• (GFD-2025-25725) Keliru: Denny Sumargo dan Pesulap Merah Buktikan Situs Judol Tanpa Settingan

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/02/2025

    Berita

    Sebuah video aktor Denny Sumargo (Densu) sedang bermain judi online (judol) beredar di Facebook [arsip] di siniar "Curhat Bang". Ada tiga bintang tamu dalam siniar tersebut, di antaranya adalah Pesulap Merah.  

    Dalam video itu, Densu mencoba bermain judi online dan menang. Densu dan Pesulap Merah diklaim telah membuktikan situs judol yang beneran tanpa setting bernama Apek88.



    Benarkah Densu dalam siniar tersebut menyatakan telah membuktikan situs judol tanpa pengkondisian?

    Hasil Cek Fakta

    Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Denny Sumargo bermain judol tersebut memang benar terdapat di siniar "Curhat Bang" di episode ini. Namun faktanya, saat itu Denny Sumargo sedang membuktikan bahwa permainan judi online bisa dikondisikan sesuai keinginan bandar atau pembuat situs judi online.



    Bintang tamu dalam siniar tersebut adalah Pesulap Merah, mantan pembuat situs judi online, Ronald, dan mantan pemain judi online, Bayu. Episode Curhat Bang tersebut mendatangkan seseorang pembuat situs judi online dan korban judi online untuk mengedukasi bahwa judi online itu sangat berbahaya.

    “Kita yang mengatur mau menang berapa. Kalau tidak diatur, kalah. Bagus ini buat edukasi karena selain perdukunan, judol ini juga banyak memakan korban. Jadi gua bongkar sekalian,” kata Pesulap Merah di siniar tersebut.

    Dalam siniar "Curhat Bang", Ronald menyampaikan bahwa ia menghubungi Marcel Pesulap Merah untuk membongkar penipuan judol karena citra Marcel selama ini membongkar pembodohan-pembodohan seperti penipuan dan segala macam. “Cocoknya memang sama Bang Marcel. Tujuannya memberi edukasi,” kata Ronald.

    Ronald tidak pernah mempromosikan situs judol Apek88 seperti dalam video di atas. Dia menceritakan bagaimana pengalamannya saat menjadi pembuat situs judol dan kemudian insyaf karena bertemu seorang korban judol seusia dengan adiknya.

    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian suara pada kedua video menggunakan HIVE moderation.  Hasil AI-Generated Content Detection ini menunjukkan 99% video Denny Sumargo adalah deepfake.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Denny Sumargo dan Pesulap Merah membuktikan situs judol tanpa settingan adalah keliru. 

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan generated-AI audio.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25724) Keliru: Video Dokter Boyke Jelaskan Cara Menurunkan Berat Badan di Kompas TV

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/02/2025

    Berita

    Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim memperlihatkan dokter Boyke Dian Nugraha menjelaskan cara menurunkan berat badan yang ditayangkan di stasiun televisi Kompas TV.

    Video itu memperlihatkan dr Boyke mengenakan kemeja kuning dan duduk di kursi oranye dalam sebuah ruangan. Dia menjelaskan sebuah metode rumahan sederhana untuk menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas dalam 14 hari dengan menggunakan jambu biji.



    Namun, benarkah dr. Boyke pernah menjelaskan metode menurunkan berat badan dan ditayangkan Kompas TV?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google serta aplikasi pemindai konten video berbasis kecerdasan buatan atau AI. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video asli dr. Boyke tersebut diunggah pada kanal YouTube Kacamatan dr. Boyke dalam konten berjudul Mengencangkan Miss V oleh Dr.Boyke DokterBoykeMania dan Perbesar Mr.P oleh Dr. Boyke DokterBoykeMania yang sama-sama diunggah tanggal 4 November 2020. Sesuai judulnya, sesungguhnya dr. Boyke dalam video aslinya tidak menjelaskan tentang metode menurunkan berat badan, melainkan memaparkan materi seksologi.

    Selain itu, dilansir Tempo, dr. Boyke sesungguhnya juga bukan ahli diet atau penurunan berat badan, melainkan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus seorang seksolog.

