KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, diundur hingga Desember 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Narasi pelantikan presiden terpilih diundur Desember 2024 beredar melalui sebuah video berdurasi 8 menit 40 detik.
Video diunggah oleh akun Facebook ini pada 17 September dan YouTube ini pada 6 September. Arsipnya dapat dilihat di sini.
"Prabowo kaget plantikan presiden di undur," tulis akun Facebook.
Sementara, berikut teks yang tertera pada awal video:
PRABOWO KAGET22 PELANTIKAN PRESIDEN DI UNDUR!?
PELANTIKAN PRESIDEN DIBULAAN DESEMBER?
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 17 September 2024, yang mengeklaim pelantikan presiden terpilih diundur Desember 2024.
(GFD-2024-23140) [HOAKS] Pelantikan Prabowo-Gibran Diundur Menjadi Desember 2024
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar hanya menampilkan eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Video identik ditemukan di kanal YouTube BPIP RI, 2 September 2024, dalam acara Focus Group Discussion Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara "Etika Sosial dan Pendidikan".
Mahfud mulai bicara pada jam ke-1 menit ke-25. Mahfud bicara mengenai etika dalam pemerintahan.
Ia menyinggung mengenai naiknya BJ Habibie sebagai presiden, tetapi memilih berhenti karena pertanggungjawabannya ditolak MPR dan merasa tidak etis mencalonkan diri sebagai presiden pada periode berikutnya.
Mahfud juga mencontohkan Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa yang mendominasi pemerintahan selama bertahun-tahun.
Sejauh ini tidak ada pengumuman mengenai mundurnya pelantikan presiden terpilih periode 2024-2029.
Dilansir Kompas.com, pelantikan Prabowo-Gibran rencananya digelar di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Video identik ditemukan di kanal YouTube BPIP RI, 2 September 2024, dalam acara Focus Group Discussion Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara "Etika Sosial dan Pendidikan".
Mahfud mulai bicara pada jam ke-1 menit ke-25. Mahfud bicara mengenai etika dalam pemerintahan.
Ia menyinggung mengenai naiknya BJ Habibie sebagai presiden, tetapi memilih berhenti karena pertanggungjawabannya ditolak MPR dan merasa tidak etis mencalonkan diri sebagai presiden pada periode berikutnya.
Mahfud juga mencontohkan Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa yang mendominasi pemerintahan selama bertahun-tahun.
Sejauh ini tidak ada pengumuman mengenai mundurnya pelantikan presiden terpilih periode 2024-2029.
Dilansir Kompas.com, pelantikan Prabowo-Gibran rencananya digelar di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Kesimpulan
Narasi mengenai pelantikan presiden terpilih diundur Desember 2024 merupakan hoaks.
Video yang beredar hanya menampilkan Mahfud MD ketika menghadiri Focus Group Discussion BPIP RI, 2 September 2024.
Tidak ada pengumuman mengenai mundurnya jadwal pelantikan. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Video yang beredar hanya menampilkan Mahfud MD ketika menghadiri Focus Group Discussion BPIP RI, 2 September 2024.
Tidak ada pengumuman mengenai mundurnya jadwal pelantikan. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100043209453432/videos/1231635368264634/
- https://ghostarchive.org/archive/U4n5C
- https://www.youtube.com/watch?v=P78lmQu0J0s
- https://nasional.kompas.com/read/2024/09/25/12362651/jadwal-pelantikan-presiden-wapres-terpilih-prabowo-subianto-gibran
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23139) [HOAKS] Unggah Teks "Goodbye Meta AI" Mencegah Data Digunakan untuk Latih AI
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Sejumlah pengguna Facebook mengunggah teks yang diklaim dapat mencegah Meta (perusahaan induk Facebook) menggunakan data mereka untuk melatih model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan tersebut tidak berpengaruh terhadap kebijakan Meta soal data pengguna dan AI, juga AI generatif.
Teks yang diklaim dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk pelatihan AI dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (30/9/2024).
Berikut teks yang dibagikan:
Goodbye Meta AI it's been a nightmare. Please note an attorney advised us to put this up, failure to do so may result in legal consequences. Since Meta is now a public entity, all members must publish a similar statement.
If you do not publish at least once, it is assumed that you agree with them using your information and photos. I do not authorize Meta or anyone else to use my personal data, profile information or photos.
(Selamat tinggal Meta AI, ini merupakan mimpi buruk. Harap diperhatikan bahwa seorang pengacara menyarankan kami untuk mempublikasikan hal ini, jika tidak, hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum. Karena Meta sekarang adalah entitas publik, semua anggota harus mempublikasikan pernyataan serupa.
Jika Anda tidak mempublikasikan setidaknya satu kali, diasumsikan bahwa Anda setuju dengan mereka menggunakan informasi dan foto Anda. Saya tidak mengizinkan Meta atau siapa pun untuk menggunakan data pribadi, informasi profil, atau foto saya.)
