Assalamualaikum
Nopo leres niki pengurus MI wonoyoso”
“Niki sinten njih”
“Kulo Bpk Budi Santosa sangking kecamatan Pringapus kabupaten ini Semarang
Ngapunten Niki kale pak/Bu sinten njjeh”
(GFD-2024-22714) [PENIPUAN] Akun WhatsApp Camat Pringapus Budi Santosa
Sumber: WhatsApp.comTanggal publish: 18/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari akun Facebook Kecamatan Pringapus.
Akun WhtsApp mengatasnamakan Camat Pringapus Kabupaten Semarang menghubungi salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di sekitar Kecamatan Pringapus. Akun WhatsApp 0877 4121 5939 memasang nama dan foto profil Budi Santosa.
Faktanya melalui akun Facebook resmi Kecamatan Pringapus memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Terdapat postingan tangkapan layar percakapan akun WhatsApp Budi Santosa tersebut. Pihak Kecamatan Pringapus menyatakan nomor WhatsApp yang digunakan bukan milik bapak camat.
“Dihimbau untuk berhati-hati dengan modus penipuan via Whatsapp (WA) mengatasnamakan Camat Pringapus Bp. Ir. Budi Santosa, M.Pd. Nomer WA yang digunakan dalam aksi penipuan tersebut bukan milik Bp. Camat Pringapus.
Mari waspada atas modus penipuan via WA yang sekarang ini sedang ramai dan banyak menimpa beberapa Camat di Kabupaten Semarang. Untuk yang dihubungi dan menerima pesan via WA tersebut dimohon untuk mengabaikan pesan yg dikirim tersebut, karena aksi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.” klarifikasi pada akun Facebook Kecamatan Pringapus (09/09/24).
Akun WhtsApp mengatasnamakan Camat Pringapus Kabupaten Semarang menghubungi salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di sekitar Kecamatan Pringapus. Akun WhatsApp 0877 4121 5939 memasang nama dan foto profil Budi Santosa.
Faktanya melalui akun Facebook resmi Kecamatan Pringapus memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Terdapat postingan tangkapan layar percakapan akun WhatsApp Budi Santosa tersebut. Pihak Kecamatan Pringapus menyatakan nomor WhatsApp yang digunakan bukan milik bapak camat.
“Dihimbau untuk berhati-hati dengan modus penipuan via Whatsapp (WA) mengatasnamakan Camat Pringapus Bp. Ir. Budi Santosa, M.Pd. Nomer WA yang digunakan dalam aksi penipuan tersebut bukan milik Bp. Camat Pringapus.
Mari waspada atas modus penipuan via WA yang sekarang ini sedang ramai dan banyak menimpa beberapa Camat di Kabupaten Semarang. Untuk yang dihubungi dan menerima pesan via WA tersebut dimohon untuk mengabaikan pesan yg dikirim tersebut, karena aksi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.” klarifikasi pada akun Facebook Kecamatan Pringapus (09/09/24).
Kesimpulan
Kecamatan Pringapus mengimbau masyarakat tidak memercayai akun WA tersebut karena bukan milik Bapak Camat Pringapus.
Rujukan
(GFD-2024-22713) [PENIPUAN] Akun Tiruan Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 18/09/2024
Berita
[62813-6182-2997]: Ini no saya bu,
[62813-6182-2997]: Sudah selsai sholat telpon ya bu
Da pa yg bg tiba2 tlp
[62813-6182-2997]: Sudah selsai sholat telpon ya bu
Da pa yg bg tiba2 tlp
Hasil Cek Fakta
Beredar WhatsApp yang mengatasnamakan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Akun WhatsApp bernomor 0813-6182-2997 memasang foto profil Sekdako Indra Pomi mengenakan kemeja berwarna putih. Selain itu ditemukan pula akun Facebook bernama Indra Pomi Nasution.
Indra Pomi menyatakan melalui situs resmi Pemkot Pekanbaru bahwa kedua akun Facebook maupun WhatsApp bukanlah milik Indra Pomi, “Saya tegaskan itu bukan akun Facebook dan akun Whatsapp saya," ucap Indra Pomi dilansir dari pekanbaru.go.id (13/9/2024).
Indra juga menyampaikan bahwa ia belum pernah mengganti nomor WhatsAppnya dan akun Facebook yang ia miliki hanya satu bernama “Indra Pomi” namun jarang digunakan. Maka akun-akun yang mengatasnamakan Indra Pomi adalah akun palsu dan dapat dikategorikan konten tiruan.
Indra Pomi menyatakan melalui situs resmi Pemkot Pekanbaru bahwa kedua akun Facebook maupun WhatsApp bukanlah milik Indra Pomi, “Saya tegaskan itu bukan akun Facebook dan akun Whatsapp saya," ucap Indra Pomi dilansir dari pekanbaru.go.id (13/9/2024).
Indra juga menyampaikan bahwa ia belum pernah mengganti nomor WhatsAppnya dan akun Facebook yang ia miliki hanya satu bernama “Indra Pomi” namun jarang digunakan. Maka akun-akun yang mengatasnamakan Indra Pomi adalah akun palsu dan dapat dikategorikan konten tiruan.
Kesimpulan
Sekadako Indra Pomi dengan tegas menyatakan akun Facebook dan WhatsApp tersebut bukan miliknya.
Rujukan
(GFD-2024-22712) [SALAH] Video Jenazah Seorang Palestin Meledak Akibat Dipasang Bom Oleh Israel
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 18/09/2024
Berita
Israhell menyerahkan mayat seorang syahid Palestin kepada rakyat Palestin untuk dikebumikan Bom telah dipasang di dalam badan jenazah ini, dan ia meletus semasa kerumunan orang ramai Tiada siapa yang pernah melihat kekejaman serupa ini dalam sejarah dunia Israhell terrorism laknatullah Dimana dukungan negeri yg katanya mayoritas muslim buat bela agamanya, solidaritasnya sangat diragukan Dukung dan bantu share kebidaban zionis Israhell buat, viralkan biar rezim ini tahu dan beraksi sedunia internasional freepalestine #savepalestine
Hasil Cek Fakta
Sebuah video berdurasi 1 menit 52 detik muncul di media sosial menunjukkan kerumunan orang menggotong jenazah yang diklaim sebagai seorang syuhada Palestina. Keterangan video tersebut mengklaim bahwa Israel mengembalikan jenazah seorang syuhada Palestina kepada rakyat Palestina untuk dimakamkan. Namun para pengusung jenazah tidak menyadari jika di dalam tubuh jenazah telah dipasangi bom dan tiba-tiba meledak. Kepulan asap memenuhi area tersebut. Suasana menjadi kacau dan banyak korban berjatuhan. Video dengan narasi serupa disebarkan oleh beberapa akun Facebook.
Saat mengambil tangkapan layar video lalu menelusurinya menggunakan pencarian gambar. Ditemukan hasil yang mengarahkan ke banyak situs, salah satunya NBC News terbit pada 2012. Artikel NBC News menjelaskan video itu adalah video penyerangan yang terjadi saat melewati jalan Zamalka, pinggiran Kota Damaskus. Dalam video menunjukkan prosesi pemakaman seorang jenazah yang diduga dibunuh oleh pasukan pemerintah. Jenazah dibungkus dengan bendera revolusi Suriah. Lalu ledakanpun terjadi, saat debu mulai menghilang nampak korban berjatuhan dan suasana menjadi kacau.
Dilansir dari LA Times, ledakan tersebut diduga akibat bom mobil yang diorganisir pemerintah. Sekitar 85 orang tewas dalam kejadian itu. Terdengar para korban berteriak “Allahu Akbar” saat ledakan terjadi. Maka klaim video yang disebarkan dengan narasi seorang suhada Palestina dipasang bom oleh Israel adalah salah. Video tidak berhubungan dengan kejadian serangan Israel-Palestina. Dapat disimpulkan video dengan narasi tersebut termasuk konten yang menyesatkan.
Saat mengambil tangkapan layar video lalu menelusurinya menggunakan pencarian gambar. Ditemukan hasil yang mengarahkan ke banyak situs, salah satunya NBC News terbit pada 2012. Artikel NBC News menjelaskan video itu adalah video penyerangan yang terjadi saat melewati jalan Zamalka, pinggiran Kota Damaskus. Dalam video menunjukkan prosesi pemakaman seorang jenazah yang diduga dibunuh oleh pasukan pemerintah. Jenazah dibungkus dengan bendera revolusi Suriah. Lalu ledakanpun terjadi, saat debu mulai menghilang nampak korban berjatuhan dan suasana menjadi kacau.
Dilansir dari LA Times, ledakan tersebut diduga akibat bom mobil yang diorganisir pemerintah. Sekitar 85 orang tewas dalam kejadian itu. Terdengar para korban berteriak “Allahu Akbar” saat ledakan terjadi. Maka klaim video yang disebarkan dengan narasi seorang suhada Palestina dipasang bom oleh Israel adalah salah. Video tidak berhubungan dengan kejadian serangan Israel-Palestina. Dapat disimpulkan video dengan narasi tersebut termasuk konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Informasi keliru. Faktanya video tersebut terjadi di Suriah pada tahun 2012 dan tidak berkaitan dengan isu Israel-Palestina.
Rujukan
(GFD-2024-22711) [PENIPUAN] Akun FB Dian Rachmat Yanuar Menyalurkan Donasi Tempat Ibadah
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 18/09/2024
Berita
“Assalamualikum
Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar,barangkali kalua ada info untuk pembangunan masjid,musholla,gereja,ponpes,rumah tahfidz, TPA/TPQ madrasah, seklah dan tempat ibadah lainnya mohon kabari
… saya dan kluarga ada rejeki ingin menyalurkan donasi untuk yang saya tanyakan tadi”
Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar,barangkali kalua ada info untuk pembangunan masjid,musholla,gereja,ponpes,rumah tahfidz, TPA/TPQ madrasah, seklah dan tempat ibadah lainnya mohon kabari
… saya dan kluarga ada rejeki ingin menyalurkan donasi untuk yang saya tanyakan tadi”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Aktualid.
Beredar sebuah akun Facebook yang mengaku sebagai Bakal Calon Bupati Kuningan, Dian achmat Yanuar. Akun tersebut mengirimkan pesan yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan pembangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan.
Dilansir dari aktualid.net, Dian mengatakan akun itu palsu. Dian juga mengimbau masyarakat selalu mewaspadai modus penipuan mengatasnamakan seseorang kare berpotensi merugikan korban. Jika menemukan akun serupa segera lakukan konfirmasi sebelum meresponnya.
Dian Rachmat Yuniar merupakan Sekda Kuningan periode sebelumnya. Kali ini ia mencalonkan diri sebagai Bupati Kuningan. Sehingga akun-akun yang mengatasnamakannya apalagi meminta atau menawarkan sesuatu merupakan konten tiruan.
Beredar sebuah akun Facebook yang mengaku sebagai Bakal Calon Bupati Kuningan, Dian achmat Yanuar. Akun tersebut mengirimkan pesan yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan pembangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan.
Dilansir dari aktualid.net, Dian mengatakan akun itu palsu. Dian juga mengimbau masyarakat selalu mewaspadai modus penipuan mengatasnamakan seseorang kare berpotensi merugikan korban. Jika menemukan akun serupa segera lakukan konfirmasi sebelum meresponnya.
Dian Rachmat Yuniar merupakan Sekda Kuningan periode sebelumnya. Kali ini ia mencalonkan diri sebagai Bupati Kuningan. Sehingga akun-akun yang mengatasnamakannya apalagi meminta atau menawarkan sesuatu merupakan konten tiruan.
Kesimpulan
https://aktualid.net/berita-daerah/awas-akun-facebook-mengatasnamakan-dian-rachmat-yanuar/
Rujukan
Halaman: 1095/6141