• (GFD-2025-31123) [SALAH] TNI Kecam Gubernur Sumatera yang Lempar Bantuan dari Helikopter

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] pada Sabtu (20/12/2025) dari akun Facebook “MediaHiburan.com” berisi narasi :

    “Saya mengecam keras tindakan Gubernur Sumatera yang melempar bantuan dari helikopter secara sembarangan. Warga kita dua hari tidak makan, lalu bantuan malah dilempar hingga beras kocar kacir dan dipungut satu persatu. Itu tragis dan memalukan. Saya tegaskan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang. Bantuan adalah nyawa rakyat, bukan benda yang diperlakukan asal-asalan. Pak Presiden pun langsung mengeluarkan pernyataan tegas, siapapun yang merendahkan martabat rakyat, akan saya tindak tanpa kompromi".

    Per Rabu (24/12/2025), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 44 tanda suka, 2 komentar, dan 3 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.


    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “TNI kecam gubernur Sumatera yang melempar bantuan dari helikopter” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan kompas.com “Dikritik Lempar Bantuan dari Helikopter, Bobby: Daerah Terisolir, Tak Bisa Terjangkau”.

    Berita yang tayang pada Rabu (3/12/2025) ini berisi pernyataan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, setelah mendapat kritik tajam akibat beredarnya video viral di media sosial yang memperlihatkan dirinya menjatuhkan bantuan dari helikopter kepada korban banjir di Tapanuli Tengah. 

    Menurutnya, metode penyaluran bantuan tersebut terpaksa dilakukan karena daerah yang dikunjungi terisolasi dan tidak memiliki akses jalan akibat tertutup material longsor.

    Lebih lanjut, TNI tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi yang berisi teguran keras kepada Bobby Nasution terkait insiden tersebut, baik melalui saluran resmi TNI maupun pemberitaan media kredibel.

    TurnBackHoax kemudian menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Undetectable. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 97 persen.

    Kesimpulan

    Video yang beredar adalah hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 97 persen. Jadi, unggahan berisi klaim “TNI kecam gubernur Sumatera yang melempar bantuan dari helikopter” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-31122) [SALAH] TNI AL Tembak Fasilitas Pengeboran Minyak Ilegal Milik Malaysia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] pada Jumat (2/10/2025) dari akun Facebook “MediaHiburan.com” berisi narasi :

    “Viral Sebuah video rekaman Amatir memperlihatkan seorang anggota pasukan TNI AL menembaki fasilitas pengeboran minyak ilegal di perairan Ambalat. Dalam rekaman itu terpampang jelas bendera Malaysia dan kapal Tangker. Malaysia terlihat berdiri di tengah laut ambalat memicu kecurigaan besar. Aksi penembakan itu sontak membuat suasana mencekam, dan video tersebut kini tersebar luas di media sosial. Beri Ketuk-ketuk layar jika kalian setuju ambalat milik Indonesia.

    Per Rabu (24/12/2025), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 100-an tanda suka, 13 komentar dan 4 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.


    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Anggota TNI AL menembaki fasilitas pengeboran minyak ilegal milik Malaysia” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan yang tidak saling berkaitan, antara lain:

    Berita tribunnews.com “TNI AL Gagalkan Penyelundupan 19 PMI Ilegal di Perairan Rupat, Dua Tersangka Ditangkap”. Berita yang tayang Jumat (9/5/2025) ini melaporkan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai yang berhasil menggagalkan keberangkatan 19 Pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal menuju Malaysia melalui perairan Selat Morong Rupat, Kabupaten Bengkalis, pada Rabu (7/5/2025).

    Berita kompas.id “Penyelundupan 34 Kontainer Minyak Goreng ke Malaysia Digagalkan TNI AL”. Berita yang tayang Sabtu (7/5/2022) ini melaporkan Penangkapan kapal berisi minyak goreng yang akan diselundupkan ke Malaysia oleh TNI AL di Perairan Boei 1, Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (4/5/2022).

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “TNI AL menembaki fasilitas pengeboran minyak ilegal milik Malaysia”.

    TurnBackHoax kemudian menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Undetectable. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 95 persen.

    Kesimpulan

    Video yang beredar adalah hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 95 persen. Jadi, unggahan berisi klaim “TNI AL tembak fasilitas pengeboran minyak ilegal milik Malaysia” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-31121) Keliru, Narasi RI Kucurkan Rp16,7 T Pulihkan Hutan Tropis Brasil

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2025

    Berita

    tirto.id - Bencana ekologis yang melanda berbagai wilayah Sumatra pada akhir November 2025 lalu terus menjadi pembicaraan publik karena menguak kondisi bentang alam wilayah tersebut yang rusak imbas deforestasi.

