Bukan di Pahang (Malaysia). Berdasarkan penyelidikan oleh Departemen Kepolisian Corpus Christi, lokasi kejadian adalah di Nuevo Leon (Mexico).
NARASI
“Kes dimuazam Pahang. Sabjek 1 pembantu rumah indon.baru sebulan kja. Sabjek telah ditangkap jam. 3.00ptg. Mangsa kanak kanak sedang di rawat dihospital.” (tangkapan layar komentar di Facebook).
“Ya allah senang hati aku…baru rasa lega…bila ne babi kena dpt….mw di ajar lgi bh ne saitan….harap2 la ank tu ok selamat nda apa2…klu ank ku kena bt mcm ne…ciap la kau…lebih dri tu lgi aku buat…????????????” (narasi di post).
(GFD-2019-3312) [SALAH] “Kasus di Muazam Pahang”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 18/11/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan foto tangkapan layar dari sebuah komentar di Facebook mengenai video penyiksaan anak dengan informasi yang salah.
(2) http://bit.ly/2KqYSDL / http://archive.md/PBu0G, CCPD Blotter: “PENJANGKAUAN KOMUNITAS
PELECEHAN ANAK PEMBARUAN VIDEO
11 NOVEMBER 2019 LETNAN MICHAEL PENA
Pada hari Kamis 11-07-19, Departemen Kepolisian Corpus Christi menerima video dari beberapa sumber berbeda yang menunjukkan seorang anak dilecehkan.
Video ini diposting di grup Facebook lokal dan akhirnya menemukan jalannya kepada kami. Sejak itu kami secara aktif berupaya mengidentifikasi tersangka, anak, dan lokasi kejadian sehingga insiden ini dapat ditangani.
Pada saat ini semua indikasi adalah bahwa insiden itu tidak terjadi di wilayah hukum kami dan itu terjadi di Nuevo Leon, Meksiko. Kami juga telah menerima informasi bahwa kejadian ini mungkin terjadi lebih dari setahun yang lalu.
Kami sedang berupaya mengidentifikasi lokasi kejadian khusus di Meksiko sehingga Layanan Perlindungan Anak yang setara di Meksiko dapat diberitahukan, dan investigasi dapat dilakukan.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua komunitas kami yang telah menyampaikan informasi berharga untuk membantu kami dalam penyelidikan ini.”
(Google Translate).
–
Dipublikasikan juga di Facebook di http://bit.ly/2OcXuWd / http://archive.md/vEqf3 (arsip cadangan).
======
REFERENSI
(1) Google Maps: “Nuevo Leon
Mexico”
Selengkapnya di http://bit.ly/2NMhsrY.
(2) http://bit.ly/34Y8zBg, Corpus Christi PD (twitter.com/CorpusChristiPD, akun terverifikasi):”Pembaruan Video Penyiksaan Anak https://t.co/zgx9jPMdit?amp=1″.
(Salinan isi artikel di (2) bagian PENJELASAN).
(3) CCPD Blotter: “Petugas Polisi Corpus Christi menerima salinan video ini, yang menggambarkan seorang wanita menyerang seorang anak kecil. Anak dalam video itu tampaknya adalah perempuan berusia 2 atau 3 tahun. Video ini muncul di grup tertutup lokal di media sosial, tetapi kami tidak yakin apakah video ini berasal dari Kota Corpus Christi.”
Selengkapnya di http://bit.ly/2KpKziB / http://archive.md/u7UYM (arsip cadangan).
(4) Google Maps: “Corpus Christi Police Department
321 John Sartain St, Corpus Christi, TX 78401, United States”
Selengkapnya di http://bit.ly/2pgyoxc.
(5) Google Maps: “Muadzam Shah
Pahang
Malaysia”
Selengkapnya di http://bit.ly/2NN0ud2.
(6) Mirror: “Polisi Corpus Christi meluncurkan penyelidikan setelah menerima video tentang dugaan pelecehan anak dalam komunitas lokal – tetapi sekarang telah mengkonfirmasi insiden itu terjadi di Meksiko”
Selengkapnya di http://bit.ly/2XhRwHC / http://archive.md/IGv7N (arsip cadangan).