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan tersebut tidak berpengaruh terhadap kebijakan Meta soal data pengguna dan AI, juga AI generatif.
Teks yang diklaim dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk pelatihan AI dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (30/9/2024).
Berikut teks yang dibagikan:
Goodbye Meta AI it's been a nightmare. Please note an attorney advised us to put this up, failure to do so may result in legal consequences. Since Meta is now a public entity, all members must publish a similar statement.
If you do not publish at least once, it is assumed that you agree with them using your information and photos. I do not authorize Meta or anyone else to use my personal data, profile information or photos.
(Selamat tinggal Meta AI, ini merupakan mimpi buruk. Harap diperhatikan bahwa seorang pengacara menyarankan kami untuk mempublikasikan hal ini, jika tidak, hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum. Karena Meta sekarang adalah entitas publik, semua anggota harus mempublikasikan pernyataan serupa.
Jika Anda tidak mempublikasikan setidaknya satu kali, diasumsikan bahwa Anda setuju dengan mereka menggunakan informasi dan foto Anda. Saya tidak mengizinkan Meta atau siapa pun untuk menggunakan data pribadi, informasi profil, atau foto saya.)
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan bukti bahwa pengguna yang menyalin dan mengunggah teks "Goodbye Meta AI" dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk melatih AI.
Pada September 2023 di konferensi Connect, Meta mengumumkan peluncuran fitur AI generatif terbaru dan penjelasan soal pengelolaan data pengguna untuk pelatihan AI.
Berikut penjelasan Meta:
Post yang dibagikan secara publik di Instagram dan Facebook - termasuk foto dan teks - merupakan bagian dari data yang digunakan untuk melatih model AI generatif yang mendasari fitur-fitur yang kami umumkan di Connect.
Kami tidak melatih model-model ini dengan menggunakan post pribadi. Kami juga tidak menggunakan percakapan pribadi Anda dengan teman dan keluarga untuk melatih AI kami.
Kami dapat menggunakan data dari penggunaan stiker AI Anda, seperti pencarian stiker yang Anda gunakan dalam obrolan, untuk meningkatkan model stiker AI kami.
Menurut MIT Technology Review, pengguna platform Meta di Amerika Serikat atau negara lain yang tidak memiliki undang-undang privasi data nasional, tidak memiliki cara mencegah Meta menggunakan data mereka untuk melatih AI.
Pengguna yang tidak menginginkan hal tersebut dapat mengatur pengaturan akun mereka menjadi privat untuk meminimalkan risiko.
Sementara itu, pengguna di Uni Eropa dan Inggris, yang dilindungi oleh aturan perlindungan data yang ketat, memiliki hak untuk menolak data mereka digunakan untuk pelatihan AI.
Pada September 2023 di konferensi Connect, Meta mengumumkan peluncuran fitur AI generatif terbaru dan penjelasan soal pengelolaan data pengguna untuk pelatihan AI.
Berikut penjelasan Meta:
Post yang dibagikan secara publik di Instagram dan Facebook - termasuk foto dan teks - merupakan bagian dari data yang digunakan untuk melatih model AI generatif yang mendasari fitur-fitur yang kami umumkan di Connect.
Kami tidak melatih model-model ini dengan menggunakan post pribadi. Kami juga tidak menggunakan percakapan pribadi Anda dengan teman dan keluarga untuk melatih AI kami.
Kami dapat menggunakan data dari penggunaan stiker AI Anda, seperti pencarian stiker yang Anda gunakan dalam obrolan, untuk meningkatkan model stiker AI kami.
Menurut MIT Technology Review, pengguna platform Meta di Amerika Serikat atau negara lain yang tidak memiliki undang-undang privasi data nasional, tidak memiliki cara mencegah Meta menggunakan data mereka untuk melatih AI.
Pengguna yang tidak menginginkan hal tersebut dapat mengatur pengaturan akun mereka menjadi privat untuk meminimalkan risiko.
Sementara itu, pengguna di Uni Eropa dan Inggris, yang dilindungi oleh aturan perlindungan data yang ketat, memiliki hak untuk menolak data mereka digunakan untuk pelatihan AI.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, teks yang diklaim dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk pelatihan AI adalah hoaks.
Tidak ada bukti bahwa menyalin dan mengunggah teks "Goodbye Meta AI" dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk melatih AI.