    ADVERTISEMENT

    Di tengah maraknya isu deforestasi, mencuat narasi di media sosial (medsos) soal wacana pemerintah Indonesia bakal memberikan dana Rp16,7 Triliun kepada negara Brasil untuk memulihkan hutan tropis.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Narasi tersebut tak pelak menimbulkan perdebatan sebab dibingkai bahwa pemerintah lebih mengutamakan pemulihan hutan negara lain ketimbang deforestasi di Indonesia.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Informasi ini misalnya diunggah oleh akun Facebook ‘Ayu Murti’ (arsip) pada 10 Desember 2025.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Baca juga:Prabowo dan Dasco Bahas Laporan Hukum dari Berbagai DaerahPembagian Kerja Prabowo-Gibran Baik, tapi Perlu Naikkan Kinerja

    Unggahan dalam bentuk foto itu menampilkan Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Presiden Brasil, Lula da Silva. Dalam foto itu juga disertai keterangan teks berbunyi: BREAKING NEWS RI GELONTORKAN Rp16,7 T untuk PUL!HKAN HUT4N RUS4K DAERAH TROPIS di BRASIL.

    ADVERTISEMENT

    Periksa fakta hoaks narasi Indonesia berikan Rp16,7 T kepada Brasil untuk Pulihkan Hutan Tropis.

    Selain itu, ada keterangan teks dengan isi: hutan kita yang dirusak, yang dipulihkan malah di Brasil. Pengunggah juga menyertakan takarir dengan tulisan: “Mmg tujuan utama hya mengurangi dn mematikan penghidupan rkyatnya sendiri agr manut.”

    Hingga Kamis (18/12/2025), atau sekitar sepekan beredar, unggahan itu mendapatkan lebih dari 19 tanda suka, 33 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak satu kali.

    Baca juga:Prabowo Global, Gibran Lokal: Apa Efeknya ke Elektabilitas?

    Narasi serupa juga dapat ditemukan di unggahan akun Facebook lain, seperti di sini dan sini.

    Lantas, bagaimana fakta sebenarnya? Benarkah Indonesia memberikan dana Rp16,7 Triliun kepada Brasil untuk pemulihan hutan tropis?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama Tim Riset Tirto melakukan Google Reverse Image pada gambar unggahan di Facebook yang beredar, dan kami diarahkan pada foto yang ada di situs resmi Presiden RI. Foto tersebut sama persis seperti yang diunggah di Facebook, namun konteks aslinya sama sekali berbeda.

    Dalam laman resmi Presiden RI, foto Prabowo dan Lula berjabat tangan diambil ketika momen pertemuan bilateral antara Indonesia dan Brasil di Istana Merdeka, Jakarta, (23/10/2025).

    Saat itu, Indonesia dan Brasil sepakat membangun kemitraan ekonomi komprehensif untuk memperkuat perdagangan dan investasi. Tidak ada sama sekali informasi terkait pemberian dana Rp16,7 Triliun untuk memulihkan hutan tropis di Brasil dalam pertemuan itu.

    Tirto lantas mencari pemberitaan kredibel media nasional soal klaim itu dengan melakukan pencarian di mesin pencari Google. Alhasil, kami menemukan bahwa klaim Indonesia bakal memberikan dana Rp16,7 Triliun kepada Brasil untuk pemulihan hutan tropis, kemungkinan diambil dari informasi yang dicatut keliru saat perhelatan Konferensi ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) di Belem, Brasil.

    Dalam laman resmi Kementerian Kehutanan, pemerintah Indonesia mendukung peluncuran Tropical Forest Forever Facility (TFFF) Country Access Platform, sebuah inisiatif baru yang dirancang mempercepat akses pendanaan jangka panjang terhadap negara-negara pemilik hutan tropis, termasuk Indonesia.

    Platform yang diluncurkan oleh Pemerintah Brasil ini bertujuan membantu negara-negara hutan tropis memenuhi persyaratan teknis dan institusional untuk memperoleh pembiayaan dari mekanisme TFFF. Dukungan tersebut mencakup proses diagnostik cepat, penyediaan bantuan teknis yang terkoordinasi, serta penguatan kerja sama negara-negara berkembang agar dapat saling bertukar pengalaman dan solusi dalam perlindungan hutan.

    Baca juga:Komisi I: Perjanjian Damai Palestina-Israel Harus Lekas Terwujud

    Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Selain berpartisipasi aktif dalam pengembangan platform, Indonesia juga terlibat sebagai anggota Interim Steering Committee yang mencerminkan posisi strategis Indonesia dalam diplomasi kehutanan global.

