• (GFD-2021-6353) [SALAH] Akun Telegram CNBC Indonesia Berisi Ajakan Investasi

    Sumber: telegram.com
    Tanggal publish: 16/02/2021

    Berita

    akun Telegram CNBC Indonesia dengan nama pengguna ‘CNBC INVESTASI INDONESIA’ ( https://t.me/cnbc_id ) dan ( https://t.me/CNBCINVESTASIINDONESIA )

    Hasil Cek Fakta

    Beredar beberapa akun Telegram CNBC Indonesia dengan nama pengguna ‘CNBC INVESTASI INDONESIA’ ( https://t.me/cnbc_id ) dan ( https://t.me/CNBCINVESTASIINDONESIA ). Akun tersebut berisi ajakan untuk bergabung ke dalam grup tersebut dan melakukan investasi.

    CNBC Indonesia melalui situs resmi serta akun media sosial resminya telah menegaskan bahwa akun Telegram tersebut bukan merupakan akun milik CNBC Indonesia. CNBC Indonesia hanya memiliki satu akun Telegram resmi, yaitu ‘Cuap Cuan CNBC Indonesia’ ( https://t.me/cuapcuancnbc ). CNBC Indonesia juga meminta seluruh masyarakat untuk waspada dan hanya mengikuti akun media sosial resmi CNBC Indonesia.

    Dengan demikian, akun Telegram dengan nama pengguna ‘CNBC INVESTASI INDONESIA’ tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    CNBC Indonesia melalui situs resmi serta akun media sosial resminya telah menegaskan bahwa akun Telegram tersebut bukan merupakan akun milik CNBC Indonesia. CNBC Indonesia hanya memiliki satu akun Telegram resmi, yaitu ‘Cuap Cuan CNBC Indonesia’ ( https://t.me/cuapcuancnbc ).

    Rujukan

  • (GFD-2021-6352) [SALAH] Risma Mundur dari Jabatan Mensos

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2021

    Berita

    “Akan Mundur dari Jabatan, Mensos Risma Merasa Tak Kuat dan Berat”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial Facebook, sebuah unggahan yang menyatakan bahwa Tri Rismaharani, akan telah mundur dari jabatannya selaku Menteri Sosial RI. Unggahan ini juga menyertakan sebuah tautan media dengan klaim judul yang sama dengan unggahan.

    Namun setelah dilakukan penelusuran terkait kebenaran beritanya, ungkapan bahwa Meteri Risma akan mundur merupakan sebuah pengandaian saja. Hal ini disampaikan oleh Risma melalui wawancara bersama media detik.com.

    Dirinya mengungkapkan bahwa kementerian yang ia pimpin saat ini dinilai punya pekerjaan berat. Bahkan, jika ia merasa sudah tidak sanggup, ia akan menghadap presiden untuk meletakan jabatan Mensos.

    “Terus terang berat pak, berat sekali. Saya sampaikan ke teman-temen. Saya kalau saya nggak kuat, saya akan matur ke pak presiden, dan saya sampaikan saya mungkin akan meletakan jabatan.”

    Risma menyebut bahwa mental di lingkungan Kemensos sedang terpuruk. Belum lagi harus menghadapi pekerjaan yang ia gambarkan dengan kegiatan mobilitas padat.

    “Mental temen-temen sudah down sekarang, kemudian harus menghadapi hal-hal yang terus terang sangat saya tidak pernah bayangkan,” ujarnya.

    Hal ini jelas tidak sesuai dengan narasi pada unggahan yang menyebutkan bahwa Risma telah mundur dari jabatan sebagai Mensos. Padahal kenyataannya, ungkapan itu hanya sebuah pengandaian dari dirinya saat ditanyai perihal kinerja dari Kementrian Sosial yang dipimpinnya.

    Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan bahwa Tri Rismaharani telah mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, ungkapan akan mundur yang diucapkan Risma adalah berupa pengandaian yang menggambarkan betapa beratnya tugas sebagai Menteri Sosial. Hal ini tidak berarti bahwa Mensos Risma benar-benar telah berhenti.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6351) [SALAH] Jokowi Berada dalam Kerumunan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2021

    Berita

    “Pemerintah menegaskan berkerumun dan tidak pakai masker didenda dari menyanyi sampai denda 150 juta

    kenapa orang itu gk pk masker dan berkerumun gk ditangkap dan didenda..#nanya”
    Kerumunan jokowi

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Myar mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo berada dalam kerumunan. Unggahan itu juga disertai narasi mempertanyakan mengapa sosok pada foto itu tidak ditangkap dan didenda.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan potongan dari video yang ditayangkan oleh iNews TV pada 13 Februari 2021, tayangan tersebut sebagai ilustrasi terkait topik buzzer.

    Situasi yang memperlihatkan Jokowi berada dalam kerumunan seperti yang ada dalam video tersebut, sebenarnya sudah beredar pada tahun 2018. Di antaranya Jokowi yang menggunakan jaket merah itu terkait blusukannya ke pasar Anyar, Tangerang, Banten pada 4 November 2018.

    Selain itu, pada video tersebut juga terlihat Jokowi menggunakan kaos coklat dengan gambar #01. Diketahui video tersebut terkait dengan kehadiran Jokowi di acara deklarasi dukungan “Perempuan Keren” untuk pemenangan Jokowi-Amin yang diadakan di Tangerang, Banten pada 2018.

    Dengan demikian, klaim gambar Jokowi seperti pada postingan akun Facebook Myar adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Faktanya, video tersebut terjadi pada tahun 2018 sebelum masa pandemi. Jokowi menggunakan jaket merah ketika blusukan ke pasar Anyar, Tangerang, Banten dan Jokowi ketika menghadiri deklarasi dukungan “Perempuan Keren” di Tangerang, Banten pada 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6350) [SALAH] “bawah merah untuk penangkalan apabila tergigit Ular atau binatang apa saja yg mempunyai bisa”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/02/2021

    Berita

    Akun Facebook Ardo Graphic (fb.com/ardo.graphic) pada 13 Februari 2021 membagikan informasi sebagai berikut:

    “Ngapuntene pak ketua, badhe share mugi² bermanfaat..
    *BILA DIPATUK ULAR, JANGAN PANIK, …. PERTOLONGAN PERTAMA, …. LAKUKAN SEPERTI INI …. !!!*
    _Mengatasi gigitan ular berbisa uming Ular cobra , maka saya akan berbagi penangkalan apabila tergigit Ular atau binatang apa saja yg mempunyai bisa ._
    _Caranya :_
    _*Apabila tergigit ular berbisa anda secepatnya lari kerumah yang terdekat, minta bawang merah, nggak usah di kupas langsung dikunyah sampai lembut, terus tempelkan pada bagian yg tergigit . Insya Allah sembuh seketika.*_
    _*Ini penangkal oleh² dari orang Dayak Kaltim. Pengalaman teman pernah digigit cobra dan terkena bisanya sampai sudah bengkak , begitu aku tanya , katanya terkena ular kobra . Ambil bawang terus dikunyah lembut dan balurkan ke bagian yg luka. Alhasil 5 menit kemudian langsung kempes .*_ _Semoga bisa membantu untuk semua orang._
    _Terimakasih ._ _*semoga bermanfaat*_”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa bawang merah bisa menjadi penangkal bisa ular atau hewan apa saja yang berbisa adalah klaim palsu dengan cara dikunyah lalu dibalurkan ke luka gigitan merupakan klaim yang keliru.

    Faktanya, klaim ini merupakan informasi palsu. Klaim ini juga merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Menurut tanggapan dari para ahli medis menyatakan bahwa informasi seputar bawang merah bisa menjadi penawar racun gigitan ular kobra adalah tidak benar alias hoaks.

    Sebelumnya, klaim yang sama pernah diperiksa faktanya dan dibuatkan artikel berjudul “[SALAH] Bawang Merah Mampu Tangkal Racun Ular Kobra” yang dimuat di situs turnbackhoax.id pada 18 Desember 2019.

    Dilansir dari artikel tersebut, dokter umum Amalia Usmaianti menyatakan bahwa dirinya baru pertama kali mendengar bawang merah bisa menjadi penawar bisa ular.

