(GFD-2025-30326) Hoaks! Desain uang terbaru rupiah, tanpa tiga nol

Sumber:
Tanggal publish: 28/11/2025

Berita

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook memperlihatkan tumpukan uang berwarna hijau dan oranye dengan angka “100” dan “50” yang diklaim sebagai uang baru keluaran Bank Indonesia (BI).

Dalam narasinya, disebutkan bahwa uang tersebut sudah mengalami redenominasi atau penghapusan tiga angka nol di belakang nominalnya.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“uang baru Indonesia resmi dikeluarkan namun agak berbeda dengan yang baru ini yaitu hilangnya tiga digit nol di belakang jadi kesannya seperti uang dolar ya”

Namun, benarkah uang dalam video tersebut merupakan desain terbaru rupiah?



(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Hasil Cek Fakta

Bank Indonesia menegaskan bahwa video dan gambar yang beredar bukan berasal dari kebijakan resmi BI, melainkan hoaks.

Pihak BI menjelaskan bahwa saat ini tidak ada penerbitan uang baru dengan desain atau nominal yang diubah, dan isu tentang penyederhanaan mata uang rupiah tidak benar adanya.

BI juga menegaskan bahwa fokus utama lembaga saat ini adalah menjaga stabilitas ekonomi nasional, memastikan inflasi tetap terkendali, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Setiap rencana redenominasi, menurut BI, harus melalui kajian mendalam dan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Dalam unggahan resminya di akun Instagram, BI menyampaikan bahwa pelaksanaan redenominasi hanya dapat dilakukan apabila kondisi politik, ekonomi, sosial, serta kesiapan teknis seperti hukum, logistik, dan teknologi sudah sepenuhnya matang.

Dengan demikian, video yang menarasikan bahwa uang rupiah baru tanpa tiga nol telah resmi dikeluarkan adalah informasi palsu atau hoaks.

Klaim: Desain uang terbaru rupiah, tanpa tiga nol

Rating: Hoaks

Pewarta: Tim JACX

Editor: M Arief Iskandar

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Rujukan