KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim pendiri Microsoft, Bill Gates, dan Badan Kesehatan Dunia atau WHO memerintahkan militer menangkap para penolak vaksin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Bill Gates dan WHO memerintahkan penangkapan penolak vaksin dibagikan oleh akun Facebook ini pada 3 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu Burung
Bill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya.
Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah "tercela secara moral" dan penolakan vaksin adalah "tindakan agresi" yang harus dihadapi dengan kekerasan.
(GFD-2024-22280) [HOAKS] Bill Gates dan WHO Perintahkan Militer Tangkap Penolak Vaksin
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, narasi tersebut bersumber dari artikel yang dipublikasikan di situs The People's Voice. Situs tersebut diketahui telah berulang kali menyebarkan disinformasi.
Narasi WHO memerintahkan militer menangkap penolak vaksin dibantah oleh Maria Van Kerkhove, epidemiologis yang bekerja dengan badan tersebut, pada 3 Agustus 2024.
"Kebohongan menyebar di media sosial. WHO tidak memiliki wewenang untuk menahan siapa pun. Klaim bahwa WHO bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan hal ini adalah salah dan berbahaya," tulis Van Kerkhove di X (Twitter).
Seorang juru bicara WHO juga mengatakan kepada AFP dalam sebuah email, pada 5 Agustus 2024, bahwa narasi tersebut tidak benar dan merupakan disinformasi yang berbahaya.
Juru bicara tersebut mengatakan, WHO tidak memiliki wewenang dan tidak pernah mengusulkan pelibatan militer.
"Itu adalah kewenangan negara-negara anggota untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan terkait kesehatan bagi penduduknya," demikian pernyataan WHO.
Yayasan Gates juga mengonfirmasi kepada AFP bahwa narasi tersebut tidak benar.
Narasi WHO memerintahkan militer menangkap penolak vaksin dibantah oleh Maria Van Kerkhove, epidemiologis yang bekerja dengan badan tersebut, pada 3 Agustus 2024.
"Kebohongan menyebar di media sosial. WHO tidak memiliki wewenang untuk menahan siapa pun. Klaim bahwa WHO bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan hal ini adalah salah dan berbahaya," tulis Van Kerkhove di X (Twitter).
Seorang juru bicara WHO juga mengatakan kepada AFP dalam sebuah email, pada 5 Agustus 2024, bahwa narasi tersebut tidak benar dan merupakan disinformasi yang berbahaya.
Juru bicara tersebut mengatakan, WHO tidak memiliki wewenang dan tidak pernah mengusulkan pelibatan militer.
"Itu adalah kewenangan negara-negara anggota untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan terkait kesehatan bagi penduduknya," demikian pernyataan WHO.
Yayasan Gates juga mengonfirmasi kepada AFP bahwa narasi tersebut tidak benar.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal Bill Gates dan WHO memerintahkan penangkapan penolak vaksin adalah hoaks.
Narasi itu bersumber dari sebuah situs yang kerap menyebarkan disinformasi. Narasi tersebut telah dibantah oleh WHO dan Yayasan Gates.
Narasi itu bersumber dari sebuah situs yang kerap menyebarkan disinformasi. Narasi tersebut telah dibantah oleh WHO dan Yayasan Gates.
Rujukan
(GFD-2024-22279) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim mulai 17 Agustus 2024 IKN resmi jadi ibu kota, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Agustus 2024.
Klaim mulai 17 Agustus 2024 IKN resmi jadi ibu kota berupa video yang disertai dengan rangkaian foto monas dalam foto tersebut terdapat tulisan "jakarta resmi tak jadi ibu kota lagi" dan foto Gedung Istana IKN disertai dengan tulisan "mulai tgl 17 Agustus 2024 IKN resmi jdi Ibu Kota".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Mulai tg 17 Agustus 2024 lalu Ibu kota ID resmi pinddah ke IKN"
Benarkah klaim mulai 17 Agustus 2024 IKN resmi jadi ibu kota? Simak penelusuran CeK Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mulai 17 Agustus 2024 IKN resmi jadi ibu kota, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota Hingga Presiden Keluarkan Keppres Perpindahan ke IKN" yang dimuat situs Liputan6.com.
Dalam artikel Liputan6.com, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, status DKI Jakarta masih Ibu Kota Indonesia selama belum ada keputusan presiden yang diterbitkan terkait perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dini menjelaskan bahwa UU IKN memiliki ketentuan peralihan yang diatur dalam Pasal 39. Menurut Pasal tersebut, DKI Jakarta akan tetap menjadi ibu kota negara sampai keputusan presiden mengenai pemindahan IKN ke Nusantara diterbitkan.
Dini menambahkan bahwa penerbitan keputusan presiden tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). IKN secara hukum akan resmi menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat keputusan presiden tersebut diterbitkan.
"Dengan terbitnya keputusan presiden tersebut, maka secara otomatis DKI Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara," ungkap Dini.
Aturan terkait hal itu diatur dalam Pasal 41 UU IKN bahwa sejak ditetapkannya Keppres pemindahan IKN ke Nusantara, ketentuan Pasal 3, Pasal 4 kecuali fungsi sebagai daerah otonom, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
"Jadi, hanya sebagian pasal dalam UU DKI Jakarta yang akan dicabut, bukan seluruh undang-undangnya," jelas Dini.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Belum Teken Keppres Pemindahan IKN, Jokowi: Jangan Gampangkan Pindah Rumah Saja Ribet" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 12 Agustus 2024.
Dalam artikel Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum meneken keputusan presiden (Keppres) tentang Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara (IKN). Jokowi mengatakan keppres tersebut bukan hanya menyangkut administrasi saja, namun juga harus dilihat kesiapan di lapangan.
"Nanti kita lihat, nanti kita lihat. Karena itu menyangkut bukan administrasi saja, bukan masalah keppresnya atau perpresnya, tetapi proses di lapangan juga harus kita lihat, kesiapan di lapangan harus dilihat, kesiapan perpindahan ini," jelas Jokowi kepada wartawan di Kawasan Embung MBH IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
"Pindah rumah aja kan kita itu wah aduh ribetnya, ini pindah ibu kota. Jangan menggampangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan keputusan presiden (Keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur belum selesai. Jokowi menyebut keppres tersebut bisa saja diteken Prabowo Subianto, setelah dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024.
"Keppres bisa sebelum, bisa setelah Oktober. Kita melihat situasi lapangan," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Senin (8/7/2024).
Jokowi menyampaikan dirinya tak ingin memaksakan sesuatu yang belum selesai. Menurut dia, keppres pemindahan ibu kota melihat progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kita tidak ingin memaksakan sesuatu, yang memang belum jangan dipaksakan. Semua dilihat progress lapangannya dilihat," jelasnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim mulai 17 Agustus 2024 IKN resmi jadi ibu kota tidak benar.
DKI Jakarta masih Ibu Kota Indonesia selama belum ada keputusan presiden yang diterbitkan terkait perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum meneken keputusan presiden (Keppres) tentang Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara (IKN). Jokowi mengatakan keppres tersebut bukan hanya menyangkut administrasi saja, namun juga harus dilihat kesiapan di lapangan.
(GFD-2024-22278) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir pada seorang anak. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Agustus 2024.
Dalam postingannya terdapat video dengan wajah Gibran mengumandangkan takbir pada anak bayi yang digendongnya. Postingan video itu disertai narasi:
"Wapres terpilih ber agama Islam tapi tdk paham mana Takbir dan mana Adzan...?
Tak punya ilmu baik dunia maupun agama. apa yg akan dibanggakan."
Akun itu menambahkan narasi "Jangan ada yg Bertanya ini Asli atau Editan, Sumpah Saya juga Tidak Tahu"
Hingga saat ini akun tersebut telah mendapat 5,7 ribu likes, 581 komentar dan dibagikan 2,5 ribu kali.
Lalu benarkah postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu pertamakali diunggah di akun Tiktok bernama @vickyjackson200 pada 23 Februari 2022.
Namun dalam video asli bukanlah wajah Gibran Rakabuming Raka, melainkan video pemilik akun bernama Papi Zayn.
Video itu disertai narasi "azankan anak malah takbiran#tiktok #baby #bayilucu #viral". Video ini sempat trending di Tiktok dan sempat diberitakan sejumlah media.
Salah satunya diunggah Pikiran Rakyat di akun Youtubenya pada 27 Februari 2024. Video itu diberi judul "Viral! Seorang Pria Kumandangkan Takbir saat Kelahiran Anaknya, Istri: Itu Takbiran Bang, Bukan Azan"
Sementara wajah Gibran Rakabuming Raka yang diunggah dalam video merupakan hasil suntingan menggunakan AI. Beberapa tanda-tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.
Kesimpulan
Postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak adalah tidak benar. Video tersebut diedit menggunakan AI.
Rujukan
(GFD-2024-22277) [SALAH] Video Tank IDF yang Dilumpuhkan Hizbullah
Sumber: TwitterTanggal publish: 30/08/2024
Berita
“MELELEH …
BELUM PUN DI SERANG IRAN,PEJUANG #HIZBULLAH SUDAH MEMBUAT TENTARA IDF LUMPUH TOTAL”.
BELUM PUN DI SERANG IRAN,PEJUANG #HIZBULLAH SUDAH MEMBUAT TENTARA IDF LUMPUH TOTAL”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @21_mozza mengunggah video yang menunjukkan beberapa tank dan bangunan yang berhasil di bom. @21_mozza mengklaim bahwa video itu adalah bukti IDF yang berhasil dilumpuhkan total oleh pasukan Hizbullah. Cuitan dan video yang diunggah pada 26 Agustus tersebut telah disukai 2,478 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 800 kali, serta telah dilihat 82,400 kali.
Setelah menelusuri video tersebut dengan InVid dan Yandex, terdapat banyak video sama persis yang banyak diunggah sebulan lalu. Sebagian besar diunggah di kanal YouTube, salah satunya oleh pengguna bernama “Armourdesia Military Hardware” satu bulan lalu. Video yang diberi judul “Russian Attack column repelled: Tanks hits mines crew safely retreated” dilengkapi dengan kronologi kejadian di kolom deskripsi, serta tertulis bahwa dua tank dan tiga kendaraan tempur yang berhasil di bom itu adalah milik Rusia.
Selain itu, video yang sama persis juga telah diunggah oleh akun YouTube “EngineerReact” dengan judul “Two Tanks And Two BMP Blow Up By Powerful Drones (Turret Toss). Pada kolom deskripsi dijelaskan bahwa akun tersebut meneliti mengenai konflik Ukraina-Rusia.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @21_mozza merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah menelusuri video tersebut dengan InVid dan Yandex, terdapat banyak video sama persis yang banyak diunggah sebulan lalu. Sebagian besar diunggah di kanal YouTube, salah satunya oleh pengguna bernama “Armourdesia Military Hardware” satu bulan lalu. Video yang diberi judul “Russian Attack column repelled: Tanks hits mines crew safely retreated” dilengkapi dengan kronologi kejadian di kolom deskripsi, serta tertulis bahwa dua tank dan tiga kendaraan tempur yang berhasil di bom itu adalah milik Rusia.
Selain itu, video yang sama persis juga telah diunggah oleh akun YouTube “EngineerReact” dengan judul “Two Tanks And Two BMP Blow Up By Powerful Drones (Turret Toss). Pada kolom deskripsi dijelaskan bahwa akun tersebut meneliti mengenai konflik Ukraina-Rusia.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @21_mozza merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video itu menunjukkan dua tank Rusia yang dibom pasukan Ukraina, bukan IDF yang berhasil dilumpuhkan Hizbullah.
Rujukan
Halaman: 2169/7107
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4931213/original/076542400_1724909506-jakarta_tak_jadi_ibu_kota.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4931143/original/000712900_1724906346-cek_fakta_gibran.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4931144/original/005908900_1724906826-cek_fakta_gibran_2.jpg)