    “Platform ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kapasitas negara dalam mengakses pembiayaan jangka panjang, meningkatkan sistem pemantauan hutan, serta memastikan tata kelola keuangan publik yang akuntabel dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat adat dan lokal,” kata Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati.

    Sementara itu, pendanaan senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16,7 triliun yang disampaikan pemerintah Indonesia dalam agenda pembukaan Leader’s Summit COP30 di Belem, Brasil, rencananya dikumpulkan melalui nilai ekonomi karbon sebagai solusi. Hal ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam acara Belém Leader Summit, Brasil, Jumat (7/11) waktu setempat.

    Baca juga:Menkeu Sebut Daerah Tetap Nikmati Belanja Pusat Meski TKD Turun

    Dilansir Antara, Hanif menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan transaksi senilai Rp16 triliun dari perdagangan karbon dengan mutu tinggi di semua sektor. Namun bakal diprioritaskan pada sektor alam maupun sektor energi dan industri.

    "Terutama di sektor alam, yaitu sektor forestry dan ocean. Kemudian di sektor tech-based dari sektor energi dan industri. Jadi dua sektor itu kita harapkan berkontribusi sampai di angka 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi kami perkirakan sampai Rp16 triliun," kata Hanif.

    Indonesia disebutnya telah mencapai reduksi emisi dengan volume mencapai 1 miliar ton CO₂ ekuivalen dalam kurun 2015–2024 yang telah diverifikasi UNFCCC, badan PBB yang menaungi perundingan iklim global. Indonesia memiliki catatan penurunan emisi sebesar 550 juta ton CO₂ ekuivalen pada 2015–2020, serta hampir 400 juta ton CO₂ ekuivalen pada 2020–2024. Jika ditotal, emisi direduksi mendekati 1 miliar ton CO₂ ekuivalen, yang telah diakui secara internasional.

    Baca juga:Pemerintah Siapkan Sistem Integrasi Pembelian LPG 3 Kg Pakai KTP

    “Angka inilah yang menurut kami alangkah baiknya dipublikasikan di IDX [bursa karbon] untuk ditawarkan, sehingga angka ini yang harus kembali ke hutan dalam bentuk pendanaan TFFF, ini salah satu usulan dari kami,” kata Hanif.

    Dengan begitu, Indonesia sebetulnya berjanji berkomitmen mengumpulkan dana sebesar Rp16,7 Triliun untuk dialokasikan ke dalam mekanisme TFFF. Angka itu diproyeksi didapat dari kredit karbon yang diungkap ketika perhelatan COP30 di Brasil, November 2025.

    TFFF memang diusulkan Brasil sebagai tuan rumah COP30. Tapi mengartikan bahwa target alokasi dana TFFF akan dipakai langsung oleh Brasil adalah keliru. TFFF adalah platform yang diisi oleh berbagai negara untuk pendanaan jangka panjang terhadap negara-negara pemilik hutan tropis, termasuk Indonesia.

    Kesimpulan

    false & misleading

    Foto yang ditampilkan dalam unggahan Facebook tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan klaim yang dibagikan. Tirto menduga narasi ini terbangun karena kekeliruan dalam mencatut informasi dalam Konferensi ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) di Belem, Brasil.

    =========

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-31120) Hoaks! Artikel Luhut nyatakan bela China mengelola Bandara Marowali

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar artikel media yang seolah-olah memuat pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan tentang dukungannya agar China mengelola bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, tanpa menyebutkan nama bandara yang dimaksud.

    Tangkapan layar itu memuat judul:

    “Luhut tetap bertahan bela Biarkan china mengelola bandara Morowali. jika dicegah saya keluar dari negara ini!”

    Unggahan tersebut disertai narasi:

    “Luhut = biarkan cina mengelola bandara Morowali,kalau tidak saya keluar dari negara ini..

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Netizen= pergilah dan jangan kembali lagi,biar NKRI aman dan damai..”

    Namun, benarkah Artikel Luhut nyatakan bela China mengelola Bandara Marowali?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan artikel resmi dengan judul seperti pada tangkapan layar tersebut.

    ANTARA menemukan bahwa foto yang digunakan memang pernah muncul dalam artikel lain dengan judul, “China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..”. Artikel tersebut tidak memuat pernyataan Luhut yang membela China untuk mengelola bandara di Morowali.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan demikian, judul dan narasi dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan dan tidak sesuai dengan informasi yang sebenarnya.

    Klaim: Artikel Luhut nyatakan bela China mengelola Bandara Marowali

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan