• (GFD-2022-9961) [SALAH] Vaksin Merupakan Praktik Depopulasi Rakyat

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 12/06/2022

    Berita

    “Indonesia akan menjadi pabrik vaksin M-Rna?
    Kalian akan membawa kematian bagi rakyat… dan dari pejabat sampai cebong bangga..
    Ini lah alasannya…
    Jangan jadikan Indonesia sebagai praktek depopulasi

    #FormulaE

    Gubernur”

    Narasi dalam video:
    “Dr. robert malone, yang menciptakan vaksin messenger RNS (mRNA) telah mengatakan tidak ada yang boleh menerima suntikan ini, Dia menciptakannya! Dan dia berkata – Jangan pernah melakukannya Jadi izinkan saya menjelaskan apa yang akan terjadi pada orang-orang yang telah mengambil mereka akan mati dalam enam bulan, tiga sampai lima tahun ke depan,karena tiga alasan. menurunkan sistem kekebalan Anda sendiri sebesar 35%. Suntikan pertama melakukannya dengan setidaknya 15% Yang kedua melakukannya dengan 35% Sekarang – jika Anda mengambil suntikan booster, Anda akan mati. Anda mengambil suntikan flu dimasa depan, Anda akan mati. Alasan kedua – peningkatan yang bergantung pada antibodi dan peningkatan yang bergantung pada antibody apa yang terjadi dengan suntikan ini dengan semuaorang yang telah mengambilnya Tapi tidak mungkin kamu tahu itu Jadi mengingat fakta itupeningkatan ketergantungan antibodi menipu seluruh tubuh agar percaya bahwa sel yang memakan pathogen sedang memakannya padahal tidak, akhirnya mengarah ke apa yang disebut badai sitokin, yang menyebabkan kegagalan organ Itu akan menyebabkan kematian, dan tidak ada penghentian bahwa tidak ada jumlah obat yang akan menghentikannya. Alasan ketiga – pembekuan darah Setiap orang yang telah mengambil suntikan mendapat pembekuan darah. Jika Anda tidak percaya padauk ada cara untuk mengetahuinya Ambil apa yang disebut tes D-Dimer. Apa yang dilakukan, adalah mendeteksi pembekuan darah pada tingkat mikroskopis Kami memotong gumpalan darah penuh dari orang-orang sekarang saat saya berbicara dengan Anda. Jutaan orang telah meninggal karena suntikan Dalam pertemuan terakhir Anda [Dewan
    Sekolah Ohio SW] terakhir Anda Anda menganjurkan orang-orang untuk mengambil suntikan potensial di masa depan bersama dengan memakai masker dan saya mendengar orang tua mengatakan hal yang sama Jadi untuk orang tua yang benar-benar mempertimbangkan untuk menusuk anak mereka sendiri,
    Anda akan mensterilkannya secara permanen Orang yang telah mengambil suntikan disterilkan Anda tidak dapat memiliki anak. Anda juga telah menyuntikkan diri Anda dengan HIV yang setara. Anda sekarang tidak dapat lagi menyusui, mendonorkan darah, mendonorkan organ, mendonorkan plasma darah, atau sumsum tulang jika anda tidak percaya padaku”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi oleh akun Twitter @dokumenapaaja yang mengatakan bahwa vaksin mRNA akan membawa kematian terhadap rakyat dan merupakan praktek depopulasi di Indonesia. Akun tersebut juga membagikan video yang berisi beberapa klaim terkait vaksin.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Menurut Cdc.gov, manfaat vaksinasi COVID-19 melebihi potensi risiko apa pun. Laporan tentang efek samping pada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan. Lebih dari 587 juta dosis vaksin COVID-19 diberikan di Amerika Serikat dari 14 Desember 2020 hingga 31 Mei 2022. Selama waktu ini, VAERS menerima 14.890 laporan awal kematian (0,0025%) di antara orang-orang yang menerima COVID- 19 vaksin. Dokter CDC dan FDA meninjau laporan kematian VAERS termasuk sertifikat kematian, otopsi, dan catatan medis.

    Selanjutnya menurut Who.int, vaksin COVID-19 telah diuji dalam uji coba terkontrol acak besar yang mencakup orang-orang dari rentang usia yang luas, semua jenis kelamin, etnis yang berbeda, dan mereka yang memiliki kondisi medis yang diketahui. Vaksin telah menunjukkan tingkat kemanjuran yang tinggi di semua populasi. Vaksin telah terbukti aman dan efektif pada orang dengan berbagai kondisi medis mendasar yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit parah. Ini termasuk tekanan darah tinggi; diabetes; asma; penyakit paru, hati atau ginjal; dan infeksi kronis yang stabil dan terkontrol.

    Kemudian melansir Reuters.com, klaim dalam video yang dijadikan rujukan dalam narasi tersebut beberapa ada yang salah dan ada yang menyesatkan. Dalam klaim video tersebut dikatakan orang yang telah mengambil vaksin mRNA akan mati dalam enam bulan sampai 3-5 tahun ke depan, sedangkan belum ada laporan kematian massal akibat vaksin COVID-19 di AS sejak vaksinasi dimulai pada Desember 2020. Selanjutnya klaim yang menyatakan vaksin menurunkan sistem kekebalan alami dan akan menyebabkan kematian apabila mengambil vaksin booster. Padahal menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin bekerja dengan kekebalan tubuh, bukan melawannya. Lalu klaim peningkatan ketergantungan antibodi (Antibody Dependent Enhancement) terjadi pada semua orang yang telah vaksin, padahal tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan ADE. Lalu beberapa klaim lainnya seperti pembekuan darah dan kemandulan akibat vaksin mRNA yang tidak terbukti kebenarannya.

    Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @dokumenapaaja merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Klaim tersebut salah. Faktanya, vaksin aman digunakan dan belum ada kematian massal akibat vaksin. Selain itu beberapa klaim dalam video yang dijadikan rujukan dalam narasi tersebut salah dan menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9960) [SALAH] Akun Facebook Bupati Cirebon “Kang Imron” Meminta Sejumlah Sumbangan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/06/2022

    Berita

    Beredar sebuah akun Facebook dengan nama “Kang Imron” yang mangatasnamakan dan menggunakan foto Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun Facebook dengan nama “Kang Imron” yang mangatasnamakan dan menggunakan foto Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag. Terlebih lagi, akun tersebut sempat berkomunikasi dengan beberapa pengguna Facebook lain yang tinggal di daerah Cirebon untuk meminta sumbangan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun Faceboook tersebut palsu. Bupati Cirebon, Imron Rosyadi tidak memiliki akun Facebook pribadi yang tidak bisa diakses dan diikuti secara publik. Terlebih lagi, akun Instagram @jabarsaberhoaks telah mengonfirmasi informasi tersebut dan mengkategorikannya sebagai hoaks.

    Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh situs berita Kabar Sanggau dengan judul “[HOAKS] Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Cirebon Imron Rosyadi – 24/05/2022”

    Dengan demikian, akun Facebook “Kang Imron” merupakan konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Akun palsu. Akun Facebook dengan nama “Kang Imron” bukan akun resmi dari Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9959) [SALAH] Detik – Detik Terakhir ruben onsu sebelum meninggal dunia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/06/2022

    Berita

    Beredar video dengan durasi 2.15 menit yang menayangkan Ruben Onsu yang terbaring lemah di kasur rumah sakit. Video yang diunggah oleh channel Youtube YULIS TV pada 5 Juni 2022 tersebut berjudul “Detik – Detik Terakhir ruben onsu sebelum meninggal dunia”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan pencarian, video yang ditayangkan adalah beberapa cuplikan yang diambil dari video The Onsu Family dengan judul “KONDISI RUBEN ONSU SAAT TERBARING DI ICU, SEMUA SEDIH | The Onsu Family” yang diunggah pada 4 Juni 2022. Video yang berdurasi 19 menit tersebut menjelaskan keadaan Ruben Onsu yang memang sedang berada di ICU karena membutuhkan darah dalam waktu yang cepat, diketahui Ruben mengalami darah rendah. Pada menit ke 15.54 dalam tayangan video tersebut memperlihatkan Ruben yang sudah mulai bercengkerama dengan keluarganya.

    Ruben juga masih aktif memposting kegiatan hariannya di akun Instagram miliknya. Pada 8 Juni 2022 terlihat Ruben masih mengantarkan anaknya, Thania pergi ke sekolah.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim Ruben Onsu meninggal adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Klaim tentang Ruben Onsu Meninggal, salah. Faktanya Ruben dilarikan ke ICU karena membutuhkan darah dalam waktu cepat, diketahui bahwa Ruben Onsu mengalami darah rendah.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9958) Keliru, Video Emmeril Khan Mumtadz Ditemukan Seorang Nenek di Swiss