    “Saya sempat baca juga nih. Senyum-senyum juga tapi ya saya baru pertama ini dengar bawang merah sebagai antibias ular. Kebetulan saya pernah juga diskusi sama dokter di Papua mengenai penanganan gigitan ular karena daerah kita banyak ular berbisa,” pungkas dr Lia.

    Dokter Lia juga menegaskan bahwa masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak valid. Hal tersebut ditakutkan adanya korban jiwa akibat informasi tersebut.

    Selain itu, dilansir dari Kompas, Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, Dr dr Tri Maharani MSi SpEm menegaskan, informasi penanganan gigitan ular berbisa dengan bawang merah tersebut tidak benar alias hoaks.

    “Ini hoaks yang enggak habis-habis. Teganya ada yang menyesatkan bangsa kita dengan informasi yang salah seperti ini,” ujar Tri saat dihubungi tim Cek Fakta Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

    Dia menjelaskan, dalam menangani korban tergigit ular berbisa seperti kobra, yang harus dilakukan adalah imobilisasi atau dibuat tidak bergerak sepenuhnya. Setelah itu, korban harus secara cepat dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan secara medis.

    “Jadi setelah imobilisasi ya dibawa ke fasilitas kesehatan,” papar Tri.

    Mengapa imobilisasi setelah tergigit ular berbisa?

    Berikut hal yang perlu dipahami. Venom dari ular, kata Tri, ketika masuk ke dalam tubuh manusia tidak melewati pembuluh darah. Venom tersebut masuk melalui lymphogen atau lewat kelenjar lymfe.

    “Jadi kelenjar lymfe itu secara fisiologis pumpingnya dari pergerakan otot. Jadi ketika ada pergerakan otot maka aliran cairan lymfe beredar keseluruhan tubuh. Ya begitulah jadi venom menyebar,” kata Tri.

    Setelah sampai di fasilitas layanan kesehatan, korban gigitan ular akan diberikan beberapa tindakan pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan didapati dalam fase yang masih lokal, cukup observasi selama 48 jam dengan first aid dan obat-obat untuk sign dan symptom.

    “Kalau menjadi fase yang sudah lebih lanjut di mana udah menyebar dan merusak organ atau multiple organ disfunction, ya diberi obat antivenom atau antibisa ular obat anticholinesterase,” kata Tri. Jika korban mengeluhkan adanya gangguan di jalan napas, maka akan diberikan ventilator.

    Berikut hal-hal yang perlu dilakukan dan jangan dilakukan saat tergigit ular berbisa dilansir dari JawaPos:

    – Jika mengenai organ gerak, hindari pergerakan otot yang bisa berpotensi menyebarkan bisa.

    – Pertahankan pasien dalam posisi berbaring dan tenang.

    – Balut segera bagian di bawah dan atas gigitan dengan perban tebal nonelastis. Pastikan balutan rapat seperti saat membalut cedera terkilir.

    – Pasang bidai (atau bilah kayu/bambu yang bersih) dan kencangkan dengan mitela atau kain.

    – Jika gigitan ada di bagian tangan, gunakan sling atau gendongan.

    – Bila muncul bengkak, tandai bengkak dengan plester setelah dibidai.

    – Untuk keluhan nyeri, berikan analgesik atau obat pereda nyeri.

    – Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

    – Jika mengenai mata, pada beberapa kasus, ular menembakkan (spitting) bisa hingga 2–3 meter. Berikut langkah awal yang harus dilakukan.

    – Baringkan pasien dan aliri kedua mata pasien dengan air bersih atau cairan infus. Jumlah cairan yang dibutuhkan 3–6 liter.

    – Untuk mempermudah, gunakan slang untuk mengalirkan air ke mata.

    – Bisa ular bersifat mirip dengan cairan asam. Hindari mengucek atau menggosok bagian mata. Jika telanjur, segera hubungi spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut.

    Kesimpulan

    Hoaks lama beredar kembali. Menurut tanggapan dari para ahli medis menyatakan bahwa informasi seputar bawang merah bisa menjadi penawar racun gigitan ular kobra adalah tidak benar alias hoaks.

    Rujukan