• (GFD-2021-6402) [SALAH] Pesan WhatsApp Meminta Bantuan Dana oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    “Akun WhatsApp

    +6287860508377 (Dian Kristiandi)

    Meminta bantuan kepada masyarakat untuk tempat peribadatan”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi. Pesan itu berasal dari nomor telepon +6287860508377 dengan menggunakan foto Bupati Jepara. Melalui pesan tersebut, pelaku meminta bantuan kepada masyarakat dan dikirim ke nomor rekening dengan dalih bantuan itu untuk hibah ke tempat peribadatan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari jeparahariini.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara, Arif Darmawan telah membantah pesan yang mengatasnamakan Bupati Jepara. Arif menyebut, saat ini sudah ada beberapa pengurus vihara dan pondok pesantren yang melaporkan pesan penipu itu.

    ”Padahal di Pemkab saat ini tidak ada kegiatan tersebut,” tegas Arif, Jumat (19/2/2021).

    Atas kejadian ini, Pemkab Jepara meminta kepada masyarakat, pengurus tempat ibadah agar tidak percaya dengan pesan singkat yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi yang akan memberikan bantuan melalui transfer uang ke nomor rekening.

    “Sekali lagi, kalau mendapatkan telpon ataupun wa dari nomor tersebut tidak usah ditanggapi. Itu bukan nomor bupati,” ujarnya.

    Dengan demikian, pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi merupakan hoaks dengan kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Akun palsu. Pemkab Jepara meminta kepada masyarakat, pengurus tempat ibadah agar tidak percaya dengan pesan singkat yang mengatasnamakan Bupati Jepara Dian Kristiandi yang akan memberikan bantuan melalui transfer uang ke nomor rekening.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6401) [SALAH] Penerima Stiker WhatsApp Dikenakan Biaya Sebesar Rp250

    Sumber: whtasapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    “AKBP NYOMAN:

    Mohon berita berikut ini dicermati :

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting

    Aku juga baru tahu !!

    Tahukan teman2 ku di group ini..
    Kenapa saya tidak suka menggunakan stiker..?

    Setiap stiker atau gambar yang saudaraku kirimkan di WA ini pembayarannya dibebakan kpd yg menerima .

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting
    Penerima Stiker WhatsApp Akan Dikenai Biaya
    Penerima Stiker WhatsApp Akan Dikenai Biaya
    Memasang stiker di whats app
    Sticker WhatsApp
    STICKER WA

    AKBP NYOMAN:

    Mohon berita berikut ini dicermati :

    STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHATSAP / WA Bila tdk Terlalu Penting

    Aku juga baru tahu !!

    Tahukah teman2 ku di group ini..
    Kenapa saya tidak suka menggunakan stiker..?

    Setiap stiker atau gambar yang saudaraku kirimkan di WA ini pembayarannya dibebankan kpd yg menerima .
    Jika anggota group ini ada 20 org saja maka pembuat stiker sudah mendapat uang 20x 250 rupiah untuk satu stiker.
    Jika setiap hari di group ini ada 20 stiker dan gambar maka pembuat stiker mendapat uang perhari dari group ini = 20 x20x 250 = 100.000 rupiah.
    Jika dalam 1 bln ,brp kah penghasilan pembuat stiker ???
    dan berapakah uang pengguna WA yang mendapat kiriman sticker tersedot masuk ke rekening pembuat sticker tersebut

    Saya mengajak semuanya untuk stop pakai stiker agar paket / uang kita tidak cepat habis utk memperkaya orang yang sudah kaya !!

    Selain besaran nilai rupiah-nya juga memenuhi file data HP.

    STOP PENGGUNAAN STICKER..!!

    •AKBP NYOMAN: 🙏👍 ini tolong di sebar ada bagusnya pengiritan dan tidak penting mulai sekarang jangan kirim2 Stiker ya saudaraku...

    Pantesan kuota Internet cepat habis.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa penerima stiker pada pesan WhatsApp dibebankan biaya tambahan sebesar Rp250. Pesan tersebut juga menyatakan bahwa biaya tambahan tersebut akan dibebankan kepada setiap penerima pesan yang menggunakan stiker WhatsApp.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan serupa juga pernah beredar pada April 2020 lalu. Melansir dari Liputan6, Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC), Pratama Persadha, menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada penerima stiker WhatsApp. Penggunaan stiker pada pesan WhatsApp hanya dibebankan pada penarikan kuota data, yaitu sebesar kurang dari 50 kilo byte. Pratama juga menegaskan bahwa keuntungan yang didapat oleh pembuat stiker WhatsApp hanya didapat sekali, yaitu ketika stiker dibeli oleh pengguna, bukan didapat berdasarkan jumlah pemakaian stiker tersebut.

    Dengan demikian, pesan yang beredar di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Pesan serupa juga pernah beredar pada April 2020 lalu. Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada penerima stiker WhatsApp, melainkan hanya berupa penarikan kuota data sebesar kurang dari 50 kilo byte.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6400) [SALAH] Pesan Whatsapp oleh Bupati Jember Ingin Bagikan Sumbangan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    Hendy: saya bpk hendy siswanto bupati terpilih di jember
    Korban: wah… suatu kehormatan diwapri langsung pak bupati, biasanya kan melalui sekretaris atau ajudan
    Hendy: tujuan saya untuk menyalurkan donasi ke ponpes miftahul ulum
    Korban: Ada yg bisa kami bantu bapak
    Hendy: iya pak. Ini ada sedikit donasi dari saya guna membantu kbutuhan ponpes. Maaf dengan bapak/ibu siapa saya terhubung
    Korban: Alhamdulillah. Terima kasih bapak. Lalu yg harus kami lakukan apa
    Hendy: bisa dikirimkan no rek a/n lembaga. Dgn bapak/ibu siapa ini saya terhubung. Bisa saya tunggu

    Hasil Cek Fakta

    Percakapan Bupati Jember Hendy Siswanto melalui aplikasi perpesanan Whatsapp beredar luas. Dalam percakapan itu Hendy bermaksud menyalurkan donasi kepada Pondok Pesantren Miftahul Ulum, kemudian Hendy meminta nomor rekening lembaga yang bersangkutan.

    Setelah ditelusuri, akun Instagram media Hendy Siswanto Center (HSC) @hendysiswantocenter memberikan keterangan resmi dari Hendy bahwa hal yang bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon.

    “Secara resmi seluruh komunikasi Haji Hendy – Gus Firjaun yang berkaitan dengan program kerja, pemberian donasi maupun hal-hal bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon/ pesan dengan nomor yang tidak jelas,” terang Hendy secara tertulis.

    Guna menghindari penipuan, pihak HSC menegaskan hanya akun @hendysiswantocenter yang dapat digunakan sebagai saluran konfirmasi demi untuk kenyamanan warga Kabupaten Jember.

    Sehingga, klaim Bupati Jember memberikan sumbangan melalui Whatsapp termasuk hoaks dengan kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, nomor yang digunakan itu merupakan nomor palsu. akun Instagram media Hendy Siswanto Center (HSC) @hendysiswantocenter memberikan keterangan resmi dari Hendy bahwa hal yang bersifat sosial tidak dikonfirmasi melalui saluran telepon.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6399) [SALAH] Foto “Mobil Esemka S 2000”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/02/2021

    Berita

    Akun Facebook Kompyang Iwantara (fb.com/kompyang.iiewandthara) pada 21 Februari 2021 mengunggah sebuah foto mobil jenis sedan berwarna putih yang tengah berada di lokasi pameran yang terdapat logo Esemka di bagian depan mobil tersebut ke grup Seword Reader’s Club dengan narasi sebagai berikut:

    “Kadroon lagi goreng isu banjir, pakde buktikan pake esemka
    Kadroon makin ketjang – ketjang xixixixixi”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto mobil sedan Esemka S 2000 berwarna putih merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, bukan mobil Esemka. Mobil di foto tersebut merupakan prototype Honda S 2000. Salah satu mobil sport dari produsen mobil asal Jepang, Honda.

    Berdasarkan hasil penelusuran gambar, foto yang identik dengan foto yang diunggah oleh sumber klaim itu salah satunya diunggah di situs superstreetonline.com pada 16 Januari 2020 pada artikel berjudul “TAS 2020: Reimagining Honda’s EK9 Civic Type R & AP1 S2000”.

    Foto serupa juga ditemukan dalam artikel berjudul “2021 Honda S2000 First Look” yang dimuat situs hondacarmodels.com. Sumber klaim mengganti logo Honda dengan logo Esemka pada foto unggahannya.

    Dilansir gridoto.com, Honda resmi meluncurkan prototype S2000 20th Anniversary di Tokyo Auto Salon 2020.

    “Menepati Janjinya, Honda resmi meluncurkan prototype S2000 20th Anniversary di Tokyo Auto Salon 2020. Dua dekade yang lampau sejak sang roadster ikonik diproduksi dan satu dekade setelah dihentikan. Honda S2000 menjadi magnet pemberitaan saat akan dibikin aksesori asli terbarunya.

    Yups Honda benar-benar akan membuat beberapa suku cadang baru seperti yang tengah melekat pada S2000 20th Anniversary Prototype,” tulis gridoto dalam laporannya, Minggu 12 Januari 2020.

    Kesimpulan

    BUKAN mobil Esemka. Mobil di foto tersebut merupakan prototype Honda S 2000. Salah satu mobil sport dari produsen mobil asal Jepang, Honda.

    Rujukan