH] Video Pasukan Jet Israel Pulang dengan Selamat Usai Menyerang Iran
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 21/11/2024
Berita
Sejak Sabtu (26/10/2024) lalu, beredar video [arsip] dari akun X “dediapmin” yang menampilkan sejumlah jet tempur melintas di wilayah permukiman sipil.
Unggahan disertai narasi:
Skuadron jet tempur Israel semuanya pulang selamat dari Iran setelah menghancurkan sistem pertahanan di Suriah, Irak dan Iran, dan menghancurkan target penting dan strategis di Iran.
Unggahan disertai narasi:
Skuadron jet tempur Israel semuanya pulang selamat dari Iran setelah menghancurkan sistem pertahanan di Suriah, Irak dan Iran, dan menghancurkan target penting dan strategis di Iran.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel periksa fakta AFP.
Tim AFP menemukan fakta bahwa video tersebut pertama kali diunggah di akun TikTok “castel.eg” pada Kamis (3/10/2024). Dari keterangannya kepada AFP, pemilik akun menyampaikan kalau dirinya merekam video tersebut di Al Shourouk, sebelah timur Kairo, Mesir.
Faktanya, video yang beredar merupakan potongan dokumentasi perayaan kelulusan Akademi Militer Mesir pada Oktober 2024.
Tim AFP menemukan fakta bahwa video tersebut pertama kali diunggah di akun TikTok “castel.eg” pada Kamis (3/10/2024). Dari keterangannya kepada AFP, pemilik akun menyampaikan kalau dirinya merekam video tersebut di Al Shourouk, sebelah timur Kairo, Mesir.
Faktanya, video yang beredar merupakan potongan dokumentasi perayaan kelulusan Akademi Militer Mesir pada Oktober 2024.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi “pasukan jet Israel pulang selamat setelah menyerang Iran” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
(GFD-2024-24244) Cek Fakta: Hoaks Foto yang Diklaim Dugaan Politik Uang di Sultra dan Sulsel
Sumber: X.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Dalam foto tersebut, terlihat beberapa amplop putih terbuka yang di dalamnya uang pecahan Rp50 ribu. Foto tersebut kemudian diklaim sebagai praktik politik uang yang disebut "Sedekah Shubuh" di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
"Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra)
Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan😩
Demokrasi makin Rusak
@KPU_ID
@bawaslu_RI
@jokowi
@prabowo
@DPR_RI
Mohon Jangan Melakukan Pembiaran🙏🏼," tulis salah satu akun X.
"Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra)
Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan😩
Demokrasi makin Rusak
@KPU_ID
@bawaslu_RI
@jokowi
@prabowo
@DPR_RI
Mohon Jangan Melakukan Pembiaran🙏🏼," tulis salah satu akun X.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim sebagai dugaan praktik politik uang di Sultra dan Sulsel. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar amplop berisi uang pecahan Rp50 ribu itu ke Google Images.
Hasilnya, terdapat beberapa akun Facebook yang mengunggah foto serupa sejak pertengahan November 2024. Namun, akun-akun yang mengunggah foto tersebut tidak mengaitkan dengan praktik politik uang di Sultra dan Sulsel.
Hasilnya, terdapat beberapa akun Facebook yang mengunggah foto serupa sejak pertengahan November 2024. Namun, akun-akun yang mengunggah foto tersebut tidak mengaitkan dengan praktik politik uang di Sultra dan Sulsel.
Kesimpulan
Hasilnya, terdapat beberapa akun Facebook yang mengunggah foto serupa sejak pertengahan November 2024. Namun, akun-akun yang mengunggah foto tersebut tidak mengaitkan dengan praktik politik uang di Sultra dan Sulsel.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5809226/cek-fakta-hoaks-foto-yang-diklaim-dugaan-politik-uang-di-sultra-dan-sulsel?page=2
- https://www.facebook.com/groups/545436307543802/posts/919910080096421/?_rdr
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122149164824292937&set=gm.1723866365117345&idorvanity=733036317533693
Halaman: 1231/6655