Sebuah akun Facebook bernama “Chantique Nissa Malik” memposting gambar hoax pada group “BOIKOT METRO TV KRN MELAKUKAN PEMBODOHAN PUBLIK” dengan narasi sebagai berikut:
‘Setelah lama tidak ada berita ,diperoses pun tidak …dan menurut impormasi sekarang BABANG TRI UNDERCVER di siksa dan di perlakukan seperti binatang…,!!! Mohon do,a sobat semoga BABANG TRI SELALU DI BERIKAN KETABAHAN,SEHAT,DAN PANJAG UMUR…AMIN..!’
(GFD-2018-49) HOAX: Foto Bambang Tri Kondisi Terbaru
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Gambar hoax adalah gambar editan. Sumber asli dari gambar tersebut adalah video YouTube tentang seseorang berasal dari Kamboja yang sedang berdakwah di Malaysia yang dimasukkan ke penjara karena tidak memiliki kartu identitas dan paspornya sudah habis sebagaimana dimuat di dalam berita yang dirilis oleh situs TribunNews.com pada tahun 2015 silam.
Rujukan
(GFD-2018-48) [HASUT] Sri Mulyani Indrawati sedih, Rp400triliun anggaran Kemendikbud Habis Tapi Hasil Tidak Tercapai
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2018
Berita
“Sri Mulyani Indrawati sedih, Rp400triliun anggaran Kemendikbud habis tapi hasil tidak tercapai”
(misleading bahwa anggaran pendidikan 400T semua dikelola Kemendikbud)
https://web.facebook.com/MemeHumorPolitik/photos/a.614645031955869.1073741827.614640958622943/1296826757071023/?type=3&theater
(misleading bahwa anggaran pendidikan 400T semua dikelola Kemendikbud)
https://web.facebook.com/MemeHumorPolitik/photos/a.614645031955869.1073741827.614640958622943/1296826757071023/?type=3&theater
Hasil Cek Fakta
Postur anggaran pendidikan pada APBN 2017 416T dimana dana yang dikelola Kemendikbud hanya 39,82T sisanya dikelola K/L lain dan Transfer Daerah.
(yang dikelola Kemendikbud kurang dari 10% total alokasi anggaran pendidikan APBN 2017)
(yang dikelola Kemendikbud kurang dari 10% total alokasi anggaran pendidikan APBN 2017)
Rujukan
(GFD-2018-46) [HOAX] Prof. Taruna Ikrar : “Ahok alami masalah pada otak”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2018
Berita
Prof. Taruna Ikrar : “Ahok dan pendukungnya alami masalah otak”
Hasil Cek Fakta
Maraknya pemberitaan di beberapa media online tanah air, terkait dengan hasil penelitian yang menerangkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang merupakan Gubernur DKI Jakarta saat ini, memiliki tujuh faktor negatif, menyeret nama Profesor yang kini dipercaya oleh dunia luar sebagai Kepala Riset Otak di University California.
Dalam pemberitaan tersebut menyebutkan Prof Dr Taruna Ikrar sebagai Kepala Riset Otak di University of California, melalui tulisan yang ditulis oleh seorang yang bernama Sem Haisy, menyebutkan bahwa hasil penelitian Prof Dr Taruna Ikrar, menyatakan ada tujuh faktor negatif yang melekat pada sikap dan retorika Ahok dalam memimpin Jakarta.
Dalam pemberitaan yang dihimpun oleh wartakesehatan dari beberapa media online Profesor yang pernah dicalonkan sebagai penerima nobel ini menyatakan, dari sudut pandang neurosains, Ahok termasuk pemimpin di Indonesia yang perlu diobservasi otaknya. Dimana Prof Taruna menggunakan tiga metode, untuk mengukur hal tersebut, yakni performance emotions, Unstable less empathy, dan Wild decision.
Terkait sejumlah situs online yang menyertakan namanya, Prof Taruna, menyatakan bahwa keterangan terkait dengan Ahok memiliki tujuh faktor negatif tidak benar adanya.
Berikut bantahan Prof Dr Taruna Ikrar Kepala Riset Otak di University of California, melalui pesan elektronik yang diterima redaksi wartakesehatan.com, senin (1/8/16).
