KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan salah satu warga ikut aksi Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi (Presiden Joko Widodo), yang mengaku dibayar untuk melakukan demonstrasi.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.
Video tersebut diambil pada 2015 atau lebih dari sembilan tahun lalu, dan tidak ada kaitan dengan aksi Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi.
Sebagai konteks, pada 22 September mendatang akan ada aksi apel akbar yang mengatasnamakan Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi. Apel akbar itu kemudian menjadi sorotan sejumlah tokoh, termasuk mantan Ketua MPR RI Amien Rais.
Video yang diklaim menampilkan pasukan berani mati Jokowi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Faceboook ini, ini dan X ini.
Video itu menampilkan seorang perempuan mengaku ikut demo mendukung Jokowi karena mendapat bayaran. Video diberi keterangan sebagai berikut:
Pasukan Berani Mati Jokowi Siap Masuk Jakarta
Mendukung kowi lantik jadi Polri, udehhh"Konon 20Kini 20.000Pasukan berani mati ????
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim sebagai pasukan berani mati Jokowi
(GFD-2024-22676) [KLARIFIKASI] Video Tidak Perlihatkan Demonstran Dibayar untuk Pasukan Berani Mati Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan yang ada di kanal YouTube Jakartanicus ini, yang diunggah pada 12 Februari 2015. Video itu merupakan potongan klip mulai menit 2:08.
Video menggambarkan momen ketika sejumlah orang melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara lebih dari sembilan tahun lalu. Unjuk rasa tidak ada kaitan dengan apel akbar Bela Jokowi.
Saat itu, massa menuntut Presiden Jokowi untuk segera melantik Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Pada periode Januari hingga Februari 2015, Budi Gunawan menjadi perhatian setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka korupsi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
Padahal, Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang menggantikan Jenderal Sutarman. Komisi III DPR juga sudah melakukan uji kepatutan dan kelayakan, dan meloloskan BG.
Budi Gunawan kemudian melakukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang sidang perdananya digelar 2 Februari 2015.
Saat demonstrasi berlangsung, proses praperadilan masih berlangsung. Ketika ditanya, beberapa demonstran mengaku dibayar untuk mengikuti aksi. Mereka tidak mengetahui esensi dari demonstrasi tersebut.
Sehingga, dapat dipastikan video itu tidak terkait dengan Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi.
Video menggambarkan momen ketika sejumlah orang melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara lebih dari sembilan tahun lalu. Unjuk rasa tidak ada kaitan dengan apel akbar Bela Jokowi.
Saat itu, massa menuntut Presiden Jokowi untuk segera melantik Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Pada periode Januari hingga Februari 2015, Budi Gunawan menjadi perhatian setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka korupsi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
Padahal, Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang menggantikan Jenderal Sutarman. Komisi III DPR juga sudah melakukan uji kepatutan dan kelayakan, dan meloloskan BG.
Budi Gunawan kemudian melakukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang sidang perdananya digelar 2 Februari 2015.
Saat demonstrasi berlangsung, proses praperadilan masih berlangsung. Ketika ditanya, beberapa demonstran mengaku dibayar untuk mengikuti aksi. Mereka tidak mengetahui esensi dari demonstrasi tersebut.
Sehingga, dapat dipastikan video itu tidak terkait dengan Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi melakukan demonstrasi dibagikan dengan informasi yang keliru.
Adapun video aslinya memperlihatkan peristiwa ketika sejumlah orang melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara menuntut Jokowi segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ketika ditanya, beberapa demonstran mengaku dibayar untuk mengikuti aksi tersebut.
Namun, peristiwa itu terjadi pada 2015, dan tidak ada kaitan dengan rencana apel akbar Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi pada 22 September mendatang.
Adapun video aslinya memperlihatkan peristiwa ketika sejumlah orang melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara menuntut Jokowi segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ketika ditanya, beberapa demonstran mengaku dibayar untuk mengikuti aksi tersebut.
