• (GFD-2020-4867) [SALAH] Literasi COVID-19 Dari drh. Moh. Indro Cahyono

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2020

    Berita

    “Sedikit lega setelah baca ini, makasih doktor Indro 😊

    *LITERASI COVID 19

    *Budayakan Baca sampai selesai,Berpikir Positif & Jangan Stress*

    *Penjelasan Ilmiah terkait COVID 19*

    *oleh

    dr. Moh. Indro Cahyono (ahli virus)*

    *1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup*. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalao misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau luda) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalao baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalao sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.

    *2. Virus ini tidak bisa hidup di udara*. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.

    *3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asing, cuka, atau cairan asam* Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

    *4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total* bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

    *5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah* Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.

    *6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi* Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

    *7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks*. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja.

    *8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara*.

    *9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali*. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.

    Yang paling penting dengan adanya covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat

    Tumbuhkan rasa optomisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan buat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan..

    *Semoga bermanfaat*.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi melalui akun facebook Ibrahim Al Fadani, informasi tersebut berisi penjelasan ilmiah terkait COVID-19 yang dibuat oleh drh. Moh. Indro Cahyono.

    Setelah melakukan penelusuran, informasi tersebut dibantah langsung oleh ahli virus Moh. Indri Cahyono, beliau menjelaskan melalui akun facebooknya bahwa pesan tersebut seolah-olah memberikan pesan positif padahal isinya sangat menyesatkan.

    “Itu hoaks. Pesan ini seolah-olah memberikan pesan positif padahal isinya sangat menyesatkan,” ujar Indro.

    Selain itu Indro Cahyono juga menulis perbaikan terhadap informasi tersebut melalui akun facebooknya yang diunggah pada 31 Maret 2020, berikut perbaikan isi informasi yang dilakukan oleh drh. Moh. Indro Cahyono.

    Pesan berantai poin 1: Virus (termasuk COVID-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Namun, ada catatannya. Kalau misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau ludah), lalu kena di baju, kain, atau meja, maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalau baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan, misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitu pun di meja, kursi, lantai, karpet, dan sejenisnya. Kalau sudah mengering, ya sudah virusnya akan mati.

    Revisi dari Indro: Virus (termasuk COVID-19) hanya bisa bertahan hidup di media yang gelap, basah, dan dingin. Dia tidak bisa bertahan hidup lama tanpa perantara media tersebut. Jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan lendir atau ludah), lalu kena di baju, kain, atau meja, maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Jika baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan, misalnya karena panas atau disinfektan, maka virusnya akan mati. Begitu pun di meja, kursi, lantai, karpet, dan sejenisnya. Jika sudah mengering, ya sudah virusnya akan mati.

    Pesan berantai poin 2: Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus, mau virus flu, TB, paru, dan lain-lain. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup, tapi selama dropletnya kering, dibersihkan, maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka, jika selesai berjabat tangan, dianjurkan membasuhnya dengan Antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.

    Revisi dari Indro: Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya bisa hidup di droplet dan kemudian jatuh ke bawah. Semua jenis virus, mau virus flu, atau virus lain, sifatnya sama. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup, tapi selama dropletnya kering, dibersihkan dengan sabun atau hand sanitizer, maka virus pun akan hacur. Karena virus hanya bisa masuk lewat dua jalur, yakni hidung, dan mulut. Maka, jika selesai berjabat tangan, dianjurkan membasuhnya dengan sabun atau hand sanitizer.

    Pesan berantai poin 3: Virus tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. Maka, jika sudah terinfeksi, segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dan lain-lain).

    Revisi dari Indro: Virus bisa dinetralkan oleh antibody dari dalam tubuh dan antibody bisa dinaikan produksinya dengan konsumsi vitamin E dan C. Budayakan untuk mengkonsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dan lain-lain) selama masa wabah COVID-19.

    Pesan berantai poin 4: Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

    Revisi dari Indro: Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh. Jika memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.

    Pesan berantai poin 5: Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif, cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah. Karena usia produktif, antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Antibodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres, bagi yang sudah positif, cukup mengonsumsi vitamin dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.

    Revisi dari Indro: Bagi manusia yang ketahanan tubuhnya normal dan kemudian dinyatakan positif, dapat melakukan treatment (perlakuan) mandiri di rumah dengan cukup beristirahat, konsumsi vitamin E dan C dan madu, karena dengan asupan vitamin yang bagus, maka produksi antibodi bisa meningkat 2-3 kali lipat dari standard. Antibodi pada hari ke-7 akan diprodukai tubuh untuk menetralkan virus dan mencapai puncaknya pada hari 14. Jangan panik dan stress karena stress akan menekan siatem kekebalan kita. RS sebaiknya dikhususkan untuk kelompok risiko tinggi (lansia, pasien dengan komplikasi penyakit dan gangguan pernafasan kronis) sehingga RS tidak terlalu penuh dan membuat para pejuang kesehatan menjadi kerepotan dan kelelahan.

    Pesan berantai poin 6: Jangan stres dan panik. Karena, jika stres dan panik, maka antibodinya akan lambat berproduksi. Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi, stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti), lalu membuat tubuh lemah.

    Revisi dari Indro: Jangan stres dan panik. Karena, jika stres dan panik, memicu reaksi psikosomatis yang berakibat pada menurunnya produksi antibodi dari dalam tubuh.

    Pesan berantai poin 7: Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium, dan lainnya, itu hoaks. Sekali lagi, virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana, maka cukup dibersihkan saja.

    Revisi dari Indro: Virus tidak bisa bertahan hidup di tempat kering, terang, dan panas. Jika dicurigai ada droplet di perabot rumah, maka cukup dibersihkan saja dengan disinfektan atau cairan pembersih.

    Pesan berantai poin 8: Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara.

    Revisi dari Indro: Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh dalam 14 hari jika rajin mengkonsumsi vitamin E dan C dan cukup istirahat.

    Pesan berantai poin 9: Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini, ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali, maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi, hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga, sehari kena, besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.

    Revisi dari Indro: Manusia yang sudah pernah terinfeksi dan sembuh masih bisa terkena infeksi ulangan dari lapang, tapi sel memory tubuh akan mengeluarkan antibody lebih cepat (bukan 7 hari seperti infeksi pertama), tapi langsung keluar dalam waktu 1 hari (24 jam).

    Selain itu, drh. Moh. Indro Cahyono juga menyebutkan bahwa ada beberapa informasi yang benar dalam informasi tersebut namun kebanyakan informasinya dipelintir sehingga dapat menimbulkan polemik.

    “Tapi banyak fakta yang sengaja dipelintir sehingga akan memicu polemik,” kata Indro, mengutip dari Tempo.com

    Berdasarkan penjelasan Indro Cahyono yang menyebutkan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari dirinya, serta terdapat beberapa fakta yang sengaja dipelintir. Maka informasi diatas masuk ke dalam Konten Yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Indri Indri Pramesti Widyaningrum (Anggota Komisariat MAFINDO Gunadarma)

    Informasi mengenai literasi COVID-19 yang dikeluarkan oleh drh. Moh. Indro Cahyono adalah tidak benar. Indro Cahyono sendiri membatah telah mengeluarkan informasi tersebut, selain itu Indro Cahyono juga telah membuat revisi isi terhadap informasi tersebut di akun facebook nya yang diunggah pada 31 Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4866) [SALAH] Dokter Italia Sengaja Membunuh Pasien Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2020

    Berita

    1. “he’s too wicked. They have to deal with him.”

    2. “An Italian doctor at the center of the country’s fight against coronavirus has been charged with murder after authorities found out that he is responsible for over 3,000 coronavirus-related deaths. Dr. Sergio Kerr, who is a known member of the Italian opposition Democratic Party, is found to have ignored the approved medical procedures for treating coronavirus patients. A state prosecutor tells court that Dr. Sergio administered Benadryl, Ditropan and doxepin which are anticholinergic medications which worsen pneumonia[…](berlanjut di bagian catatan)

    Terjemahan:

    1. “dia terlalu jahat. Mereka harus berurusan dengannya.”

    2. “Seorang dokter Italia di pusat perjuangan negara itu melawan virus corona telah didakwa dengan pembunuhan setelah pihak berwenang menemukan bahwa ia bertanggung jawab atas lebih dari 3.000 kematian terkait virus corona. Sergio Kerr, yang dikenal sebagai anggota oposisi Partai Demokrat Italia, diketahui mengabaikan prosedur medis yang disetujui untuk merawat pasien coronavirus. Seorang jaksa penuntut mengatakan kepada pengadilan bahwa Dr. Sergio memberikan Benadryl, Ditropan dan doxepin yang merupakan obat antikolinergik yang memperburuk pneumonia[…](berlanjut di bagian catatan)

    Dokter italy

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan Facebook yang mencatut sebuah tautan dan sebuah gambar mengenai seorang dokter asal Italia, dr. Sergio Kerr, sengaja membunuh 3000 pasien virus Corona. Narasi dalam laman yang dicatut menyebutkan dokter itu mengabaikan prosedur yang disetujui untuk merawat pasien virus Corona.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melalui pencarian reverse image yandex.com, gambar dalam unggahan tersebut adalah gambar penangkapan dr. Eric Jones dari sebuah artikel berita dari pressrepublican.com pada tahun 2015 dan tidak ada kaitannya dengan virus Corona.

    Melansir dari laman checkyourfact.com, foto tersebut berasal dari laman heraldbulletin.com mengenai artikel berjudul “Pendleton doctor pleads guilty to drug charges” seorang dokter bernama Eric Jones yang mengaku bersalah atas tuduhan narkoba. Artikel tersebut tayang pada 14 Desember 2015.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, unggahan mengenai dokter Italia sengaja membunuh pasien virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu, unggahan tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Auliyaa Muhammad Hesa (Anggota Komisariat MAFINDO UI & FC UI)

    Klaim seorang dokter Italia sengaja membunuh 3000 pasien virus Corona tidak benar. Gambar dalam unggahan tersebut adalah gambar penangkapan dr. Eric Jones karena penyalahgunaan narkoba, tidak ada kaitannya dengan COVID-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4865) [SALAH] Pasien Berstatus Positif Covid-19 di Wilayah Tiban Melarikan Diri

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 11/04/2020

    Berita

    Hati-hati Tiban Koperasi ada yang positif Covid-19 Blok K, Ruli, atas nama Ikhwannudin asal …. usia 25 tahun lab positif tapi pasien tidak kooperatif, tidak terbuka.

    Jadi mohon lebih hati-hari buat yang lainnya ya. Safety health kalau ke luar rumah, pakek masker karena Tiban sudah ada yang positif, untuk keluarganya sekarang masih dicari karena belum ada info ke mana.

    Semoga aja sudah ikut diisolasi ya. Awalnya korban baru pulang dari Malaysia dan periksa ke RS Elisabet terus dirujuk ke RSOB dan hasil lab positif…sekian info dari perangkat RT kami

    ===

    Hasil Cek Fakta

    Viral sebuah pesan berantai yang menyebut bahwa telah melarikan diri seorang pasien berstatus positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Tiban, Batam. Menurut pesan yang beredar, masyarakat diminta waspada apabila ingin keluar rumah mengingat tidak diketahuinya keberadaan pasien.

    Pasca beredarnya informasi yang cukup membuat resah masyarakat Tiban tersebut, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari suryakepri.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menyatakan bahwa pesan viral tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyatakan hingga saat ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam masih berjumlah 10 orang.

    “Belum. Masih 10 orang. Kalau bukan kami yang umumkan artinya hoaks,” tegas Didi.

    Senada dengan Kadinkes Kota Batam, pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Azril Apriansyah. Azril menegaskan hingga saat ini belum terdapat penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Batam.

    “Info yang saya dapat masih seperti kemarin, belum ada penambahan yang positif. Itu belum didukung data yang benar,” jelasnya.