    Hasil Pemindaian Alat Deteksi Deepfake

    Tempo mengunduh konten di Facebook, memotong dan membuang klip ilustrasi tambahan, dan menyisakan potongan klip yang hanya menampilkan sosok dr Boyke. Lalu memindai hasilnya dengan aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan.

    Hasil pemindaian menggunakan Truemedia.org menghasilkan kesimpulan bahwa suara dalam video yang beredar di Facebook dibuat dengan kecerdasan buatan (AI). Artinya audio dalam video itu telah direkayasa menggunakan AI sehingga seakan-akan dr. Boyke menjelaskan metode penurunan berat badan, padahal bohong.



    Pemindaian menggunakan Hivemoderation.com juga menghasilkan kemungkinan video di Facebook dibuat menggunakan AI adalah 98,1 persen. Pemindaian itu menemukan unsur audio dalam video, yang telah dibuat menggunakan AI.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan dr Boyke menjelaskan metode menurunkan berat badan menggunakan jambu biji adalah klaim yang keliru.

    Video yang beredar di Facebook adalah hasil rekayasa dari video aslinya, menggunakan teknologi AI, sehingga secara palsu seakan-akan memperlihatkan dr Boyke sedang menjelaskan metode menurunkan berat badan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25723) Hoaks Foto Peresmian Pagar Laut di Tangerang

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/02/2025

    Berita

    tirto.id - Kasus pagar laut di Tangerang menjadi pembahasan hangat selama dua bulan membuka tahun 2025. Terakhir, pada Selasa (18/2/2025), polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka pemalsuan dokumen pemasangan pagar laut di Kabupaten Tangerang.

    Empat orang tersebut adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa Kohod, serta dua orang lain yang terlibat dalam pemalsuan 263 warkah. Warkah sebagai dokumen tentang pendaftaran dan penerbitan sertifikat tanah milik warga, menjadi alat untuk menerbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di kawasan pagar laut Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Sebelumnya pada 27 Januari 2025, tim gabungan Ditpolair Polda Metro Jaya dan Polda Banten, bersama TNI AL, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pembongkaran pagar laut tersebut. Dari total 30,16 kilometer (km), pembongkaran dilakukan terhadap 15 km pagar laut.

    Di media sosial, pembahasan soal pagar laut juga terus memanas. Di sekitar akhir Januari dan awal Februari 2025, muncul narasi yang menyebut adanya dokumentasi peresmian pagar laut di Tangerang tersebut.

    "na ini bukti nya peresmian pagar laut yg di resmikan oleh Aguan, kapolri, Polda Banten dan aparat yg terkait.. terus kenapa pura² buta dan tuli," begitu tulis unggahan akun "Rakatra Channel" (arsip) pada 10 Februari 2025 lalu.

    Di unggahan tersebut, disertakan sebuah foto sejumlah anggota Polri. Di bagian tengah foto terlihat sosok seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, yang berkemeja batik biru.

    Dalam foto tersebut juga terdapat keterangan teks yang menyebut kalau ada upaya dari polisi untuk tidak mengusut kasus pagar laut. "Akhirnya ketemu juga foto peresmian pagar laut. Jejak digital," begitu tulis pesan di bagian bawah foto.

    Unggahan tersebut memang hanya mengumpulkan empat reaksi (emoji) dan dua komentar, serta satu kali dibagikan ulang. Namun, narasi serupa juga kami temukan di beberapa akun lain, termasuk "Bram Borneo" (arsip), "Bung Glenn" (arsip), "Fathur Rochman" (arsip), dan "Trisula Merah" (arsip). Hal ini menunjukkan persebaran konten dan narasi ini cukup masif.

    Kami juga menemukan unggahan serupa dibagikan akun @reelnetijen (arsip) di Instagram. Kebanyakan komentar yang memenuhi unggahan tersebut bernarasikan percaya dengan unggahan akun tersebut.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar foto dokumentasi yang menunjukkan peresmian pagar laut oleh Aguan dan Kapolri Sigit tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) dari foto tersebut. Pencarian menggunakan Google Lens mengarahkan mengarahkan ke dua artikel dari medcom dan Republika.

