tirto.id - Beragam kontroversi yang timbul dari program makan bergizi gratis (MBG) memancing polemik dan diskusi publik. Narasi yang sempat naik ke permukaan adalah usulan untuk mengubah skema MBG menjadi bantuan tunai yang diberikan kepada orang tua murid.
ADVERTISEMENT
Narasi itu juga kami temukan tersebar dan menjadi bahan diskusi di media sosial. Beredar sebuah potongan video yang menunjukkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dengan narasi pernyataan pemerintah soal perubahan skema MBG menjadi bantuan langsung tunai.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
"MBG diganti uang tunai? Simak pemaparannya. Program makan siang gratis akan diganti dengan uang tunai," tulis teks dalam video unggahan akun Facebook "Kanza Caca" (arsip) pada Kamis (13/11/2025).
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
periksa fakta MBG akan Diganti Uang Tunai.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Hingga Jumat (28/11/2025), unggahan tersebut sudah dilihat 153 ribu orang dan mendapatkan 3,6 ribu tanda suka, 945 komentar, serta sudah dibagikan 164 kali.
"Bagus... Jadi lebih irit, lebih mudah, gak usah gaji karyawan, gak usah sewa tanah, gak usah bikin dapur umum." tulis komentar teratas pada postingan tersebut yang mendapat 79 tanda suka. Reaksi tersebut menunjukkan kepercayaan publik terhadap narasi tersebut.
Tirto juga menemukan video serupa yang tersebar di platform TikTok. Setidaknya ada dua unggahan yang kami temukan menyebarkan narasi serupa. (unggahan 1, unggahan 2)
ADVERTISEMENT
Lantas, benarkah MBG akan diganti dengan uang tunai?
(GFD-2025-30355) Tidak Benar Narasi Program MBG Akan Diganti dengan Uang Tunai
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Mula-mula, Tirto menyaksikan keseluruhan video konferensi pers Mensesneg Prasetyo tersebut. Di video tersebut tidak ada pernyataan langsung dia yang menyatakan kalau MBG akan diganti dengan uang tunai.
Kami kemudian melakukan pencarian sumber video asli dengan metode reverse image search (pencarian gambar terbalik). Hasilnya ditemukan sumber video asli berasal dari kanal YouTube resmi Tribunnews dengan judul “Ribuan Siswa Alami Keracunan MBG di Berbagai Daerah, Istana Minta Maaf: Bukan yang Kita Harapkan”.
Video tersebut pertama kali tayang pada 19 September 2025. Di dalamnya memuat pernyataan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang meminta maaf atas sejumlah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam video lengkap tersebut, bagian yang menjadi potongan pada unggahan Facebook memperlihatkan Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan mengenai usulan mengubah skema MBG menjadi uang tunai. Ia menjelaskan bahwa ide tersebut sah-sah saja disampaikan oleh siapa pun, namun bukan berarti merupakan opsi terbaik.
Menurutnya, skema pemberian makan secara langsung kepada siswa di sekolah saat ini dinilai pemerintah sebagai konsep yang paling tepat. "Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan," ujar Prasetyo dalam video tersebut.
Lebih lanjut, penelusuran Tirto justru mengarahkan ke pernyataan tegas dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menolak usulan mengganti MBG dengan bantuan uang tunai.
Detik melansir, Dadan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mengganti skema MBG menjadi bantuan uang tunai langsung ke orang tua penerima manfaat. Ia menilai mekanisme penyaluran uang berpotensi menghilangkan manfaat utama program, termasuk tujuan jangka panjang membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Untuk uang tunai kan sudah ada bantuan langsung tunai (BLT). Jadi kami tidak ingin melakukan itu (ubah skema)," kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Dia juga menambahkan, pemberian uang tunai membuka risiko penyaluran yang tidak tepat sasaran dan menghambat pengembangan ekosistem pangan lokal.
Kami kemudian melakukan pencarian sumber video asli dengan metode reverse image search (pencarian gambar terbalik). Hasilnya ditemukan sumber video asli berasal dari kanal YouTube resmi Tribunnews dengan judul “Ribuan Siswa Alami Keracunan MBG di Berbagai Daerah, Istana Minta Maaf: Bukan yang Kita Harapkan”.