    Kesimpulan

    Masyarakat Tiban dikejutkan dengan viralnya sebuah pesan yang menyebut bahwa telah melarikan diri seorang pasien berstatus positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Tiban, Batam. Namun hal tersebut mendapat bantahan langsung dari Dinas Kesehatan setempat dan petugas Percepatan Penanganan Covid-19 wilayah Batam.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4864) [SALAH] “Bansos PSBB Covid-19 dari Pemda DKI Jakarta Paket sembako senilai 350rb + uang tunai 150rb = 500rb rupiah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/04/2020

    Berita

    Akun Senopati Pamungkas (fb.com/100039118371369) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Penampakan bansos PSBB Covid-19 dari Pemda DKI Jakarta
    Paket sembako senilai 350rb + uang tunai 150rb = 500rb rupiah…dan sepucuk surat dari Anies Baswedan untuk warga yg dicintainya..ingat ya ini bantuan dari pemda DKI bukan dari yg lain..
    Barakallah Goodbener
    Noted : Bantuan dibagikan setiap Minggu
    https://m.detik.com/news/berita/d-4971973/anies-jamin-125-juta-keluarga-di-dki-terima-bantuan-tiap-minggu-selama-psbb“

    Di dalam foto tersebut ada bahan kebutuhan pokok (beras, minyak, gula pasir, sarden, biskuit, dan sabun batang) dan masker kain, juga disertai dengan uang tunai dan surat dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks DKI Jakarta, klaim bahwa ada uang tunai dan gula pasir dalam paket bantuan sosial Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Covid-19 DKI Jakarta Covid-19 DKI Jakarta adalah klaim yang salah.

    Dikutip dari situs data.jakarta.go.id/jalahoaks, berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks DKI Jakarta kepada Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Humas PD. Pasar Jaya (10/04/2020), diperoleh keterangan bahwa foto tersebut adalah palsu atau hoaks. Adapun isi dari Paket Bantuan Sosial PSBB Covid-19 DKI Jakarta memang terdiri dari sejumlah bahan kebutuhan pokok namun gula pasir dan uang tunai tidak termasuk di dalam paket bantuan yang diberikan.

    Sebagai tambahan informasi, disampaikan bahwa paket bantuan sosial PSBB Covid-19 DKI Jakarta adalah terdiri dari: Beras 5 kg (1 karung), Sarden (2 kaleng), Biskuit (2 bungkus), Minyak goreng 0,9 liter (1 bungkus), Sabun mandi batang (2 buah), dan Masker kain (2 buah).

    Hal tersebut diamini oleh Ketua II Gugus Tugas Covid-19 DKI Catur Laswanto. Menurut dia, ada tujuh jenis barang yang didistribusikan kepada masyarakat.

    “Bantuan yang diberikan berupa paket komoditas bahan pangan pokok; beras 5 kilogram 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter 1 pouch, biskuit 2 bungkus, masker kain 2 pieces dan sabun mandi 2 batang,” ujar Catur kepada wartawan, Jumat (10/4/2020).

    Tak ketinggalan, dalam paket bantuan itu, diselipkan juga sepucuk surat dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pemberian surat ini juga pernah dilakukan Anies untuk para tenaga medis yang diinapkan di hotel.

    “Dan surat dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.

    Foto salah satu paket bantuan sosial PSBB DKI Jakarta ini juga diunggah ke laman resmi Pemprov DKI Jakarta pada Jumat, 10 April 2020 pukul 19:42. Tidak tampak adanya gula pasir dan uang tunai seperti yang terlihat di foto yang diunggah oleh sumber klaim.

    Kesimpulan

    TIDAK terdapat gula pasir dan uang tunai dalam paket bantuan sosial PSBB Covid-19 DKI Jakarta. Paket bantuan sosial PSBB Covid-19 DKI Jakarta adalah terdiri dari: Beras 5 kg (1 karung), Sarden (2 kaleng), Biskuit (2 bungkus), Minyak goreng 0,9 liter (1 bungkus), Sabun mandi batang (2 buah), dan Masker kain (2 buah).

    Rujukan