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/06/2022

    Berita


    Klaim bahwa Emmeril Khan Mumtadz atau Eril telh ditemukan seorang nenek tua yang bermukim disekitar Sungai Aare beredar di media sosial. Klaim tersebut disertai sebuah video yang memperlihatkan suasana rumah duka, keluarga Ridwan Kamil dan proses pencarian Eril di Sungai Aare, Swiss.
    Adapun Eril dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss pada 26 Mei 2022.
    Di Faebook, klaim video tersebut dibagikan akun ini pada 7 Juni 2022. Video berdurasi 1 menit 49 detik itu juga memuat tangkapan layar sebuah situs yang memuat artikel berjudul, “Eril, Putera Sulung Ridwan Kamil Dikabarkan Berhasil Ditemukan Nenek Tua di Swiss, Dubes Bilang Begini”.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 200 ribu kali dan mendapat 289 komentar. Selain itu, video dengan kalim serupa juga beredar di akun  Tiktok
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim Emmeril Khan Mumtadz ditemukan seorang nenek di Swiss

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri pemberitaan terkait di internet dengan menggunakan kata kunci “Eril Ditemukan seorang nenek di Swiss”.
    Hasilnya, klaim tersebut bersumber dari sebuah video di Youtube yang menampilkan thumbnail gambar seorang nenek sedang duduk di tepi sungai bersama seorang bocah. Video tersebut sama sekali tidak memperlihatkan gambar penemuan Eril di sungai Aare, Swiss.
    Video dengan thumbnail gambar seorang nenek sedang duduk di tepi sungai bersama seorang bocah diunggah ke Youtube oleh kanal Indonesia Seleb pada 5 Juni 2022 dengan judul, “ KELUARGA LANGSUNG AMBRUK DENGAR KABAR INI, SEMOGA KABAR INI BENAR ADANYA ”.
    Gambar nenek tersebut juga muncul dalam video itu, tepatnya pada menit 0:46 hingga 0:52.
    Dengan menggunakan tool Reverse Image Google, Yandex dan Bing, Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa foto yang identik telah beredar di internet sejak Februari 2020.
    Foto yang identik pernah diunggah oleh akun Icsilviu di situs foto  Pixabay.com  pada 23 Februari 2020.
    [CEK FAKTA] Gambar nenek yang dipakai dalam video dengan klaim Emerril ditemukan seorang nenek tua sudah diunggah oleh akun Icsilviu di situs foto Pixabay.com pada 23 Februari 2020
    Menanggapi klaim di atas, pihak KBRI Bern yang mendengar kabar tersebut langsung memberikan tanggapan. Mereka berharap, tidak ada isu liar yang berkembang.
    Dilansir dari  radarirebon.com, Muliaman Darmansyah mengatakan tidak ingin menjawab isu tersebut terlalu jauh karena memang masih belum ada bukti nyata yang berhasil ditemukan.
    “Saya hanya bisa mengatakan pencarian oleh polisi terus dilakukan dan dengan menggunakan the most possible way yang bisa dilakukan aparat setempat,” kata Muliaman Darmansyah, dikutip dari kanal YouTube Jabarprov TV.
    “Jadi, kita dukung aparat setempat untuk terus melanjutkan usaha maksimalnya agar keinginan kita semua bisa terwujud,” tambahnya.
    Jenazah Eril Ditemukan Polisi Bern
    Berdasarkan arsip berita Tempo,  Jenazah Eril ditemukan  di Sungai Aare Swiss pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 06.50 waktu setempat. Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad mengisahkan kronologi penemuan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil  itu.
    Menurut dia, Kepolisian Kota Bern menemukan jenazah yang diduga Eril pada Rabu, 8 Juni 2022. Jenazah ditemukan di aliran  Sungai Aare  tepatnya di Bendungan Engehalde.
    “Kemarin kepolisian kantor Bern telah bertemu kami di kantor KBRI Bern bersama keluarga untuk menyampaikan informasi awal mengenai ditemukannya jasad yang diduga adalah ananda Eril sekitar jam 6.50 pagi waktu Swiss atau 11.50 WIB,” kata dia.
    Proses selanjutnya kepolisian Bern melakukan identifikasi diantaranya dengan melakukan tes DNA pada jenazah tersebut.
    “Pada Kamis, 9 Juni 2022 siang waktu Swiss pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi bahwa hasil tes DNA bahwa jasad yang ditemukan kemarin adalah ananda Emmeril Kahn Mumtadz, ananda Eril,” kata Muliaman.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa Emmeril Khan Mumtadz atau Eril telh ditemukan seorang nenek di Swiss, keliru. Video yang diunggah pada 7 Juni 2022 tersebut sama sekali tidak memperlihatkan penemuan Eril. Foto seorang nenek yang pada thumbnail video telah beredar di internet sejak Februari 2020, jauh sebelum Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022.
    Jenazah Eril baru ditemukan di Sungai Aare Swiss pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 06.50 waktu setempat oleh kepolisian kantor Bern.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan