(GFD-2023-11521) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Warta Ekonomi “Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”
Sumber: FBTanggal publish: 23/01/2023
Berita
“Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Bisnis (https://web.facebook.com/profile.php?id=100088913211533) pada 6 Januari 2023 pukul 11.21 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi. Artikel tersebut berjudul “Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”.
Setelah ditelusuri melalui website Warta Ekonomi dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel, caption pada gambar artikel, serta tanggal terbit artikel hari Selasa, 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB. Namun jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri melalui website Warta Ekonomi dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel, caption pada gambar artikel, serta tanggal terbit artikel hari Selasa, 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB. Namun jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari artikel milik Warta Ekonomi berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari artikel milik Warta Ekonomi berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-11520) [SALAH] Jus Daun Pepaya untuk Obat Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 23/01/2023
Berita
“Cara membuat Juice tersebut:
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.”
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.”
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali hoaks tentang khasiat jus daun pepaya yang dapat menyembuhkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Postingan tersebut, menjelaskan cara membuat jus daun pepaya untuk penyembuhan DBD.
Hoaks ini beredar sejak tahun 2020. Turnbackhoax.id pernah membahasnya pada 14 Januari 2020 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Mentah Obat DBD”. Artikel senada juga pernah diposting pada 21 Januari 2022 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Dapat Menyembuhkan DBD”. Dua artikel tersebut membatah klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi bahwa cara untuk menyembuhkan DBD dengan jus daun pepaya adalah tidak benar. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan hal itu dan sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Hingga saat ini pula, belum ada obat yang benar-benar berkhasiat untuk menyembuhkan DBD. Sebabnya, DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
WHO juga mengatakan bahwa, belum ada obat DBD yang ditemukan. Cara alternatif untuk mengobati DBD adalah pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari rekomendasi medis. Perawatan suportif seperti penurun demam dan penghilang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala nyeri dan nyeri otot, serta demam.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah keliru dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Hoaks ini beredar sejak tahun 2020. Turnbackhoax.id pernah membahasnya pada 14 Januari 2020 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Mentah Obat DBD”. Artikel senada juga pernah diposting pada 21 Januari 2022 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Dapat Menyembuhkan DBD”. Dua artikel tersebut membatah klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi bahwa cara untuk menyembuhkan DBD dengan jus daun pepaya adalah tidak benar. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan hal itu dan sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Hingga saat ini pula, belum ada obat yang benar-benar berkhasiat untuk menyembuhkan DBD. Sebabnya, DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
WHO juga mengatakan bahwa, belum ada obat DBD yang ditemukan. Cara alternatif untuk mengobati DBD adalah pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari rekomendasi medis. Perawatan suportif seperti penurun demam dan penghilang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala nyeri dan nyeri otot, serta demam.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah keliru dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Salah, daun pepaya belum terbukti bisa menyembuhkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dan WHO mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Salah, daun pepaya belum terbukti bisa menyembuhkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dan WHO mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Rujukan
(GFD-2023-11519) [SALAH] Indonesia Vs Australia Pecah!!! Indonesia Lancarkan Serangan Ke Garda Terdepan Australia
Sumber: FacebookTanggal publish: 22/01/2023
Berita
“TERKINI !!
INDONESIA VS AUSTRALIA PECAHH!! INDONESIA LANCARKAN SERANGAN KE GARDA TERDEPAN AUSTRALIA !! NKRI HARGA MATI !!”
INDONESIA VS AUSTRALIA PECAHH!! INDONESIA LANCARKAN SERANGAN KE GARDA TERDEPAN AUSTRALIA !! NKRI HARGA MATI !!”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook membagikan video yang diklaim Indonesia melakukan serangan ke Australia. Video itu berisi cuplikan-cuplikan video peperangan yang mengakibatkan kerusakan. Pengunggah menyebutkan Indonesia melakukan serangan setelah kalah perang di Canberra. Faktanya, pernyataan tersebut tidak benar.
Narasi dalam video hasil manipulasi teks berita CNN Indonesia dengan judul “Rusia Serang Balik Ukraina Habis-habisan usai Dibuat K.O di Kharkiv.” Pengunggah mengganti kata ‘Rusia’ menjadi ‘Indonesia’ serta kata ‘Ukraina’ menjadi ‘Australia’.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian Yandex, video-video yang ditampilkan adalah cuplikan video dari sumber yang berbeda. Di antaranya video detik-detik proklamasi 17 Agustus di Surabaya pada tahun 2016, video latihan tentara Malaysia pada tahun 2016-2018 di Lapangsasar Kem Gemas, video Rusia membombardir markas Ukraina di Soledar dan video kebakaran area depot minyak di Bryanks Rusia.
Pengunggah menggabungkan video-video tersebut ke dalam satu video berdurasi 8 menit disertai dengan narasi yang tidak benar. Dengan demikian klaim Indonesia melakukan serangan balik ke Australia adalah hoaks kategori konten menyesatkan.
Narasi dalam video hasil manipulasi teks berita CNN Indonesia dengan judul “Rusia Serang Balik Ukraina Habis-habisan usai Dibuat K.O di Kharkiv.” Pengunggah mengganti kata ‘Rusia’ menjadi ‘Indonesia’ serta kata ‘Ukraina’ menjadi ‘Australia’.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian Yandex, video-video yang ditampilkan adalah cuplikan video dari sumber yang berbeda. Di antaranya video detik-detik proklamasi 17 Agustus di Surabaya pada tahun 2016, video latihan tentara Malaysia pada tahun 2016-2018 di Lapangsasar Kem Gemas, video Rusia membombardir markas Ukraina di Soledar dan video kebakaran area depot minyak di Bryanks Rusia.
Pengunggah menggabungkan video-video tersebut ke dalam satu video berdurasi 8 menit disertai dengan narasi yang tidak benar. Dengan demikian klaim Indonesia melakukan serangan balik ke Australia adalah hoaks kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Video yang diklaim Indonesia melakukan serangan ke Australia adalah hoaks. Seluruh video itu bukan perang antara Indonesia dan Australia, melainkan video latihan perang dan beberapa video perang Ukraina.
Rujukan
- https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/internasional/20220914093733-134-847557/rusia-serang-balik-ukraina-habis-habisan-usai-dibuat-ko-di-kharkiv/amp
- https://www.youtube.com/watch?v=xY1S1kWFpcc
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
- https://gs-russia.ru/ukrainian-soldiers-engage-in-heavy-fighting-against-russia-at-bakhmut-front-xl-xf0gJ-fcoCOwhbMmn4t-vi.html
- https://www.m24.ru/videos/proisshestviya/25042022/454885
(GFD-2023-11518) [SALAH] “ALLHAMDULILLAH !! AKHIRNYA AYAH BRIGADIR J, BEBASKAN BHARADA E”
Sumber: FBTanggal publish: 22/01/2023
Berita
ALHAMDULILLAH !! AKH1RNYA AYAH BRIG4DIR J, BEB4SKAN BAR4DA E, HARI INI S4MBO K4GET MEL1HAT INI–
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Facebook dengan nama akun “kurma” yang mana judul dan thumbnail video tersebut mengklaim bahwa ayah Brigadir J bebaskan Barada E. Namun, isi video tidak menunjukkan seperti klaim tersebut.
Setelah ditelusuri. Melalui Kompas.com, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada bukti serta pemberitaan yang valid yang membenarkan klaim yang ditunjukkan dalam judul dan thumbnail video tersebut, video tidak ada keterkaitan antara narasi dengan pembebasan Bharada E.
Video identik pada sumber tersebut sama dengan video di channel milik “Tribun Jateng” dengan judul tanggapan ayah Brigadir Yosua soal tuntutan 12 tahun penjara Bharada E.
Dengan demikian, klaim bahwa ayah Brigadir J bebaskan Barada E merupakan hoax dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Setelah ditelusuri. Melalui Kompas.com, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada bukti serta pemberitaan yang valid yang membenarkan klaim yang ditunjukkan dalam judul dan thumbnail video tersebut, video tidak ada keterkaitan antara narasi dengan pembebasan Bharada E.
Video identik pada sumber tersebut sama dengan video di channel milik “Tribun Jateng” dengan judul tanggapan ayah Brigadir Yosua soal tuntutan 12 tahun penjara Bharada E.
Dengan demikian, klaim bahwa ayah Brigadir J bebaskan Barada E merupakan hoax dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan dari video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan dari video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Rujukan
Halaman: 4181/6470