• (GFD-2024-20969) [HOAKS] Cara Putihkan Gigi dengan Campuran Pasta Gigi, Kopi, Garam, dan Jeruk Nipis

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa campuran pasta gigi, kopi bubuk, garam serta perasan jeruk nipis dapat memutihkan gigi dan menghilangkan karang.

    Namun, berdasarkan penjelasan dokter, klaim tersebut tidak benar.

    Cara memutihkan gigi dengan campuran pasta gigi, kopi, garam, dan perasan jeruk nipis dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Hasil Cek Fakta

    Dokter gigi spesialis ortodonti di Griya DR Sony Jakarta Selatan, Adianti menuturkan, narasi tersebut tidak benar.

    Ia menjelaskan, campuran jeruk nipis, kopi bubuk, dan garam, justru bisa menyebabkan lapisan email pada gigi mengelupas kemudian timbul kerusakan.

    Jeruk nipis memiliki kandungan pH rendah sehingga memiliki sifat asam yang kuat. Sementara, garam dan ampas kopi memiliki sifat abrasif.

    "Tidak benar, logikanya gigi kita kan enggak kuat sama asam, sedang jeruk nipis itu kan asam banget. Jadi dia akan mengelupas lapisan email gigi. Apalagi ditambahi kopi sama garam. Kopi sama garam ada sifat abrasifnya," ujar Adianti kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2024). 

    Menurut Adianti, proses memutihkan gigi tidak bisa instan dalam waktu lima menit, seperti narasi dalam video.

    Ia menyarankan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung whitening supaya gigi bisa putih.

    "Kalau mau putih cari pasta gigi yang ada whitening-nya. Kan itu kadar abrasifnya dalam kadar yang aman," kata dia.

    "Segalanya tidak ada yang instan. Kalau mau yang lebih putih lagi bisa melakukan bleaching di klinik gigi. Selain sesuai prosedur, bahan juga lebih aman," ucap Adianti. 

    Sementara, menghilangkan karang gigi cukup sulit. Sebab, biasanya karang sudah mengeras sehingga perlu penanganan dokter gigi.

    Kesimpulan

    Campuran pasta gigi, kopi bubuk, garam, serta perasan jeruk nipis, tidak dapat memutihkan gigi dan menghilangkan karang.

    Jeruk nipis memiliki kandungan pH rendah dan memliki sifat asam yang kuat. Sementara, garam dan ampas kopi memliki sifat abrasif.

    Akibatnya, lapisan email pada gigi bisa mengelupas dan timbul kerusakan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20968) [SALAH] Pijat Kaki dan Tekan Beberapa Titik Telapak Kaki dengan Batu Sembuhkan Kolesterol

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 05/07/2024

    Berita

    “Kolesterol Sembuh!!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Facebook yang menunjukkan cara memijat kaki yang diklaim dapat menyembuhkan kolesterol. Terlihat dalam video kaki penderita kolesterol perlu dipijat dan ditekan dengan batu pada beberapa titik bagian telapak kaki.

    Namun setelah ditelusuri dengan Google Lens dan mesin pencarian Google, klaim tersebut menyesatkan. Hasil pencarian dengan Google Lens, ditemukan artikel berita AntaraNews yang menyebut bahwa klaim tersebut tidak benar. Melalui AntaraNews, Dekan Fakultas Kedokteran UI, Ari Fahrial Syam menyebut bahwa tindakan tersebut tidak tepat untuk menurunkan kadar kolesterol. Tindakan tersebut juga tidak dikenal dalam bidang kedokteran.

    “Kita tahu, memang ada terapi alternatif seperti refleksi pada kaki. Tapi sekali lagi, hanya untuk relaksasi. Kalau bicara penyakit, (klaim bahwa) kadar kolestrol atau asam urat akan turun (dengan pemijatan) maka tidak tepat,” kata Ari seperti yang dikutip dari AntaraNews pada Februari 2023.

    Hasil mesin pencarian Google ditemukan artikel Tempo.co yang menyebut bahwa klaim tersebut belum terbukti secara medis. Dokter penyakit dalam RS Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan kepada Tempo pada Mei 2023 menyebut bahwa pijat kaki tidak dapat menyembuhkan kolesterol.

    Dilansir dari Tempo.co, pada laman resmi Harvard Medical School menyebut bahwa pijat kaki dapat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi, merangsang otot, mengurangi ketegangan, hingga meredakan nyeri. Namun tidak menjelaskan dapat menyembuhkan atau mengurangi kadar kolesterol.

    Dengan demikian, pijat kaki telapak kaki dapat sembuhkan kolesterol adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya para ahli melalui beberapa media membantah klaim tersebut. Dekan Fakultas Kedokteran UI, Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa tindakan tersebut hanya untuk relaksasi, tidak tepat untuk menurunkan kadar kolesterol. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20967) Cek fakta, Bill Gates ungkapnya flu burung akan jadi pandemi selanjutnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook berdurasi lima menit flu burung merupakan penyakit X yang dibicarakan sebelumnya akan menja pandemi selanjutnya.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Dengan Gembira Bill Gates mengungkapkan bahwa pandemi yang akan datang akan menjadi 'flu interspecies' yang 'merebut perhatian. '

    Dia bicara tentang flu burung, yang mungkin merupakan penyakit X yang mereka peringatkan.

    Lihatlah dia tersenyum mengatakan ini.”

    Namun, benarkah Bill Gates ungkapnya flu burung akan jadi pandemi selanjutnya?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan U.S. Chamber of Commerce Foundation yang berjudul "Bill and Melinda Gates on Preparing for the Next Pandemic" yang diunggah pada 2020 dan membahas terkait pandemi COVID-19.

    Dalam wawancara tersebut, Bill Gates menjelaskan pandemi dapat datang dari penyebab alami, yang sebagian besar berasal dari spesies lain. Bill Gates juga memberi contoh Influenza, masih merupakan risiko yang besar.

    “Influenza, misalnya, masih merupakan risiko yang sangat besar. Jadi kami harus berinvestasi untuk memastikan bahwa kami tertular penyakit lebih cepat dan kami memiliki platform untuk membuat diagnostik, terapi, dan vaksin dengan sangat cepat,” ucap Bill Gates, dilansir dari transkrip US Chamber.

    Gates mencatat bahwa kali ini, sangat sedikit yang diinvestasikan untuk mengatasi pandemi. Alasan utama mengapa COVID-19 berdampak pada dunia secara signifikan adalah karena banyak negara tidak diperlengkapi untuk menangani krisis kesehatan global. Pada saat virus mencapai negara-negara masing-masing, mereka bermain mengejar ketinggalan untuk melawannya.

    Ke depan, dengan memiliki rencana untuk panti jompo, pabrik, dan lokasi pengujian yang diteliti secara profesional dan siap untuk dieksekusi pada saat itu juga, ia dapat secara signifikan mengurangi dampak pandemi lain.

    Ahli mikrobiologi klinik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nia Krisniawati mengatakan penyakit X hanyalah sebuah konsep yang sudah dibicarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hingga saat ini patogen penyebabnya belum diketahui.

    Dilansir dari ANTARA, Nia mengatakan penyakit X disebut-sebut bisa menyebabkan kematian hingga 20 kali lebih banyak dari COVID-19. Penyakit tersebut sudah dibahas dalam Forum G20 tahun 2023 dan telah melahirkan kerja sama internasional untuk melakukan penelitian serta pengembangan lintas negara.

    Klaim: Bill Gates ungkapnya flu burung akan jadi pandemi selanjutnya

    Rating: Misinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-20966) [KLARIFIKASI] Peristiwa Ini Bukan Penyiksaan Seorang Anak Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menampilkan sejumlah orang sedang menyiksa seorang anak Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri, gambar tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto dan narasi mengenai sejumlah orang menyiksa seorang anak Palestina dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Foto tersebut diberi keterangan demikian:

    Settler savages try to tear a Palestinian child apart in the occupied west bank

    "Para pemukim biadab mencoba mencabik-cabik seorang anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki."

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto yang identik di laman Getty Images ini. Menurut keterangan foto, beberapa pemukim Israel menarik rekannya yang diseret polisi.

    Peristiwa itu terjadi saat bentrokan di pintu masuk ke Havat Gilad, sebuah pos ilegal dekat kota pendudukan Tepi Barat, Nablus, pada 2009.

    Foto tersebut diambil oleh fotografer AFP Yehuda Raizner. Dilansir Reuters, ketika dikonfirmasi Raizner mengatakan, keterangan foto di laman Getty Images akurat.

    "Ini adalah seorang pemukim yang berusaha ditangkap oleh polisi dan teman-temannya yang lain berusaha mencegah agar tidak ditangkap," ujar dia. 

    Sebuah gambar berbeda dari insiden yang sama juga diterbitkan oleh AFP pada 13 September 2009 dan diberi keterangan demikian:

    Para pemukim Yahudi bentrok dengan polisi perbatasan Israel di dekat pos ilegal Havat Gilad, sebelah barat kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki, setelah polisi mencoba menyita sebuah truk yang berisi material untuk membangun rumah baru pada 13 September 2009.

    Adapun foto dengan narasi keliru soal sejumlah orang menyiksa anak Palestina sudah muncul pada 2013. 

    Kesimpulan

    Foto beberapa pemukim Israel menarik rekannya yang diseret polisi dibagikan dengan narasi keliru.

    Peristiwa itu terjadi saat bentrokan di pintu masuk ke Havat Gilad, sebuah pos ilegal dekat kota pendudukan Tepi Barat, Nablus, pada 2009.

    Rujukan