• (GFD-2025-26081) [SALAH] Presiden BEM Unair Ditangkap

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 12/03/2025

    Berita

    Pada Sabtu, 1/3/2025 beredar post/cuitan di X/Twitter (arsip cadangan) yang membagikan video dengan narasi:

    “Dia kira kini JAMAN Jokowi yg ngatain apapun kepada Presiden dibiarkan. Sekarang beda ini Jaman Prabowo ☕☕”

    Hasil Cek Fakta

    * Tidak berkaitan dengan Presiden BEM Unair. Faktanya, video yang dibagikan adalah video penangkapan pegawai Puskesmas Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, berkaitan dengan dugaan kasus korupsi Dana Puskesmas.
    * Post/cuitan yang membagikan video tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content).

    Kesimpulan

    Post/cuitan masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya yaitu tentang penangkapan pegawai Puskesmas Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, berkaitan dengan dugaan kasus korupsi Dana Puskesmas.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26080) [PENIPUAN] Tautan Rekrutmen PT IWIP, Gaji Tembus Puluhan Juta

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Pendaftaran Rekrutmen PT. IWIP 2025” pada Jumat (31/1/2025) membagikan tautan [arsip] berisi informasi lowongan kerja di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

    Unggahan disertai narasi:

    “ 🔥 REKRUTMEN PT. INDONESIA WEDA BAY INDUSTRIAL PARK (IWIP) 2025 TELAH RESMI DIBUKA! 🔥

    🎓 TERBUKA UNTUK:

    ✔ Lulusan SMA/SMK Sederajat, D3, S1/D4, hingga S2.

    ✔ Fresh graduate maupun yang sudah berpengalaman.

    💰 KEUNTUNGAN:

    ✅ Gaji mulai dari 18-25 juta/bulan.

    ✅ Penempatan kerja sesuai domisili.

    ✅ Proses daftar mudah & cepat!

    📲 DAFTAR ONLINE SEKARANG:

    👉 Cukup login dengan akun Telegram Anda.

    👉 Klik link berikut untuk mulai daftar: https://lokeriwip2025.incvt.com/

    🕒 PERHATIAN:

    Pendaftaran GRATIS! Jangan sampai terlambat, segera daftar sebelum kuota habis!

    ✨ JADILAH BAGIAN DARI IWIP, WUJUDKAN KARIER IMPIANMU! “

    Per Rabu (12/03/2025), unggahan sudah disukai 4.200-an pengguna dan dibagikan ulang hampir 300 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran dalam unggahan. Hasilnya, tautan tidak mengarah ke laman resmi PT IWIP (https://iwip.co.id/) .Warganet justru diminta menuliskan nama, alamat, usia, jenis kelamin, dan nomor handphone yang terhubung dengan akun Telegram.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri informasi lowongan di laman karir PT IWIP (https://iwip.co.id/lowongan-kerja/). Ada sejumlah lowongan kerja yang tertera, salah satunya untuk posisi marketing development yang diunggah pada November 2024.

    Dari pengamatan TurnBackHoax, PT IWIP selalu menyertakan deskripsi pekerjaan dalam setiap lowongan yang dibuka, tetapi tidak mencantumkan gaji. PT IWIP dalam laman resminya menyebut bahwa perusahaan hanya menginformasikan lowongan lewat:

    iwip.co.id/karir/
    id.jobstreet.com/companies/indonesia-weda-bay-industrial-park-168549880827834
    karirhub.kemnaker.go.id/pemberi-kerja/perusahaan/pt.-indonesia-weda-bay-industrial-park, serta
    pengumuman di surat kabar dan offline.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “rekrutmen PT IWIP, gaji tembus puluhan juta” merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26079) [SALAH] Kejagung Umumkan Koruptor Pertamina Bakal Dihukum Mati

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 12/03/2025

    Berita

    Akun TikTok “darniatynurdin” pada Rabu (05/03/2025) mengunggah video [arsip] disertai narasi
    " Kejagung Umumkan Koruptor Pertamina Akan dihukum mati”

    Per Selasa (11/03/2025), video tersebut sudah dilihat hampir 70 ribu pengguna dan dibagikan ulang 115 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta (TurnBackHoax) menyimak video dari awal hingga selesai. Diketahui, tidak ada pernyataan mengenai putusan hukuman mati dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap koruptor Pertamina.
    TurnBackHoax kemudian memasukkan headline yang ada dalam video, yakni “Kejagung Umumkan Tersangka baru Korupsi Pertamina” ke kolom pencarian YouTube. Pencarian teratas mengarah ke video kanal YouTube Metro TV “[FULL] BREAKING NEWS - Kejagung Tambah Dua tersangka dalam Skandal Minyak Pertamina”.
    Isi video yang diunggah Rabu (26/02/2025) itu sama dengan potongan unggahan akun TikTok “darniatynurdin”, tepatnya pada menit ke 06.52. Konteks asli video adalah momen saat Kejagung mengumumkan dua tersangka baru terkait skandal minyak Pertamina.
    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Keputusan hukuman oleh Kejagung untuk koruptor Pertamina” ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian teratas mengarah ke pemberitaan kompas.com “Soal Hukuman Mati Tersangka Korupsi Pertamina, Jaksa Agung: Tunggu Hasil Penyidikan.
    Dilansir dari berita yang tayang Kamis (06/03/2025) itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan kalau kasus ini masih dalam proses penyidikan.
    Ia tidak mau berspekulasi jauh soal kemungkinan para tersangka kasus dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018—2023.
    “Dalam kondisi yang demikian bisa-bisa hukuman mati. Tapi kita akan lihat dulu bagaimana hasil penyelidikan ini,” kata ST Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “Kejagung umumkan koruptor Pertamina bakal dihukum mati” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26078) Salah, Tautan Pendaftaran Bansos Ramadhan 2025 Rp1,5 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/03/2025

    Berita

    tirto.id - Bulan Ramadhan, yang notabene menjadi bulan suci dan penuh berkah bagi umat Muslim, tak jarang dimanfaatkan kelompok tak bertanggung jawab sebagai momentum untuk menyebarkan narasi miring terkait bantuan uang tunai.

    Akun-akun media sosial seperti ini kerap mengatasnamakan lembaga otoritatif seperti Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menciptakan kepercayaan publik. Akun Facebook bernama “Seputar Info Bantuan Ramadhan 2025” misalnya, membagikan klaim ini beserta poster dan sebuah tautan pendaftaran.

    Akun pengunggah menyebut bantuan sosial Ramadhan ini bernilai Rp1,5 juta per orang. Untuk mendapatkannya, masyarakat perlu memasukkan nomor Telegram aktif.

    “BANTUAN SOSIAL RAMADHAN TAHUN 2025 1446 HIJRIAH. Bantuan Sosial Sebesar Rp.1.500.000, Per Orang. Daftarkan Diri Anda & Dapatkan Sekarang Di Bawah Ini👇,” begitu bunyi keterangan yang dibubuhkan dalam unggahan.

    Sejak disebarkan pada Senin (3/3/2025) sampai Selasa (11/3/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke 13 orang, dan memperoleh 747 tanda suka, serta 21 komentar.

    Meski kolom komentarnya banyak dijejali testimoni warga yang berhasil klaim bantuan, ada juga seorang pengguna Facebook yang memberi peringatan untuk tidak membuka tautan. Sebab, menurut pengalaman akun tersebut, usai mengklik tautan, akun Telegram-nya terkena hack.

    Tautan semacam ini tentu berbahaya, sehingga perlu diperiksa kebenarannya. Apalagi beberapa akun Facebook lain juga terlihat membagikan klaim serupa, seperti ini dan ini.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto pertama-tama mengecek profil akun pengunggah. Akun itu rupanya baru dibuat pada 3 Maret 2025 dan hanya memiliki 12 pengikut. Dalam berandanya tampak hanya satu unggahan yang pernah dibagikan, yakni terkait bantuan Ramadan 2025.

    Sudah jelas bahwa akun tersebut bukanlah akun asli Kemensos. Akun Facebook resmi Kemensos sendiri bernama “Kementerian Sosial RI” yang memiliki centang biru dan diikuti oleh 184 ribu orang. Tirtotak menemukan adanya informasi yang membenarkan klaim yang beredar dalam akun media sosial resmi Kemensos.

    Narasi ini bahkan telah dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram dan pemerintah pada triwulan 1-2025 masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk penyaluran bansos.

    Hasil penelusuran menggunakan urlscan.io juga menemukan kalau tautan yang disebarkan akun palsu tak mengarah ke situs resmi maupun akun-akun media sosial Kemensos. Tautan seperti ini umumnya merupakan modus penipuan atau pencurian data pribadi (phishing).

    Kemensos lewat akun Instagram-nya telah menyatakan bahwa pihaknya tidak membuat situs ataupun tautan yang membuka pendaftaran bantuan sosial.

    Dalam highlight story “HOAKS”, Kemensos menyatakan bahwa penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/BPNT dan PKH, adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diusulkan Pemerintah Daerah atau dapat mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos.

    Dilaporkan Kompas TV, Sabtu (1/3/2025), Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, pun menegaskan kalau tidak akan ada penambahan bansos khusus selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah alias pada tahun 2025 ini. Hal itu karena penyaluran bantuan sosial untuk perlindungan sosial di tiga bulan pertama tahun 2025 sudah dilakukan, dengan tingkat penyaluran mencapai lebih dari 90 persen.

    "Tetap kita bansos untuk perlindungan sosial di tiga bulan pertama ini sudah salur ya, sudah 90 persen lebih. Nanti kita akan menyalurkan lagi pada 3 bulan ke depan," ungkapnya.

    Untuk bantuan sosial pada triwulan kedua tahun 2025, Kemensos akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis penerima manfaat.

    Adapun beberapa bansos yang cair bertepatan dengan bulan Ramadan, seperti dilansir CNBC Indonesia, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan beras 10 kilogram (kg), bantuan pangan non-tunai (BNPT), dan Program Indonesia Pintar (PIP).

    Untuk PKH, masyarakat bisa memantau status penyaluran bantuan sosial yang mereka terima lewat situs http://cekbansos.kemensos.go.id/. Di situ, masyarakat bisa memilih lokasi domisili, memasukkan nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengklik tombol "cari data".

    Tirto sebelumnya pernah memeriksa klaim tidak benar terkait PKH 2025 dan PKH 2024.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tautan pendaftaran untuk mendapat bantuan sosial Ramadhan 2025 dari Kementerian Sosial (Kemensos) bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Akun pengunggah bukan merupakan akun asli Kemensos dan tautan yang disertakan tidak mengarah ke situs resmi maupun akun-akun media sosial Kemensos. Tautan seperti ini umumnya merupakan modus penipuan atau pencurian data pribadi (phishing).

    Kemensos lewat akun Instagramnya telah menyatakan bahwa kementerian tidak membuat situs ataupun tautan yang membuka pendaftaran bantuan sosial. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, pun menegaskan kalau tidak akan ada penambahan bansos khusus selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau pada tahun 2025.

    Rujukan