(GFD-2021-6325) [SALAH] Fadli Zon Dipecat dari Jabatan Waketum Gerindra
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/02/2021
Berita
Akun Facebook bernama Agustinus Takndare mengunggah sebuah status yang mengklaim bahwa Fadli Zon telah dipecat dari jabatannya sebagai waketum Partai Gerindra. Unggahannya ini disertai dengan tautan dari sebuah narasi yang berisi pernyataan bahwa Fadli Zon telah dipecat dari jabatan waketum Partai Gerindra, dan digantikan oleh cucu pendiri NU, M. Irfan Yusuf Hasyim atau akrab disapa Gus Irfan.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta, klaim terkait dicopotnya Fadli Zon dari jabatan waketum Partai Gerindra ternyata hoaks. Melalui cuitan di akun Twitternya, politikus Partai Gerindra ini memberikan klarifikasi.
“Saya tetap menjadi Wakil Ketua Umum sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.”
Pernyataan Fadli Zon ini pun diperkuat dengan klarifikasi dari Gus Irfan sendiri yang digadang menjadi pengganti dirinya di jabatan waketum baru. Melansir dari artikel wartaekonomi, Gus Irfan menyatakan bahwa pengangkatan dirinya sebagai waketum Gerindra bukan untuk menggantikan posisi Fadli Zon.
“Mas Fadli masih ada, dia waketum juga. Posisi wakil ketua umum di jajaran kepengurusan pusat Gerindra, ada lebih dari satu,” jelasnya.
Gus Irfan pun mengaku bahwa pengukuhannya jabatannya ini karena menggantikan posisi waketum lama di bidang agama, Habib Mahdi.
Juru bicara Partai Gerindra pun ikut memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar tersebut. Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Habiburokhman menyatakan bahwa posisi Fadli dan Gus Irfan sama-sama menjadi waketum Partai Gerindra.
“Tidak benar jika Bang Fadli Zon dicopot jadi waketum Gerindra digantikan Gus Irfan Yusuf Hasyim, yang benar beliau berdua sama-sama menjabat waketum. Bang FZ waketum Bidang Luar Negeri, Gus Irfan waketum Bidang Agama,” kata Habiburokhman.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa politikus Gerindra, Fadli Zon telah dicopot dari jabatan waketum Gerindra adalah hoaks kategori false context atau konten yang dipadankan dengan informasi yang salah.
“Saya tetap menjadi Wakil Ketua Umum sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.”
Pernyataan Fadli Zon ini pun diperkuat dengan klarifikasi dari Gus Irfan sendiri yang digadang menjadi pengganti dirinya di jabatan waketum baru. Melansir dari artikel wartaekonomi, Gus Irfan menyatakan bahwa pengangkatan dirinya sebagai waketum Gerindra bukan untuk menggantikan posisi Fadli Zon.
“Mas Fadli masih ada, dia waketum juga. Posisi wakil ketua umum di jajaran kepengurusan pusat Gerindra, ada lebih dari satu,” jelasnya.
Gus Irfan pun mengaku bahwa pengukuhannya jabatannya ini karena menggantikan posisi waketum lama di bidang agama, Habib Mahdi.
Juru bicara Partai Gerindra pun ikut memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar tersebut. Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Habiburokhman menyatakan bahwa posisi Fadli dan Gus Irfan sama-sama menjadi waketum Partai Gerindra.
“Tidak benar jika Bang Fadli Zon dicopot jadi waketum Gerindra digantikan Gus Irfan Yusuf Hasyim, yang benar beliau berdua sama-sama menjabat waketum. Bang FZ waketum Bidang Luar Negeri, Gus Irfan waketum Bidang Agama,” kata Habiburokhman.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa politikus Gerindra, Fadli Zon telah dicopot dari jabatan waketum Gerindra adalah hoaks kategori false context atau konten yang dipadankan dengan informasi yang salah.
Rujukan
(GFD-2021-6324) [SALAH] Ustadz Maaher Meninggal Karena Disuntik Paksa di Penjara
Sumber: Pesan BerantaiTanggal publish: 11/02/2021
Berita
Telah beredar pesan berantai yang menginformasikan berita meninggalnya ustad Maher di dalam Rutan Mabes Polri. Adapun penyebab kematian Ustadz Maaher yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut disebabkan oleh penyuntikan paksa.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi dalam pesan tersebut menyesatkan. Mengutip dari medcom, pihak kepolisian membantah isu penyiksaan Ustadz Maaher. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan tidak membenarkan adanya penyiksaan yang dialami Ustadz Maaher sebelum meninggal dunia.
“Enggak benar kalau disiksa. Almarhum meninggal pukul 19.30 WIB,” ujarnya.
Selain itu, mengutip dari detiknews, pihak keluarga Ustadz Maaher juga membantah isu penyiksaan almarhum sebelum meninggal dunia dan mengonformasi bahwa informasi yang tersebar itu adalah hoaks.
“Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik. Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah,” tegas Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher.
Jamal menambahkan, Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus bahkan sebelum kasus kebencian yang membuatnya mendekam di Rutan Mabes Polri.
Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, pesan berantai ini dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
“Enggak benar kalau disiksa. Almarhum meninggal pukul 19.30 WIB,” ujarnya.
Selain itu, mengutip dari detiknews, pihak keluarga Ustadz Maaher juga membantah isu penyiksaan almarhum sebelum meninggal dunia dan mengonformasi bahwa informasi yang tersebar itu adalah hoaks.
“Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik. Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah,” tegas Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher.
Jamal menambahkan, Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus bahkan sebelum kasus kebencian yang membuatnya mendekam di Rutan Mabes Polri.
Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, pesan berantai ini dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2021-6323) [SALAH] Surat Tim Publikasi Dirgahayu HUT Ke 28 Tahun Kota Tangerang
Sumber: Surat EdaranTanggal publish: 11/02/2021
Berita
Telah beredar surat yang mengatasnamakan Tim Publikasi HUT ke-28 Kota Tangerang. Surat tersebut berisikan ajakan kepada seluruh stakeholder untuk turut berpartisipasi memeriahkan serta mensukseskan rangkaian HUT Kota Tangerang ke-28 melalui media publikasi ucapan selamat yang tersedia dalam bentuk spanduk.
Hasil Cek Fakta
Dalam surat tersebut juga mengajak kepada seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk pembagian masker kepada masyarakat Kota Tangerang. Selain itu, terdapat juga surat form pemesanan dengan mencantumkan sejumlah harga media spanduk dan masker.
Berdasarkan hasil penelusuran, surat tersebut telah dibantah oleh pemerintah Kota Tangerang melalui akun resmi media sosial Kota Tangerang salah satunya akun Facebook Pemerintah Kota Tangerang.
“Pemerintah Kota Tangerang tidak pernah membentuk Tim Publikasi HUT ke-28 dan tidak pernah mengeluarkan surat yang berisikan ajakan kepada stakeholder untuk berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Kota Tangerang dalam bentuk pemasangan spanduk dan pembagian masker dengan sistem pemesanan berbayar” unggahnya, Kamis (11/02/2021).
Dengan demikian, surat edaran Tim Publikasi HUT ke-28 Kota Tangerang adalah tidak benar dan termasuk dalam konten palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, surat tersebut telah dibantah oleh pemerintah Kota Tangerang melalui akun resmi media sosial Kota Tangerang salah satunya akun Facebook Pemerintah Kota Tangerang.
“Pemerintah Kota Tangerang tidak pernah membentuk Tim Publikasi HUT ke-28 dan tidak pernah mengeluarkan surat yang berisikan ajakan kepada stakeholder untuk berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Kota Tangerang dalam bentuk pemasangan spanduk dan pembagian masker dengan sistem pemesanan berbayar” unggahnya, Kamis (11/02/2021).
Dengan demikian, surat edaran Tim Publikasi HUT ke-28 Kota Tangerang adalah tidak benar dan termasuk dalam konten palsu.
Rujukan
(GFD-2021-6322) [SALAH] Kematian Ustadz Maaher akibat Disuntik Vaksin
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/02/2021
Berita
Pengguna Facebook Hamdhan Yuafi mengunggah sebuah foto (9/2) hasil tangkapan layar artikel dari CNN Indonesia. Foto tersebut menunjukkan artikel dari CNN Indonesia yang menyatakan bahwa kematian Ustadz Maaher At-Thuwailibi disebabkan oleh vaksin.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, CNN Indonesia tidak pernah mengunggah artikel dengan judul seperti yang tertera pada tangkapan layar tersebut. Dari hasil pencarian di situs CNN Indonesia menggunakan kata kunci “KEMATIAN Ustadz MAHEER At-THUWAILIBI di Rutan POLRI Akibat SUNTIK VAKSIN”, tidak dapat ditemukan artikel tersebut. Lebih lanjut, pola pemalsuan foto hasil tangkapan layar sesuai dengan setidaknya 3 foto lainnya yang telah diperiksa.
Dengan demikian, foto hasil tangkapan layar yang diunggah oleh pengguna Facebook Hamdhan Yuafi tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dengan demikian, foto hasil tangkapan layar yang diunggah oleh pengguna Facebook Hamdhan Yuafi tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Rujukan
- https://www.cnnindonesia.com/search/?query=KEMATIAN+Ustadz+MAHEER+At-THUWAILIBI+di+Rutan+POLRI+Akibat+SUNTIK+VAKSIN (
- https://archive.vn/TLYmk )
- https://turnbackhoax.id/2020/06/07/salah-tangkapan-layar-dinas-imigrasi-tahan-300-orang-wna-china-ilegal/
- https://turnbackhoax.id/2020/06/18/salah-cia-bongkar-jati-diri-presiden-indonesia-jokowi-melalui-passport/
Halaman: 5284/6291