• (GFD-2024-23136) Hoaks Fatwa MUI Tentang Nasab Ba'alawi

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial narasi yang menyebut bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa Nomor 12 tahun 2024 tentang nasab Ba'alawi.

    Perlu diketahui, yang dimaksud dengan nasab adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping. Klan Ba'alawi atau Bani Alawi merupakan sekelompok keluarga yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman. Klan ini menelusuri asal-usul keluarga mereka terhubung dengan Nabi Muhammad dari tokoh bernama Ubaidillah yang disebut sebagai anak dari Ahmad bin Isa.

    Narasi tersebut menyertakan lampiran surat fatwa dengan logo MUI dan kop surat bertuliskan Dewan Pimpinan Pusat MUI (DPP MUI).

    Surat tersebut menyatakan bahwa setelah melalui kajian sejarah, ilmiah dan bukti tes DNA, MUI mengeluarkan fatwa bahwa pihak-pihak yang mengaku Ba’alawi dan organisasi Rabithah Alawiyah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Yaman dan bukan keturunan Nabi Muhammad SAW.

    Rabithah Alawiyah adalah organisasi yang menaungi orang-orang Hadhrami dari keluarga Ba'alawi.

    Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Majelis Ilmu”, “Yudhi Eranews R”, dan “Prabu Senopati” dalam periode Senin (23/9/2024) hingga Minggu (29/9/2024). Berikut narasi yang ditulis oleh salah satu akun tersebut:

    “MUI Majelis Ulama Indonesia Sah...Telah Mengeluarkan Fatwa/ Maklumat.. Bahwa Habib Robitoh Alawiyah/Baalawi 100% Bukan Cucu Nabi Muhammad Saw...Di Himbau Kepada Seluruh Rakyat Indonesia.. Untuk Tidak Mempercaiyainya Sebagi Cucu Nabi....” bunyi takarir salah satu akun tersebut, yang diunggah pada Minggu (29/9/2024).

    Sepanjang Sabtu (28/9/2024) hingga Senin (30/9/2024) atau selama dua hari tersebari di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 9,2 ribu tanda suka, 4,2 ribu komentar dan telah dibagikan sebanyak 2,8 ribu kali.

    Mengutip laporan Tirto, Nasab Ba'alawi belakangan ini memang sempat menjadi perdebatan di tengah masyarakat hingga menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pihak meragukan klaim nasab Ba'alawi sebagai keturunan Nabi Muhammad. Kendati demikian, ada juga yang berpendapat bahwa orang-orang Ba'alawi masih punya garis darah dari Rasulullah SAW.

    Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa MUI mengeluarkan fatwa bahwa nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Fatwa MUI: nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukan keturunan Nabi Muhammad SAW” ke mesin pencarian Google.

    Hasilnya, kami menemukan pernyataan dari Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh, yang menegaskan bahwa lembaganya tidak pernah menerbitkan fatwa yang menyebut bahwa nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW.

    "Ini merupakan hoaks yang dibuat orang yang tidak bertanggung jawab, " ujar Asrorun dikutip dari Antara.

    Mengutip laporan Antara, Asrorun mengimbau masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh hoaks yang beredar di media sosial. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masyarakat dapat mengakses fatwa yang diterbitkan MUI melalui laman https://fatwamui.com/.

    Tirto mencoba menelusuri laman tersebut, hasilnya kami tidak menemukan fatwa yang menyebut nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW.

    Lebih lanjut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah menyatakan informasi yang menyebut bahwa MUI mengeluarkan fatwa tentang nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW adalah hoaks.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW.

    Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh, menyatakan lembaganya tidak pernah menerbitkan fatwa tersebut.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa MUI mengeluarkan fatwa bahwa nasab Ba'alawi dan Organisasi Rabithah Alawiyah bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23135) [HOAKS] Mantan Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan Meninggal 27 September 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang menyebut Gubernur Jawa Barat periode 2003-2008, Danny Setiawan meninggal dunia.

    Unggahan itu beredar sejak 27 September 2024, dan masih menyebar hingga saat ini. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut adalah hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Danny Setiawan meninggal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto Danny dan diberi keterangan demikian:

    InnalillahiWainnailaihiRojiun...

    Parantos Mulih ka Rohmatulloh

    Bpk Dani SetiawanMantan Gubernur Jawa Barat Periode2003 - 2008.

    Kamari Jam 8 Isya.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Danny Setiawan meninggal

    Hasil Cek Fakta

    Diberitakan Kompas.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Jawa Barat, Ika Mardiah menyebut informasi Danny Setiawan meninggal tidak benar.

    Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Danny masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Borromeus Bandung. 

    "Menurut kabar dari putri Pak Danny, berita tersebut tidak benar. Beliau masih dirawat," kata Ika Jumat (27/9/2024) malam. 

    Danny Setiawan sempat dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) karena kondisinya kritis, namun kini sudah mulai membaik. Tidak dijelaskan terkait penyakit yang diderita oleh Danny. 

    "Alhamdulillah, kondisinya membaik, dan dokter menyampaikan bahwa seluruh organ vital dalam keadaan stabil," ujar Ika.

    Ika pun mengajak masyarakat untuk mendoakan kesembuhan mantan Gubernur Jawa Barat itu. 

    "Atas nama keluarga, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas doa yang diberikan untuk bapak Danny Setiawan," kata dia.

    Adapun hingga Senin (30/9/2024) tidak ada informasi valid yang menyebut Danny meninggal dunia.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Danny Setiawan meninggal dunia pada akhir September 2024 adalah hoaks.

    Kadiskominfo Provinsi Jawa Barat, Ika Mardiah mengatakan, berdasarakan keterangan dari pihak keluarga, Danny masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Borromeus Bandung pada Jumat (27/9/2024).  

    Adapun hingga Senin (30/9/2024) tidak ada informasi valid yang menyebut Danny meninggal dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23134) [HOAKS] Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Wafat 29 September 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dikabarkan meninggal dunia dalam usia 99 tahun pada Minggu (29/9/2024).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut hoaks.

    Narasi Mahathir Mohamad meninggal dunia dibagikan oleh akun X (Twitter) ini dan ini pada Minggu (29/9/2024). Berikut narasi yang dibagikan:

    #breaking_news: Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr. Mahathir Mohamad, meninggal dunia pada usia 99 tahun.

    Jasa-jasamu terhadap perkembangan Malaysia dan representasi dunia Islam serta perjuangan Palestina akan selalu dikenang

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun media sosial resmi Mahathir untuk mengetahui aktivitas terkini mantan PM Malaysia tersebut.

    Akun X resmi Mahathir @chedetofficial (terverifikasi) membagikan foto-foto terbaru mantan PM Malaysia tersebut pada Minggu (29/9/2024).

    Mahathir dan istrinya Siti Hasmah menghadiri peresmian gedung baru Akademi Kedokteran Malaysia di Putrajaya.

    Untuk diketahui, Mahathir lahir pada 10 Juli 1925 dan saat ini berusia 99 tahun. Ia merupakan politikus senior Malaysia yang pernah dua kali menjabat sebagai perdana menteri.

    Periode pertama Mahathir menjadi PM Malaysia berlangsung dari 1981-2003. Kemudian, ia kembali terpilih sebagai PM Malaysia pada 2018-2020.

    Terpilihnya Mahathir pada 2018 membuatnya tercatat dalam Guinness World Records sebagai "Perdana Menteri tertua saat ini". Ia dilantik dalam usia 92 tahun.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad meninggal dunia pada Minggu (29/9/2024) adalah hoaks.

    Berdasarkan unggahan di akun media sosialnya, Mahathir masih sehat dan bahkan menghadiri peresmian gedung baru Akademi Kedokteran Malaysia di Putrajaya, pada Minggu (29/9/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23133) Cek Fakta: Tidak Benar Video Gibran Rakabuming Raka Mundur Sebagai Wapres Terpilih

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang diklaim pengunduran diri Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat video Gibran dengan narasi "Saya Gibran Undur Diri" dan "Gibran Mundur sbg Cawapres beneran?"
    Sementara Gibran berpidato dengan narasi
    "Wakil Presiden terpilih dalam pemilihan umum tahun 2024. Yang bertandatangan di bawah ini, nama: Gibran Rakabuming Raka, bersama ini mengajukan pengunduran diri demikian untuk dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih."
    Lalu benarkah postingan video yang diklaim pengunduran diri Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Tribun Network di Youtube Shorts pada 17 Juli 2024.
    Video itu berjudul "RESMI❗ Gibran Mundur Dari Wali Kota Solo"
    Dalam video asli terdapat narasi yang dihilangkan, yakni kalimat "Pengunduran diri sebagai Walikota Surakarta masa jabatan 2021-2026 sehubungan telah ditetapkannya sebagai calon Wakil Presiden terpilih dalam Pemilu tahun 2024."
    Selain itu video tersebut dilengkapi deskripsi
    "TRIBUN-MEDAN.COM - Gibran Rakabuming Raka resmi mundur dari Wali Kota Surakarta dalam Rapat Paripurna DPRD Surakarta, 17 Juli 2024."

    Kesimpulan


    Postingan video yang diklaim pengunduran diri Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan pengunduran diri Gibran sebagai Walikota Surakarta.

    Rujukan