“Terkait sejumlah situs online yang menyertakan nama saya dalam berita/artikelnya terkait sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pendukungnya mengalami masalah otak, bersama ini saya menyampaikan klarifikasi bahwa saya tidak pernah menyatakan/menulis hal seperti itu.”
“Tulisan/Berita tersebut telah menyampaikan informasi yang tidak benar dan berpotensi untuk menyesatkan opini publik serta mengandung fitnah (Rasisme and Diskriminatif) yang mencemarkan nama baik saya.”
“Saya berharap agar masyarakat tidak terpancing dan bijak menanggapi serta menyikapi setiap informasi yang disampaikan lewat sumber berita online atau media sosial.”
Sebagai klarifikasi, bahwa tulisan tersebut, “BUKAN PERNYATAAN SAYA”
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalam,
Prof Dr Taruna Ikrar
Dalam pemberitaan tersebut menyebutkan Prof Dr Taruna Ikrar sebagai Kepala Riset Otak di University of California, melalui tulisan yang ditulis oleh seorang yang bernama Sem Haisy, menyebutkan bahwa hasil penelitian Prof Dr Taruna Ikrar, menyatakan ada tujuh faktor negatif yang melekat pada sikap dan retorika Ahok dalam memimpin Jakarta.
Dalam pemberitaan yang dihimpun oleh wartakesehatan dari beberapa media online Profesor yang pernah dicalonkan sebagai penerima nobel ini menyatakan, dari sudut pandang neurosains, Ahok termasuk pemimpin di Indonesia yang perlu diobservasi otaknya. Dimana Prof Taruna menggunakan tiga metode, untuk mengukur hal tersebut, yakni performance emotions, Unstable less empathy, dan Wild decision.
Terkait sejumlah situs online yang menyertakan namanya, Prof Taruna, menyatakan bahwa keterangan terkait dengan Ahok memiliki tujuh faktor negatif tidak benar adanya.
Berikut bantahan Prof Dr Taruna Ikrar Kepala Riset Otak di University of California, melalui pesan elektronik yang diterima redaksi wartakesehatan.com, senin (1/8/16).
“Terkait sejumlah situs online yang menyertakan nama saya dalam berita/artikelnya terkait sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pendukungnya mengalami masalah otak, bersama ini saya menyampaikan klarifikasi bahwa saya tidak pernah menyatakan/menulis hal seperti itu.”
“Tulisan/Berita tersebut telah menyampaikan informasi yang tidak benar dan berpotensi untuk menyesatkan opini publik serta mengandung fitnah (Rasisme and Diskriminatif) yang mencemarkan nama baik saya.”
“Saya berharap agar masyarakat tidak terpancing dan bijak menanggapi serta menyikapi setiap informasi yang disampaikan lewat sumber berita online atau media sosial.”
Sebagai klarifikasi, bahwa tulisan tersebut, “BUKAN PERNYATAAN SAYA”
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalam,
Prof Dr Taruna Ikrar
Rujukan
(GFD-2018-43) HASUT: Foto-Foto Aparat Bersenjata Di Jakarta
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2018
Berita
Sebuah akun Facebook dengan nama Hans De Bay memposting foto-foto dengan narasi yang menghasut sebagai berikut:
‘LIHATLAH..
BEGINI YG NAMANYA
PELINDUNG RAKYAT..
REZIM BINATANG…’
‘LIHATLAH..
BEGINI YG NAMANYA
PELINDUNG RAKYAT..
REZIM BINATANG…’
Hasil Cek Fakta
Narasi yang menghasut dengan dilampirkan foto aparat dengan senjata terhunus di tengah masyarakat seakan memberi pesan bahwa aparat sedang menjadikan masyarakat sebagai sasaran. Padahal foto-foto ini berasal dari peristiwa simulasi pengamanan.
Foto pertama adalah simulasi pengamanan sidang tahunan MPR tahun 2015 yang berasal dari Sindonews.com tertanggal 13 Agustus 2015.
Foto pertama adalah simulasi pengamanan sidang tahunan MPR tahun 2015 yang berasal dari Sindonews.com tertanggal 13 Agustus 2015.
Rujukan
Halaman: 5420/5427