Tidak ada bukti bahwa menyalin dan mengunggah teks "Goodbye Meta AI" dapat mencegah Meta menggunakan data pengguna untuk melatih AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/terri.rivera.9250/posts/pfbid02w1MufDX1obBhaoRFnd13uMvujEQSyzREdemNctNu1ecNBDAgs7hmcbBkRqYvE3Khl
- https://www.facebook.com/bob.mitchell.90/posts/pfbid0wz9md4X5pyQqDbpNrRLaY4jT889uhc1PTE54ZDk7osrGM1XpzLTTNPagN8eL7b6Wl
- https://www.facebook.com/kathy.fargnoli/posts/pfbid024JzH2b2xPA7LoLUGKsVtPWDrRTnQ74bNVcoYWYWn5rL1avxtf96XeLpSXJLEtzfEl
- https://about.fb.com/news/2023/09/privacy-matters-metas-generative-ai-features/
- https://www.technologyreview.com/2024/06/14/1093789/how-to-opt-out-of-meta-ai-training/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23138) [HOAKS] Video Pengusaha Prajogo Pangestu Janjikan Rp 20 Juta
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2024
Berita
KOMPAS.com- Sebuah video yang tersebar di media sosial mengeklaim pengusaha Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Prajogo Pangestu merupakan orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Bloomberg pada akhir Juni 2024. Total harta kekayaannya mencapai 64,2 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 1.053 triliun.
Video yang menampilkan Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta dibagikan oleh akun Instagram ini.
Dalam video Prajogo Pangestu mengatakan, untuk mendapat Rp 20 juta yakni dengan mengikuti akun, serta menyukai dan membagikan unggahan tersebut.
Selain itu, bagi mereka yang tertarik juga diminta untuk mengeklik tautan yang disertakan dalam bio akun Instagram tersebut.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Prajogo Pangestu merupakan orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Bloomberg pada akhir Juni 2024. Total harta kekayaannya mencapai 64,2 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 1.053 triliun.
Video yang menampilkan Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta dibagikan oleh akun Instagram ini.
Dalam video Prajogo Pangestu mengatakan, untuk mendapat Rp 20 juta yakni dengan mengikuti akun, serta menyukai dan membagikan unggahan tersebut.
Selain itu, bagi mereka yang tertarik juga diminta untuk mengeklik tautan yang disertakan dalam bio akun Instagram tersebut.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Yandex. Hasilnya video merupakan hasil manipulasi menggunakan foto yang ada di laman Insert Live ini.
Foto tersebut diunggah di laman Insert Live pada tahun 2019 dalam artikel berjudul "Prajogo Pangestu, Sopir Angkot yang Jadi Orang Terkaya Nomor 3 RI".
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta menggunakan AI Voice Detector.
Setelah dicek, suara Prajogo Pangestu terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 91,13 persen.
Adapun sampai ini tidak terdapat informasi kredibel Prajogo Pangestu membagikan uang Rp 20 juta kepada masyarakat.
Kemudian, Kompas.com juga menelusuri tautan yang disertakan dalam bio akun Instagram pengunggah.
Tautan itu menuju salah satu channel di aplikasi pesan Telegram. Dalam deskripsi, channel itu menjanjikan siap membantu pendanaan dan menyediakan konsultasi melalui Telegram.
Waspada, jangan sampai kita terjebak penipuan yang dilakukan dengan modus mencatut tokoh pengusaha, kemudian menjaring calon korban untuk melakukan percakapan.
Jangan sembarangan percaya dan mengikuti hal-hal mencurigakan di media sosial, apalagi jika diiringi penawaran atau hadiah.
Foto tersebut diunggah di laman Insert Live pada tahun 2019 dalam artikel berjudul "Prajogo Pangestu, Sopir Angkot yang Jadi Orang Terkaya Nomor 3 RI".
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta menggunakan AI Voice Detector.
Setelah dicek, suara Prajogo Pangestu terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 91,13 persen.
Adapun sampai ini tidak terdapat informasi kredibel Prajogo Pangestu membagikan uang Rp 20 juta kepada masyarakat.
Kemudian, Kompas.com juga menelusuri tautan yang disertakan dalam bio akun Instagram pengunggah.
Tautan itu menuju salah satu channel di aplikasi pesan Telegram. Dalam deskripsi, channel itu menjanjikan siap membantu pendanaan dan menyediakan konsultasi melalui Telegram.
Waspada, jangan sampai kita terjebak penipuan yang dilakukan dengan modus mencatut tokoh pengusaha, kemudian menjaring calon korban untuk melakukan percakapan.
Jangan sembarangan percaya dan mengikuti hal-hal mencurigakan di media sosial, apalagi jika diiringi penawaran atau hadiah.
Kesimpulan
Video Prajogo Pangestu menjanjikan uang Rp 20 juta merupakan hasil manipulasi. Video itu merakayasa foto Prajogo Pangestu dengan AI seolah ia berbicara akan memberikan uang kepada masyarakat.
Setelah dicek, suara Prajogo Pangestu terdeteksi dihasilkan AI dengan probabilitas mencapai 91,13 persen.
