Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Tempo menelusuri video tersebut menggunakan pencarian gambar terbalik dan menemukan versi yang lebih panjang di akun TikTok acel.bob. Pada detik ke-33 terlihat kesamaan visual dengan rekaman lain, termasuk terdengarnya teriakan “usir pendatang sekarang juga”. Di detik ke-2 tampak warga membawa poster bertuliskan penolakan terhadap intimidasi dan rasisme terhadap orang Papua
Berdasarkan petunjuk tersebut, Tempo menemukan video serupa yang diunggah kanal YouTube 90001 official dan MEDIA HUKUM INDONESIA pada 19 Agustus 2019. Foto identik lainnya muncul di laman media Voice of America yang melaporkan aksi protes antirasisme di Manokwari, Papua, sebagai respons atas insiden rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada 16–17 Agustus 2019.
Aksi ini merupakan bagian dari Gerakan West Papua Melawan, yang berlangsung di puluhan kota sejak 19 Agustus hingga 30 September 2019. Tuntutannya mencakup pengutukan rasisme, penegakan hukum terhadap pelaku rasisme di Jawa, serta menuntut hak menentukan nasib sendiri melalui referendum kemerdekaan.
Pemicu terbesar aksi adalah insiden di Surabaya, ketika sejumlah anggota TNI berulang kali meneriakkan kata “monyet” kepada para mahasiswa Papua—yang kemudian dijadikan simbol perlawanan.
Teriakan “usir pendatang sekarang juga” memang terdengar dalam aksi 19 Agustus 2019. Namun menurut Koordinator KontraS Papua, Sam Awom, narasi tersebut sering digunakan untuk mengalihkan perhatian dari rangkaian pelanggaran HAM, konflik agraria, hingga operasi militer yang membuat lebih dari 103 ribu masyarakat adat mengungsi. Ia menegaskan, potongan video semacam itu justru membelokkan fokus dari persoalan utama di Tanah Papua.
Konteks asli video adalah dokumentasi protes damai warga Papua pada 2019 tentang penolakan atas perlakuan rasisme. Jadi, unggahan berisi klaim “rakyat Papua usir imigran dari Jawa” itu merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).