    Meski tidak persis sama, kedua foto ini menunjukkan tujuh orang dalam gambar, termasuk empat orang yang memakai topi polisi dan sosok pria berbaju batik biru di tengahnya. Berdasar keterangan teks di foto, kejadian tersebut adalah momen groundbreaking pembangunan Gedung Batalion A Brimob Polda Metro Jaya di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, pada 5 April 2023 lalu.

    Dalam kesempatan itu, Kapolri Sigit turut hadir bersama dengan beberapa personel Polri dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho. Pada kesempatan itu juga turut hadir Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail. Sosok pria berbatik biru dalam gambar juga dipastikan adalah Aguan.

    Berdasarkan informasi dalam artikel, gedung yang dibangun tersebut terletak di area seluas 4,8 hektare yang dihibahkan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Mako Brimob itu dibangun dengan kapasitas maksimal sebanyak 250 personel.

    Hasil penelusuran juga menunjukkan unggahan foto dari akun Humas Polsek Serang Baru berikut. Akun tersebut juga membuat unggahan video dokumentasi kegiatan tersebut.

    Kami juga menemukan keterangan resmi dari Polri terkait kegiatan pada April 2023 ini. Pembangunan markas Brimob di lokasi tersebut disebut penting mengingat banyaknya objek vital dan startegis di sekitar lokasi tersebut. Tidak ada pembahasan apapun mengenai kasus pagar laut yang kasusnya baru ramai menjadi perbincangan publik, hampir dua tahun setelah foto tersebut diambil.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, foto dokumentasi peresmian pagar laut oleh Aguan dan Kapolri Sigit bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Foto yang tersebar di Facebook tersebut adalah kegiatan groundbreaking pembangunan Gedung Batalion A Brimob Polda Metro Jaya di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Kegiatan tersebut terlaksana pada 5 April 2023.

    Sehingga foto yang tersebar di media sosial belakangan adalah kejadian dari dua tahun lalu yang tidak ada kaitannya dengan kasus pagar laut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25722) [KLARIFIKASI] Konten Ribuan Damkar Los Angeles Ucap Syahadat Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemadam kebakaran di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) diklaim mengucapkan syahadat secara massal.

    Menurut narasi dalam beragam unggahan, pengucapan syahadat secara massal itu dilakukan usai kebakaran yang menimpa Los Angeles sejak 7 Januari 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video ribuan pemadam kebakaran di Los Angeles mengucapkan syahadat disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Keempat akun menyebarkan tautan short YouTube ini. Videonya hanya berisi satu gambar menampilkan pemadam kebakaran yang sedang berbaris.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (18/2/2025):

    RIBUAN DAMKAR DI LA.... BERSYAHADAT...MASYAA ALLAAH TABARRAKALLAHHIKMAH KEBAKARAN HUTAN DI LA

     

    Hasil Cek Fakta

    Klip yang beredar di media sosial merupakan potongan video dari kanal YouTube Montezza YT, yang disebarkan 20 Januari 2205.

    Video berisi kisah fiksi tersebut, memanfaatkan suara dan gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Klip pemadam kebakaran berbaris terdapat di menit ke-20 detik ke-23.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan AI dari gambar tersebut.

    Was It AI meyakini gambar tersebut diciptakan oleh AI.

    Kemudian, AI Image Detector mengidentifikasi probabilitas 87,7 persen dihasilkan AI.

    Sementara, Sight Engine mengidentifikasi gambar pemadam kebakaran mengucapkan syahadat memiliki probabilitas 98 persen dihasilkan AI.

    Selain itu, seragam pemadam kebakaran yang digunakan dalam video berbeda dengan seragam resmi damkar di wilayah Los Angeles.

    Seragam pemadam kebakaran Los Angeles berwarna kuning tua seperti yang diunggah di foto ini.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com juga meluruskan narasi yang mengeklaim seorang polisi di AS masuk Islam setelah peristiwa kebakaran di Los Angeles.

    Narasi yang beredar di media sosial dibuat untuk menarik perhatian publik.

    Kesimpulan

    Video ribuan pemadam kebakaran di Los Angeles mengucapkan syahadat merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Klip yang beredar bersumber dari video kisah fiksi yang dibuat dengan suara dan gambar yang dihasilkan AI.

    Narasi yang beredar dibuat untuk menarik pengguna media sosial, dengan cerita fiktif.

    Rujukan