(7) Laporan dari Yo (Peerapon Anutarasoat, facebook.com/peerapon.anutarasoat), Pemeriksa Fakta Thailand, rekan kami di Jaringan APAC Anti Hoax.
(8) http://archive.md/bHnff, arsip cadangan SUMBER.
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan foto tangkapan layar dari sebuah komentar di Facebook mengenai video penyiksaan anak dengan informasi yang salah.
(2) http://bit.ly/2KqYSDL / http://archive.md/PBu0G, CCPD Blotter: “PENJANGKAUAN KOMUNITAS
PELECEHAN ANAK PEMBARUAN VIDEO
11 NOVEMBER 2019 LETNAN MICHAEL PENA
Pada hari Kamis 11-07-19, Departemen Kepolisian Corpus Christi menerima video dari beberapa sumber berbeda yang menunjukkan seorang anak dilecehkan.
Video ini diposting di grup Facebook lokal dan akhirnya menemukan jalannya kepada kami. Sejak itu kami secara aktif berupaya mengidentifikasi tersangka, anak, dan lokasi kejadian sehingga insiden ini dapat ditangani.
Pada saat ini semua indikasi adalah bahwa insiden itu tidak terjadi di wilayah hukum kami dan itu terjadi di Nuevo Leon, Meksiko. Kami juga telah menerima informasi bahwa kejadian ini mungkin terjadi lebih dari setahun yang lalu.
Kami sedang berupaya mengidentifikasi lokasi kejadian khusus di Meksiko sehingga Layanan Perlindungan Anak yang setara di Meksiko dapat diberitahukan, dan investigasi dapat dilakukan.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua komunitas kami yang telah menyampaikan informasi berharga untuk membantu kami dalam penyelidikan ini.”
(Google Translate).
–
Dipublikasikan juga di Facebook di http://bit.ly/2OcXuWd / http://archive.md/vEqf3 (arsip cadangan).
======
REFERENSI
(1) Google Maps: “Nuevo Leon
Mexico”
Selengkapnya di http://bit.ly/2NMhsrY.
(2) http://bit.ly/34Y8zBg, Corpus Christi PD (twitter.com/CorpusChristiPD, akun terverifikasi):”Pembaruan Video Penyiksaan Anak https://t.co/zgx9jPMdit?amp=1″.
(Salinan isi artikel di (2) bagian PENJELASAN).
(3) CCPD Blotter: “Petugas Polisi Corpus Christi menerima salinan video ini, yang menggambarkan seorang wanita menyerang seorang anak kecil. Anak dalam video itu tampaknya adalah perempuan berusia 2 atau 3 tahun. Video ini muncul di grup tertutup lokal di media sosial, tetapi kami tidak yakin apakah video ini berasal dari Kota Corpus Christi.”
Selengkapnya di http://bit.ly/2KpKziB / http://archive.md/u7UYM (arsip cadangan).
(4) Google Maps: “Corpus Christi Police Department
321 John Sartain St, Corpus Christi, TX 78401, United States”
Selengkapnya di http://bit.ly/2pgyoxc.
(5) Google Maps: “Muadzam Shah
Pahang
Malaysia”
Selengkapnya di http://bit.ly/2NN0ud2.
(6) Mirror: “Polisi Corpus Christi meluncurkan penyelidikan setelah menerima video tentang dugaan pelecehan anak dalam komunitas lokal – tetapi sekarang telah mengkonfirmasi insiden itu terjadi di Meksiko”
Selengkapnya di http://bit.ly/2XhRwHC / http://archive.md/IGv7N (arsip cadangan).
(7) Laporan dari Yo (Peerapon Anutarasoat, facebook.com/peerapon.anutarasoat), Pemeriksa Fakta Thailand, rekan kami di Jaringan APAC Anti Hoax.
(8) http://archive.md/bHnff, arsip cadangan SUMBER.
Rujukan
(GFD-2019-3311) [SALAH] Cegah Radikalisme Menag Akan Ganti Ayat-Ayat Al Qur’an
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 18/11/2019
Berita
"Cegah radiklisme menag akan ganti ayat ayat al quran"
Yang di cetak ulang atau di revisi bukanlah ayat-ayat Al Qur’an seperti yang diklaim pada artikel Tribunindo[dot]blogspot[dot]com, melainkan mengganti buku pendidikan agama Islam di seluruh sekolah di Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat. (selengkapnya di bagian penjelasan).
Yang di cetak ulang atau di revisi bukanlah ayat-ayat Al Qur’an seperti yang diklaim pada artikel Tribunindo[dot]blogspot[dot]com, melainkan mengganti buku pendidikan agama Islam di seluruh sekolah di Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat. (selengkapnya di bagian penjelasan).
Hasil Cek Fakta
[PENJELASAN]:
Sebuah akun facebook bernama Jam Jamil membagikan sebuah link berisi artikel dari portal website bernama Tribunind[dot]blogspot[dot]com. artikel tersebut berjudul (Cegah “Radikalisme”, Menag Akan Ganti Ayat-Ayat Al Qur’an).
Setelah ditelusuri tim Cek Fakta Medcom.id, ternyata sebagian besar narasi artikel itu disalin dari berita Tirto.id berjudul Cegah “Radikalisme”, Kemenag akan Ganti Buku Pendidikan Agama Islamyang tayang pada Senin, 11 November 2019. Hanya saja, terdapat suntingan fatal pada paragraf pertama sehingga menimbulkan arti yang berbeda dan salah.
(Versi Tribunind[dot]blogspot[dot]com)
Kementerian Agama berencana mengganti buku pendidikan agama Islam serta sedikit revisi ayat – ayat Alquran di seluruh Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat.
(Versi Tirto.id)
Kementerian Agama berencana mengganti buku pendidikan agama Islam di seluruh Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat.
Dalam naskah aslinya, tidak terdapat kalimat “serta sedikit revisi ayat – ayat Alquran” akan tetapi hanya tertulis “mengganti buku pendidikan agama Islam.”
Penelusuran berikutnya, seperti dikutip dari Medcom.id dalam artikel berjudul Buku Agama Harus Ditashih Kemenag untuk Cegah Radikalisme yang diunggah pada hari yang sama, Kamaruddin Amin juga menjelaskan, sesuai Pasal 6 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan diterangkan bahwa buku yang bermuatan keagamaan memang menjadi tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama, dalam hal ini Menteri Agama RI.
Buku yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama menurut UU itu ialah buku yang digunakan dalam pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus.
Tak hanya buku pendidikan agama yang diproduksi masyarakat, namun juga buku-buku pendidikan agama yang ditulis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan di-review bahkan ditulis ulang oleh Kementerian Agama.
“Dulu buku agama di sekolah, kan ditulis oleh Kemendikbud. Undang-Undang (Sistem) Perbukuan memberikan amanat kepada Kementerian Agama yang melakukan penulisan buku. Karena Kementerian Agama yang (ditugaskan) menulis, maka akan ditulis ulang,” kata Kamaruddin.
Jadi Judul berita serta kalimat di paragraf pertama pada artikel Tribunind[dot]blogspot[dot]com mengarah pada penggiringan opini dimana mereka menyunting artikel asli dari tirto.id dan mengganti sejumlah kata pada judul dan paragraf pertama dan membuat makna yang keliru.
======
Sebuah akun facebook bernama Jam Jamil membagikan sebuah link berisi artikel dari portal website bernama Tribunind[dot]blogspot[dot]com. artikel tersebut berjudul (Cegah “Radikalisme”, Menag Akan Ganti Ayat-Ayat Al Qur’an).
Setelah ditelusuri tim Cek Fakta Medcom.id, ternyata sebagian besar narasi artikel itu disalin dari berita Tirto.id berjudul Cegah “Radikalisme”, Kemenag akan Ganti Buku Pendidikan Agama Islamyang tayang pada Senin, 11 November 2019. Hanya saja, terdapat suntingan fatal pada paragraf pertama sehingga menimbulkan arti yang berbeda dan salah.
(Versi Tribunind[dot]blogspot[dot]com)
Kementerian Agama berencana mengganti buku pendidikan agama Islam serta sedikit revisi ayat – ayat Alquran di seluruh Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat.
(Versi Tirto.id)
Kementerian Agama berencana mengganti buku pendidikan agama Islam di seluruh Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat.