Namun, peristiwa itu terjadi pada 2015, dan tidak ada kaitan dengan rencana apel akbar Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi pada 22 September mendatang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1067169041676499&id=100051502381519&mibextid=oFDknk&rdid=F1YDd6I4AEoV1QVK
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=3583817691764070&id=100004076243791&mibextid=oFDknk&rdid=9QTKM8z5IMasDkfR
- https://twitter.com/MasBRO_back/status/1834245842842083750
- https://www.youtube.com/watch?v=PG2Wziah6l4
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22675) Cek Fakta: Tidak Benar BRI Bagikan Saldo Rp 300 Ribu Program Gebyar BRImo Festival 2024
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim BRI bagikan saldo Rp 300 ribu program gebyar BRImo Festival 2024, informasi tersebut dibagikan akun Facebook, pada 14 September 2024.
Klaim BRI bagikan saldo Rp 300 ribu program gebyar BRImo Festival 2024 berupa tulisan sebagai berikut.
"Program Gebyar BRImo Festival 2024
Seluruh nasabah BRI yang sudah aktif BRImo ikuti pendaftaran dan mendapat saldo aktif sebesar Rp.300.000 dapatkan juga Kupon UndianBRImo Festival dengan cara klik *DAFTAR*Menangkan hadiah menarik berikut ini.
*HADIAH UTAMA*
° 10 tiket umroh
° 5 unit Suzuki Ertiga
° 5 unit Honda HRV
° 5 unit Honda Brio
° 25 unit Motor Beat
° 20 unit Vespa Matic
° 50 unit kulkas LG
° 30 unit handphone Iphone 15pro
° 50 unit sepeda listrik
° 50 unit televisi LG
° 50 unit mesin cuci
° uang tunai ratusan juta rupiah.
Semoga sobat BRI terpilih sebagai salah satu pemenang hadiah undiannya.
#BRImoFSTVL #BRImo"
Tulisan tersebut juga menampilkan tautan yang diklaim sebagai formulir pendaftaran, berikut tautannya.
"https://ceksekarang.year.lat/?fbclid=IwY2xjawFWJ3FleHRuA2FlbQIxMQABHZW-3a7nP0oO_-WQtgJfi-6ZVknpVz2cnYZnsiGRATPJaUShFo_kO0HjRA_aem_5jsx7kxqhTJ6ZM3SDNeLxg"
Benarkah klaim BRI bagikan saldo Rp 300 ribu program gebyar BRImo Festival 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim BRI bagikan saldo Rp 300 ribu program gebyar BRImo Festival 2024, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Waspada Penipuan Online Mencatut BRI di Media Sosial, Simak Cara Lindungi Diri Anda" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 1 September 2024.
Dalam artikel Liputan6.com, Direktur BRI, Andrijanto, mengingatkan agar nasabah tetap waspada dan tidak memberikan informasi pribadi atau data perbankan kepada pihak yang tidak jelas atau tidak resmi.
"Hindari memberikan data pribadi seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password internet banking, OTP, dan informasi sensitif lainnya melalui tautan atau situs yang tidak terverifikasi," tegasnya.
Belakangan ada pihak yang memanfaatkan nama besar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) untuk menjerat korban, dengan berbagai modus yang sulit dibedakan dari komunikasi resmi.
Modus yang sering digunakan adalah melalui pesan-pesan yang mengklaim berasal dari BRI, baik melalui email, SMS, maupun media sosial seperti Facebook, X, dan Instagram. Salah satu taktik favorit mereka adalah menawarkan undian berhadiah menggiurkan, mulai dari uang tunai hingga mobil mewah.
Contohnya, bulan lalu, muncul penipuan online yang mengatasnamakan BRImo FSTVL di media sosial. Mereka mengiming-iming hadiah fantastis, namun ternyata itu semua hanyalah jebakan. Link yang mereka bagikan, bukanlah situs resmi BRI.
Ingat, situs resmi BRI hanya dapat diakses melalui https://bri.co.id/. Jika mengecek akun media sosial resmi BRI, khususnya di Instagram @bankbri_id, kamu tidak akan menemukan informasi mengenai BRImo FSTVL.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu memverifikasi keabsahan informasi dari sumber yang terpercaya atau saluran komunikasi resmi BRI.
Saluran resmi BRI meliputi Instagram: @bankbri_id, Facebook: Bank BRI, X: @BankBRI_id, @promo_BRI, dan @kontakBRI, serta TikTok: bankbri_id. Nasabah juga dapat menghubungi Sabrina di nomor 0812 1214 017, melalui email di call@bri.co.id, atau kontak BRI di 1500017, serta mengunjungi www.bri.co.id. #BRI #Sabrina #TanyaSabrinaAja
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim BRI bagikan saldo Rp 300 ribu program gebyar BRImo Festival 2024 tidak benar.
Belakangan ada pihak yang memanfaatkan nama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) untuk menjerat korban penipuan, dengan berbagai modus yang sulit dibedakan dari komunikasi resmi.
Modus yang sering digunakan adalah melalui pesan-pesan yang mengklaim berasal dari BRI, baik melalui email, SMS, maupun media sosial seperti Facebook, X, dan Instagram. Salah satu taktik favorit mereka adalah menawarkan undian berhadiah menggiurkan, mulai dari uang tunai hingga mobil mewah.
(GFD-2024-22674) Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 11/07/2024
Berita
Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Beredar video mengeklaim ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan
Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Beredar sebuah video di media sosial Instagram yang mengeklaim bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan.
Narator dalam video mengatakan bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan sebaiknya dibuang sebelum dimasak.
“Jika kelenjar ini pecah, maka bisa mengakibatkan keracunan. Jadi sebelum masak ikan tongkol, sebaiknya buang dulu bagian ini dengan cara ditarik. Dengan demikian ikan tongkol ini sudah aman dimasak dan aman untuk dikonsumsi,” kata seseorang dalam video tersebut.
Beredar video mengeklaim ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan
Benarkah Ekor Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Keracunan? Cek Faktanya
Beredar sebuah video di media sosial Instagram yang mengeklaim bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan.
Narator dalam video mengatakan bahwa ekor ikan tongkol berbahaya dan sebaiknya dibuang sebelum dimasak.
“Jika kelenjar ini pecah, maka bisa mengakibatkan keracunan. Jadi sebelum masak ikan tongkol, sebaiknya buang dulu bagian ini dengan cara ditarik. Dengan demikian ikan tongkol ini sudah aman dimasak dan aman untuk dikonsumsi,” kata seseorang dalam video tersebut.
Hasil Cek Fakta
Melansir dari situs Kominfo, ahli gizi sekaligus pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Ati Nirwanawati, menjelaskan ekor ikan tongkol berbahaya adalah klaim yang salah.
Menurut Ati, salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin atau scombroid fish poisoning.
"Racun bukan terletak pada ekor melainkan pada insangnya," katanya.
Lebih lanjut, mengutip situs rsnas.kulonprogokab.go.id, ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi juga akan menimbulkan keracunan.
Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia Coli, Salmonella, Vibrio Cholerae, Enterobacteriaceae, dan lain-lain.
Bakteri tersebut banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran, isi perut ikan, serta peralatan yang tidak bersih.
Sementara itu, melansir dari situs klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, ikan tongkol yang tidak segar bisa berefek keracunan pada tubuh Anda.
Terkait ikan tongkol, Anda bisa mengalami keracunan scombroid. Keracunan ini terjadi karena menelan makanan yang terkontaminasi, terutama ikan.
Pada keracunan scombroid, bakteri telah tumbuh selama penyimpanan yang tidak tepat dari daging ikan yang berwarna gelap. Bakteri tersebut menghasilkan toksin scombroid.
Toksin scombroid mungkin merupakan kombinasi dari histamin dan bahan kimia mirip histamin. Racun ini belum tentu memengaruhi semua orang yang menelannya.
Ikan yang rentan menghasilkan racun scombroid antara lain, ikan teri, salmon, herring, tongkol, tuna, dan sarden.
Tanda-tanda keracunan scombroid umumnya dimulai dengan cepat, sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah racun tertelan. Gejala keracunan tersebut meliputi:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Sakit kepala
Gejala lain mungkin termasuk gatal, sensasi terbakar di mulut, demam, atau sensasi detak jantung yang tidak biasa. Reaksi yang parah termasuk tekanan darah turun, jantung berdebar kencang, dan mengi.
Gejala keracunan ikan tongkol ini biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Namun, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan hingga berhari-hari.
Menurut Ati, salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin atau scombroid fish poisoning.
"Racun bukan terletak pada ekor melainkan pada insangnya," katanya.
Lebih lanjut, mengutip situs rsnas.kulonprogokab.go.id, ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi juga akan menimbulkan keracunan.
Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia Coli, Salmonella, Vibrio Cholerae, Enterobacteriaceae, dan lain-lain.
Bakteri tersebut banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran, isi perut ikan, serta peralatan yang tidak bersih.
Sementara itu, melansir dari situs klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, ikan tongkol yang tidak segar bisa berefek keracunan pada tubuh Anda.
Terkait ikan tongkol, Anda bisa mengalami keracunan scombroid. Keracunan ini terjadi karena menelan makanan yang terkontaminasi, terutama ikan.
Pada keracunan scombroid, bakteri telah tumbuh selama penyimpanan yang tidak tepat dari daging ikan yang berwarna gelap. Bakteri tersebut menghasilkan toksin scombroid.
Toksin scombroid mungkin merupakan kombinasi dari histamin dan bahan kimia mirip histamin. Racun ini belum tentu memengaruhi semua orang yang menelannya.
Ikan yang rentan menghasilkan racun scombroid antara lain, ikan teri, salmon, herring, tongkol, tuna, dan sarden.
Tanda-tanda keracunan scombroid umumnya dimulai dengan cepat, sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah racun tertelan. Gejala keracunan tersebut meliputi:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Sakit kepala
Gejala lain mungkin termasuk gatal, sensasi terbakar di mulut, demam, atau sensasi detak jantung yang tidak biasa. Reaksi yang parah termasuk tekanan darah turun, jantung berdebar kencang, dan mengi.
Gejala keracunan ikan tongkol ini biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Namun, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan hingga berhari-hari.
Kesimpulan
Ekor ikan tongkol diklaim berbahaya dan menyebabkan keracunan adalah keliru. Sebab Keracunan ikan tongkol juga bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Rujukan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/57558/hoaks-ekor-ikan-tongkol-sebabkan-keracunan/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/apa-efek-samping-makan-ikan-tongkol-yang-tidak-segar
- https://rsnas.kulonprogokab.go.id/detil/219/awas-keracunan-ikan-tongkol
- https://www.instagram.com/reel/C8lzvDUuqe-/
(GFD-2024-22673) [SALAH] Paus Fransiskus Datang ke Indonesia dan Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis
Sumber: twitter.comTanggal publish: 17/09/2024
Berita
Jadi ini maksud tujuannya datang ke endonesa??? Apakabar kaum Mayo di negara tersabar ini menghadapi permintaan kaum Mino yang kesannya kok makin kurang asem ya
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun X/Twitter mengunggah sebuah tangkapan layar dari berita Sindonews dengan judul “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui”. Pada unggahan tersebut nataror memberikan deskripsi bahwa maksud dan tujuan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk memberikan saran tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya berita tersebut adalah berita yang tayang pada 07 Oktober 2023. Sementara kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah pada tanggal 3 hingga 6 September dan hingga saat ini tidak ada bukti yang membenarkan bahwa Paus Fransiskus memberikan saran tersebut saat berkunjung ke Indonesia. Dalam berita tersebut juga dijelaskan bahwa saran tersebut disampaikan di gereja Vatikan bukan di Indonesia.
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa unggahan tersebut adalah konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya berita tersebut adalah berita yang tayang pada 07 Oktober 2023. Sementara kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah pada tanggal 3 hingga 6 September dan hingga saat ini tidak ada bukti yang membenarkan bahwa Paus Fransiskus memberikan saran tersebut saat berkunjung ke Indonesia. Dalam berita tersebut juga dijelaskan bahwa saran tersebut disampaikan di gereja Vatikan bukan di Indonesia.
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa unggahan tersebut adalah konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya, berita tersebut tayang pada tanggal 07 Oktober 2023 dan pernyataan tersebut dinyatakan di gereja Vatikan. Tidak ada bukti yang membenarkan bahwa saat berkunjung ke Indonesia Paus Fransiskus memberikan saran pada gereja untuk memberkati pasangan sejenis.
Rujukan
Halaman: 978/6014