Video tersebut pertama kali tayang pada 19 September 2025. Di dalamnya memuat pernyataan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang meminta maaf atas sejumlah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam video lengkap tersebut, bagian yang menjadi potongan pada unggahan Facebook memperlihatkan Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan mengenai usulan mengubah skema MBG menjadi uang tunai. Ia menjelaskan bahwa ide tersebut sah-sah saja disampaikan oleh siapa pun, namun bukan berarti merupakan opsi terbaik.
Menurutnya, skema pemberian makan secara langsung kepada siswa di sekolah saat ini dinilai pemerintah sebagai konsep yang paling tepat. "Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan," ujar Prasetyo dalam video tersebut.
Lebih lanjut, penelusuran Tirto justru mengarahkan ke pernyataan tegas dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menolak usulan mengganti MBG dengan bantuan uang tunai.
Detik melansir, Dadan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mengganti skema MBG menjadi bantuan uang tunai langsung ke orang tua penerima manfaat. Ia menilai mekanisme penyaluran uang berpotensi menghilangkan manfaat utama program, termasuk tujuan jangka panjang membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Untuk uang tunai kan sudah ada bantuan langsung tunai (BLT). Jadi kami tidak ingin melakukan itu (ubah skema)," kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Dia juga menambahkan, pemberian uang tunai membuka risiko penyaluran yang tidak tepat sasaran dan menghambat pengembangan ekosistem pangan lokal.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta, tidak ditemukan bukti bahwa pemerintah akan mengganti program MBG menjadi uang tunai. Potongan video yang beredar di media sosial menempelkan klaim yang tidak sesuai dengan konteks asli.
Pihak BGN yang menjadi penanggung jawab program MBG bahkan telah menegaskan kalau tidak ada rencana untuk mengganti program MBG menjadi bantuan tunai. Skema makan langsung di sekolah tetap dipertahankan.
Dengan demikian, klaim bahwa MBG akan diganti menjadi uang tunai adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0000:00UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios
Pihak BGN yang menjadi penanggung jawab program MBG bahkan telah menegaskan kalau tidak ada rencana untuk mengganti program MBG menjadi bantuan tunai. Skema makan langsung di sekolah tetap dipertahankan.
Dengan demikian, klaim bahwa MBG akan diganti menjadi uang tunai adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0000:00UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1514283749696493
- https://archive.today/jCWGt
- https://www.tiktok.com/@achmade5/video/7553643572919045394
- https://www.tiktok.com/@syaifulbachrie8586/video/7571730829500517653
- https://youtu.be/1ab1AxlAo1s?si=n0E0-kGtb0PFXDVI
- https://www.detik.com/jabar/berita/d-8126019/alasan-kepala-bgn-tolak-usulan-program-mbg-diganti-bantuan-tunai
- https://mailto:factcheck@tirto.id
(GFD-2025-30354) Cek Fakta: Hoaks Video Klaim Operasi Zebra 2025 Incar Mobil Kaca Gelap
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial unggahan video berisi klaim Operasi Zebra 2025 kini mengincar mobil kaca film gelap. Postingan tersebut beredar di salah satu akun TikTok beberapa waktu lalu.
Dalam video postingan terdapat foto Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin yang ditemani sejumlah orang.
Pada foto tersebut, ada tulisan sebagai berikut: "Operasi Zebra 2025, Kini incar mobil kaca film gelap kami anggap mobil penjahat"
Selain foto dari Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin, video dilanjutkan dengan gambar sejumlah mobil kaca gelap.
Lalu benarkah video klaim Operasi Zebra 2025 kini mengincar mobil kaca film gelap? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video berisi klaim Operasi Zebra 2025 kini mengincar mobil kaca film gelap. Penelusuran menemukan video identik dengan artikel berita dari bisnis.com yang tayang di akun Instagram @bisniscom berjudul "Operasi Zebra 2025, Kini Incar Pengendara yang Copot Plat Nomor Belakang".
Dalam video tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membeberkan sejumlah target Operasi Zebra Jaya 2025 yang digelar pada 17 hingga 30 November.