Dalam naskah aslinya, tidak terdapat kalimat “serta sedikit revisi ayat – ayat Alquran” akan tetapi hanya tertulis “mengganti buku pendidikan agama Islam.”
Penelusuran berikutnya, seperti dikutip dari Medcom.id dalam artikel berjudul Buku Agama Harus Ditashih Kemenag untuk Cegah Radikalisme yang diunggah pada hari yang sama, Kamaruddin Amin juga menjelaskan, sesuai Pasal 6 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan diterangkan bahwa buku yang bermuatan keagamaan memang menjadi tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama, dalam hal ini Menteri Agama RI.
Buku yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama menurut UU itu ialah buku yang digunakan dalam pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus.
Tak hanya buku pendidikan agama yang diproduksi masyarakat, namun juga buku-buku pendidikan agama yang ditulis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan di-review bahkan ditulis ulang oleh Kementerian Agama.
“Dulu buku agama di sekolah, kan ditulis oleh Kemendikbud. Undang-Undang (Sistem) Perbukuan memberikan amanat kepada Kementerian Agama yang melakukan penulisan buku. Karena Kementerian Agama yang (ditugaskan) menulis, maka akan ditulis ulang,” kata Kamaruddin.
Jadi Judul berita serta kalimat di paragraf pertama pada artikel Tribunind[dot]blogspot[dot]com mengarah pada penggiringan opini dimana mereka menyunting artikel asli dari tirto.id dan mengganti sejumlah kata pada judul dan paragraf pertama dan membuat makna yang keliru.
======
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/11/15/salah-cegah-radikalisme-menag-akan-ganti-ayat-ayat-al-quran/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/PNgLV2Lb-hoaks-menag-akan-ganti-ayat-ayat-alquran
- https://tirto.id/cegah-radikalisme-kemenag-akan-ganti-buku-pendidikan-agama-islam-eluR
- https://nasional.kompas.com/read/2019/11/11/18474961/cegah-radikalisme-kemenag-tulis-ulang-buku-pelajaran-agama-di-sekolah
(GFD-2019-3310) [SALAH] “awan tanda kiamat”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 18/11/2019
Berita
Bukan mengenai awan, video yang dibagikan adalah hasil suntingan dari situs teori konspirasi mengenai Planet Nibiru.
http://bit.ly/2rLHWkS Page “ENGGAK NYANGKA” (facebook.com/RISNAWATI.ARrr), sudah dibagikan 25,000 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“Fenomena awan yang sangat langkah,apakah ini tanda kiamat??? Semoga kita semua selalu dalam lindungan yang maha kuasa aminn????????????”.
======
http://bit.ly/2rLHWkS Page “ENGGAK NYANGKA” (facebook.com/RISNAWATI.ARrr), sudah dibagikan 25,000 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“Fenomena awan yang sangat langkah,apakah ini tanda kiamat??? Semoga kita semua selalu dalam lindungan yang maha kuasa aminn????????????”.
======
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video hasil suntingan sehingga membangun premis yang salah.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.
Rujukan
(GFD-2019-3309) [SALAH] Foto “Chaiyut Kaewplang”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 18/11/2019
Berita
Bukan Chaiyut Kaewplang, nama yang benar dari orang yang berada di foto adalah Tjipta Lesmana.
NARASI
“… Kami ada pertemuan dengan Direktur Institut Arthritis dan direktur Asosiasi Medis Chaipayut Kaewplang dan bertanya kepadanya tentang komentar yang disebutkan Dan memberikan posisi resmi Kementerian Kesehatan Masyarakat mengenai pengembangan obat baru …”
NARASI
“… Kami ada pertemuan dengan Direktur Institut Arthritis dan direktur Asosiasi Medis Chaipayut Kaewplang dan bertanya kepadanya tentang komentar yang disebutkan Dan memberikan posisi resmi Kementerian Kesehatan Masyarakat mengenai pengembangan obat baru …”
Hasil Cek Fakta
* SUMBER membagikan foto Tjipta Lesmana ketika sedang mengisi sesi Hubungan Indonesia-Rusia di Universitas MGIMO.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.
Rujukan
Halaman: 5770/6089