Setelah dicek, suara Prajogo Pangestu terdeteksi dihasilkan AI dengan probabilitas mencapai 91,13 persen.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/09/06/183000365/10-orang-terkaya-asia-versi-bloomberg-ada-prajogo-pangestu-?page=all
- https://www.instagram.com/p/DAf5pAzO2Q_/
- https://www.insertlive.com/lifestyle/20191206163234-19-70803/prajogo-pangestu-sopir-angkot-yang-jadi-orang-terkaya-nomor-3-ri
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23137) Cek Fakta: Ben Weasel Mualaf, Pindah Agama dari Budha ke Islam
Sumber:Tanggal publish: 01/10/2024
Berita
Suara.com - Beredar narasi di media sosial dengan klaim yang menyebutkan bahwa musisi asal Amerika Serikat, Ben Weasel, merupakan seorang mualaf yang pindah dari agama Budha ke agama Islam.
Akun Facebook dengan nama Mualaf Studio ini terlihat mengunggah pula informasi mengenai beberapa tokoh yang diketahui menjadi mualaf.
Nerikut narasi yang disampaikan:
“Ben Weasel (Pemusik) Mualaf | Dari Budha ke Islam”
Benarkah Ben Weasel merupakan mualaf yang berpindah agama dari Budha ke Islam?
Akun Facebook dengan nama Mualaf Studio ini terlihat mengunggah pula informasi mengenai beberapa tokoh yang diketahui menjadi mualaf.
Nerikut narasi yang disampaikan:
“Ben Weasel (Pemusik) Mualaf | Dari Budha ke Islam”
Benarkah Ben Weasel merupakan mualaf yang berpindah agama dari Budha ke Islam?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com, tidak ditemukan informasi mengenai musisi bernama asli Benjamin Foster, yang menjadi mualaf.
Sementara itu, tokoh-tokoh lain pada akun Facebook ini informasi mengenai perjalanan mualafnya dapat ditemui pada berita-berita media online.
Demikian pula ketika ditelusuri dengan mesin pencarian google dengan kata kunci “Ben Weasel mualaf”, tidak ditemukan informasi yang merujuk pada klaim tersebut.
Informasi yang ada justru menyebutkan bahwa sekitar tahun 2013, penyanyi utama dan gitaris dari band punk rock Screeching Weasel ini, telah menjadi seorang Katolik, setelah sebelumnya memeluk agama Budha. Hal tersebut dapat dilihat dari ulasan Wikipedia yang berjudul “Daftar Orang yang Pindah ke Katolik”.
Pada ulasan tersebut, didapati keterangan yang menyebutkan bahwa Ben Weasel adalah salah satu tokoh yang telah berpindah dari Budha ke Katolik.
Keterangan tersebut diperkuat melalui tautan artikel salah satu media asal Milan, TEMPI, yang juga dilampirkan di dalamnya. Di dalam artikel berjudul “Ben Weasel: Te Deum Laudamus for Our Persistent Church”, disebutkan bahwa Ben menulis sebuah artikel untuk TEMPI yang berisi rasa syukurnya terhadap Gereja Tuhan.
Dalam kutipan oleh TEMPI, disebutkan pula bahwa Ben baru saja melepaskan diri dari skema hidupnya sebelumnya dengan berpindah menjadi seorang beragama Katolik.
Sementara itu, tokoh-tokoh lain pada akun Facebook ini informasi mengenai perjalanan mualafnya dapat ditemui pada berita-berita media online.
Demikian pula ketika ditelusuri dengan mesin pencarian google dengan kata kunci “Ben Weasel mualaf”, tidak ditemukan informasi yang merujuk pada klaim tersebut.
Informasi yang ada justru menyebutkan bahwa sekitar tahun 2013, penyanyi utama dan gitaris dari band punk rock Screeching Weasel ini, telah menjadi seorang Katolik, setelah sebelumnya memeluk agama Budha. Hal tersebut dapat dilihat dari ulasan Wikipedia yang berjudul “Daftar Orang yang Pindah ke Katolik”.
Pada ulasan tersebut, didapati keterangan yang menyebutkan bahwa Ben Weasel adalah salah satu tokoh yang telah berpindah dari Budha ke Katolik.
Keterangan tersebut diperkuat melalui tautan artikel salah satu media asal Milan, TEMPI, yang juga dilampirkan di dalamnya. Di dalam artikel berjudul “Ben Weasel: Te Deum Laudamus for Our Persistent Church”, disebutkan bahwa Ben menulis sebuah artikel untuk TEMPI yang berisi rasa syukurnya terhadap Gereja Tuhan.
Dalam kutipan oleh TEMPI, disebutkan pula bahwa Ben baru saja melepaskan diri dari skema hidupnya sebelumnya dengan berpindah menjadi seorang beragama Katolik.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan Ben Weasel telah berpindah agama dari Budha ke Islam, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.
Halaman: 1067/6218