Komarudin mengatakan yang akan menjadi konsentrasi utama adalah pelanggaran terkait penggunaan helm, pengendara kendaraan roda dua di bawah umur, kecepatan melebihi aturan, serta penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB), termasuk kendaraan ataupun penggunaan plat diplomatik atau TNI/Polri yang tidak sesuai ketentuan.
Tidak ada pernyataan bahwa Operasi Zebra kini mengincar mobil kaca film gelap.
Penelusuran juga mengarah pada pernyataan Traffic Management Centre Polda Metro Jaya yakni @tmcpoldametro.
Dalam unggahannya, TMC Polda Metro Jaya menyatakan, video tersebut 100 persen hoaks. Sumber asli berasal dari akun TikTok Bisnis Indonesia yang memuat berita tentang pengendara mencopot pelat nomor belakang serta berisi penjelasan Dirlantas Polda Metro Jaya terkait pemanfaatan ETLE Mobile.
Polda Metro juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi, memastikan kebenarannya, dan bersama-sama saring sebelum sharing agar ruang digital tetap aman, positif, dan menenangkan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video berisi klaim Operasi Zebra 2025 kini mengincar mobil kaca film gelap, hoaks.
(GFD-2025-30353) Keliru: BPOM Merazia Minuman Siap Saji karena Berbahaya
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2025
Berita
SEBUAH video dengan klaim bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merazia minuman siap saji dalam kemasan beredar di sejumlah media sosial. Tempo menemukan konten tersebut beredar di Facebook [arsip], Instagram, Threads, YouTube, TikTok, dan X pada pertengahan November 2025.
Video itu memperlihatkan beberapa orang berkemeja putih serta berseragam TNI merazia kemasan siap saji. Seorang perempuan mengatakan minuman dengan merek “Power F” dan “Ale-ale” berbahaya untuk anak-anak. Teks yang termuat dalam video menyebut mereka sebagai petugas BPOM.
Namun, benarkah video itu adalah petugas BPOM merazia minuman dalam kemasan?
Video itu memperlihatkan beberapa orang berkemeja putih serta berseragam TNI merazia kemasan siap saji. Seorang perempuan mengatakan minuman dengan merek “Power F” dan “Ale-ale” berbahaya untuk anak-anak. Teks yang termuat dalam video menyebut mereka sebagai petugas BPOM.
Namun, benarkah video itu adalah petugas BPOM merazia minuman dalam kemasan?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik Google, situs-situs kredibel, dan mewawancarai bagian hubungan masyarakat (humas) BPOM. Hasilnya petugas yang merazia minuman dalam kemasan tersebut bukan berasal dari BPOM.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPOM Eka Rosmalasari mengatakan mereka yang melakukan razia dalam video itu bukan petugas BPOM. Menurut dia, untuk memastikan keamanan suatu makanan, masyarakat dapat mengecek kemasan, izin edar, label, dan tanggal kedaluwarsa. Termasuk menyesuaikan produk dengan usia konsumen.
“Perhatikan komposisi, tulisan, atau peringatan pada label pangan olahan,” kata Eka pada Tempo, Kamis, 27 November 2025.
Dua produk dalam video tersebut mengantongi izin edar dari BPOM. Tempo juga menemukan nama dua minuman itu tertera pada website Cekbpom.pom.go.id. Minuman Ginseng Power F Action mendapat izin edar dengan nomor registrasi SD201656511 pada 18 Februari 2025.
Sedangkan izin edar Ale-ale berbagai rasa bernomor registrasi MD 266613068040 terbit pada 25 Mei 2025. Tidak ada pengumuman dari BPOM bahwa dua produk tersebut berbahaya.
Tempo memverifikasi lokasi di mana video itu diambil. Hasilnya, peristiwa dalam video itu terjadi di kantor Desa Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Latar kantor desa yang bercat biru, sama dengan unggahan akun Instagram Nyayu Lusi Santika. Lusi adalah kepala Desa Tanjung Lago.
Verifikasi menggunakan Google Maps, menunjukkan bangunan tersebut memang benar kantor Desa Tanjung Lago.
Kepada situs Pojoksatu.id, 18 November 2025, Nyayu mengkonfirmasi mengenai video itu. Nyayu adalah perempuan yang mengumumkan razia minuman dalam kemasan. Video itu ia unggah lewat akun TikTok, namun telah dihapus setelah menjadi kontroversi.
Menurut Nyayu, inisiatif pemerintahan desa saat itu untuk mengedukasi masyarakat agar berhati-hati memilih minuman. "Kami tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau menjelekkan suatu produk apa pun," kata Nyayu.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPOM Eka Rosmalasari mengatakan mereka yang melakukan razia dalam video itu bukan petugas BPOM. Menurut dia, untuk memastikan keamanan suatu makanan, masyarakat dapat mengecek kemasan, izin edar, label, dan tanggal kedaluwarsa. Termasuk menyesuaikan produk dengan usia konsumen.
“Perhatikan komposisi, tulisan, atau peringatan pada label pangan olahan,” kata Eka pada Tempo, Kamis, 27 November 2025.
Dua produk dalam video tersebut mengantongi izin edar dari BPOM. Tempo juga menemukan nama dua minuman itu tertera pada website Cekbpom.pom.go.id. Minuman Ginseng Power F Action mendapat izin edar dengan nomor registrasi SD201656511 pada 18 Februari 2025.
Sedangkan izin edar Ale-ale berbagai rasa bernomor registrasi MD 266613068040 terbit pada 25 Mei 2025. Tidak ada pengumuman dari BPOM bahwa dua produk tersebut berbahaya.
Tempo memverifikasi lokasi di mana video itu diambil. Hasilnya, peristiwa dalam video itu terjadi di kantor Desa Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Latar kantor desa yang bercat biru, sama dengan unggahan akun Instagram Nyayu Lusi Santika. Lusi adalah kepala Desa Tanjung Lago.
Verifikasi menggunakan Google Maps, menunjukkan bangunan tersebut memang benar kantor Desa Tanjung Lago.
Kepada situs Pojoksatu.id, 18 November 2025, Nyayu mengkonfirmasi mengenai video itu. Nyayu adalah perempuan yang mengumumkan razia minuman dalam kemasan. Video itu ia unggah lewat akun TikTok, namun telah dihapus setelah menjadi kontroversi.
Menurut Nyayu, inisiatif pemerintahan desa saat itu untuk mengedukasi masyarakat agar berhati-hati memilih minuman. "Kami tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau menjelekkan suatu produk apa pun," kata Nyayu.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim petugas BPOM merazia dua produk minuman dalam kemasan adalah keliru.
Petugas yang merazia minuman itu berasal dari pemerintah Desa Tanjung Lago. Dua merek produk minuman tersebut sebenarnya mengantongi izin edar dan konsumsi dari BPOM.
Petugas yang merazia minuman itu berasal dari pemerintah Desa Tanjung Lago. Dua merek produk minuman tersebut sebenarnya mengantongi izin edar dan konsumsi dari BPOM.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=2006077656903452
- https://megalodon.jp/2025-1127-1533-48/
- https://www.facebook.com:443/watch/?v=2006077656903452
- https://www.instagram.com/reel/DRbZEICkSXd/
- https://www.threads.com/@sobatjajankuliner/post/DRCd08FEyx9/video-video
- https://www.youtube.com/shorts/z8V7oZPY1kU
- https://www.tiktok.com/@adesetya08/video/7573378480105147669
- https://x.com/randomable_/status/1989183280319811980
- http://cekbpom.pom.go.id
- https://www.instagram.com/p/DQcDz_lj6SU/
- https://maps.app.goo.gl/8E5zWQBP7y4JKLg99 /cdn-cgi/l/email-protection#9bf8fef0fdfaf0effadbeffef6ebf4b5f8f4b5f2ff
(GFD-2025-30352) Keliru: Harga Beras Dunia Anjlok karena Indonesia Swasembada Beras
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2025
Berita
SEBUAH konten dengan klaim keberhasilan Indonesia berswasembada beras menyebabkan harga beras dunia turun diunggah di Tiktok [arsip], Facebook, dan YouTube. Harga beras dunia disebut anjlok 42 persen setelah Menteri Pertanian Amran Sulaiman berhasil membuat swasembada beras di Indonesia dan mengekspor berasnya ke Afrika.
Konten itu memuat kolase foto Presiden Prabowo Subianto dan Amran Sulaiman dengan judul “Harga beras dunia anjlok 42 persen gara-gara Indonesia”. “Afrika berterima kasih hingga beras RI diborong habis.. Krisis pangan dunia memuncak, Indonesia bantu negara Afrika mengirim ribuan ton beras,” demikian narasi yang juga termuat dalam konten.
Tempo memverifikasi dua hal. Pertama, benarkah harga beras dunia anjlok karena Indonesia swasembada pangan? Kedua, benarkah Afrika sepenuhnya impor beras dari Indonesia?
Konten itu memuat kolase foto Presiden Prabowo Subianto dan Amran Sulaiman dengan judul “Harga beras dunia anjlok 42 persen gara-gara Indonesia”. “Afrika berterima kasih hingga beras RI diborong habis.. Krisis pangan dunia memuncak, Indonesia bantu negara Afrika mengirim ribuan ton beras,” demikian narasi yang juga termuat dalam konten.
Tempo memverifikasi dua hal. Pertama, benarkah harga beras dunia anjlok karena Indonesia swasembada pangan? Kedua, benarkah Afrika sepenuhnya impor beras dari Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim ini dengan menelusuri sumber berita kredibel, data terbuka, dan wawancara pakar pertanian. Hasilnya, turunnya harga beras dunia bukan karena peran Indonesia. Selain itu, Indonesia juga tidak mengekspor beras hingga ribuan ton ke benua Afrika.
Guru besar Fakultas Pertanian IPB University Dwi Andreas menjelaskan, hingga 2024 Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara importir beras, yakni rata-rata sekitar 3 persen dari pasar dunia. Angka impor tertinggi Indonesia terjadi pada 2024 sebesar 7,5%.
Namun angka impor Indonesia itu relatif kecil di pasar beras beras internasional sehingga tidak terlalu mempengaruhi harga dunia. “Apakah nilai itu memberi efek pada beras dunia? Jawabannya tidak,” ujarnya kepada Tempo, 19 November 2025.
Berdasarkan data Statista, Indonesia tidak termasuk 10 negara eksportir beras terbesar dunia. Sebaliknya, Indonesia masuk dalam salah satu dari 25 negara importir beras, terutama beras khusus dengan nilai antara 200.000-500.000 ton per tahun.
Sedangkan menurut data BPS, impor beras konsumsi oleh pemerintah terjadi pada tahun 2014 (844.000 ton), 2015 (862.000 ton), 2016 (1,3 juta ton), 2018 (2,25 juta ton), 2023 (3,06 juta ton), dan 2024 (4,52 juta ton).
Berdasarkan laporan Foreign Agricultural Service (FAS) Departemen Pertanian Amerika Serikat per September 2025, penyebab turunnya harga beras dunia merupakan kombinasi dari banjir pasokan (oversupply) di pasar global dan melemahnya permintaan dari importir utama.
Peningkatan stok beras global didorong oleh penumpukan di negara eksportir utama seperti India dan Pakistan. Begitu pula dengan peningkatan produksi di negara produsen lain seperti Brasil dan Kolombia.
Adapun harga ekspor global terus menurun sejak India mencabut larangan ekspor beras pada September 2024. Sebagai salah satu eksportir terbesar, kembalinya pasokan India membuat pasar global menjadi sangat kompetitif dan menekan harga ke bawah.
Filipina sebagai importir besar dunia juga mengumumkan penghentian impor selama 60 hari mulai 1 September 2025. Dampaknya, permintaan global berkurang secara drastis dalam jangka pendek. Kebijakan itu muncul lantaran harga impor sudah terlalu murah sehingga memukul harga jual petani lokal.
Laporan yang sama juga menyebutkan konsumsi beras global diperkirakan menurun, khususnya di negara seperti Burma dan Amerika Serikat. Faktor ini mengurangi tekanan permintaan terhadap stok yang ada.
Menurut Andreas, naik-turunnya harga beras dunia dipengaruhi secara luas oleh volume impor suatu negara, produksi beras dunia, dan jumlah yang diperdagangkan di pasar internasional. “Ketika produksi dunia naik dan jumlah yang diperdagangkan juga meningkat, harga beras cenderung turun,” kata dia.
Data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) juga menunjukkan kenaikan produksi beras dunia dari 523,6 juta ton pada periode 2023-2024 menjadi 541,5 juta ton (2024-2025). Data USDA menunjukkan beras yang diperdagangkan meningkat dari 54,2 juta ton (2023) menjadi 59,9 juta ton (2024). Jumlah beras yang diperdagangan diperkirakan naik ke 61,1 juta ton pada 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mulai mengekspor beras ke luar negeri. Namun jumlahnya baru 60 kilogram per April 2025. Ekspor beras tersebut bukan ke kawasan Afrika.
Dilansir CNBC Indonesia, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan volume ekspor beras per April 2025 itu ditujukan ke sejumlah negara, yaitu Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Belanda. Nilainya US$ 175,4.
Konsumsi beras di kawasan Afrika Sub-Sahara tumbuh signifikan 15 tahun terakhir akibat pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan pergeseran pola makan ke arah beras sebagai makanan pokok. Menurut laporan Pasar dan Perdagangan Gandum Dunia USDA, India menjadi pemasok terbesar ke kawasan ini, berupa beras putih giling dan beras parboiled dengan harga kompetitif.
Negara lain seperti Afrika Selatan pada tahun 2024 mengimpor beras dari Thailand, India, Pakistan, Vietnam. Sedangkan Bostwana, pada 2022-2023, mengimpor beras dari India, Thailand, Cina, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Guru besar Fakultas Pertanian IPB University Dwi Andreas menjelaskan, hingga 2024 Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara importir beras, yakni rata-rata sekitar 3 persen dari pasar dunia. Angka impor tertinggi Indonesia terjadi pada 2024 sebesar 7,5%.
Namun angka impor Indonesia itu relatif kecil di pasar beras beras internasional sehingga tidak terlalu mempengaruhi harga dunia. “Apakah nilai itu memberi efek pada beras dunia? Jawabannya tidak,” ujarnya kepada Tempo, 19 November 2025.
Berdasarkan data Statista, Indonesia tidak termasuk 10 negara eksportir beras terbesar dunia. Sebaliknya, Indonesia masuk dalam salah satu dari 25 negara importir beras, terutama beras khusus dengan nilai antara 200.000-500.000 ton per tahun.
Sedangkan menurut data BPS, impor beras konsumsi oleh pemerintah terjadi pada tahun 2014 (844.000 ton), 2015 (862.000 ton), 2016 (1,3 juta ton), 2018 (2,25 juta ton), 2023 (3,06 juta ton), dan 2024 (4,52 juta ton).
Berdasarkan laporan Foreign Agricultural Service (FAS) Departemen Pertanian Amerika Serikat per September 2025, penyebab turunnya harga beras dunia merupakan kombinasi dari banjir pasokan (oversupply) di pasar global dan melemahnya permintaan dari importir utama.
Peningkatan stok beras global didorong oleh penumpukan di negara eksportir utama seperti India dan Pakistan. Begitu pula dengan peningkatan produksi di negara produsen lain seperti Brasil dan Kolombia.
Adapun harga ekspor global terus menurun sejak India mencabut larangan ekspor beras pada September 2024. Sebagai salah satu eksportir terbesar, kembalinya pasokan India membuat pasar global menjadi sangat kompetitif dan menekan harga ke bawah.
Filipina sebagai importir besar dunia juga mengumumkan penghentian impor selama 60 hari mulai 1 September 2025. Dampaknya, permintaan global berkurang secara drastis dalam jangka pendek. Kebijakan itu muncul lantaran harga impor sudah terlalu murah sehingga memukul harga jual petani lokal.
Laporan yang sama juga menyebutkan konsumsi beras global diperkirakan menurun, khususnya di negara seperti Burma dan Amerika Serikat. Faktor ini mengurangi tekanan permintaan terhadap stok yang ada.
Menurut Andreas, naik-turunnya harga beras dunia dipengaruhi secara luas oleh volume impor suatu negara, produksi beras dunia, dan jumlah yang diperdagangkan di pasar internasional. “Ketika produksi dunia naik dan jumlah yang diperdagangkan juga meningkat, harga beras cenderung turun,” kata dia.
Data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) juga menunjukkan kenaikan produksi beras dunia dari 523,6 juta ton pada periode 2023-2024 menjadi 541,5 juta ton (2024-2025). Data USDA menunjukkan beras yang diperdagangkan meningkat dari 54,2 juta ton (2023) menjadi 59,9 juta ton (2024). Jumlah beras yang diperdagangan diperkirakan naik ke 61,1 juta ton pada 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mulai mengekspor beras ke luar negeri. Namun jumlahnya baru 60 kilogram per April 2025. Ekspor beras tersebut bukan ke kawasan Afrika.
Dilansir CNBC Indonesia, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan volume ekspor beras per April 2025 itu ditujukan ke sejumlah negara, yaitu Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Belanda. Nilainya US$ 175,4.
Konsumsi beras di kawasan Afrika Sub-Sahara tumbuh signifikan 15 tahun terakhir akibat pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan pergeseran pola makan ke arah beras sebagai makanan pokok. Menurut laporan Pasar dan Perdagangan Gandum Dunia USDA, India menjadi pemasok terbesar ke kawasan ini, berupa beras putih giling dan beras parboiled dengan harga kompetitif.
Negara lain seperti Afrika Selatan pada tahun 2024 mengimpor beras dari Thailand, India, Pakistan, Vietnam. Sedangkan Bostwana, pada 2022-2023, mengimpor beras dari India, Thailand, Cina, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa harga beras dunia anjlok karena Indonesia dan Afrika bergantung impor beras dari Indonesia adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@mukman.pda7/photo/7573247588879682837?_d=dl3g462cbgfb65&_r=1&aweme_type=150&item_author_type=2&link_reflow_popup_iteration_sharer=%7B%22click_empty_to_play%22%3A1%2C%22dynamic_cov&mid=7455850294112733958&pic_cnt=1&preview_pb=0®ion=ID&sec_user_id=MS4wLjABAAAA_fwRCUAo8LUdclXXE_PZxPdw6e41vR5F1fzfk11EOuV18UwG7cC6dUEgTvL9dvAW&share_app_id=1180&share_iid=7571337523676120848&share_item_id=7573247588879682837&share_link_id=77094618-606e-4b5c-aa7d-e4a8ebb29a63&sharer_language=id&social_share_type=14&source=h5_t×tamp=1763337650&u_code=e4h3120jk1fc80&ug_btm=b2001%2Cb9703&ug_photo_idx=0&ugbiz_name=UNKNOWN&user_id=7160491570973312006
- https://perma.cc/4VR8-NG5E
- https://web.facebook.com/reel/831488799476625
- https://www.youtube.com/shorts/4YPShY8SUA4
- https://www.statista.com/statistics/255947/top-rice-exporting-countries-worldwide-2011/?srsltid=AfmBOoosFk926x5xETIk4QZgxqZ_rqF74uf3EDwSR_0v2HIJ__K1zIn5
- https://www.bps.go.id/en/statistics-table/1/MTA0MyMx/imports-of-rice-by-major-countries-of-origin--2000-2022.html
- https://www.fas.usda.gov/sites/default/files/2025-09/grain.pdf
- https://www.fas.usda.gov/sites/default/files/2025-09/grain.pdf
- https://ers.usda.gov/sites/default/files/_laserfiche/outlooks/113398/RCS-25H.pdf?v=37067
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20250602185212-4-637962/ri-mulai-ekspor-beras-april-2025-baru-60-kg
- https://millermagazine.com/blog/sub-saharan-africa-to-overtake-southeast-asia-as-worlds-top-rice-importer-6179
- https://oec.world/en/profile/bilateral-product/rice/reporter/zaf
- https://oec.world/en/profile/bilateral-product/rice/reporter/bwa
Halaman: 1/6937




